Anda di halaman 1dari 4

web address http://prodiaohi.co.

id/nyeri-pinggang-bawah

Nyeri Punggung Bawah


Oleh : dr. Ferdianto, SpOk
Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan kondisi yang sering dialami oleh
banyak orang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hampir 50% orang dewasa pernah
mengalami kondisi ini. Data ini semakin besar dengan bertambahnya usia penderita. Data di
Amerika tahun 2009 menunjukkan bahwa dari 154 pensiunan tentara Amerika sebanyak 64%
mengalami nyeri punggung bawah sedang sampai berat dalam 18 bulan setelah pensiun.1Pasien
LBP menempati urutan kedua setelah ISPA di Washington, Amerika Serikat (Richard et.al,
2001). Keluhan LBP umumnya berada dalam lima besar penyakit di klinik-klinik neurologi di
Indonesia.

Menurut International Association for the Study of Pain (IASP), yang termasuk dalam low back
pain terdiri dari :
1. Lumbar Spinal Pain, nyeri di daerah lumbal
2. Sacral Spinal Pain, nyeri di daerah sacral.
Lumbosacral Pain, nyeri di daerah 1/3 bawah daerah lumbar dan 1/3 atas daerah sacral. 2,3

Selain itu, IASP juga membagi low back pain ke dalam :


1. Low Back Pain Akut, telah dirasakan kurang dari 3 bulan.
2. Low Back Pain Kronik, telah dirasakan sekurangnya 3 bulan.
Low Back Pain Subakut, telah dirasakan minimal 5-7 minggu, tetapi tidak lebih dari 12
minggu.2,3

Low back pain dapat disebabkan oleh banyak hal, baik secara posisi anatomis maupun karena
proses patologisnya. 22 Bisa karena Otot (mengarah pada semua otot pada vertebra lumbalis),
fasia (mengarah pada fasia thorakolumbal), ligamen: (mengarah pada ligamen intervertebralis
dan iliolumbalis), tulang (mengarah pada semua bagian dari vertebra lumbalis dan sacrum),
sendi, dan diskus: mengarah pada diskus intervertebralis. 2 Dapat disebabkan kelainan kongenital
(kelainan tulang belakang), trauma dan kelainan mekanis, peradangan, tumor,refered
pain (penjalaran nyeri dari tempat lain).
Salah satu penyebab nyeri pada punggung bawah yang cukup sering terjadi adalah Herniated
Nucleus Pulposus (HNP). Hal ini dapat disebabkan karena adanya tekanan pada saraf tulang
belakang atau saraf terjepit, trauma tulang belakang.
Herniated Nucleus Pulposus (HNP) merupakan suatu gangguan akibat keluarnya lapisan atau
bantalan permukaan ruas tulang belakang (nucleus pulposus) dari ruang antar ruas tulang (discus
intervertebralis). HNP dapat menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang dan saraf tepi.
HNP paling sering terjadi di daerah punggung bawah atau disebut HNP lumbalis dan sering
mengenai diskus invertebralis L5-S1 dan L4-L5. HNP lumbalis biasanya akan membaik dalam
waktu kira-kira 6 minggu. Tindakan pembedahan jarang diperlukan kecuali pada keadaan
tertentu.
LBP juga dapat terjadi karena kelainan di tempat lain, misalnya infeksi atau batu ginjal,
kehamilan, masalah pada organ reproduksi, ataupun tumor yang terjadi lokal pada tulang
pinggang atau terjadi di tempat lain namun mengalami penyebaran ke tulang belakang. Tuntutan
fisik pekerjaan seperti mengangkat beban yang berat, cara mengangkat yang salah, posisi yang
janggal juga dapat meningkatkan risiko LBP.
Gejala LBP antara lain nyeri otot, nyeri menusuk atau tajam, rasa tidak nyaman atau nyeri di
daerah punggung, nyeri yang menjalar ke tungkai bawah sampai ke kaki, fleksibilitas atau
rentang gerak sendi punggung terbatas, serta kesulitan untuk berdiri tegak.
Penatalaksanaan nyeri punggung tergantung dari penyebabnya: apakah masalah mekanis,
masalah non-mekanik, atau referred pain.4 Pengobatan meliputi istirahat berbaring dan
penggunaan obat-obatan anti nyeri bila diperlukan. Obat yang biasanya dianjurkan adalah
golongan asetaminofen atau anti inflamasi non steroid NSAID, penggunaan untuk jangka
panjang perlu dikonsultasikan dengan dokter karena sebagian obat dapat menyebabkan
gangguan pada lambung atau efek samping lainnya.5 Dosis standar acetaminophen cukup aman,
namun penggunaan dengan dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan gangguan hati.

Fisioterapi dapat bermanfaat, khususnya pada keadaan nyeri akut. Fisioterapi dapat berupa
diatermi untuk membuat otot punggung rileks dan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation) untuk mengurangi nyeri. TENS tidak terlalu bermanfaat untuk Low back pain
kronis.6 Terapi latihan otot dan olah raga tertentu cukup efektif dalam mengurangi rasa sakit dan
meningkatkan fungsi untuk Low back pain kronis.

Daftar Pustaka
1. Cohen S.P, Argoff C.E, Carragee E.J. Management of Low Back Pain. BMJ 2009, Vol 338.
2. Bogduk N. Evidence-Based Clinical Guidelines for the Management of Acute Low Back Pain.
The National Muskuloskeletal Medicine Initiative. 1999.
3. van Tulder MW, Koes BW. Low back pain and sciatica. Clin Evid 2001;6:864-83.
4. Sprouse R. Treatment: current treatment recommendations for acute and chronic
undifferentiated low back pain. Prim. Care 2012;39 (3): 4816
5. Miller SM. Low Back Pain: Pharmacologic Management. Prim. Care 2012; 39 (3): 499510
6. Dubinsky, R. M.; Miyasaki, J. Assessment: Efficacy of transcutaneous electric nerve stimulation
in the treatment of pain in neurologic disorders (an evidence-based review): Report of the
Therapeutics and Technology Assessment Subcommittee of the American Academy of
Neurology. Neurology 2009; 74 (2): 1736.

Anda mungkin juga menyukai