Anda di halaman 1dari 34

Cara Menanam Lemon Organik agar Cepat

Berbuah
Post by Arafuru.com 0 comment
Bagaimana cara menanam lemon organik agar cepat berbuah? Siapa sih orang yang tidak
mengenal buah lemon? Buah yang mempunyai rasa masam, aroma segar, dan kulit berwarna
hijau kekuning-kuningan ini merupakan tanaman serbaguna.
Yap, selain bisa digunakan untuk membuat suatu makanan dan minuman, buah lemon juga
dikenal dapat dimanfaatkan untuk membersihkan seisi rumah. Mulai dari menghilangkan bau tak
sedap, menghapus noda di dinding, menyegarkan interior ruangan, hingga melunturkan kotoran
membandel di perabotan. Tak ayal, memelihara tanaman lemon sendiri di pekarangan akan
membuat anda leluasa dalam mengambil buah yang masih segar.

Lemon
Namun, kebanyakan orang yang menanam jeruk lemon di rumah mengaku tanamannya lamban
berbuah. Bahkan ada pula yang mengatakan pohon lemonnya tidak mau berbuah sama sekali.
Kalau sudah begini, mungkin ada sedikit kekeliruan yang dilakukan pada saat proses penanaman
maupun perawatan lemon.
Yuk, ikuti panduan langkah-langkah penanaman jeruk limau berikut ini :
Alat dan Bahan :

Buah lemon organik

Pot penyemaian

Tanah berhumus

Pupuk kompos

Pupuk kandang

Plastik

Air

Cetok

Pisau

Langkah-langkah :
1. Pilih buah lemon organik yang memiliki kualitas terbaik untuk dijadikan sebagai indukan
tanaman. Ciri-cirinya yaitu buah berusia cukup tua, kondisinya sehat, berwarna cerah,
tidak mengalami kecacatan, dan berukuran besar. Potong buah tersebut sedemikian rupa
untuk mengambil biji-bijinya tanpa melukai fisik biji tersebut. Kumpulkan biji-biji ini ke
dalam mangkuk berisi air agar kelembabannya terjaga.
2. Siapkan pot penyemaian yang memiliki diameter 10-15 cm dengan kedalaman 15-20 cm.
Campurkan media tanam berupa tanah berhumus dan pupuk kompos secara merata,
bertekstur remah, dan lembab. Masukkan media tanam ini ke dalam pot sampai penuh.
Buat lubang penanaman seukuran jari telunjuk dengan jarak 5 x 5 cm dan kedalaman 1
cm.
3. Biji-biji lemon yang sudah terkumpul lantas ditanamkan pada pot penyemaian dengan
jumlah 1 biji/lubang. Kubur biji tersebut dengan tanah tanpa ditekan-tekan dan siram
secara perlahan. Untuk menjaga kondisi pot penyemaian tetap lembab, pasanglah
lembaran plastik sebagai penutup pot lalu lubangi agar biji tetap bisa mendapatkan
oksigen.
4. Bibit lemon bisa dipindahkan ke pekarangan rumah setelah bibit tersebut berukuran 5-10
cm. Angkat bibit-bibit ini bersama media tanamnya untuk menjaga bagian akar tumbuhan
tidak rusak. Proses pemindahan ini sebaiknya dilakukan pada sore hari sehingga tanaman
bisa beradaptasi dengan sempurna terhadap lingkungan barunya.
5. Kunci dari penanaman lemon organik agar cepat berbuah adalah pencahayaan. Pastikan
tanaman bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup dengan menempatkannya di posisi

yang tepat. Hindari menanam lemon di samping pohon berukuran besar atau di bawah
kanopi, karena tangkapan sinar matahari yang seharusnya diterima menjadi terhalang.
6. Pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang juga dapat diandalkan untuk
merangsang pertumbuhan bakal buah lemon. Pupuk tambahan ini berfungsi untuk
menjaga tingkat kesuburan tanah, sehingga tanaman lemon bisa memperoleh nutrisi yang
dibutuhkannya. Pemberian pupuk idealnya dilakukan setiap tiga bulan sekali.
7. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah pemberantasan hama dan penyakit dengan
metode-metode alami di sini sehingga tanaman lemon bisa tumbuh sempurna. Lakukan
juga pemangkasan pada cabang dan ranting pohon secara berkala untuk memicu
tumbuhnya cabang-cabang baru yang lebih produktif. Pada umumnya, tanaman lemon
akan menghasilkan buah setelah berumur 3-5 tahun.

PERLAKUAN KHUSUS TANAMAN


LEMON DALAM POT
Posted by: sharmadie on: Januari 11, 2011

A.

In: perlakuan tanaman

Tinggalkan sebuah Komentar


PEMANGKASAN TANAMAN

Tidak semua ranting dan cabang tanaman jeruk lemon bisa menghasilkan buah. Dalam
pertumbuhannya, tanaman lemon dalam pot sering mengeluarkan ranting dan beberapa cabang
air yang hanya menghabiskan energi tanaman. Ranting dan cabang yang tidak produktif ini
biasanya tumbuh di tengah-tengah batang atau di batang bawah. Jika ranting atau cabang yang
tumbuh ini berasal dari batang bawah yang letaknya di bawah sambungan (bibit lemon berasal
dari okulasi atau sambung pucuk) akan mengalahkan pertumbuhan batang bagian atas sehingga
buah yang keluar seperti yang dikehendaki.
Dalam merawat tanaman lemon dalam pot, ranting dan cabang seperti itu perlu dipangkas agar
tida mangganggu pertumbuhan tanaman. Pemangkasan juga dapat memperindah bentuk
percabangan tanaman dan energi untuk pembuahan tidak terbuang. Pemmangkasan harus rutin
dikukan. Diusahakan tidak menunggu waktu lama sejak keluarnya ranting dan cabang yang tidak
dikehendaki. Perawatan pemangkasan pertama kali dilakukan sejak bibit dipindah ke dalam pot
penanaman. Pemangkasan dilakukan untuk mengurangi daun dan ranting agar penguapan pasca
pemindahan bibit ke dalam pot tidak terlalu besar.
Cabang tanaman lemon juga bisa dibentuk lewat pemangkasan. Pembentukan cabang ini
biasanya dilakukan 2 bulan sejak bibit ditanam di pot. Pemangkasan dilakukan dengan
menjarangkan cabang yang berdekatan dan cabang yanag terlalu rendah, termasuk cabang air.

Salah satu cabang yang letaknya tumpang tindih dan jaraknya kurang dari 5 cm sebaiknya
dibuang. Selain mengurangi cabang yang tidak produktif, pemangkasan juga berguna untuk
mencegah serangan hama penyakit yang gemar bersarang di tempat yang rimbun dan lembab,
sseperti kutu putih, aphids, an beberapa jenis cendawan.
B.

MERANGSANG PEMBUAHAN DENGAN PUPUK

Untuk membuahkan tanaman lemon dalam pot diperlukan pupu yang kadar fosfornya (P) tinggi
karena unsur inilah yang membantu pembentukan bunga dan buah serta pemasakan buah.
Umumnya pupuk P didapat lewat pupuk tunggal TSP (Ca(HPO)) atau lewat pupuk majemuk
NPK yang mengandung kadar P tinggi, seperti NPK 15:15:15 atau NPK 16-16-16+ TE (trace
element), NPK 12-34-12, atau NPK 8-24-24.
Selain pupuk NPK yang diberikan lewat akar, pembuahan lemon dalam pot juga bisa dibantu
dengan pupuk NPK berkadar P tinggi yang diberikan lewat daun. Pupuk daun yang bisa
digunakan antara lain Gandasil B, Gandapan, Foliar, Growmore, Hiponex, dan berbagai merek
pupuk daun lain yang berkadar P tinggi. Kandungan N,P,K pupuk ini bisa dilihat di kemasan
pupuk.
Pemupukan untuk merangsang pembuahan bisa dilakukan pada tanaman lemon dalam pot yang
sudah berumur 1 tahun sejak dipindahkan ke dalam pot penanaman. Tanaman muda yang verasal
dari perbanyakan dengan cangkok dan stek, kadang-kadang sudah bisa menghasilkan bunga pada
unur 3-5 bulan sejak dipindahkan ke dalam pot. Namun, pada umur ini sebaiknya bunga dibuang
saja, karena energi yang diperlukan tanaman untuk berbuah masih sangat terbatas. Apabila
dipaksakan buah yang dihasilkan tidak akan memuaskan.
Pada umur 1 tahun sejak pindah ke dalam pot, tanaman lemon yang akan dibuahkan bisa diberi
pupuk NPK berkadar P tinggi atau campuran antara urea, SP-36/TSP dan KCL. Tanaman
berumur 1 tahun yang ditanam dalam pot ember berukuran 10 liter bisa diberi pupuk NPK
sebanyak 2 sendok makan (sdm) atau campuran urea, SP-36 1 sdm dan KCL 1 sdm. Untuk
tanaman berumur 1 tahun yang ditanam di dalam pot drum, bisa diberi pupuk NPK berkadar P
tinggi sebanyak 4 sdm atau campuran urea dan SP-36 2 sdm dan KCL 2 sdm. Agar penyerapan
pupuk oleh tanaman lebih cepat, sebaiknya pupuk dilarutkan terlebih dahulu ke dalam 2 liter air.
Pemupukan dilakukan dengan cara membuat lubang melingkar mengikuti lingkaran pot sedalam
5 cm. Setelah itu, pupuk dimasukkan dan ditimbun kembali dengan tanah kemudian media
disiram agar pupuk larut dan meresap ke dalam tanah.
Selain lewat akar, pupuk berkadar P tinggi juga diberikan lewat daun. Interval pemberian 1
minggu sekali. Penyemprotan ini dilakukan terus sampai tanaman mengeluarkan bunganya.
Dosis pupuk daun yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan petunjuk yang tertera pada
kemasan pupuk. Setelah kuncup bunga keluar, penyemprotan dihentkan agar bunga tidak rontok.
C.

