Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEPUTUSAN DIREKTUR
TENTANG
PANDUAN MANAJEMEN NYERI
DI RSIA MURNI ASIH
Nomor :/
DIREKTUR RSIA MURNI ASIH
Menimbang
Mengingat
MENETAPKAN
MEMUTUSKAN :
: KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA MURNI ASIH TENTANG PANDUAN
MANAJEMEN NYERI RSIA MURNI ASIH TANGERANG
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
Ditetapkan di
Pada tanggal
DIREKTUR
: Tangerang
: 12 Januari 2016
FLORENCESIA ANGKAWIJAYA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena dengan
ijin-Nya maka panduan mananejemen nyeri di RSIA Murni Asih telah selesai disususun.
Panduan manajemen nyeri ini merupakan petunjuk dalam pemahaman tentang nyeri dan
penanganannya sudah menjadi keharusan bagi setiap tenaga kesehatan, terutama perawat yang
dalam rentang waktu 24 jam sehari berinteraksi dengan pasien.di RSIA Murni Asih Tangerang.
Semoga panduan manajemen nyeri ini bermanfaat bagi petugas Medis maupun para
Medis di RSIA Murni Asih Tangerang dan pihak yang terkait.
Kami mohon masukan dari pihak yang terkait untuk perbaikan dari panduan manajemen
nyeri ini.
MENGETAHUI
MANEGER MEDIS
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN..........................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
ii
DAFTAR ISI..................................................................................................
iii
BAB I DEFENISI..........................................................................................
BAB IV DOKUMENTASI............................................................................
LAMPIRAN...................................................................................................
BAB I
DEFINISI
Manusia merupakan makhluk unik, yang memiliki perilaku dan kepribadian yang
berbeda-beda dalam kehidupannya, Perilaku dan kepribadian didasarkan dari berbagai macam
faktor penyebab, salah satunya faktor lingkungan, yang berusaha beradaptasi untuk bertahan
dalam kehidupannya.
Begitu pula fisik manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan luar dalam beradaptasi
menjaga kestabilan dan keseimbangan tubuh dengan cara selalu berespon bila tubuh terkena hal
yang negatif dengan berusaha menyeimbangkannya kembali sehingga dapat bertahan atas
serangan negatif, misal mata kena debu maka akan berusaha dengan mengeluarkan air mata.
Keseimbangan juga terjadi dalam budaya daerah dimana manusia itu tinggal, seperti kita
ketahui bahwa di Indonesia sangat beragam budaya dengan berbagai macam corak dan gaya,
mulai dari logat bahasa yang digunakan, cara berpakaian, tradisi prilaku keyakinan dalam
beragama, maupun merespon atas kejadian dalam kehidupan sehari-harinya seperti halnya dalam
menangani rasa nyeri akibat terjadi perlukaan dalam tubuh dengan direspon oleh manusia dengan
berbagai macam adaptasi, mulai dari suara meraung-raung, ada juga cukup dengan keluar air
mata dan kadang dengan gelisah yang sangat.
Atas dasar tersebut maka sebagai pemberi terapi medis harus mengetahui atas berbagai
perilaku dan budaya yang ada di Indonesia sehingga dalam penanganan terhadap nyeri yang
dirasakan oleh setiap orang dapat melakukan pengkajian dan tindakan pemberian terapi secara
obyektif, maka untuk itu RSIA Murni Asih menyusun panduan dalam penanganan nyeri.
A. PENGERTIAN
1. Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang diakibatkan adanya kerusakan
jaringan yang sedang atau akan terjadi, atau pengalaman sensorik dan emosional yang
merasakan seolaholah terjadi kerusakan jaringan (interational association for the
study of pain).
2. Nyeri akut adalah nyeri dengan onset segera dan durasi yang terbatas, memiliki
hubungan temporal dan kausal dengan adanya cedera atau penyakit.
3. Nyeri kronik adalah nyeri yang bertahan untuk periode waktu yang lama. Nyeri
kronik yang terus menerus ada meskipun telah terjadi proses penyembuhan dan sering
sekali tidak diketahui penyebabnya yang pasti.
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup pelayanan nyeri meliputi pelayanan bagi pasien-pasien di Unit
Gawat Darurat, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, dan Unit Kamar Operasi RSIA Murni
Asih
BAB II
TATALAKSANA
A. ASESMEN NYERI
1. Anamnesis
a. Riwayat Penyakit Sekarang
1) Onset nyeri akut atau kronik, traumatik atau non- traumatik.
2) Karakter dan derajat keparahan nyeri, nyeri tumpul, nyeri tajam, rasa
terbakar, tidak nyaman, kesemutan, neuralgia.
3) Pola penjaaran / penyebaran nyeri
4) Durasi dan lokasi nyeri
5) Gejala lain yang menyertai misalnya kelemahan, baal, kesemutan,
mual/muntah, atau gangguan keseimbangan / kontrol motorik
6) Faktor yang memperhambat dan memperingan
7) Kronisitas
8) Hasil pemeriksaan dan penanganan nyeri sebelumnya, termasuk respon terapi
9) Gangguan / kehilangan fungsi akibat nyeri / luka
10) Penggunaan alat bantu
11) Perubahan fungsi mobilitas, kognitif, irama tidur, dan aktivitas hidup dasar
(activity of daily living)
12) Singkirkan kemungkinan potensi emergensi pembedahan, seperti adanya
faktur yang tidak stabil, gejala neurologis progresif cepat yang berhubungan
dengan sindrom kauda ekuina.
b. Riwayat pembedahan / penyakit dahulu
c. Riwayat psiko- sosial
a) Riwayat konsumsi alkohol, merokok, atau narkotika
b) Identifikasi pengasuh / perawat utama (primer) pasien
c) Identifikasi kondisi tempat tinggal pasien yanga berpotensi menimbulkan
eksaserbasi nyeri
d) Pembatasan / restriksi partisipasi pasien dalam aktivitas sosial yang berpotensi
menimbulkan pengaruh negatif terhadap motivasi dan kooperasi pasien
dengan program penanganan/ manajemen nyeri ke depannya. Pada pasien
dengan masalah psikiatri, diperlukan dukungan psikoterapi / psikofarmaka
e) Tidak dapat bekerjanya pasien akibat nyeri dapat menimbulkan stres bagi
pasien/keluarga.
d. Riwayat pekerjaan
Pekerjaan yang melibatkan gerakan berulang dan rutin, seperti mengangkat
benda berat, membungkuk atau memutar merupakan pekerjaan tersering yang
berhubungan dengan nyeri punggung.
e. Obat-obat dan alergi
1)
Daftar obat-obatan yang dikonsumsi pasien untuk mengurangi nyeri (suatu
studi menunjuakan bahwa 14% populasi di Indonesia mengkonsumsi
2)
3)
samping.
Direkomendasikan untuk mengurangi atau memberhentikan obat-obatan
baik)
4 6 = nyeri sedang (secara obyektif pasien menyeringai, dapat
menunjukan lokasi nyeri, atau mendeskripsikan, dapat mengikuti perintah
dengan baik)
nafas. distraksi )
10 = nyeri yang sangat (pasien sudah tidak dapat mendiskripsikan lokasi
Pergerakan
Tonus otot
Tegangan wajah
Tekanan darah basal
Denyut jantung basal