Anda di halaman 1dari 9

Topik : Tuberculosis

Tanggal Kasus : 22 Februari 2016


Presenter :dr. Khrisna Paramaartha
Tanggal Presentasi :
Pendamping :
Tempat Presentasi : RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik

Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : laki-laki 40 tahun mengeluh batuk darah sejak tadi pagi
Tujuan : Mengenali dan mempelajari tatalaksana Hemoptoe ec. TB Paru
Bahan bahasan :
Tinjauan
Riset
Kasus
Audit
Pustaka
Diskusi

Cara membahas :

Diskusi dan

E-mail

Pos

Presentasi
Data pasien :
Nama : Tn. S
Data utama untuk bahan diskusi :

No.Register : 572341

1. Diagnosis / Gambaran Klinis :


ANAMNESIS ( Heteroanamnesa : Istri Pasien)
Keluhan Utama : Batuk darah
Pasien datang ke IGD RSUD Pamekasan dengan keluhan utama batuk darah sejak
pagi tadi berwarna merah segar bercampur dahak tiap batuk. Sudah 2 bulan terakhir
pasien mengeluh batuk berdahak, dahak mudah dikeluarkan berwarna kuning
kehijauan. Pasien mengeluh sesak napas. Sesak timbul tidak tentu namun sering
timbul jika kecapean. Sesak berkurang dengan istirahat. Keringat dingin pada malam
hari, nafsu makan menurun, dan berat badan menurun dirasakan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran

: Compos mentis

Tanda Vital : Tensi Darah


Nadi

: 120/70 mmHg
: 88 x/menit (nadi kecil,dalam dan teratur)

Temperatur : 36,5 C
RR

: 20 x/menit

Kepala

: anemi +/+ sklera ikterik -/-, cyanosis ( - ), dyspnea ( - )

Leher

: pembesaran KGB ( - )

Thorax
:
Jantung : Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: ictus cordis tidak terlihat


: ictus cordis tidak teraba
: dalam batas normal
: S1S2 tunggal, tidak terdapat suara tambahan

Pulmonal : Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: bentuk normal, simetris


: tidak nyeri tekan, tidak ada fremitus raba
: sonor +/+
: vesikuler /+, ronki +/-, wheezing -/-

Abdomen

: datar, bekas luka ( - ), ptekie (+)

: Inspeksi

Auskultasi : bising usus normal


Palpasi

: nyeri tekan ( - )
Hepar tidak teraba dan lien tidak teraba

Perkusi

: tympani (+), tes undulasi ( - )

Ekstremitas : superior : ptekie ( - ), edema ( - ), akral dingin ( - )


Inferior : ptekie ( - ), edema ( - ), akral dingin ( - )