MERANGSANG PEMBUAHAN DENGAN ZPT

Alternatif lain untuk merangsang pembuahan tanaman lemon dalam pot adalah dengan
pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT). Jenis ZPT banyak ragamnya, ada pengatur tumbuh akar,
pengatur tunbuh daun,ada juga pengatur tumbuh bunga. Zat pengatur tumbuh ini biasanya
digunakan untuk membuahkan tanaman lemon dalam pot serentak. Para pedagang lemon dalam
pot sering memakainya untuk mengatur jdwal tanaman berbuah. Hal ini biasa dilakukan untuk
memenuhi pesanan para hobiis tanaman pad event tertentu.
Syarat tanaman yang akan dirangsang pembungaan dengan ZPT adalah harus cukup umur atau
siap berbuah, sehat, subur dan unsur haranya terenuhi. Perlakuan yang tidak sesuai dengan syarat
tersebut justru menyebabkan tanaman mati, baik sebelum atau sesudah tanaman bebuah.
Bayak jenis dan merek ZPT yang beredar di pasaran. Jenis bahan aktif yang paling banyak
digunakan dalam ZPT adalah paclobutrazol. Cara kerja paclobutrazol adalah dengan
menghambat keluarnya daun tanaman. Karena daunnya dihambat keluar, energi yang disimpan
oleh tanaman akan keluar dalam bentuk bunga dan akhirnya berubah menjadi buah.
Cara penggunaan ZPT dengan menyemprotkannya ke seluruh bagian tanaman yang ada di
permukaan tanah, terutama bagian daunnya. Khusus untuk paclobutrazol murni, pemakaian
cukup 0,1 ml per liter air. Sementara itu, pemakaian ZPT dengan merek lain yang juga berbahan
aktif paclobutrazol mengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan. Salah satu merk dagang ZPT
yang bisa digunakan adalah Cultar dan Goldstar. Jenis ZPT lain yang bisa digunakan adalah
Atonik, Dekamon, Gibberelin,dan Hydrasil. Berbagai jenis ZPT itu bisa diperoleh di toko-toko
pertanian.
Jika cuaca sedang cerah atau tidak sedang turun hujan, penyemprotan ZPT cukup dilakukan satu
kali, dan bisa diulangi 2 minggu kemudian. Reaksi kerja ZPT sangat dipengaruhi oleh kesuburan
tanaman. Jika tanaman cukup subur, 1 bulan setelah pembeian ZPT tanaman sudah bisa
berbunga.

D.

MERANGSANG PEMBUAHAN DENGAN STRES AIR

Selain menggunakan pupuk berkadar P tinggi, bunga dan buah lamon dalam pot dapat
dirangsang dengan stres air. Inilah salah satu keuntungan menanam lemon dalam pot, yakni bisa
dengan mudah merekayasa pengturan air untuk merangsang pembuahanya. Rekayasa pemberian
air ini sulit dilakukan pada tanaman yang ditanam di lahan. Perlakuan stres air nin umumnya
dilakukan jika pemakaian pupuk untuk merangsang pembungaan tidak berhasil dengan baik.
Tanaman lemon dalam pot yang akan dirangsang buahnya dengan stres air sebaiknya benarbenar dalam kondisi sehat dan subur. Pasalnya, setelah mengalami stres air, tanaman tersebut
harus mempunyai unsur hara dan energi untuk membentuk bunga dan buah. Jika tanaman yang
akan diberi perlakuan stres air tidak sehat dan subur, ada kemungkinan bunga dan buah masih
bisa keluar, tetapi mudah rontok. Selain sehat dan subur, tanaman yang akan diberi stres air,
buahnya minimum sudah dipanen semua 1 bulan sebelum atau sudah beristirahat selama 1 bulan.

Tahap perlakuan stres air untuk merangsang keluarnya bunga dan buah sebagai berikut:
1.
Dua minggu sebelum perlakuan stres air, pupuk tanaman lemon menggunakan NPK.
Gunakan pupuk NPK berkadar P tinggi.
2.
Dua minggu setelah pemupukan letakkan tanaman di tempat terbuka yang terkena sinar
matahari langsung setiap hari.
3.
Biarkan tanaman tersebut terkena sinar matahari tanpa disiram air sedikitpun. Perlakuan ini
berlangsung selama 1-2 minggu atau sampai tanaman hampir layu dan mengalami stres, tetapi
tidak sampai mati.
4.
Setelah stres karena kekurangan air, tanaman diairi terus-menerus. Jika cuaca sedang panas,
tanaman disiram 3x sehari. Penyiraman dilakukan terus sekitar dua minggu. Setelah itu
dilakukan penyiraman secara normal, sehari 1x atau tergantung dengan kondisi kelembaban
media tanamnya.
5.
2-3 minggu setelah perlakuan stres air, biasanya tanaman lemon akan mengeluarkan tunautunas daun baru yang dibarengi dengan munculnya kuncup-kuncuo bunga. Setelah bunga
muncul,media tanam harus dijaga supaya tidak terlalu basah atau terlalu kering. Media yang
terlalu basah atau kering bisa menyebabkan bunga rontok.
E.

MERANGSANG PEMBUAHAN DENGAN MELUKAI BATANG TANAMAN

Melukai batang tanaman merupakan cara lama untuk membuahkan tanaman. Cara ini sampai
sekarang masih dipraktikkan. Meskipun berhasil memaksa tanaman untuk berbuah, tetapi cara
ini sebaiknya dijadikan sebagai pilihan terakhir.
Ada banyak cara pemaksaan berbuah dengan melukai batang tanaman. Cara yang umum
dilakukan adalah dengan mengikat erat batang tanaman menggunakan kawat sampai kulit terluka
menembus batang kayu. Cara lainnya adalah dengan mengelupas kulit tanaman sampai terlihat
kambiumnya.
Cara pelukaan ini tanpa disengaja menyebabkan proses pengiriman karbohidrat dari tanaman ke
akar terhambat sehingga terjadi penimbunan karbohidrat di batang, ranting dan daun. Dengan
penimbunan ini maka akan mempercepat munculnya bunga dan buah.
Kekurangan dari membuahkan tanaman dengan cara melukai batang adalah terjadinya luka pada
tanaman. Luka yang ditimbulkan ini dikhawatirkan bisa terinfeksi oleh penyakit, seperti jamur,
bakteri dan virus CVPD

Catat! Ini Langkah Jitu Menanam Lemon Cui Dalam Pot,


Tertarik?
Kunci sukses menanam buah ini, Anda cukup lakukan perawatan dan
penyiraman secara rutin

24 Juli 2015 13:43 WIB

Istimewa

JAKARTA, JITUNEWS.COM Membibitan tanaman buah dalam pot alias tabulampot


memang mendatangkan sensasi tersendiri bagi sebagian orang. Selain bisa menjadi pilihan bagi
orang yang ingin menanam pohon buah, namun tidak mempunyai lahan yang luas, tabulampot
pun bisa mendatangkan nilai estetika tersendiri. Terlebih ketika tanaman itu ranum, jadi lebih
enak dipandang!
Nah, bagi Anda hobiis tabulampot yang ingin melengkapi koleksi tanaman buah, tak ada
salahnya lho menanam jenis jeruk mini yang disinyalir sebagai saingan baru jeruk nipis. Dialah
jeruk lemon cui.

