Resin Komposit
Resin Komposit
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan resin komposit diperkenalkan dalam profesi kedokteran
gigi pada awal tahun 1960. Resin komposit digunakan untuk
menggantikan struktur gigi yang hilang serta memodifikasi
warna dan kontur gigi, serta menambah estetis. Bahan resin
komposit sudah sangat luas digunakan di bidang kedokteran gigi
sebagai bahan tumpatan yang mementingkan estetik (restorative
esthetic material). Pada umumnya resin komposit yang
dipasarkan adalah bahan universal yang berarti dapat digunakan
untuk restorasi gigi anterior maupun posterior. Pada akhir tahun
1996 diperkenalkan resin komposit packable atau resin
komposit condensable. Resin komposit packable merupakan
resin komposit dengan viskositas yang tinggi. Resin
komposit packable direkomendasikan untuk restorasi klas I, II
dan MOD.
Dalam ilmu kedokteran gigi istilah resin komposit secara umum
mengacu pada penambahan polimer yang digunakan untuk
memperbaiki enamel dan dentin. Resin komposit digunakan
untuk mengganti struktur gigi dan memodifikasi bentuk dan
warna gigi sehingga akhirnya dapat mengembalikan fungsinya.
Resin komposit dibentuk oleh tiga komponen utama yaitu resin
matriks, partikel bahan pengisi, dan bahan coupling.
Resin komposit termasuk bahan tumpatan langsung yang
sewarna dengan gigi. Resin komposit digunakan untuk menggati
struktur gigi yang hilang, memodifikasi warna gigi dan kontur
sehingga menambah estetika wajah.
BAB 2
BAHAN RESTORASI RESIN KOMPOSIT
Istilah bahan komposit mengacu pada kombinasi tiga dimensi
dari sekurang-kurangnya dua bahan kimia yang berbeda dengan
satu komponen pemisah yang nyata diantara keduanya. Bila
konstruksi tepat, kombinasi ini akan memberikan kekuatan yang
CH2=CCOCH2CH2CH2SiOCH 3
CH3 OCH3
Gambar 2. 3-methacryloxypropyltrimethoxysilane. (Powers JM,
Sakaguchi RL.CRAIGSS Restorative Dental Materials. 12th ed.
Missouri : Evolve, 2003 : 193)
2.2. Sifat sifat Resin Komposit
Sama halnya dengan bahan restorasi kedokteran gigi yang lain,
[endif]Primer
BAB 3
RESIN KOMPOSIT SEBAGAI BAHAN TAMBALAN
Resin komposit merupakan resin akrilik yang telah
ditambah dengan bahan lain seperti bubuk quartz untuk
membentuk struktur komposit.
3.1 Komposisi Resin Komposit
Resin komposit mempunyai komposisi sebagai berikut:
a)
Bahan utama/Matriks resin
b)
Filler
c)
Coupling agent
d) Penghambat polimerisasi
e)
Penyerap UV
f)
Opacifier
g)
Pigmen warna
3.2 Struktur Resin Komposit
a)
Bahan utama/Matriks resin
Kebanyakan resin komposit menggunakan campuran
monomer aromatic dan
ataualiphatic
dimetacrylate seperti bisphenol A glycidyl methacrylate (BIS-
komposit:
[if !supportLists]1. [endif]Lebih sedikit jumlah resin,
pertama
kali
BAB 4
CLINICAL TECHNIQUE
[if !supportLists]a. [endif]Initial Clinical Procedure
[endif]CONVENSIONAL TOOTH
PREPARATION
Preparasi gigi konvensional dengan menggunakan resin
komposit pada dasarnya sama seperti preparasi menggunakan
tumpatan amalgam. Bentuk outline diperlukan untuk perluasan
dinding eksternal memerlukan batasan yang benar, bentuk yang
sama, kedalaman dentin, membentuk dinding menjadi sebuah
sudut 90 derajat dengan restorasi materialnya. Pada preparasi
gigi konvensional dengan amalgam, bentuk konfigurasi
marginal, retensi groove, dan perlekatan dentin mempunyai ciriciri berbeda. Desain preparasi ini digunakan secara ekstensif
pada restorasi amalgam dan komposit masa lampau, dan desain
ini bisa digabungkan ketika penggantian restorasi menjadi salah
satu indikasinya. Kegunaan preparasi konvensional sebelumnya
tidak hanya dibatasi pada preparasi permukaan akar saja, namun
bisa juga menjadi desain untuk kelas 3, 4 dan 5.
