Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Menurut GINA, asma adalah gangguan inflamasi kronis saluran napas dengan banyak
sel yang berperan, antara lain sel mast, eosinofil, dan limfosit T. Menurut KNAA, asma
adalah mengi berulang dan atau batuk persisten dengan karakteristik yang timbul secara
episodik, cenderung pada malam/ dini hari (nocturnal), musiman, setelah aktivitas fisik serta
mempunyai riwayat asma atau atopi lain dalam keluarga atau penderita sendiri.
Gejala asma dapat berupa episode mengi yang berulang, sesak napas, rasa dada
tertekan, dan batuk (khusus nya pada waktu malam / dini hari)
Serangan asma dapat di cetuskan oleh alergen (makanan dan dari udara), infeksi
saluran napas, emosi, aktivitas fisik, dan faktor lain (bahan iritan, asap rokok, refluks
gastroesofagus, obat-obatan, bahan kimia dan hormon). Reaksi inflamasi pada asma dapat
melalui jalur imunologi dan jalur non-imunologi.
GINA membagi asma menjadi asmma intermitten, asma persisten ringan, asma
persisten sedang, dan asma persisten berat. Sedangkan PNAA membagi asma menjadi asma
episodik jarang, asma episodik sering dan asma persisten. Komplikasi yang dapat di
timbulkan oleh asma berupa emfisema, bronkopneumonia, atelektasis dan status asmatikus.

14

Anda mungkin juga menyukai