Penampilan lemon cui ini sangat cantik dan menawan lho untuk dijadikan tabulampot, apalagi
pada saat tanaman ini berbuah lebat dengan warna kuning menawan dan beraroma khas yang
harum, benar-benar tidak mengecewakan pemiliknya.
Langkah pertama yang harus Anda lakukan jika tertarik menanam lemon cui ini tentunya adalah
membeli bibit. Bibit lemon cui dapat diperoleh dari penangkar bibit buah-buahan. Bibit tersebut
bisa berasal dari perbanyakan vegetatif, entah okulasi, cangkokan, maupun sambungan. Ukuran
pot harus disesuaikan dengan besar kecilnya tanaman.
Setelah itu, siapkan media tanam. Adapun media tanam yang digunakan adalah tanah yang subur.
Bisa juga campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Sebelum
menanam bibit, tutuplah lubang dasar pot dengan pecahan genteng, lantas lapisi atasnya dengan
kerikil dan pasir secukupnya. Kemudian masukan media tanam tadi dengan volume 1/3 saja.
Kemudian, pangkaslah sebagian akar bibit lemon cui. Jangan sampai ada akar tunggang yang
terlalu panjang. Letakkan bibit di tengah-tengah pot, kemudian isi media tanam lagi. Siramlah
dengan sedikit air agar tanah memadat. Perlu diketahui, tabulampot lemon cui ini kebutuhan
sinar matahari harus cukup. Kebutuhan penyinarannya setiap hari sekira lima jam. Oleh karena
itu, letakkan tabulampot pada posisi yang tidak terlalu teduh lalu lakukan penyiraman secara
teratur.
Jika tabulampot lemon cui sudah berumur 3-4 tahun, sebaiknya lakukan repotting. Caranya,
pangkas lebih dulu cabang tanaman sebanyak 1/3 nya. Biarkan tanah mengering selama 2-3 hari,
tanpa melakukan penyiraman. Angkat tanaman dan buang sebagian tanahnya. Jangan lupa,
siapkan pot baru yang ukurannya lebih besar dan tentu saja media tanam baru. Isi pot dengan
tanah pengganti, lalu tanamkan lemon cui sekali lagi.
Agar tumbuhan mungil ini mampu berbuah produktif, lakukan pemupukan setiap 4 bulan sekali.
Pada umur 4 bulan pertama, taburkan NPK sebanyak 25 gram per tanaman. Lantas, sesuai
dengan bertambahnya umur tanaman, dosis pupuknya bertambah jadi 50 gram, 100 gram, 400
gram, dan seterusnya.
Selain pemupukan, lakukan pula pemangkasan. Di samping untuk meningkatkan produktivitas
buah, pemangkasan juga dimaksudkan untuk mempercantik penampilan. Idealnya, proporsi
perbatangan tabulampot lemon cui adalah 1, 3, dan 9 yang akan menghasilkan 27 cabang atau
ranting tersier. Artinya, satu batang pokok setinggi 50-100 cm hanya memiliki tiga cabang
primer yang posisinya berimbang (panjang cabang primer 30-50 cm) dan sembilan cabang
sekunder. Dengan demikian, cabang atau ranting lainnya dibuang saja. Pembuahan akan terjadi
pada ranting-ranting tersier. Sementara itu, sebagai upaya pengendalian hama dan penyakit yang
kerap menyerang jeruk seperti ulat papilio (Papilio memnon), kutu daun (Toxoptera citricidus
dan Aphis gossypii), dan Thrips (Scirthrips citri), Anda bisa melakukan beberapa tindakan antara
lain secara mekanis dengan memotong bagian tanaman (daun, batang, buah) yang terserang berat

dan mengurangi daun yang terlalu rimbun, atau secara kimiawi dengan menyemprotkan pestisida
seperti Hostathion 40 EC, Kelthane 200 EC, dan Cymbush 50 EC.
Kunci Sukses. Kunci sukses membuahkan lemon cui dalam pot ini sebenarnya mudah, yakni
Anda cukup lakukan perawatan dan penyiraman secara rutin, lemon cui mudah berbuah. Untuk
menyeragamkan pembentukan buah, lakukan stres air selama 4-6 hari. Setelah itu siram dengan
teratur.
Nah, sudah tahu kan langkah-langkah menanamnya? So, tunggu apalagi! Selamat menanam
lemon cui ya!
@jitunews http://www.jitunews.com/read/18215/catat-ini-langkah-jitu-menanam-lemon-cuidalam-pot-tertarik/3#ixzz4GukDgVI3

@jitunews http://www.jitunews.com/read/18215/catat-ini-langkah-jitu-menanam-lemon-cuidalam-pot-tertarik/2#ixzz4Guk1zcIf

@jitunews http://www.jitunews.com/read/18215/catat-ini-langkah-jitu-menanamlemon-cui-dalam-pot-tertarik#ixzz4GujBm0nd

Petik Laba Segar dari Budidaya Jeruk lemon


PERKEBUNAN Senin, 16 November 2015
9

jeruk lemon

Wartaagro.com Sektor agrobisnis di Indonesia terus tumbuh. Jeruk lemon, misalnya,


budidata buah ini menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
Jeruk lemon atau lemon adalah sejenis jeruk yang sari buahnya biasa digunakan
sebagai penyedap dan penyegar dalam banyak seni boga dunia. Sejak tren gaya hidup
sehat masyarakat di tanah air meningkat, kini lemon banyak dipakai untuk bahan dasar
minuman.
Dilihat dari zat kandungannya, lemon yang memiliki nama latin Citrus Limon ini, kaya
vitamin C, sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh manusia. Wajar, jika kini
semakin banyak minuman yang berbahan dasar lemon seperti sirup, selai, jus, dan
minuman ringan.
Dengan beragam manfaatnya, kini lemon banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia.
Salah satunya adalah Tatang Yosi asal Majalengka, Jawa Barat. Tatang telah
membudidayakan Lemon sejak tahun 2000.
Dalam membudidayakan lemon, Tatang masuk menjadi anggota Gabungan Kelompok
Tani (Gapoktan) Citra Niaga Tani di Desa Naggewer, Kecamatan Sukahaji, Majalengka.
Gapoktan ini punya lahan lemon seluas 4 hektare (ha). Di situ, Tatang menanam lemon
di lahan 0,5 ha.
Tatang mengatakan, saat ini ada lebih dari 2.000 pohon lemon yang dibudidayakan di
lahannya tersebut. Sekitar 100 pohon siap memasuki masa panen dalam waktu dekat.
Sekali panen, Tatang bisa mendapatkan lebih dari 4 ton-5 ton lemon. Dari panen itu,
Tatang bisa mengantongi omzet hingga Rp 30 juta.
Biasanya, hasil panen itu dijual Tatang ke industri minuman dan pabrik obat di Jakarta,
Bandung, dan Kuningan, Jawa Barat. Kami tidak menjual lemon ke pasar atau
swalayan, katanya.
Tatang mengklaim, permintaan lemon di sepanjang tahun ini meningkat pesat
dibandingkan tahun lalu. Jika sudah memasuki masa panen, ia bisa mengirim pasokan
lemon ke pabrik minuman 1 ton per bulan.
Menurut Tatang, harga lemon di pasar masih cukup baik. Di tingkat petani, khususnya
di Majalengka, harga lemon berkisar Rp 15.000 per kilogram (kg). Sementara harga di
tingkat pengecer seperti swalayan bisa lebih Rp 25.000 per kg.
Pembudidaya lemon lainnya adalah Deni Hadian asal Bogor, Jawa Barat. Deni
membudidayakan lemon kuning sejak tahun 2010 di atas lahan 1.000 meter persegi
dengan jumlah bibit sekitar 1.000 pohon.
Deni mengaku, mampu menjual 100 bibit-200 bibit lemon kuning per bulan. Untuk
eceran, harga bibit Rp 25.000 dan borongan Rp 10.000-Rp 12.500 per pohon. Dari
penjualan bibit lemon, Deni bisa meraup omzet sekitar Rp 5 juta per bulan.

