Bab 5
Bab 5
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
36
26
37
5. Jumlah siswa
Jumlah siswa yang terdaftar pada Sekolah Luar Buasa Kasih
Angelia kota Bitung terdapat 163 orang siswa yang terdiri dari, 24
orang siswa TKLB dengan siswa laki-laki 14 orang dan siswa
perempuan 10 orang, 128 orang siswa SDLB dengan siswa laki-laki
79 orang dan siswa perempuan 49 orang dan 11 orang siswa
SMPLB dengan siswa laki-laki 3 orang dan siswa perempuan 8
orang.
5.1.2 Karakteristik demografi responden
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan umur,
dapat dilihat dalam bentuk tabel dan narasi di bawah ini.
Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,
umur, di Sekolah Luar Biasa Kasih Angelia Kota Bitung
No
1
Karakteristik Responden
Jumlah
Responden
Presentase
(%)
10
10
50,0
50,0
12
4
4
60,0
20,0
20,0
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Umur
7-12 Thn
13-15 Thn
> 16 Thn
38
Variabel
Mean
Median
SD
Sebelum
20
61,10
66,00
12,957 40-56
Sesudah
20
75,80
79,00
8,6000 76-86
(Min-Max)
Dari
tabel
di
atas
menunjukan
bahwa
terdapat
disimpulkan
bahwa
terdapat
perbedaan
39
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kemapuan fungsi
kognitif (membaca)
Pra
60
76
50
56
40
66
76
66
66
43
70
53
40
76
76
60
66
40
76
66
Kemampuan fungsi
kognitif (membaca)
Post
70
83
78
83
73
70
80
70
80
76
86
56
63
83
80
80
76
60
83
86
Max = 76
Min = 40
Max = 86
Min = 56
40
Ha (Hipotesis alternatif)
untuk
meningkatkan
kemampuan
membaca
anak
tunagrahita ringan. Kirk, Kliebhan & Lener, (M. Shodiq AM, 1993),
menjelaskan penerapan pendekatan visual-auditif dalam pengajaran
membaca pada anak tunagrahita ringan yaitu asosiasi simbol visual
dengan nama-nama huruf dan asosiasi simbol visual dengan bunyi
huruf. Secara fisiologis metode multi senosris ini merupakan stimulasi
audio maupun visual dimana iindividu dapat menyadari apa yang di
dengar, maka individu dapat mempersepsikan apa yang didengar,
dan terjadilah suatau pengamatan atau persepsi yang akhirnya
individu dapat menyadari atau mempersepsikan tentang apa yang
diterima melalui alat indera.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap
melalui penglihatan (media visual), sekaligus dengan pendengaran
(media audio), dapat memercepat daya serap peserta didik dalam
41
lemah, sukar berpikir abstrak, serta tidak mampu berpikir yang logis.
Mereka
masih
pendidikan
mempunyai
dalam
bidang
kemungkinan
membaca,
untuk
menulis,
memperoleh
dan
berhitung
42
43