Anda di halaman 1dari 11

Nyimas Amelia Pebrina

C8/102012406
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat 11510
Email : nyimasamelia12@yahoo.com

Abstrak
Pertumbuhan dan

perkembangan adalah suatu proses yang di alami setiap manusia.

Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan ukuran baik besar, jumlah atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu. Sedangkan perkembangan lebih menitik
beratkan pada aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ ataupun individu,
termasuk pula perubahan pada aspek sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.
Penegertiang tumbuh kembang adalah suatu ilmu yang mempelajari tumbuh dan
perkembangan manusia melalui tahap-tahap baik secara fisik, mental dan emosional. Tumbuh
kembang ada beberapa tahap yang mempengarui yaitu masa prenatal, masa post natal, masa
dewasa, masa usia lanjut (Geriatri).
Kata kunci: Pertumbuhan, Perkembangan, Tumbuh kembang, Prenatal, Postnatal.
Abstract
The growth and development is a process that is natural in every human being. The growth is
related to the problem of changes both large size, number of dimensions or levels of cells,
organs and individuals. Whereas the development of more focused on aspects of change
aimed at a form or function or organ of the maturation of the individual, including changes
in the social or emotional aspects due to the influence of the environment. Penegertiang
flower growing is a science that examines the growth and development of the human being
through the stages of both physically, mentally and emotionally. There are several flower
growing stage of the prenatal period, i.e. mempengarui the post natal period, adulthood, old
age (geriatric medicine).
Key words: Growth, Development, Flower Growing, Prenatal, Postnatal.

Pendahuluan
Setiap manusiapasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan
perkembangan terjadi sejak masih di dalam kandungan hingga kita lanjut usia. Proses
pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan proses perkembangan
berkaiitan dengan fungsi pematangan intelektual dan emosional organ atau individu. Banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, seperti faktor genetik,
gizi dan lain-lain, selain itu juga ada tahap pada proses tumbuh kembang yang penting,
seperti masa prenatal atau masa dalam kandungan ibu dan masa postnatal. Pada skenario
yang saya dapat adalah tentang seorang bayi lai-laki cukup bukan yang dilahirkan secara
spontan di Klinik bersalin dari seorang ibu dengan dibantu oleh seorang bidan. Beberapa saat
setelah di lahirkan, dokter datang memeriksan bayi tersebut. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk mengetahui pertumubuhan dan perkembangan, faktor yang mempengaruhi, dan hal-hl
yang berhubungan dengan tumbuh kembang bayi. Metode yang digunakan termasuk metode
kepustakaan dimana buku-buku tersebut didapat dari perpustakaan. Buku-buku tersebut
berhubungan dengan tumbuh kembang.

Pembahasan
Setiap manusia pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan dan setiap
perubahan yang terjadi pasti ada yang menyebabkan. ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Pertumbuhan adalah suatu proses
pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak
dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel
menuju keadaan yang lebih dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang
sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu
masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah
sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa,
daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Menurut Soetjiningsih


(1995), faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor dalam (internal)
Genetik
Pengaruh genetik bersifat heredo-konstitusional yang artinya bahwa bentuk untuk
konstitusi seseorang ditentukan oleh faktor keturunan. Faktor genetik akan
berpengaruh pada kecepatan pertumbuhan, kematangan tulang, gizi, alat seksual, dan
saraf.
Pengaruh hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pranatal yaitu saat janin berumur 4 bulan.
Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang cepat dan kelenjar pituitary dan tiroid mulai
bekerja. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan
somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary.
Faktor lingkungan (eksternal)
Faktor yang berasal dari lingkungan dapat dikelompokkan menjadi faktor pranatal
(selama kehamilan), dan faktor post natal.
1). Faktor Pranatal (Selama Kehamilan), meliputi :
Gizi
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil,
lebih sering menghasilkan bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau lahir mati.
Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia
pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus, dan sebagainya.
Toksin, zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap obat-obatan kimia karena
dapat menyebabkan kelainan bawaan. Ibu hamil yang perokok atau peminum alkohol
akan melahirkan bayi yang cacat.
Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua kehamilan oleh TORCH (Toxoplasmosis,
Rubella, Cytomegalovirus, herpes Simplex), PMS (Penyakit Menular Seksual), dan
penyakit virus lainnya dapat mengakibatkan kelainan pada janin.
Kelainan imunologi
Kelainan imunologi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin
karena dapat menyebabkan terjadinya abortus, selain itu juga kekurangan oksigen
3