Pelanggan Deni sebagian besar dari Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan dan Bali.
Namun, ongkos pengiriman yang mahal, kerap jadi kendala Deni. "Ongkos kirimnya
sama harga bibit, justru lebih mahal biaya kirim. Jadi berat," katanya.
Bisa ditanam dengan okulasi dan biji
Membudidayakan dan merawat tanaman lemon tidak sulit. Tanaman ini bisa tumbuh
subur di lahan yang berhawa sejuk. Petani hanya perlu melakukan pemupukan
tanaman lemon dua bulan sekali. Tanaman lemon juga hanya memerlukan
penyemprotan pestisida jika sedang terserang hama kutu.
Membudidayakan tanaman lemon terbilang tidak sulit. Tatang Yosi, petani lemon asal
Majalengka, Jawa Barat menuturkan, pohon lemon biasa tumbuh di lahan yang sejuk.
Pohon lemon bisa tumbuh hingga ketinggian 30 meter.
Tatang berkisah, pada awal membuka lahan budidaya lemon tahun 2.000, ia menanam
sekitar 60 batang pohon. Ketika itu, hasil panen dari budidaya awal itu bisa
menghasilkan sekitar 2 ton buah lemon. Biasanya, satu pohon bisa menghasilkan 30-40
kilogram (kg) buah lemon.
Dalam membudidayakan lemon, Tatang membatasi masa produktif tanaman. Biasanya,
satu pohon lemon dibatasi maksimal empat kali panen. Jika dipaksakan lebih dari masa
panen tersebut, kata Tatang, hasilnya akan kurang memuaskan.
Setelah melewati masa panen empat kali, Tatang mengganti tanaman lama dengan
bibit baru. Untuk mempercepat pertumbuhannya, bibit lemon ditanam Tatang di lahan
yang mendapatkan cukup sinar matahari Setiap pohon diberi jarak 70 sentimeter (cm)
-100 cm.
Yang perlu diingat, dalam melakukan panen lemon tak bisa asal petik. "Kalau lemon itu
harus matang di pohon, tidak bisa diperam seperti alpukat atau pisang. Sebab, pohon
lemon akan berhenti melakukan pematangan setelah dipetik," kata Tatang.
Deni Hadian, pembudidaya lemon lainnya bilang, proses budidaya tanaman ini bisa
dilakukan dengan okulasi, kawin sambung maupun biji. Menurutnya, tidak ada teknik
khusus melakukan okulasi maupun kawin silang.
Ukuran bibit lemon yang akan ditanam berdiameter minimal di atas 5 cm dan berbentuk
lurus. Setelah itu, lakukan proses okulasi dan tunggu akarnya keluar. Proses berikutnya
pemotongan batang dan penyemaian selama lima bulan di polibag. Setelah itu, bibit
siap dipindahkan ke media tanam.
Pada saat pemindahan ke dalam pot, tanah harus dicampur dengan pupuk, lalu diaduk
sampai merata. Sedangkan jika ditanam di media lahan, tanah harus digali untuk dibuat
lubang lalu dicampur dengan pupuk.

Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tanaman lemon kuning adalah
pemupukan yang harus dilakukan dua bulan sekali. Sementara jenis pupuk yang biasa
digunakan adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, kambing dan
ayam.
Deni biasanya mengeluarkan biaya Rp 500.000 untuk membeli satu karung pupuk. Ia
tak memakai pupuk khusus (obat) karena pengeluarannya lebih besar. Untuk satu
pohon, cukup diberi satu sendok teh pupuk.
Jika tanaman terserang hama kutu, penyemprotan harus dilakukan. Untuk beli obat
pestisida dan fungisida 1/5 liter, Deny mengeluarkan kocek Rp 30.000. "Biasanya siklus
hama datang tiap dua atau tiga bulan," kata Deni. (kontan)
Tabulampot Lemon Cui ada Pot di dalam Pot

By daunijo |
0 Comment
Lemon Cui atau lemon cina saat ini banyak dijadikan alternatif bagi penggemar tanaman buah
dalam pot alias tabulampot. Penjual bibitnya memperkenalkan sebagai lemon chui alias jeruk
Manado. Kemampuannya berbuah dengan cukup lebat dalam media yang terbatas membuatnya
populer sebagai bahan tanaman tabulampot. Seperti bibit tanaman lemon cui yang masih dalam
polibag ini. Meskipun volume medianya hanya sedikit, nampak sudah mampu berbuah dengan
baik. Bentuk dan ukuran tanaman juga terbilang masih kecil.
Masam
Kulit buah lemon cui yang sudah masak berubah dari hijau menjadi berwarna kuning. Rasa jenis
jeruk ini cukup masam, tidak cocok untuk buah konsumsi langsung. Kecuali tentu bagi yang
suka rasa buah masam. Rasa asamnya hampir setara dengan jeruk nipis. Oleh karena itu, jeruk ini
banyak dijadikan bahan untuk substitusi buah jeruk nipis. Karena asamnya, air jeruk ini banyak
dipakai untuk memasak. Dapat menghilangkan bau amis pada aneka macam ikan konsumsi.
Lemon cui juga cocok dijadikan minuman segar berupa es jeruk.

Pot dalam Pot


Tanaman lemon cui ini akan ditanam dalam sebuah pot yang berukuran sedang, menyesuaikan
ukurannya yang masih kecil. Jika tumbuh baik dan menjadi besar, rencananya akan dipindahkan
lagi ke pot yang lebih besar. Agar tidak repot saat pemindahan nanti, cara yang digunakan
penanaman dibuat model pot dalam pot. Pot kecil dalam pot besar. Untuk pot kecil dibuatkan
lubang-lubang agak besar merata di sepanjang sisinya.

Pot kecil ini nantinya berguna untuk menjaga akar utama dan media yang berdekatan dengan
batang tidak pecah atau banyak goyah saat pindah-pindah pot. Saat pemindahan ke pot lain yang
lebih besar, pot kecil ini tinggal diangkat saja tanpa khawatir akar banyak yang rusak.
Pindah Tanam
Setelah pot untuk bagian dalaman disiapkan, polibag plastik bisa dibuka dengan gunting dan
disobek. Tanaman dipindahkan ke dalam pot kecil terlebih dahulu beserta medianya. Lakukan
dengan hati-hati agar media tidak pecah. Jika perakaran tanaman sudah cukup banyak, biasanya
media tanam tidak akan pecah. Media sedikit dipadatkan, jika kurang bisa tambahkan media
yang baru.

Pot yang lebih besar disiapkan. Bagian bawah diisi dulu dengan media beberapa tebal. Baru pot
dalaman dimasukkan ke dalam dan ditimbun dengan media tanam. Jangan lupa untuk disiram
agar media dan akar menyatu dengan baik.
Untuk komposisi media bisa dicoba tanah, pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan 1 :
1 : 1. Jika perakaran tidak banyak bergoyang saat pemindahan tadi, tabulampot dapat langsung
ditaruh di tempat terbuka dengan sinar matahari yang banyak.
Stress
Pemindahan tanaman biasa akan mengakibatkan sedikit stress pada tanaman. Stress dapat
disebabkan perubahan suhu dan iklim dari daerah asal dengan tempatnya yang baru. Belum lagi
perakaran yang banyak bergoyang saat pindah pot. Tidak heran jika buah-buah jeruk bawaan
bibit yang masih kecilpun akhirnya banyak berguguran.
Meski berbuah dalam pot, karena batang pohonnya yang kecil memang jauh dari kesan bonsai.
Jika batang besar, tentu menarik untuk dijadikan bonsai yang berbuah.
Percabangan tanaman jeruk lemon cui ini terlihat cukup banyak, dapat anda jadikan sebagai
bahan untuk okulasi, maupun proses sambung pucuk untuk perbanyakannya nanti. Proses okulasi
atau sambung lemon cui dapat juga dilakukan dengan jeruk nipis sebagai batang bawahnya.

