PRASTA PRADANA
RADIFAN NAWIR
1206220434
1106073586
hanya akan menciptakan kesenjangan sosial yang semakin tajam. Disisi lain
negara-negara yang menganut sistem ekonomi sosiali mengalami stagnansi dalam
proses untuk mengantarkan kesejahteraan bagi rakyatnya, dan pada akhirnya
terbukti dari fakta dimana Uni Soviet sebagai kekuatan terbesar ekonomi sosialis
tidak dapat mempertahankan eksistensinya untuk melewati abad ke 20.
Sejarah mencatat, baik Soekarno maupun Hatta sangat membenci sistem
ekonomi kapitalis yang dianut oleh pemerintah Hindia Belanda pada masa itu dan
negara-negara kolonial lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh Soekarno dan
Hatta pada saat mereka sedang disidang oleh Pemerintah Hindia Belanda terkait
perlawanan mereka terhadap pemerintahan. Baik Soekarno maupun Hatta dengan
kompak menjawab bahwa mereka tidak membenci Pemerintah Negara Belanda,
namun mereka membenci kolonialisme dengan sistem ekonomi pasar mereka. Hal
ini disampaikan oleh mereka tanpa adanya kesepakatan terlebih dahulu,
pandangan itu pun juga dianut oleh para pendiri bangsa lainnya.
Berdasarkan hal tersebut para pendiri bangsa merasa perlunya sistem
ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai yang memang sudah dianut dan secara
turun menurun di praktekan oleh masyarakat Indonesia. Berangkat dari
pemahaman tersebut mucul suatu sistem ekonomi baru yaitu sistem ekonomi
pancasila yang merupakan solusi atau ideologi alternatif dari sistem ekonomi
kapitalis maupun sosialis.
Penyusunan konsep Ekonomi Pancasila pertama kali dilakukan oleh Emil
Salim2. Menurut Emil, berdasarkan sila ke-5 maka sudah sepatutnya sistem
ekonomi pancasila-lah yang digunakan oleh Indonesia. Namun pendapat lain
menurut Widjojo Nitisastro, jalan keluar dari kemerosotan ekonomi yang
disebabkan penyelewengan masa lampau yang menyampingkan seluruh prinsip
ekonomi hingga saat ini, adalah kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945.
Kemudian menurut Mubyarto, dalam Ekonomi Pancasila seluruh sila harus
menjadi acuan kebijakan dan perilaku ekonomi seluruh rakyat Indonesia.
Berdasarkan kepada gagasan yang telah diungkapkan sebelumnya maka
dapat disimpulkan Ekonomi Pancasila adalah sistem pengaturan hubungan antar
negara dan warga negara yang ditujukan untuk memajukan kemanusiaan dan
peradaban,
memperkuat
persatuan
nasional
melalui
proses
usaha
kepentingan
rakyat
di
atas
kepentingan
Sila kelima adalah sila pamungkas. Empat sila lain merupakan tahapantahapan untuk mencapai keadilan sosial yang tercatat dalam sila
pamungkas tersebut. Dengan prinsip keadilan sosial, ekonomi Pancasila
digagas untuk memberikan pemerataan pembangunan dan mendorong
terciptanya emansipasi sosial. Dalam konteks ini, spirit teistik atau etika
religius yang tercermin di sila pertama, peradaban manusia di sila kedua,
persatuan di sila ketiga, dan demokrasi ekonomi/equalopportunity di sila
keempat disusun untuk menegakkan keadilan. Sebab, keadilan adalah nilai
universal kemanusiaan. Dalam konteks ini juga, equalopportunity harus
mendapatkan
perhatian
khusus.
Setiap
warga
Indonesia
harus
masyarakat.
Kemakmura
nmasyarakatlah
yang
Lawannya
Ekonomi Global
Pasar Bebas
Kebebasan Berusaha
Pertumbuhan
Ekonomi Pasar
Pertumbuhan
paralel
dengan
efisiensi,
sumberdaya-