pada janin juga akan mempengaruhi gangguan dalam plasenta yangdapat


menyebabkan bayi berat lahir rendah.
Psikologi ibu
Stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin
yang terdapat di dalam kandungan karenajanin dapat ikut merasakan apabila ibunya
sedang sedih. Ibu hamil yang mengalami gangguan psikologi, maka dia tidak akan
memperhatikan kondisi kandungannya dan akan berakibat pada kelahiran bayi yang
tidak sehat.
2). Faktor postnatal (setelah lahir) meliputi:
Pengetahuan ibu
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam
perkembangan anak. Ibu yang mempunyai pengetahuan kurang, maka tidak akan
memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya sehingga perkembangan anak
akan terhambat, sedangkan ibu yang mempunyai pengetahuan baik maka akan
memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya.
Gizi
Makanan memegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Pada
masa pertumbuhan dan perkembangan, terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan
seorang anak, seperti :protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Seorang
anak yang kebutuhan zat gizinya kurang atau tidak terpenuhi, maka dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.
Budaya lingkungan
Budaya lingkungan dalam hal ini adalah masyarakat dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak dalam memahami atau mempersepsikan pola
hidup sehat.
Status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Hal ini dapat terlihat pada anak dengan status sosial ekonomi tinggi, pemenuhan
kebutuhan gizinya sangat baik dibandingkan dengan anak yang status ekonominya
rendah.
Lingkungan fisik
Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, mempunyai dampak
yang negatif terhadap pertumbuhan anak.kebersihan lingkungan maupun kebersihan
perorangan memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit. Demikian pula
dengan populasi udara baik yang berasal dari pabrik, asap rokok atau asap kendaraan

dapat menyebabkan timbulny penyakit. Anak sering sakit, maka tumbuh


kembanganya akan terganggu.
Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu dan anak sangat penting dalam
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Interaksi timbal balik antar ibu dan anak akan
menimbulkan keakraban antara ibu dan anak. Anak akan terbuka kepada ibunya,
sehingga komunikasi dapat dua arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan
bersama karena adanya keterdekatan dan kepercayaan antara keduannya.
Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, misalnya : penyediaan alat
mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibudan anggota keluarga lain terhadap kegiatan
anak, perlakuan ibu terhadap perilaku anak. Anak yang mendapatkan stimulasi
terarahdan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang
kurang atau tidak mendapat stimulasi.
Olahraga atau latihan fisik
Olahraga atau latihan fisik dapat memacu perkembangan anak, karena dapat
meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplay oksigen ke seluruh tubuh dapat teratur.
Selain itu, latihan juga meningkatkan stimulasi perkembangan otot dan pertumbuhan
sel.
A. Anamnesis
Anamnesis adalah pertanyaan terarah yang ditujukan kepada bumil, untuk mengetahui
keadaan ibu dan factor resiko yang dimilikinya.
Identitas
Ditanyakan identitas ibu maupun suami : Nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,

suku/bangsa, alamat lengkap.


Alasan Datang/Keluhan ibu
Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
1. Riwayat Kehamilan
Anak keberapa? Ada masalah tidak dengan kehamilan yang lalu?
2. Riwayat persalinan
Spontan/buatan? Aterm/Premature? Kapan? Lahir dimana? Ditolong siapa? Ada
masalah saat persalinan?
3. Riwayat Nifas
Adakah masalah pada masa nifas? Infeksi? Perdarahan?
4. Anak
Jenis kelamin? BB? Hidup/mati? Kalau meninggal kenapa? Sehat? Adakah

kecacatan? Pemberian ASI? Bagaimana kondisinya sekarang?