Cara Mudah Budidaya Jeruk


Added by Eko Ridho on 16 April, 2014.
Saved under Teknik Budidaya
Tags: Budidaya Jeruk, Cara Mudah Budidaya Jeruk

0
share

Cara Mudah Budidaya Jeruk


Jika anda ingin menanam tanaman yang menghasilkan buah yang lezat, tidak perlu mengalihkan
pandangan ke berbagai arah cukup ke arah jeruk. Pohon jeruk relatif mudah tumbuh, asalkan
anda memiliki iklim cukup hangat. Bahkan jika iklim di daerah anda tidak mendukung,
setidaknya masih ada beberapa jenis tanaman jeruk yang sesuai dengan iklim daerah anda. Baca
lebih lanjut untuk mengetahui cara mudah budidaya jeruk.
LANGKAH-LANGKAH YANG DIPERLUKAN

1. Pilih Lokasi
Lokasi yang memiliki iklim hangat dan cerah dengan pencahayaan yang biasanya menghadap ke
arah selatan atau barat. Untuk mengatasi cuaca dingin bisa dibantu dengan tempat yang memiliki
atap. Pilih atau buat yang memiliki sistem drainase yang baik, hindari menanam tanpa meninjau
ulang kondisi tanah. Jika memungkinkan dinding transparan, pagar, atau bahkan teras khusus
untuk tempat sekaligus memberikan suhu yang lebih hangat

2. Pilih Jenisnya dan Mulai Menanam


Pilih jenis jeruk yang hendak di tanam (jeruk manis, jeruk lemon, jeruk bali,dll). Cari data terkait
benih yangf dipilih dan perhatikan apakah benih yang dipilih sesuai dengan jenis iklim di tempat
anda akan menanamnya, jika sesuai silahkan dilanjutkan, jika tidak maka ada baiknya untuk
mengganti jenisnya. Lalu, potong jeruk untuk melihat apakah memiliki banyak biji atau tidak.
Tanyakan kepada petani lokal atau mereka yang lebih berpengalaman mengenai jenis tanaman
jeruk untuk selanjutnya memeriksa segala sesuatunya

3. Pilih Ukuran Pohon yang Sesuai dengan Kondisi Anda


Tanyakan pada petani lokal atau ke orang yang berpengalaman di bidangnya mengenai aspek
pohon seperti tinggi dan lebarnya pohon, atau bisa juga mencari informasi lewat internet.

4. Gali Lubang yang Besar


Untuk lebih mudahnya pastikan kondisi lahan yang akan anda gunakan, kemudian dengan
diameter sekitar 1 meter dan kedalaman sedalam wadah/pot yang digunakan. Ujung akar yang
menghubungkan dengan batang jangan sampai tertanam karena bisa menimbulkan permsalahan
pertumbuhan nantinya. Tanam pohon dengan ketinggian sedikit lebih tinggi daripada tanah di
sekitarnya untuk memantapkan pondasi pohon serta banyak bahan organik penting di atas tanah
untuk membantu pertumbuhan. Jika anda masih memiliki masalah dalam sistem drainase, isi
lubang yang telah anda gali dengan air dan perhatikan waktu yang dibutuhkan hingga air
menyerap seluruhnya, jika air tidak kunjung menyusut tandanya anda perlu menggali lebih
dalam lagi

5. Isi Sebagian Tanah Sebelum MenanamTergantung dari segi apa anda akan memanfaatkan
lubang yang telah digali, salah satu contohnya dengan mengisi lubang dengan campuran pupuk
kompos. Buat gundukan tanah di bagian tengah lubang untuk bagian pangkal (ujung akar) yang
posisinya sedikit diatas gundukan tersebut. Anda juga bisa menambahkan pupuk jeruk dengan
tanah.
6. Menghapus Pohon dari Pot dan Menghapus Goni Apapun di Sekitar Akar
Tempatkan pohon di atas gundukan tanah. Menambah atau mengurangi tanah di bawahnya untuk
menyesuaikan ketinggian sehingga mahkota sejajar dengan tanah atau bahkan sedikit di atas itu.
7. Isi Sisa Ruang Lubang dengan TanahJika anda menggunakan pot, isi dengan pot tanah datar.
Tinggalkan setidaknya 5cm di bagian atas untuk memungkinkan ruang untuk air secara
menyerap.
8. Jangan Menerapkan Mulsa
Jangan menggunakan mulsa organik karena bisa menimbulkan perusakan pada akar

9. Sirami dengan Air minimal 3 minggu (kecuali jika hujan)


Lakukan secara rutin hingga pohon dapat berdiri tegak, bahkan setelah dewasa pun tanaman
jeruk perlu selalu di siram. Pohon jeruk cenderung memiliki akar yang luas namun lemah, lalu
jika kurang mendapat pasokan air maka kualitas buah yang dihasilkan pun akan menurun
10. Berikan Pupuk yang Tepat
Pupuk tersedia dengan rumus khusus jeruk atau jeruk-alpukat. Terapkan sesuai petunjuk
bungkus/paket, biasanya 3-4 kali/tahun
11. Pangkas Sesekali Bagian dari Tanaman yang Tidak Diperlukan
Pangkas semua pengisap atau tunas yang tumbuh dari pangkal akar
12. Panen Ketika Sudah MatangCiri utama dari tanaman dengan buah yang sudah matang adalah
tidak ada lagi warna hijau sedikitpun pada buah. Namun, ada juga tanaman jeruk yang berwarna
hijau terlebh dahulu baru bisa disebut matang. Untuk lebih lengkapnya kembali tanyakan pada
petani lokal ataupun informasi di media elektronik
2368 total views, 5 views today
Terimakasih sahabat Tani Organik atas kunjungannya. Kalau artikel kami ini bermanfaat untuk
sahabat jangan pelit ya untuk men-share di Facebook atau Twitter. Ditunggu pula partisipasi
sobat semua untuk mengisi komentar di bawah.
UNTUK KONSULTASI ATAU PEMESANAN PRODUK, SILAKAN MENGONTAK KAMI
MELALUI:

SMS/Telp: 0821-1547-5387

WhatsApp: 0896-6673-9495

BBM: 53551D73

Email: orderbmw2@gmail.com

Cara Menanam Lemon di Pekarangan


Rumah
Jazaul Aufa
18 Mar 2015, 11:35 WIB

Total12

Cara Menanam Lemon di Pekarangan Rumah


Liputan6.com, Jakarta Manfaat dari lemon paling terkenal adalah kandungan Vitamin C yang
berguna untuk menjaga daya tahan tubuh. Selain berguna untuk kesehatan dari dalam, lemon bisa
berguna sebagai bahan alami kecantikan dan pembersih noda membandel di dapur. Jadi, sangat
menyenangkan bukan apabila Anda mempunyai pohon lemon di pekarangan rumah?
Menanam lemon di pekarangan rumah sendiri akan membuat lemon bebas dari pestisida dan
bahan berbahaya lainnya. Pundi-pundi penghasilan dengan menanam lemon organik pun bisa
didapatkan.
Baca Juga

Tips dan Trik Urban Farming ala Pinterest

Jangan Buang Cangkang Telur, Ini 6 Manfaatnya

Tips Berkebun Aneh yang Ampuh untuk Taman Anda

Selain itu, tampilan pohon lemon juga sangat cantik dan bisa menambah estika dari pekarangan
Anda. Ketika lemon belum berbuah, akan muncul bunga-bunga putih dan daun yang bersinar di
tengah teriknya matahari. Namun, siapa sangka pohon lemon juga bisa diletakkan di dalam
ruangan?
Lantas, bagaimana cara menanam pohon lemon yang baik? Ikuti langkah yang dilansir dari
laman Boldsky, Rabu (18/3/2015), dan semoga pekarangan rumah Anda semakin indah dengan
kehadiran pohon lemon tersebut:

Cara 1-2

Cara Menanam Lemon di Pekarangan Rumah

1. Jenis Pot
Pot harus memiliki kedalaman sekitar 15-18 cm dan berdiameter sekitar 8-13 cm untuk
menanam bibit benih. Nantinya, bibit perlu dipindahkan ke pot yang lebih besar dengan diameter
kira-kira sekitar 38-46 cm.

2. Menabur Benih
Belilah lemon organik, kemudian potong dan keluarkan bijinya. Carilah biji yang besar dan
penuh guna dijadikan benih terbaik. Jangan biarkan benih mengering, jadi diamkan di dalam
mulut sebelum ditaburkan ke tanah.
Campurkan air dengan tanah yang subur di dalam ember. Masukkan tanah ke dalam pot, lalu
taburkan dan tanam benih sekitar 1 cm di dalam pot. Tutupi benih dengan tanah dan siram secara
perlahan. Tutup pot dengan penutup plastik untuk menjaga kelembaban benih, berikan juga
beberapa lubang agar benih tetap bisa bernapas dengan baik.

Cara 3-4

Cara Menanam Lemon di Pekarangan Rumah

3. Perhatikan Penempatan dan Air


Letakkan pohon lemon dengan pencahayaan yang cukup, terutama saat benih baru akan
dikembangkan. Mereka membutuhkan sekitar 10-14 jam sinar matahari per harinya. Pastikan
juga, pot di dalam tanah cukup air sehingga kelembaban tetap terjaga.
Saat biji lemon mulai berkecambah, jagalah kondisi pohon agar tetap hangat dan lembab.
Pertama, membuka penutup plastik dari pot dan letakkan ke tempat yang hangat. Jangan biarkan
tanah di dalam pot mengering. Periksa juga apakah panas terlalu berlebihan atau justru
kelembaban sehingga benih membusuk.