Pemeriksaan Penunjang
Skor / parameter

Hasil

Normal

Pemeriksaan
Hemoglobin

11,8 gr/dl

13,4 17,7 gr/dl

Hematokrit

34,4 %

38 42 %

Leukosit

7,29 x 103/L

4,3 10,3 x 109/L

Trombosit

375 x 103/L

150 450 x 103/L

Eritrosit

4,39

4,7 6,1 x 106/ uL

Pemeriksaan Radiologi : Foto Thorak PA

Corakan bronkovaskular bertambah

Tampak fibrinfiltrat di kedua lapang paru

Sinus costophrenicus lancip

COR CTR <0,5


Kesan : TB paru duplex aktif lama

Pemeriksaan sputum : dianjurkan diruangan menunggu hasil


2. Riwayat Pengobatan : pasien berobat 2x ke mantri sejak 2 bulan yang lalu namun
belum membaik
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : pasien memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus
perhari. Pasien mengatakan pernah meminum obat TB sekitar 2 tahun yang lalu
namun 2 bulan minum obat pasien putus obat.
4. Riwayat Keluarga : istri pasien menderita gejala yang sama dengan pasien dan
didiagnosis TB paru dan saat inni sedang menjalani pengobatan OAT bulan ke 4.
5. Riwayat Sosial : Pasien tinggal bersama istri, ibu mertua dan kedua anaknya.
Pembiayaan pasien menggunakan Jamkesmas, kesan ekonomi kurang.
6. Riwayat Pekerjaan : pasien bekerja sebagai buruh tanin, namun 2 blan ini tidak
bekerja karena keluhan yang dialami pasien.
7. Riwayat Imunisasi : Imunisasi dasar lengkap.
Daftar Pustaka :
1. Global tuberculosis control. WHO Report, 2003.
2. Rasjid R. Patofisiologi dan diagnostik tuberkulosis paru. Dalam: Yusuf A,
Tjokronegoro A. Tuberkulosis paru pedoman penataan diagnostik dan terapi. Jakarta,
Balai Penerbit FKUI, 1985:1-11.
3. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, eds 9. Jakarta, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2005.
4. Aditama TY, Luthni E. Buku petunjuk teknik pemeriksaan laboratorium tuberkulosis,
eds 2. Jakarta, Laboratoirum Mikrobiologi RS Persahabatan dan WHO Center for
Tuberculosis, 2002.
5. Hopewell PC, Bloom BR. Tuberculosis and other mycobacterial disease. In: Murray

JF, Nadel JA. Textbook of respiratory medicine 2 nd ed. Philadelphia, WB Saunders Co,
1994;1095-100.
6. McMurray DN. Mycobacteria and nocardia. In: Baron S. Medical microbiology 3rd ed.
New York, Churchil Livingstone, 1991; 451-8.
7. Besara GS, Chatherjee D. Lipid and carbohydrate of Mycobacterium tuberculosis. In:
Bloom BR. Tuberculosis. Washington DC, ASM Preess, 1994;285-301.
8. Edward C, Kirkpatrick CH. The imunology of mycobacterial disease. Am Rev Respir
Dis 1986;134:1062-71.
9. Andersen AB, Brennan P. Proteins and antigens of Mycobacterium Tuberculosis. In:
In: Bloom BR. Tuberculosis. Washington DC, ASM Preess, 1994;307-32.
10. Rosilawati ML. Deteksi Mycobacterium tuberculosis dengan reaksi berantai
Polimerasa / Polymerase Chain Reaction (PCR). Tesis Akhir Bidang Ilmu Kesehatan
Ilmu Biomedik Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Jakarta, 1998.
11. Netter FH. Respiratory system. In: Divertie MB, Brass A. The Ciba colletion of
medical illustrations. CIBA Pharmaceuticals Company, 1979:189.
12. Winariani. Pedoman penanganan tuberkulosis paru dengan resistensi multi obat
(MDR-TB). Kumpulan naskah ilmiah tuberkulosis. Pertemuan Ilmiah Nasional
Tuberkulosis PDPI, Palembang 1997.
13. American Thoracic Society Workshop. Rapid diagnostic test for tuberculosis. Am J
Respir Crit Care Med, 1997;155:1804-14.

Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis TB
2. Observasi
3. Komplikasi
4. Penatalaksanaan dan edukasi
5. Prognosis
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
Subyektif :

Pasien datang ke IGD RSUD Pamekasan dengan keluhan utama batuk darah sejak
pagi tadi berwarna merah segar bercampur dahak tiap batuk. Sudah 2 bulan terakhir
pasien mengeluh batuk berdahak, dahak mudah dikeluarkan berwarna kuning
kehijauan. Pasien mengeluh sesak napas. Sesak timbul tidak tentu namun sering
timbul jika kecapean. Sesak berkurang dengan istirahat. Keringat dingin pada malam
hari, nafsu makan menurun, dan berat badan menurun dirasakan pasien.
Riwayat merokok (+), riwayat putus OAT (+), riwayat kontak TB (+).
Obyektif :
Status General
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran

: Compos mentis

Tanda Vital : Tensi Darah


Nadi

: 120/70 mmHg
: 88 x/menit (nadi kecil,dalam dan teratur)

Temperatur : 36,5 C
RR

: 20 x/menit

Kepala

: anemi -/- sklera ikterik -/-, cyanosis ( - ), dyspnea ( - )

Leher

: pembesaran KGB ( - )

Thorax
:
Jantung : Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: ictus cordis tidak terlihat


: ictus cordis tidak teraba
: dalam batas normal
: S1S2 tunggal, tidak terdapat suara tambahan

Pulmonal : Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: bentuk normal, simetris