Riwayat Kehamilan Sekarang

HPHT? Umur kehamilan? HPL? Sudah pernah periksa /belum? Jika sudah berapa
kali? Dimana? Adakah keluhan? Baik TM I, II, III? Adakah penanganan khusus

keluhan tersebut? Sudah terasa gerakan janin/blm? Imunisasi TT?


Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan,? Penyakit keturunan +/- (DM,
kelainan genetik), penyakit menular +/- (TBC)
Riwayat Keturunan Kembar, dalam keluarga adakah yang mempunyai keturunan
kembar.
Data kebiasaan sehari-hari
Dilakukan pengkajian dari pola kebiasaan sehari-hari ibu baik dari sebelum hamil dan
selama hamil. Dikaji tentang bagaimana nutrisi ibu (frekuensi, jenis, porsi, keluhan,
pantangan)?, Pola eliminasi (frekuensi, warna, bau, konsistensi, keluhan) ? Personal
hygiene (mandi, gosok gigi, keramas, ganti pakaian ? Istirahat/tidur (tidur siang, tidur
malam, keluhan) ? Kebutuhan sexual (seminggu berapa kali, keluhan)? Pola aktivitas
(aktivitas yang dilakukan sehari-hari) dsb. Kebiasaan yang mengganggu, kesehatan
Apakah ibu mempunyai kebiasaan merokok, minum jamu atau minum minuman

beralkohol, minum obat-obatan.


Riwayat Psikososial, spiritual dan ekonomi
Bagaimana kondisi psikologis ibu menghadapi kehamilan? Dukungan keluarga?
aktifitas/ kegiatan ibu diluar rumah? persiapan persalinan? Pengetahuan ibu tentang
kehamilan? Memberi ASI, merawat bayi, kegiatan ibadah, kegiatan social, dan

persiapan keuangan ibu dan keluarga dan lingkungan yang berpengaruh.


B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Antropometri
Antropometri menurut Hinchiliff (1999) adalah pengukuran tubuh manusia
dan bagian-bagiannya dengan maksud untuk membandingkan dan menentukan
norma-norma untuk jenis kelamin,usia, berat badan, suku bangsa dll. Antropometri
dilakukan pada anak-anak untuk menilai tumbuh kembang anak sehingga dapat
ditentukan apakah tumbuh kembang anak berjalan normal atau tidak. Ketepatan dan
ketelitian pengukuran sangat penting dalam menilai pertumbuhan secara benar.
Kesalahan atau kelalaian dalam cara pengukuran akan mempengaruhi hasil
pengamatan. Adapun cara pengukurannya adalah sebagai berikut.
Pengukuran Berat Badan
Merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan
pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi
normal atau BBLR. Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai
pertimbangan: 1) Parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu
6

singkat. 2) Memberi gambaran status gizi sekarang dan gambaran yang baik
tentang pertumbuhan. 3) Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai
secara umum dan luas. 4) Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh
ketrampilan pengukur. 5) KMS (Kartu Menuju Sehat) yang digunakan sebagai
alat yang baik untuk pendidikan dan monitor kesehatan anak menggunakan juga
berat badan sebagai dasar pengisian.Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
alat timbangan yang harus ditera secara berkala. Jenis alat timbangan sesuai
dengan umur anak.
Cara menimbang/mengukur berat badan:
Langkah 1 = Gantungkan dacin pada dahan pohon, palang rumah atau penyangga
kaki tiga
Langkah 2 = Periksalah apakah dacin sudah tergantung kuat
Langkah 3 = Sebelum dipakai, letakkan bandul geser pada angka 0 (nol)
Langkah 4 = Pasanglah celana timbang, kotak timbang, atau sarung timbang
yang kosong pada dacin.
Langkah 5 = Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang
Langkah 6 = Anak di timbang dan seimbangkan dacin
Langkah 7 = Tentukan berat badan anak dengan membaca angka diujung bandul
geser.
Langkah 8 = Catat hasil penimbangan di atas pada secarik kertas
Langkah 9 = Geserlah bandul ke angka nol, letakkan batang dacin dalam tali
pengaman, setelah itu bayi baru anak dapat diturunkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan anak:
1) Pemeriksaan alat timbangan
2) Anak balita yang ditimbang
3) Keamanan
4) Pengetahuan dasar petugas.