4. Pemberian Pupuk
Masukkan pupuk organik seperti kompos dari hewan peliharaan Anda. Pupuk akan membantu
agar pertumbuhan pohon menjadi lebih segar, sehat, dan cepat. Setidaknya gunakan pupuk
kompos dua kali atau lebih dalam setahun. Namun, jangan terlalu sering juga.
Sekiranya dibutuhkan 3-5 tahun agar pohon lemon menghasilkan buah yang segar. Jagalah terus
agar pohon terbebas dari hama.
Cara Budidaya Jeruk Lemon - Panduan Praktis

Jeruk lemon atau jeruk sitrun semakin popular saja di kalangan masyarakat kita. Ya, jika jaman
dahulu masyarakat kita hanya familiar dengan jeruk purut sebagai bahan pelengkap masakan,
maka kini jeruk lemon tampil sebagai bahan pelengkap masakan yang nikmat dan menyegarkan.
Kehadiran chef berpengalaman internasional di televise yang senantiasa menggunakan jenis
jeruk lemon ini menyebabkan masyarakat antusias untuk menyerbu jeruk lemon sebagai bahan
pelengkap sajian hidangan mereka. Ya, jeruk lemon selain berfungsi sebagai pelengkap masakan
juga berfungsi sebagai pelengkap minuman yang menyegarkan dan kaya vitamin C. Sebut
saja lemon tea yang memiliki banyak penggemar.

Untuk itu, seiring dengan kepopuleran jeruk lemon maka banyak yang mulai membudidayakan
jeruk lemon demi memenuhi kebutuhan pasar. Apakah Anda tertarik untuk ikut membudidayakan
buah jeruk berwarna kuning mengkilat ini? Berikut ini panduan praktis cara budidaya bagi Anda
yang ingin membudidayakannya.

Syarat Tumbuh Tanaman Jeruk Lemon


Tanaman jeruk lemon sangat baik ditanam di area yang berkriteria sebagai berikut ini :
1. Tanah yang gembur dan organic. Pastikan bahwa lahan yang akan Anda
tanami memiliki kandungan organic yang baik sehingga pohon jeruk lemon
dapat tercukupi nutrisinya. Jika Anda ingin menggemburkan tanah dengan
menggunakan pupuk, maka pilihlah pupuk organic yang alami dan bebas
bahan kimia.
2. Tanah yang akan ditanami memiliki tingkat garam yang rendah.
3. Tanah yang akan ditanami bebas dari gulma dan tanaman pengganggu
lainnya.
4. Tanah tidak tergenang air, tidak becek dan tidak terlalu basah.
5. Lahan mendapatkan sinar matahari yang cukup besar.
6. Jeruk lemon dapat tumbuh di dataran tinggi maupun rendah, di daerah tropis
seperti negara kita maupun di negara subtropics.

Budidaya Jeruk Lemon


Jika Anda sudah siap memenuhi kriteria tumbuh tanaman jeruk lemon di atas maka kini saatnya
mencermati teknik budidaya jeruk lemon yang berurutan, dimulai dari penyiapan lahan,
pembibitan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan serta pemanenan.

Penyiapan Lahan
Seperti layaknya bercocok tanam jenis pohon jeruk lainnya, Anda perlu menyiapkan lahan yang
cukup luas untuk ditanami pohon jeruk lemon. Undukan tanah perlu Anda buat untuk ditanami
masing-masing bibit dan berikan jarak antara tanaman jeruk lemon satu dengan lainnya.
Tips: Pilihlah cara tanam yang tepat dengan memperhatikan arah mata angin yang tepat agar
sinar matahari dapat menempa langsung pohon jeruk lemon yang Anda tanami. Selain itu,
pastikan agar air tidak menggenangi pohon jeruk lemon dengan cara membuat parit-parit kecil
sebagai tempat mengalirnya air di kala hujan. Genangan air ini akan menurunkan kualitas dari
buah lemon yang dihasilkan.
Perhatikan kedalaman lubang tanaman dan sesuaikan dengan akar bibit agar bibit dapat
mencengkeram tanah dengan baik.

Pembibitan
Cara pembibitan dapat Anda lakukan dengan mendatangkan bibit yang terjamin kualitasnya dan
diakui secara legal oleh negara. Pembibitan ini merupakan salah satu kunci penting dari kualitas
buah yang akan dihasilkan. Untuk itu, kualitas bibit harus benar-benar Anda perhatikan dengan
seksama.

Penanaman
Penanaman dapat Anda lakukan kapan saja karena pada dasarnya pohon jeruk mampu bertahan
hidup di segala musim, asalkan cara menanam tepat dan syarat tumbuhnya terpenuhi. Teknik
menanam dilakukan dengan menancapkan bibit ke masing-masing undukan tanah yang telah
dibuat. Pastikan bibit buah jeruk lemon mendapatkan sinar matahari yang cukup dan air yang
tidak berlebihan.

Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan maksimal 4x dalam satu tahun dengan menggunakan kombinasi
pupuk yang direkomendasikan seperti pupuk kandang, TPK, ZK dan kompos. Tentunya
pemberian pupuk ini harus dilakukan secara bijaksana dan tepat waktu.
Perawatan lain yang perlu diperhatikan adalah pengusiran hama tanaman yang dapat berupa lalat
buah, ulat, tungau, dan masih banyak lagi. Anda bisa memasang jebakan untuk mengusir lalat
buah atau menyemprotkan zat tertentu untuk menyelamatkan buah dari hama penyerang.
Jangan lupa bagi Anda yang ingin berbudi daya tanaman jeruk lemon, penebangan sebagian
batang utama perlu dilakukan untuk peningkatan jumlah cabang sehingga produktivitas pohon
jeruk lemon dapat terpelihara dan meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, jumlah buah yang
terlalu banyak pada musim panen pertama dapat Anda pangkas untuk produktivitas buah di tahun
mendatang.

Pemanenan
Pemanenan buah jeruk lemon dapat Anda lakukan saat buah benar-benar matang. Pasalnya, buah
jeruk merupakan jenis buah yang hanya dapat mematangkan diri di pohon dan setelah dipetik
maka ia akan berhenti melakukan proses pematangan. Usia buah yang ideal untuk dipanen
adalah 30-36 minggu.

Cara Menanam Jeruk Lemon


Leave a reply
Pohon jeruk lemon ini sudah lama saya tanam. Setelah sempat sekali berbuah kemudian pohon
ini lebih banyak mengeluarkan rimbun daun yang tak lama meranggas diserbu ulat. Ulat adalah
musuh utama pohon jeruk. Entah berapa kali saya menanam jeruk (jeruk nipis, jeruk limau, jeruk

purut, jeruk lemon dan jeruk buah) masalahnya selalu sama, ulat. Herannya, kok ya nggak bosan
nanam jeruk lagi sih? Hehe.
Nah, jeruk lemon ini awalnya ditanam di tanah di halaman depan rumah di bawah atap. Beberapa
bulan lalu saya pindahkan ke halaman belakang dan ditanam di pot. Bulan berlalu si jeruk lemon
masih ngeyel dengan status awalnya.
Tiba-tiba, beberapa hari yang lalu saya dikejutkan dengan munculnya bunga-bunga putih yang

muncul diantara daun-daun jeruk lemon. Ini calon buah bukan ya? Semoga saja

Untuk perawatan pohon jeruk yang saya lakukan umumnya sama dengan pohon-pohon lainnya.
Untuk memberantas hama dan penyakit pada tanaman saya memilih cara-cara alami, seperti
memangkas bagian daun yang terkena hama putih. Memangkas cabang dan ranting pohon secara
berkala juga saya lakukan agar cabang pohon rapi dan pohon nantinya tidak terlalu tinggi.
Untuk pupuk bisa digunakan pupuk kandang. Sebagai tambahan nutrisi lainnya saya
menggunakan limbah dapur seperti air bekas cucian beras, daging, ikan dan lain-lain.
Oya, seperti tanaman lainnya, si jeruk lemon harus mendapatkan asupan sinar matahari yang
cukup. Hem, jangan-jangan waktu ditanam di halaman depan itu jeruk lemon saya ini tidak
mendapatkan cahaya matahari yang cukup ya karena terhalang atap rumah? Makanya dia
ngambek nggak mau berbuah?
Menanam Dan Budidaya Jeruk Lemon