Indikasi utama untuk preparasi konvensional menggunakan
restorasi komposit adalah (1) preparasi terletak pada permukaan
akar, (2) restorasi kelas 1 dan 2 sedang sampai besar. Pada area
akar desain preparasi kelas 1 ini akan memberikan bentuk
preparasi yang baik karena ada retensi groovenya. Desain ini
memberikan perlindungan yang baik antara komposit dan
permukaan dentin atau sementum dan memberikan retensi pada
material komposit di dalam gigi.
Pada restorasi komposit kelas 1 dan 2 yang sedang sampai besar,
dibutuhkan bentuk resistensi yang cukup, seperti pada desain
preparasi konvensional menggunakan amalgam. Bur inverted
cone ataupun bur karbid dibutuhkan untuk preparasi gigi,
menghasilkan desain preparasi yang sama seperti pada preparasi
amalgam, tetapi luasnya lebih kecil, perluasannya lebih sedikit,
[endif]MODIFIED TOOTH
PREPARATION
Teknik preparasi ini tidak mempunyai spesifikasi bentuk
dinding maupun kedalaman pulpa atau aksial, yang utama
adalah mempunyai enamel margin. Perbedaan yang mencolok
antara teknik preparasi konvensional dan modified adalah bahwa
preparasi modified ini tidak dipreparasi hingga kedalaman
dentin. Perluasan margin dan kedalaman pada teknik ini
diperoleh dengan melebarkan (ke arah lateral) dan kedalaman
Dentin Bonding
Teknik etsa asam dilakukan untuk mengoptimalkan hasil,
termasuk isolasi dari cairan seperti saliva dan cairan sulkus
COMPOSITE
Finishing meliputi shaping, contouring, dan penghalusan
restorasi. Sedangkan polishing digunakan untuk membuat
permukaan restorasi mengkilat. Finishing dapat dilakukan
segera setelah komposit aktivasi sinar telahmengalami
polimerisaasi atau sekitar 3 menit setelah pengerasan awal. Alatalat yang biasa digunakan antara lain :
Alat untuk shaping : sharp amalgam carvers dan scalpel blades,
seperti 12 atau12b atau specific resin carving instrument yang
terbuat dari carbide, anodized aluminium, atau nikel titanium.
Alat untuk finishing dan polishing : diamond dan carbide burs,
berbagai tipe dari flexibe disks, abrasive impregnated rubber
point dan cups, metal dan plastic finishing strips, dan pasta
polishing.
[if !supportLists] [endif]Diamond dan carbide burs
2
3
5
6
BAB 5
KESIMPULAN
4.1 Kelebihan, kekruangan dan kegunaan
4.1.1 Kelebihan
Resin komposit cukup kuat untuk digunakan pada tambalan gigi
posterior dan resin komposit juga tidak berbahaya seperti
amalgam yang dapat menyebabkan toksisitas merkuri kepada
pasien. Selain itu, warnanya yang sewarna gigi menyebabkan
resin komposit digunakan untuk tujuan estetik.
4.1.2 Kekurangan
Walaupun warna resin komposit sewarna gigi, tapi bahan ini
dapat berubah warna selama pemakaian. Selain itu dapat juga
terjadi pengerutan. Pengerutan biasanya akan terjadi dan
menyebabkan perubahan warna pada marginal tambalan.
Cabe FJ, Walls AWG. Applied Dental Materials. 9th ed. USA :
Blackwell Scientific Publications, 1984
Phillips, Kenneth J. Anusavice. Buku Ajar Ilmu Bahan
Kedokteran Gigi 10 ed. Jakarta : EGC, 2003.
Powers JM, Sakaguchi RL. CRAIGSS Restorative Dental
Materials. 12th ed. Missouri : Evolve, 2003