Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : laki-laki 40 tahun mengeluh batuk darah sejak tadi pagi
Tujuan : Mengenali dan mempelajari tatalaksana Hemoptoe ec. TB Paru
Bahan bahasan :
Tinjauan
Riset
Kasus
Audit
Pustaka
Diskusi
Cara membahas :
Diskusi dan
Pos
Presentasi
Data pasien :
Nama : Tn. S
Data utama untuk bahan diskusi :
No.Register : 572341
: Compos mentis
: 120/70 mmHg
: 88 x/menit (nadi kecil,dalam dan teratur)
Temperatur : 36,5 C
RR
: 20 x/menit
Kepala
Leher
: pembesaran KGB ( - )
Thorax
:
Jantung : Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmonal : Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
: Inspeksi
: nyeri tekan ( - )
Hepar tidak teraba dan lien tidak teraba
Perkusi
Pemeriksaan Penunjang
Skor / parameter
Hasil
Normal
Pemeriksaan
Hemoglobin
11,8 gr/dl
Hematokrit
34,4 %
38 42 %
Leukosit
7,29 x 103/L
Trombosit
375 x 103/L
Eritrosit
4,39
JF, Nadel JA. Textbook of respiratory medicine 2 nd ed. Philadelphia, WB Saunders Co,
1994;1095-100.
6. McMurray DN. Mycobacteria and nocardia. In: Baron S. Medical microbiology 3rd ed.
New York, Churchil Livingstone, 1991; 451-8.
7. Besara GS, Chatherjee D. Lipid and carbohydrate of Mycobacterium tuberculosis. In:
Bloom BR. Tuberculosis. Washington DC, ASM Preess, 1994;285-301.
8. Edward C, Kirkpatrick CH. The imunology of mycobacterial disease. Am Rev Respir
Dis 1986;134:1062-71.
9. Andersen AB, Brennan P. Proteins and antigens of Mycobacterium Tuberculosis. In:
In: Bloom BR. Tuberculosis. Washington DC, ASM Preess, 1994;307-32.
10. Rosilawati ML. Deteksi Mycobacterium tuberculosis dengan reaksi berantai
Polimerasa / Polymerase Chain Reaction (PCR). Tesis Akhir Bidang Ilmu Kesehatan
Ilmu Biomedik Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Jakarta, 1998.
11. Netter FH. Respiratory system. In: Divertie MB, Brass A. The Ciba colletion of
medical illustrations. CIBA Pharmaceuticals Company, 1979:189.
12. Winariani. Pedoman penanganan tuberkulosis paru dengan resistensi multi obat
(MDR-TB). Kumpulan naskah ilmiah tuberkulosis. Pertemuan Ilmiah Nasional
Tuberkulosis PDPI, Palembang 1997.
13. American Thoracic Society Workshop. Rapid diagnostic test for tuberculosis. Am J
Respir Crit Care Med, 1997;155:1804-14.
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis TB
2. Observasi
3. Komplikasi
4. Penatalaksanaan dan edukasi
5. Prognosis
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
Subyektif :
Pasien datang ke IGD RSUD Pamekasan dengan keluhan utama batuk darah sejak
pagi tadi berwarna merah segar bercampur dahak tiap batuk. Sudah 2 bulan terakhir
pasien mengeluh batuk berdahak, dahak mudah dikeluarkan berwarna kuning
kehijauan. Pasien mengeluh sesak napas. Sesak timbul tidak tentu namun sering
timbul jika kecapean. Sesak berkurang dengan istirahat. Keringat dingin pada malam
hari, nafsu makan menurun, dan berat badan menurun dirasakan pasien.
Riwayat merokok (+), riwayat putus OAT (+), riwayat kontak TB (+).
Obyektif :
Status General
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
: 120/70 mmHg
: 88 x/menit (nadi kecil,dalam dan teratur)
Temperatur : 36,5 C
RR
: 20 x/menit
Kepala
Leher
: pembesaran KGB ( - )
Thorax
:
Jantung : Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmonal : Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
: Inspeksi
: nyeri tekan ( - )
Hepar tidak teraba dan lien tidak teraba
Perkusi
adalah
penyakit
yang
disebabkan
oleh
infeksi Mycobacterium
tuberculosis.
Tuberkulosis terbagi meenjadi tuberculosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang
jaringan paru, tidak termasuk pleura. Sedangkan tuberkulosis ekstra paru apabila menyerang
orang selain paru.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak (BTA) TB paru dibagi dalam :
a. Tuberkulosis Paru BTA (+)
Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan kelainan
radiologik menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan biakan
positif
b. Tuberkulosis Paru BTA (-)
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif, gambaran klinik dan
kelainan radiologik menunjukkan tuberkulosis aktif serta tidak respons dengan
pemberian antibiotik spektrum luas
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif dan biakan
M.tuberculosis positif
Jika belum ada hasil pemeriksaan dahak, tulis BTA belum diperiksa
Gejala klinik Gejala klinik tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu
gejala respiratorik (atau gejala organ yang terlibat) dan gejala sistemik.
1.
Gejala respiratorik
batuk 3 minggu
batuk darah
sesak napas
nyeri dada
Gejala respiratorik ini sangat bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai gejala yang
cukup berat tergantung dari luas lesi. Kadang penderita terdiagnosis pada saat medical
check up. Bila bronkus belum terlibat dalam proses penyakit, maka penderita mungkin
tidak ada gejala batuk. Batuk yang pertama terjadi karena iritasi bronkus, dan
selanjutnya batuk diperlukan untuk membuang dahak ke luar. Gejala tuberkulosis ekstra
paru tergantung dari organ yang terlibat, misalnya pada limfadenitis tuberkulosa akan
terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjar getah bening, pada
meningitis tuberkulosa akan terlihat gejala meningitis, sementara pada pleuritis
tuberkulosa terdapat gejala sesak napas & kadang nyeri dada pada sisi yang rongga
pleuranya terdapat cairan.
2.
Gejala sistemik
Demam
gejala sistemik lain: malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan menurun
PATHWAY
Plan
Diagnosis
Diagnosis ditegakan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang
mengarahkan pasien ke arah diagnosis Hemoptoe ec. Tuberkulosis paru.
Terapi
1. MRS
2. 02 2liter/menit
3. Infus RL 20 tpm
4. Injeksi Ceftotaxim 2x1gr
5. Injeksi asam tranexamat 3 x 500 mg
6. Ambroxol 3x1 tablet
7. Rifampisin 1x600mg
8. INH 1x300mg
9. Pirazinamid 3x500mg
10. Ethambutol 2x500mg
11. Ofloxacyn 1x400mg
12. Diet makan biasa
13. Monitoring
a. Tanda- tanda vital (kesadarann, tensi, nadi, suhu, pernafasan)
b. keluhan utama batuk darah
10. Rujuk dan konsultasi dengan dr. Sp.P
11. Edukasi