Pengukuran

tinggi badan

Pada anak dibawah usia lima tahun dilakukan secara berbaring .Pengukuran
dilakukan dari telapak kaki sampai ujung puncak kepala. Jika pengukuran
dilakukan saat berdiri maka posisi anak harus berdiri tegak lurus, sehingga tumit,
bokong dan bagian atas punggung terletak pada dalam 1 garis vertical, sedangkan
liang telinga dan bagian bawah orbita membentuk satu garis horizontal. Cara
mengukur:
1) Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus datar
sehingga tepat 2 meter.
7

2) Lepaskan sepatu atau sandal.


3) Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna
4) Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku harus lurus

menempel pada dinding.


5) Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan mikrotoa.
Pengukuran lingkar kepala
Pengukuran ini terutama dilakukan pada bayi sampai umur 3 tahun. Pada anak
lebih dari 3 tahun bukan mnerupakan pemeriksan yang rutin. Pita ukur diletakkan
pada oksiput melingkar ke arah supraorbita dan

glabela. Alat dan tehnik

pengukuran: Alat yang sering digunakan dibuat dari serat kaca (fiber glas) dengan
lebar kurang dari 1 cm, fleksibel, tidak mudah patah, pengukuran sebaiknya

dibuat mendekati 1 desimal, caranya dengan melingkarkan pita pada kepala.


Pengukuran Lingkar Lengan Atas
Baku lingkar lengan atas yang digunakan sekarang belum dapat mendapat
pengujian memadai untuk digunakan di Indonesia. Kesalahan pengukuran LLA
(ada berbagai tingkat ketrampilan pengukur) relatif lebih besar dibandingkan
dengan tinggi badan, mengingat batas antara baku dengan gizi kurang, lebih
sempit pada LLA dari pada tinggi badan. Lingkar lengan atas sensitif untuk suatu
golongan. Cara mengukur: Yang diukur adalah pertengahan lengan atas sebelah
kiri. Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup kain atau pakaian.
Pita dilingkarkan pada pertengahan lengan tersebut sampai cukup terukur keliling

lingkaran lengan.
C. Penatalaksanaan
Mengedukasi orangtua
Nutrisi untuk anak dan bayi
Asupan Gizi dan Nutrisi Makanan untuk Bayi.
- Berikan bayi ASI atau susu formula sebelum makanan padat untuk
memastikan

mereka

memperoleh

semua

nutrisi

penting

untuk

kesehatannya. Hal ini juga akan mengurangi kemungkinan bayi tantrum


karena lapar. Ciptakan suasana yang santai dan positif. Di usia sekitar 9
-

bulan Anda bisa dahulukan makanan padat


Protein
Sang anak dan ibu memerlukan banyak protein sebagai nutrisi penunjang
pertumbuhan jaringan. Ibu mengkonsumsi 60 gram protein sehari, yaitu
20-36% lebih tinggi dari kebutuhan normal. Beberapa sumber protein
hewani yang bisa dikonsumsi adalah ikan, seafood, unggas, daging sapi,
hati, dan telur. Sedangkan untuk sumber protein nabati adalah tahu, tempe,
kacang polong, dan kacang-kacangan.
8

Lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi. Lemak juga
menghasilkan energi, dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam
fungsi-fungsi pertumbuhan. Makanan yang tinggi lemak antara lain daging

berlemak, susu, keju, mentega, margarin, dan minyak.


