MINERAL
UJIAN TENGAH SEMESTER
NOVEMBER 2015
Ujian Tengah Semester
Kasus : Bijih Nikel Laterit
Gambar berikut menunjukkan konfigurasi 14 titik bor pada eksplorasi nikel laterit.
Lubang
Bor
DH-1
DH-2
DH-3
DH-4
DH-5
DH-6
DH-7
DH-8
DH-9
DH-10
DH-11
Koordinat
Easti Northi
ng
ng
5
3
29
4
28
31
57
12
63
89
81
-4
24
25
60
44
5
30
44
48
28
7
Elevasi
Collar
254
250
251
252
254
253
250
251
252
250
251
Kedalaman
Dari
4
1
1
3
5
2
0.5
2
1
1
1
Kadar Ni
(%)
Ke
9
5
6
7
10
7
5
6
5.5
6
5.5
2.4
2.2
2.3
1.6
2.1
2.3
2
2.3
2.2
2.4
1.5
Keterang
an
52
96
102
17
46
8
251
249
250
0.25
0.25
0.25
5
4.5
4.75
2.1
2.2
1.3
Koordinat KP
Easti
ng
-5
37
37
105
105
53
53
-5
-5
Northin
g
67
67
53
53
1
1
-13
-13
67
Persoalan :
1. Buat analisis statistic dari data kadar bijih nikel, ketebalan bijih, dan
ketebalan overburden.
2. Buat peta kontur topografi, kadar bijih, dan ketebalan overburden dan
berikan analisanya.
3. Dari data eksplorasi langsung diatas, buatlah perencanaan eksplorasi
geofisika yang sesuai.
Penyelesaian :
1. Analisa statistik merupakan teknik statistic yang terfokus pada variabel
spasial, yaitu hubungan antara pada titik tertentu dengan variabel yang
sama diukur pada titik dengan jarak tertentu dari titik pertama. Dalam dunia
pertambangan, analisa statistic merupakan aplikasi teori variabel teregional
dalam mempelajari fenomena-fenomena gejala alam, terutama untuk
menentukan volume bahan galian. Landasan dari Geostatistik adalah The
Theory of Regionalised Variables, yang mana bahwa data dari titik-titik
sampel mempunyai korelasi satu sama lain sesuai dengan karakteristik
X mean=
1
X
n k=1 k
b. Median (med)
Median merupakan nilai tengah pada sekelompok data yang telah
diurutkan dari data yang terkecil hingga yang terbesar.
c. Modus (mod)
Modus adalah nilai dari sekelompok data yang memiliki frekuensi tertinggi
atau nilai yang sering muncul.
d. Quartil Bawah, Tengah, dan Atas
Jika n adalah jumlah data, maka quartil bawahnya terletak diurutan n/4,
quartil tengah n/2, dan quartil atas pada 3n/4.
e. Range
Range adalah nilai jarak yang menunjukkan selisih antara nilai data
terbesar dengan nilai data terkecil.
f. Variasi
Ukuran dari sebaran data, mempunyai persamaan.
X
2
( i X mean)
n
1
2
S=
n1
i=1
g. Simpangan Baku (
Simpangan baku atau standard deviation adalah nilai yang mengukur
selisih individu data terhadap nilai rata-rata hitung, dalam suatu populasi.
1
2
( iX mean)
n1 i=1
S=
h. Histogram
Suatu populasi data dapat disajikan dalam bentuk table frekuensi dan
histogram. Dalam table frekuensi, populasi data dibagi ke dalam beberapa
kelas, yang kemudian ditentukan jumlah data yang berada dalam tiap
kelas. Hasil dari table tersebut kemudian digambarkan dalam sebuah
histogram.
i.
( i)3
i=1
mod 1
=
=
n
Suatu histogram dikatakan negative skewness jika med>
dan positif
jika med< .
j.
( i)4
i=1
4
1
Kurtosis=
n
k. Pencilan (outlier)
Suatu data yang jauh berbeda dibandingkan dengan keseluruhan data.
Berikut adalah data statistic dari kadar bijih nikel yang telah dihitung dengan
menggunakan Microsoft Excel.
i.
Kadar Ni
(%)
2.4
Perhitungan Statistikal
Mean
2.06428
Standard Error
Median
Mode
Standard
2.1 Deviation
2.2
2.3
1.6
2.3
2
2.3
2.2
2.4
1.5
2.1
2.2
1.3
Sample Variance
Kurtosis
Skewness
Range
Minimum
Maximum
Sum
Count
6
0.09294
2
2.2
2.2
0.34775
6
0.12093
4
0.55020
7
1.28872
1.1
1.3
2.4
28.9
14
Dari hasil statistic tersebut dapat terlihat bahwa kadar bijih Nikel di daerah
tersebut memiliki rata-rata sebesar 2.064286. Berdasarkan data skewness diatas,
terlihat bahwa nilainya menunjukkan nilai negative yang berarti bentuk suatu
histogram akan dikatakan negative skewness dengan bentuk histogram yang
diperkirakan seperti pada gambar berikut.