: tidak nyeri tekan, tidak ada fremitus raba
: sonor +/+
: vesikuler /+, ronki +/-, wheezing -/-

Abdomen

: datar, bekas luka ( - ), ptekie (+)

: Inspeksi

Auskultasi : bising usus normal


Palpasi

: nyeri tekan ( - )
Hepar tidak teraba dan lien tidak teraba

Perkusi

: tympani (+), tes undulasi ( - )

Ekstremitas : superior : ptekie ( - ), edema ( - ), akral dingin ( - )


Inferior : ptekie ( - ), edema ( - ), akral dingin ( - )
Assessment
Tuberkulosis

adalah

penyakit

yang

disebabkan

oleh

infeksi Mycobacterium

tuberculosis.
Tuberkulosis terbagi meenjadi tuberculosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang
jaringan paru, tidak termasuk pleura. Sedangkan tuberkulosis ekstra paru apabila menyerang
orang selain paru.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak (BTA) TB paru dibagi dalam :
a. Tuberkulosis Paru BTA (+)
Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan kelainan
radiologik menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan biakan
positif
b. Tuberkulosis Paru BTA (-)
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif, gambaran klinik dan
kelainan radiologik menunjukkan tuberkulosis aktif serta tidak respons dengan
pemberian antibiotik spektrum luas
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif dan biakan
M.tuberculosis positif
Jika belum ada hasil pemeriksaan dahak, tulis BTA belum diperiksa
Gejala klinik Gejala klinik tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu
gejala respiratorik (atau gejala organ yang terlibat) dan gejala sistemik.
1.

Gejala respiratorik
batuk 3 minggu
batuk darah
sesak napas
nyeri dada
Gejala respiratorik ini sangat bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai gejala yang
cukup berat tergantung dari luas lesi. Kadang penderita terdiagnosis pada saat medical
check up. Bila bronkus belum terlibat dalam proses penyakit, maka penderita mungkin

tidak ada gejala batuk. Batuk yang pertama terjadi karena iritasi bronkus, dan
selanjutnya batuk diperlukan untuk membuang dahak ke luar. Gejala tuberkulosis ekstra
paru tergantung dari organ yang terlibat, misalnya pada limfadenitis tuberkulosa akan
terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjar getah bening, pada
meningitis tuberkulosa akan terlihat gejala meningitis, sementara pada pleuritis
tuberkulosa terdapat gejala sesak napas & kadang nyeri dada pada sisi yang rongga
pleuranya terdapat cairan.
2.

Gejala sistemik
Demam
gejala sistemik lain: malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan menurun

OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) Obat yang dipakai:


1. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah:
Rifampisin
INH
Pirazinamid
Streptomisin
Etambutol
2. Kombinasi dosis tetap (Fixed dose combination) Kombinasi dosis tetap ini terdiri
dari :
Empat obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150 mg, isoniazid 75
mg, pirazinamid 400 mg dan etambutol 275 mg dan
Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150 mg, isoniazid 75
mg dan pirazinamid. 400 mg
3.

Jenis obat tambahan lainnya (lini 2)


Kanamisin
Kuinolon
Obat lain masih dalam penelitian ; makrolid, amoksilin + asam klavulanat
Derivat rifampisin dan INH

PATHWAY

Plan
Diagnosis
Diagnosis ditegakan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang
mengarahkan pasien ke arah diagnosis Hemoptoe ec. Tuberkulosis paru.

Terapi
1. MRS
2. 02 2liter/menit
3. Infus RL 20 tpm
4. Injeksi Ceftotaxim 2x1gr
5. Injeksi asam tranexamat 3 x 500 mg
6. Ambroxol 3x1 tablet
7. Rifampisin 1x600mg
8. INH 1x300mg
9. Pirazinamid 3x500mg
10. Ethambutol 2x500mg
11. Ofloxacyn 1x400mg
12. Diet makan biasa
13. Monitoring
a. Tanda- tanda vital (kesadarann, tensi, nadi, suhu, pernafasan)
b. keluhan utama batuk darah
10. Rujuk dan konsultasi dengan dr. Sp.P
11. Edukasi

Anda mungkin juga menyukai