Menanam Dan Budidaya Jeruk Lemon

Penulis: Iskandar Muda / 17 Oktober 2014


Jeruk lemon (jeruk sitrun) adalah tanaman yang masih satu famili dengan jenis jeruk-jeruk yang
lain tetapi memiliki keunikan tersendiri. Jeruk lemon mempunyai kulit berwarna kuning dengan
bentuk buah yang lonjong dan rasa buahnya asam manis. Buah ini biasanya digunakan sebagai
garnish atau bahan minuman yang menyegarkan. Jika dilihat dari kandungannya, buah ini kaya
akan vitamin C sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Sekarang ini produk olahan
kemasan dengan rasa lemon sudah tidak terhitung lagi, mulai dari sirup, selai, jus, minuman
ringan, sampai makanan ringan juga ada. Hal ini menunjukkan bahwa lemon punya penggemar
tersendiri dan pangsa pasarnya cukup terbuka lebar. Tidak ada salahnya bukan Anda mencoba
dan mengaplikasikan panduan menanam dan budidaya lemon dibawah ini:

Persiapan Lahan

Siapkan lahan tanam dengan membajak atau mencangkul tanah yang lebih dulu diberi pupuk
kandang/kompos sebagai pupuk dasar. Jika tanah keadaannya terlalu asam tambahkan
dolomit/kapur pertanian. Selanjutnya buatlah lubang tanam sedalam 30 cm dan beri pupuk urea
dengan dosis 200 kg/hektar. Dosis bisa disesuaikan dengan kondisi lahan tanam, bila sudah
cukup subur maka dosisnya dikurangi, dan jika telalu gersang bisa ditambahkan.
Pembibitan Jeruk Lemon

Pembibitan bisa dilakukan dengan metode cangkok, okulasi atau biji. Namun yang lebih baik
adalah dengan cangkok atau okulasi. Pilih batang pohon yang berdiameter minimal diatas 5 cm
dan bentuknya lurus. Lakukan pencangkokan seperti biasa dan tunggu sampai keluar akar.
Selanjunya potong batang dan semaikan selama sebulan di polybag semai sampai benar-benar
bisa tumbuh dengan akar. Selanjunya jika sudah siap maka tanam di lahan tanam.
Penanaman

Tanam bibit yang sudah siap pada lahan tanam dengan jarak 70-100 cm antar tanaman. Usahakan
penanaman pada lahan yang tidak terhalangi pohon lain agar sinar matahari mengenai tanaman
secara langsung. Sediakan lubang yang mengelilingi tanaman sebagai tempat untuk pemupukan.
Siram air secara berkala setiap pagi dan sore hari selama 2 minggu berturut-turut. Jaga agar
tanaman tidak mati, bila ada yang mati atau tidak tumbuh baik segera ganti dengan yang baru.
Pemeliharaan

Lakukan pemupukan selama 4 kali dalam satu tahun. Berikan pupuk kandang, TSP, ZA dan
kompos dengan takaran yang cukup yakni 1:1:1:1. Jangan lupa lakukan pemangkasan pada
batang lemon agar pertunasan bisa terjadi dan tanaman bisa cepat berbunga. Setiap ada
tumbuhan liar atau gulma harus segera disingkirkan agar nutrisi terserap maksimal. Jauhkan
tanaman dari hama dan penyakit, jika tanaman terserang hama dan penyakit maka gunakan
pestisida dan obat sesuai dengan dosis dan anjuran yang semestinya.
Pemanenan

Pemanenan lemon bisa dilakukan saat lemon sudah benar-benar matang. Umumnya lemon bisa
dipanen mulai umur 30-36 minggu setelah tanam. Pastikan buah matang di pohon, sebab buah
jeruk berhenti melakukan pematangan setelah dipetik

Cara Menanam Lemon Organik agar Cepat


Berbuah
Post by Arafuru.com 0 comment

Bagaimana cara menanam lemon organik agar cepat berbuah? Siapa sih orang yang tidak
mengenal buah lemon? Buah yang mempunyai rasa masam, aroma segar, dan kulit berwarna
hijau kekuning-kuningan ini merupakan tanaman serbaguna.
Yap, selain bisa digunakan untuk membuat suatu makanan dan minuman, buah lemon juga
dikenal dapat dimanfaatkan untuk membersihkan seisi rumah. Mulai dari menghilangkan bau tak
sedap, menghapus noda di dinding, menyegarkan interior ruangan, hingga melunturkan kotoran
membandel di perabotan. Tak ayal, memelihara tanaman lemon sendiri di pekarangan akan
membuat anda leluasa dalam mengambil buah yang masih segar.

Lemon
Namun, kebanyakan orang yang menanam jeruk lemon di rumah mengaku tanamannya lamban
berbuah. Bahkan ada pula yang mengatakan pohon lemonnya tidak mau berbuah sama sekali.
Kalau sudah begini, mungkin ada sedikit kekeliruan yang dilakukan pada saat proses penanaman
maupun perawatan lemon.
Yuk, ikuti panduan langkah-langkah penanaman jeruk limau berikut ini :
Alat dan Bahan :

Buah lemon organik

Pot penyemaian

Tanah berhumus

Pupuk kompos

Pupuk kandang

Plastik

Air

Cetok

Pisau

Langkah-langkah :
1. Pilih buah lemon organik yang memiliki kualitas terbaik untuk dijadikan sebagai indukan
tanaman. Ciri-cirinya yaitu buah berusia cukup tua, kondisinya sehat, berwarna cerah,
tidak mengalami kecacatan, dan berukuran besar. Potong buah tersebut sedemikian rupa
untuk mengambil biji-bijinya tanpa melukai fisik biji tersebut. Kumpulkan biji-biji ini ke
dalam mangkuk berisi air agar kelembabannya terjaga.
2. Siapkan pot penyemaian yang memiliki diameter 10-15 cm dengan kedalaman 15-20 cm.
Campurkan media tanam berupa tanah berhumus dan pupuk kompos secara merata,
bertekstur remah, dan lembab. Masukkan media tanam ini ke dalam pot sampai penuh.
Buat lubang penanaman seukuran jari telunjuk dengan jarak 5 x 5 cm dan kedalaman 1
cm.
3. Biji-biji lemon yang sudah terkumpul lantas ditanamkan pada pot penyemaian dengan
jumlah 1 biji/lubang. Kubur biji tersebut dengan tanah tanpa ditekan-tekan dan siram
secara perlahan. Untuk menjaga kondisi pot penyemaian tetap lembab, pasanglah
lembaran plastik sebagai penutup pot lalu lubangi agar biji tetap bisa mendapatkan
oksigen.
4. Bibit lemon bisa dipindahkan ke pekarangan rumah setelah bibit tersebut berukuran 5-10
cm. Angkat bibit-bibit ini bersama media tanamnya untuk menjaga bagian akar tumbuhan
tidak rusak. Proses pemindahan ini sebaiknya dilakukan pada sore hari sehingga tanaman
bisa beradaptasi dengan sempurna terhadap lingkungan barunya.
5. Kunci dari penanaman lemon organik agar cepat berbuah adalah pencahayaan. Pastikan
tanaman bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup dengan menempatkannya di posisi
yang tepat. Hindari menanam lemon di samping pohon berukuran besar atau di bawah
kanopi, karena tangkapan sinar matahari yang seharusnya diterima menjadi terhalang.
6. Pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang juga dapat diandalkan untuk
merangsang pertumbuhan bakal buah lemon. Pupuk tambahan ini berfungsi untuk
menjaga tingkat kesuburan tanah, sehingga tanaman lemon bisa memperoleh nutrisi yang
dibutuhkannya. Pemberian pupuk idealnya dilakukan setiap tiga bulan sekali.

7. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah pemberantasan hama dan penyakit dengan
metode-metode alami di sini sehingga tanaman lemon bisa tumbuh sempurna. Lakukan
juga pemangkasan pada cabang dan ranting pohon secara berkala untuk memicu
tumbuhnya cabang-cabang baru yang lebih produktif. Pada umumnya, tanaman lemon
akan menghasilkan buah setelah berumur 3-5 tahun.
8. Merangsang Pertumbuhan Jeruk Lemon
9. Posted October 2, 2014 in Agribisnis
10.

11.

