Anda di halaman 1dari 1

Diagnosis ortodontik meliputi pengumpulan data yang bersangkutan dengan

cara yang sistematik untuk mengidentifikasi jenis dan penyebab masalah.


Diagnosis ortodontik harus berdasarkan pada pengetahuan ilmiah
dikombinasikan dengan pengalaman klinis dan akal sehat (Bhalajhi, 2006).
Diagnosis meliputi pengembangan database yang komperhensif dari informasi
yang bersangkutan. Data didapatkan dari riwayat kasus, pemeriksaan klinis,
dang diagnositik tambahan lainnya seperti study cast, radiografi dan fotografi.
Pendekatan sistematis terhadap pemeriksaan penting untuk memastikan bahwa
tidak ada yang diabaikan (Bhalajhi, 2006).
Diagnosis ortodontik yang komperhensif ditegakan dengan menggunakan
penerapan klinis tertentu yang disebut alat bantu diagnostik. Diagnostik
ortodontik terdiri dari dua tipe, yaitu alat bantu diagnostik penting dan alat
bantuk diagnostik tambahan (Bhalajhi, 2006).
Terdapat alat bantu klinis yang dipertimbangkan sangat penting untuk seluruh
kasus. Alat bantu ini sangat sederhana dan tidak membutuhkan peralatan yang
mahal. Alat bantu diagnosis yang penting di antaranya (Bhalajhi, 2006):
1. Riwayat kasus
2. Pemeriksaan klinis
3. Model studi
4. Radiografi tertentu
a) Radiografi periapikal
b) Bite wing
c) panoramic
5. Fotografi fasial

Anda mungkin juga menyukai