Karbohidrat
Karbohidrat dan serat adalah salah satu sumber energi penting. Bahan
makanan sumber karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal, gandum, dan

pasta.
Serat sangat penting, terutama bagi wanita hamil yang sering mengalami
konstipasi. Makanan berserat tinggi seperti misalnya padi-padian, buah
segar, dan sayuran segar bisa mengatasi kesulitan buang air besar

(konstipasi) tersebut.
Vitamin
Seorang wanita hamil memiliki kebutuhan vitamin dan mineral lebih
tinggi dari biasanya. Buah-buahan dan sayuran memberikan berbagai
vitamin dan mineral lebih banyak dibanding makanan lain. Buah dan
sayuran lain yang juga penting untuk dikonsumsi adalah apel, pir, anggur,
pisang, nanas, beri, jambu, mangga, pepaya, kurma, melon, wortel, bit,
tomat, dan kembang kol. Konsumsi buah dan sayuran segar lebih
disarankan dibanding buah/sayuran kaleng, karena jumlah gizinya yang

lebih banyak serta tidak mengandung tambahan gula, garam dan lemak.
Imunisasi dan jadwalnya
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi
terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi
pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan
imunisasi lainnya. Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak
karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa,
sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup
hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap
terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup
anak.
Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk
mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan

kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa


penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B,
campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain
sebagainya. Macam-macam atau jenis-jenis imunisasi ada dua macam, yaitu
imunisasi pasif yang merupakan kekebalan bawaan dari ibu terhadap penyakit
dan imunisasi aktif di mana kekebalannya harus didapat dari pemberian bibit
penyakit lemah yang mudah dikalahkan oleh kekebalan tubuh biasa guna
membentuk antibodi terhadap penyakit yang sama baik yang lemah maupun
yang

kuat.

Cara pemberian

imunisasi umumnya

dilakukan

dengan

melemahkan virus atau bakteri penyebab penyakit lalu diberikan kepada


seseorang dengan cara suntik atau minum / telan. Setelah bibit penyakit masuk
ke dalam tubuh kita maka tubuh akan terangsang untuk melawan penyakit
tersebut dengan membantuk antibodi. Antibodi itu uumnya bisa terus ada di
dalam tubuh orang yang telah diimunisasi untuk melawan penyakit yang
mencoba menyerang.
Table 1. Jadwal imunisasi
Jenis Vaksin

Umur Pemberian Vaksinasi


LH
R

BCG
Hepatitis B
Polio
DPT

Campak
Hib
Pneumokoku
s
Influenza
Varisela
MMR
Tifoid
Hepatitis A
HPV

Bulan
1 2 3 4 5 6 9

1 Kali
1
2
1
1

2
2

1
2

1
5

1
8

3
3

4
4

1
1
1

2
2

3
3

2
4

Tahun
3 5 6 7 10 12

5
5

6 (td)

18

7
(td
)

5
4
4
Diberikan 1 kali dalam 1 tahun
1 kali
1
2
Setiap 3 tahun
2 kali - interval 6-12 bulan
3 kali
10

Keterangan:
-

Imunisasi BCG: Ditujukan untuk memberikan kekebalan bayi terhadap bakteri

tuberkolosis (TBC)
Imunisasi DPT: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadapat penyakit Dipteri,

Pertusis (batuk rejan) dan tetanus.


Imunisasi Polio: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadap penyakit polio

(kelumpuhan)
Imunisasi Hib: Mencegah bayi terkena infeksi Haemophils influenza tipe b yang
dapat menyebabkan penyakit meningitis, infeksi tenggorokan dan pnemonia.

Imunisasi Hib ini sangat mahal, maka belum di wajibkan.


Imunisasi Pneumokokus: melindung bayi dari bakteri penyebab infeksi pada telinga.
Selain itu bakteri ini bisa menimbulkan permasalah serius seperti meningits dan
infeksi pada darah (bakteremia).

11

Anda mungkin juga menyukai