Kemudian, dicari histogrtam dari kadar bijih Nikel yang bertujuan untuk
melihat sebaran data dari suatu populasi data. Sehingga dapat diketahui apakah
data tersebut terkumpul pada suatu populasi data yang bernilai tinggi atau
sebaliknya dan bisa juga data menyebar secara merata. Sebelum membuat
histogram, harus diketahui lebar kelas yang dipakai dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut.
C=
X max X min
k
Freque
ncy
1
Bin
1.3
1.5288
12
1
1.7576
24
1
1.9864
36
0
2.2152
49
6
2.4440
61
5
More
0
Didapatkan histogram yang mewakili data-data diatas.
Histogram
7
6
5
4
3
2
Frequency 1
0
Frequency
Moving average
(Frequency)
Bin
Berdasarkan gambar 3 diatas, dapat dilihat bahwa persebaran data kadar bijih nikel
terletak pada nilai kadar yang relative tinggi dengan puncak range 2.2152
Ketebalan bijih Nikel diukur berdasarkan data kedalaman (from and to) yang
sudah diketahui sebelumnya. Dari data tersebut didapatkan statistic sebagai
berikut.
Tabel 5 Hasil perhitungan statistik dari ketebalan bijih nikel
Ketebalan
Bijih
Perhitungan Statistikal
5
Mean
4
5
4
Standard Error
Median
Mode
Standard
Deviation
Sample
Variance
Kurtosis
Skewness
Range
Minimum
Maximum
Sum
Count
5
5
4.5
4
4.5
5
4.5
4.75
4.25
4.5
4.57142
9
0.10622
3
4.5
5
0.39745
1
0.15796
7
-1.38713
-0.27895
1
4
5
64
14
Ketebalan Overburden
Ketebalan
Perhitungan Statistikal
Mean
Standard Error
Median
Mode
Standard
Deviation
Sample Variance
Kurtosis
Skewness
Range
Minimum
Maximum
Sum
Count
1.589286
0.392763
1
1
5
1.469586
2
2.159684
0.5
1.007254
2
1.332092
1
4.75
1
0.25
1
5
0.25
22.25
0.25
14
0.25
Rata-rata ketebalan yang harus dicapai dari surface sampai menemui top
endapan nikel tersebut sebesar 1.589286. Dengan nilai standard deviation sebesar
1.469586. Maka, untuk menemukan kemenerusan dari top bijih nikel tersebut
ketebalan yang harus dicapai sebesar 1.589286 1.469586.
2. Peta Kontur
i.
Peta Kontur Topografi
Peta kontur topografi ini dibuat berdasarkan dari data elevasi collar sehingga
didapatkan peta kontur seperti pada gambar dibawah ini.
Terlihat bahwa daerah yang memiliki topografi yang tinggi (ditunjukkan dengan
warna merah) berada didekat sumur DH-5, DH-1, dan DH-6. Sedangkan untuk
topografi yang rendah (warna biru) sumur yang terdapat disana adalah sumur DH13, DH-2, DH-7, dan DH-10 sumur sisanya berada di topografi yang sedang.
ii.
Peta kadar bijih nikel perlu dibuat untuk mengetahui persebaran kadar bijih nikel
yang terdapat di wilayah kerja pertambangan tersebut, agar dapat diketahui
daerah-daerah yang memiliki kadar bijih nikel yang baik untuk di eksploitasi. Berikut
ini gambar peta persebaran kadar bijih nikel yang sudah dibuat dengan software
Surfer.
Jika diperhatikan, kadar bijih nikel yang memiliki nilai yang rendah hanya berada
disekitar Tenggara daerah pertambangan, sebagian besar wilayah kerja
pertambangan tersebut memiliki kadar bijih nikel yang cukup tinggi. Ini
membuktikan bahwa daerah pertambangan tersebut memang memiliki kandungan
bijih nikel yang baik untuk dilakukan eksploitasi.
iii.
Daftar Pustaka
Fitrian, Eltrit Bima, dkk. IDENTIFIKASI SEBAAN NIKEL LATERIT DAN VOLUME BIJIH
NIKEL DAERAH ANOA MENGGUNAKAN KORELASI DATA BOR Karya Ilmiah. Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Hafiz, Muhammad Haizal. 2009. Permodelan dan Estimasi Sumberdaya Nikel Laterit
Blok GB Pulau Gee, Halmahera Timur Dengan Menggunakan Perangkat Lunak
Studio 3 Datamine. Tugas Akhir. Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Mutmainnah, dkk. PENENTUAN KEDALAMAN SAPROLIT DENGAN MENGGUNAKAN
METODE ERT (ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY) UNTUK OPTIMALISASI
PENGEBORAN. Karya Ilmiah. Universitas Hasanuddin, Makassar.