Jeruk lemon atau jeruk sitrun semakin populer saja. Jika jaman dahulu masyarakat kita
hanya familiar dengan jeruk purut sebagai bahan pelengkap masakan, maka kini jeruk
lemon tampil sebagai bahan pelengkap masakan yang nikmat dan menyegarkan.Untuk
itu, seiring dengan kepopuleran jeruk lemon maka banyak yang mulai membudidayakan
jeruk lemon demi memenuhi kebutuhan pasar. Budidaya jeruk lemon hampir sama
dengan budidaya tanaman jeruk pada umumnya. Hal terpenting, setelah jeruk ditanam,
perlu mengetahui cara merangsang pertumbuhan jeruk lemon. Salah satunya dengan cara
melakukan pemangkasan tanaman. Tidak semua ranting dan cabang tanaman jeruk lemon
bisa menghasilkan buah.
Dalam pertumbuhannya, tanaman lemon sering mengeluarkan ranting dan beberapa
cabang air yang hanya menghabiskan energi tanaman. Ranting dan cabang yang tidak
produktif ini biasanya tumbuh di tengah-tengah batang atau di batang bawah. Jika ranting
atau cabang yang tumbuh ini berasal dari batang bawah yang letaknya di bawah
sambungan (bibit lemon berasal dari okulasi atau sambung pucuk) akan mengalahkan
pertumbuhan batang bagian atas sehingga buah yang keluar seperti yang dikehendaki.
Dalam merawat tanaman lemon, khususnya bila ditanam dalam pot, ranting dan cabang
seperti itu perlu dipangkas agar tida mangganggu pertumbuhan tanaman. Pemangkasan
juga dapat memperindah bentuk percabangan tanaman dan energi untuk pembuahan tidak
terbuang. Pemangkasan harus rutin dikukan. Diusahakan tidak menunggu waktu lama
sejak keluarnya ranting dan cabang yang tidak dikehendaki. Perawatan pemangkasan
pertama kali dilakukan sejak bibit dipindah ke dalam pot penanaman. Pemangkasan
dilakukan untuk mengurangi daun dan ranting agar penguapan pasca pemindahan bibit ke
dalam pot tidak terlalu besar.
Cabang tanaman lemon juga bisa dibentuk lewat pemangkasan. Pembentukan cabang ini
biasanya dilakukan 2 bulan sejak bibit ditanam di pot. Pemangkasan dilakukan dengan
menjarangkan cabang yang berdekatan dan cabang yanag terlalu rendah, termasuk
cabang air. Salah satu cabang yang letaknya tumpang tindih dan jaraknya kurang dari 5
cm sebaiknya dibuang. Selain mengurangi cabang yang tidak produktif, pemangkasan
juga berguna untuk mencegah serangan hama penyakit yang gemar bersarang di tempat
yang rimbun dan lembab, sseperti kutu putih, aphids, an beberapa jenis cendawan.
Pupuk
Untuk membuahkan tanaman lemon dalam pot diperlukan pupuk yang kadar fosfornya
(P) tinggi karena unsur inilah yang membantu pembentukan bunga dan buah serta
pemasakan buah. Umumnya pupuk P didapat lewat pupuk tunggal TSP (Ca(HPO) atau

lewat pupuk majemuk NPK yang mengandung kadar P tinggi, seperti NPK 15:15:15 atau
NPK 16-16-16+ TE (trace element), NPK 12-34-12, atau NPK 8-24-24.
Selain pupuk NPK yang diberikan lewat akar, pembuahan lemon dalam pot juga bisa
dibantu dengan pupuk NPK berkadar P tinggi yang diberikan lewat daun. Pupuk daun
yang bisa digunakan antara lain Gandasil B, Gandapan, Foliar, Growmore, Hiponex, dan
berbagai merek pupuk daun lain yang berkadar P tinggi. Kandungan N,P,K pupuk ini bisa
dilihat di kemasan pupuk.
Pemupukan untuk merangsang pembuahan bisa dilakukan pada tanaman lemon dalam pot
yang sudah berumur 1 tahun sejak dipindahkan ke dalam pot penanaman. Tanaman muda
yang berasal dari perbanyakan dengan cangkok dan stek, kadang-kadang sudah bisa
menghasilkan bunga pada umur 3-5 bulan sejak dipindahkan ke dalam pot. Namun, pada
umur ini sebaiknya bunga dibuang saja, karena energi yang diperlukan tanaman untuk
berbuah masih sangat terbatas. Apabila dipaksakan buah yang dihasilkan tidak akan
memuaskan.
Pada umur 1 tahun sejak pindah ke dalam pot, tanaman lemon yang akan dibuahkan bisa
diberi pupuk NPK berkadar P tinggi atau campuran antara urea, SP-36/TSP dan KCL.
Tanaman berumur 1 tahun yang ditanam dalam pot ember berukuran 10 liter bisa diberi
pupuk NPK sebanyak 2 sendok makan (sdm) atau campuran urea, SP-36 1 sdm dan KCL
1 sdm. Untuk tanaman berumur 1 tahun yang ditanam di dalam pot drum, bisa diberi
pupuk NPK berkadar P tinggi sebanyak 4 sdm atau campuran urea dan SP-36 2 sdm dan
KCL 2 sdm. Agar penyerapan pupuk oleh tanaman lebih cepat, sebaiknya pupuk
dilarutkan terlebih dahulu ke dalam 2 liter air.
Pemupukan dilakukan dengan cara membuat lubang melingkar mengikuti lingkaran pot
sedalam 5 cm. Setelah itu, pupuk dimasukkan dan ditimbun kembali dengan tanah
kemudian media disiram agar pupuk larut dan meresap ke dalam tanah. Selain lewat akar,
pupuk berkadar P tinggi juga diberikan lewat daun. Interval pemberian 1 minggu sekali.
Penyemprotan ini dilakukan terus sampai tanaman mengeluarkan bunganya. Dosis pupuk
daun yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan petunjuk yang tertera pada kemasan
pupuk. Setelah kuncup bunga keluar, penyemprotan dihentkan agar bunga tidak rontok.
Alternatif lain untuk merangsang pembuahan tanaman lemon adalah dengan pemberian
zat pengatur tumbuh (ZPT). Jenis ZPT banyak ragamnya, ada pengatur tumbuh akar,
pengatur tunbuh daun,ada juga pengatur tumbuh bunga. Zat pengatur tumbuh ini
biasanya digunakan untuk membuahkan tanaman lemon dalam pot serentak. Para
pedagang lemon dalam pot sering memakainya untuk mengatur jdwal tanaman berbuah.
Hal ini biasa dilakukan untuk memenuhi pesanan para hobiis tanaman pad event tertentu.
Syarat tanaman yang akan dirangsang pembungaan dengan ZPT adalah harus cukup umur
atau siap berbuah, sehat, subur dan unsur haranya terenuhi. Perlakuan yang tidak sesuai
dengan syarat tersebut justru menyebabkan tanaman mati, baik sebelum atau sesudah
tanaman bebuah.
Selain menggunakan pupuk berkadar P tinggi, bunga dan buah lemon dapat dirangsang
dengan stres air. Inilah salah satu keuntungan menanam lemon dalam pot, yakni bisa
dengan mudah merekayasa pengturan air untuk merangsang pembuahanya. Rekayasa
pemberian air ini sulit dilakukan pada tanaman yang ditanam di lahan. Perlakuan stres air
nin umumnya dilakukan jika pemakaian pupuk untuk merangsang pembungaan tidak
berhasil dengan baik.
Tanaman lemon dalam pot yang akan dirangsang buahnya dengan stres air sebaiknya

benar-benar dalam kondisi sehat dan subur. Pasalnya, setelah mengalami stres air,
tanaman tersebut harus mempunyai unsur hara dan energi untuk membentuk bunga dan
buah. Jika tanaman yang akan diberi perlakuan stres air tidak sehat dan subur, ada
kemungkinan bunga dan buah masih bisa keluar, tetapi mudah rontok. Selain sehat dan
subur, tanaman yang akan diberi stres air, buahnya minimum sudah dipanen semua 1
bulan sebelum atau sudah beristirahat selama 1 bulan.
Melukai batang tanaman merupakan cara lama untuk membuahkan tanaman. Cara ini
sampai sekarang masih dipraktikkan. Meskipun berhasil memaksa tanaman untuk
berbuah, tetapi cara ini sebaiknya dijadikan sebagai pilihan terakhir. Ada banyak cara
pemaksaan berbuah dengan melukai batang tanaman. Cara yang umum dilakukan adalah
dengan mengikat erat batang tanaman menggunakan kawat sampai kulit terluka
menembus batang kayu. Cara lainnya adalah dengan mengelupas kulit tanaman sampai
terlihat kambiumnya.
Cara pelukaan ini tanpa disengaja menyebabkan proses pengiriman karbohidrat dari
tanaman ke akar terhambat sehingga terjadi penimbunan karbohidrat di batang, ranting
dan daun. Dengan penimbunan ini maka akan mempercepat munculnya bunga dan buah.
Kekurangan dari membuahkan tanaman dengan cara melukai batang adalah terjadinya
luka pada tanaman. Luka yang ditimbulkan ini dikhawatirkan bisa terinfeksi oleh
penyakit, seperti jamur, bakteri dan virus CVPD.
(int)

Anda mungkin juga menyukai