PENDAHULUAN
Tanah merupakan bahan kontruksi yang mudah digali dan mudah
terintegrasi di air dalam waktu 24 jam. Biasanya dipakai sebagai filling
material, pavement material atau bahan aggregate. Digunakan pada lahan
yang akan ditempati oleh bangunan ringan. Problem utama yang timbul dari
tanah residu adalah pengembangan dan pengkerutan (terutama tanah yang
mempunyai kandungan lempung tinggi), liquifaction dan runtuhan yang tibatiba, piping, penurunan dan masalah kestabilan.
Sifat yang perlu mendapat perhatian adalah: ukuran butir, porositas,
permeabilitas, fabric dan mineralogi. Sedangkan air tanah pada umumnya
dapat mengalir melalui bidang diskontinuitas. Adanya air ini akan
menurunkan kestabilan karena adanya tekanan pada joint.
Tanah - 1
Gambar 1
Tanah - 3
Gambar 2
Gambar 3
Tanah - 5
dan
mineralogi
dari
lempung
itu
sendiri
(Contoh
CEC
permukaan
yang bergelombang dan ini bisa dilihat dari photo udara sebagai totol-totol.
Kemiringan joint yang besar menyebabkan lempung menjadi blok prismatik.
joint ini asalnya dari tensile (pengekerutan) kemudian terjadi shearing.
Sering melihatkan daerah basah karena adanya pasir yang mengisi joint
atau munculnya lensa pasir.
3.3. DESIGN DAN PERFORMAN DARI JALAN DI DAERAH EXPANSIVE
SOIL
Permasalahan
Biasanya
heave, rekahan
longitudinal biasanya dekat dekat dengan sisi jalan asphalt akibat adanya
pengkerutan/heave. Akan terjadi progresif rusaknya pelapis jalan asphalt
akibat adanya pengkerutan. Daerah jalan yang tergenang akan lebih parah
akibatnya.
Penanganan
Memindahkan subgrade badan jalan dengan dan diisi dengan granular
material. Membuat pavement yang lebih tebal pada sisi jalan untuk menahan
efek heave dan pengkerutan. Selokan harus diperdalam sehingga
membentuk table drain dan munculnya genangan harus dihindari.
Diatas subgrade dapat
Pada bagian bahu jalan yang biasanya tidak diasphalt sebaiknya ditutup
untuk mengurangi infiltrasi.
6
Collapsing soil dicirikan dengan adanya penurunan yang cepat pada saat
penjenuhan karena tidak aktifnya ikatan butiran pasir. Penjenuhan ini bisa
ditriger oleh banjir, loading maupun penyiraman. Disini harus dibedakan
dengan indikasi adanya tunneling pada dispersive soil.
Adanya densitas insitu yang rendah indikasi dari collapsing soil meskipun
conto akan hancur pada waktu proses pengambilan. Butiran cenderung
menyudut, flaty, poorly graded dan kadungan silt yang banyak. Umumnya
Tanah - 9
daerah
tersebut
dan
atau
dilakukan
kompaksi
dengan
10
DAFTAR PUSTAKA
Tanah - 11