Anda di halaman 1dari 3

ASTHMA BRONKIAL

Definisi

Epidemiologi
Asthma dijumpai diseluruh dunia , menyerang laki laki maupun perempuan ,
dewasa maupun anak , kaya maupun miskin .Prevalensi asthma berkisar antara 110% . Tentunya , makin lebar definisi yang dipakai , angka ini akan semakin tinggi.
Namun memang ada peningkatan prevalensi asthma dimana mana. Walaupun
kemajuan dunia kedokteran dan farmasi luar biasa pesat , sehingga sekarang semakin
banyak obat anti asthma yang ampuh tersedia secara luas , sungguh mengherankan
prevalensi asthma tetap terus meningkat. Diperkirakan penyebabnya adalah lebih besar
faktor lingkungan daripada genetik.
Serangan pertama dapat timbul pada masa kanak kanak sampai masa
setengah umur. Tampaknya , asthma lebih sering dijumpai pada anak laki laki
daripada anak perempuan , tetapi pada pasien dewasa perbedaan ini semakin tidak
nyata.2
Etiologi
Patogenesis
Limitasi Aliran Udara / Penyempitan Jalan Napas
Komponen yang paling sering mejadi penyebab adalah kontraksi otot polos
bronkus (bronkokontriksi) yang didefinisikan sebagai kontraksi atau penyempitan celah
jalan napas akibat mediator dan neurotransmitter bronkokonstriktor. Akibat penyempitan
jalan napas ini , maka aliran udara menjadi sempit dan menimbulkan bunyi mengi
yang sering disebut sebagai asma. Bronkokonstriksi bersifat reversibel dengan

pemberian bronkodilator. Edema atau cairan di dalam saluran napas disebabkan oleh
kebocoran mikrovaskular akibat mediator inflamasi. Hal ini dapat diatasi dengan
pemberian obat obatan antiinflamasi.
Hipersekresi mucus adalah terminology yang digunakan untuk menggambarkan
peningkatan sekresi mucus dan eksudat inflamasi yang terjadi pada asma. Data
menunjukkan bahwa pada pasien asma terjadi peningkatan jumlah sel goblet di epitel
saluran napas dan pembesaran kelenjar submukosa. Sumbatan mucus dikatakan
terjadi jika terdapat bagian saluran napas yang tersumbat dan udara tidak dapat keluar
dan masuk ke jalan napas dibawahnya .
Remodelling saluran napas adalah perubahan struktural saluran napas yang
terjadi dalam jangka waktu lama. Seperti yang telah kita ketahui bahwa sebelum onset
gejala asma muncul , banyak pasien asma yang telah mengalami remodeling pada
saluran napasnya sampai pada derajat tertentu. Fibrosis subepitel terjadi akibat
pembentukan serat kolagen dan proteoglikan di bawah membrane basalis. Substansi
substansi ini juga dapat trdeposit pada lapisan lain disaluran napas dan menyebabkan
terjadinya fibrosis pada daerah tersebut. Otot polos saluran napas membesar akibat
dua mekanisme primer : hipertrofi ( peningkatan ukuran masing masing sel ) dan
hiperplasia ( peningkatan pembelahan sel) . Hal ini mengakibatkan peningkatan
ketebalan dinding saluran napas.Mediator inflamasi berperan dalam perubahan
perubahan ini.
Komponen Limitasi Aliran Udara / Penyempitan Jalan Napas

Kontraksi otot polos bronkus (bronkokonstriksi)


Edema jalan napas
Hipersekresi mucus
Remodelling jalan napas (hipertrofi dan hiperplasia)

Hiperreaktivitas Salran Napas


Hiperreaktivitas

saluran

napas

adalah

terminology

yang

digunakan

untuk

menggambarkan kecenderungan jalan napas untuk menyempit akibat paparan

terhadap berbagai macam stimulus . Hiperreaktivitas jalan napas dinilai berdasarkan


derajat respon kontraktil terhadap uji metakolin yang dapat membantu menentukan
derajat tingkat keparahan asma seseorang.
Inflamasi Saluran Napas
Manifestasi Klinis
Alur Penegakan Diagnosis
Tatalaksana
Prognosis

2. Danusantoso H.Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. 2 nd.ed.Jakarta : EGC. 2014. 235p.

Anda mungkin juga menyukai