Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Untuk menjadi seorang pembicara hebat harus diawali dengan kemampuan
berbicara/komunikasi yang baik. Komunikasi sudah menjadi kegiatan kita seharihari, mulai dari antar teman, antar pribadi, kelompok, organisasi atau massa.
Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian
dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk
mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut. (Bulow,
2016)
Seorang profesor dan penulis buku The Silent Message, Albert Meharabien
menemukan sebuah konsep briliant dalam komunikasi (3V) yaitu: 1) Verbal, Aspek
lisan hanya mencakup 7% dari proses komunikasi, menurut Meharabien, kata kata
tidak mempunyai makna kecuali makna yang kita berikan kepadanya, kata kata
tidak memiliki energi selain energi yang kita berikan melaluinya, jadi berhati hatilah
dalam memilih kata kata, 2) Vokal ; Vokal bernilai 38%, cukup beralasan, jika warna
suara anda dimaknai berbeda dari pesan yang disimbolkan oleh kata kata, pesan
vokal lebih kuat efeknya daripada pesan verbal. Ucapan yang sama bisa bermakna
berbeda ketia seseorang mengujarkanya dengan berbagai warna suara, Ketika anda
berkomunikasi dengan seseorang, pastikan kata kata anda cocok dengan warna
uara yang nda gunakan, 3) Aspek visual mewakili 55% dari proses komunikasi
keseluruhan, aspek verbal dan vokal jika (Bulow, 2016)
Menjadi seorang presenter bukan hanya menjadi seseorang yang berbicara di
depan khalayak, tetapi juga harus mampu mengajak khalayak larut dalam topik
yang dibawakan. Presenter yang baik adalah percaya diri saat berhadapan dengan
audiens. Kedua, pengetahuan yang luas untuk menyampaikan objek atau program
kepada audiens. Dan ketiga kita harus belajar berbicara, karena semua orang punya
talenta tapi semua harus diasah. Faktor lainnya empati kepada audiens dan.
Informasi tidak akan tersampaikan dengan baik jika tidak ada rasa empati.(Yessi,
2016)
Presentasi itu sebuah komunikasi, artinya dari awal presentasi sampai akhir
presentasi Anda harus membangun hubungan yang aktif dengan audiens. Jadi salah

besar jika Anda hanya fokus pada pembukaan atau penutupan saja. Jangan sampai
audiens Anda bergegas ingin pulang karena merasa presentasi Anda bukan untuk
diri mereka. Banyak cara bisa Anda lakukan untuk melibatkan audiens diantaranya
dengan memberikan cerita, mengajukan pertanyaan, diskusi, mengajak audiens
bergerak atau melakukan jejak pendapat. (Yessi, 2016)
Dalam melaksanakan presentasi yang baik ada tiga tahapan yang perlu
dipersiapkan, yakni tahap persiapan, tahap presentasi dan tahap post presentasi.
Tahapan persiapan merupakan tahapan awal penting dalam presentasi. Tahapan
persiapan antara lain, melakukan riset terhadap topik, mengatur poin penting saat
presentasi, mempraktekkan agar mampu menguraikan topik dan persiapan mental.
Tahapan ini perlu dilakukan dengan seksama agar terhindar rasa gugup terutama
saat pertama kali melakukan presentasi.(Khoo, 2004)
Tujuan
Memahami cara menjadi presenter yang baik.
Manfaat
Pemahaman

manjadi

presenter

yang

melakukan berbagai kegiatan presentasi.

baik

akan

memudahkan

PPDS

untuk

DAFTAR PUSTAKA
Bulow ID, 2106. Tips menjadi presenter yang baik.
http://bdkmanado.kemenag.go.id. Di akses tanggal 29 Februari 2016
Safitri, 2014. Cara menjadi presenter yang baik. http://yessi14safitri.blogspot.co.id.
Di akses tanggal 29 Februari 2016
Khoo E, 2004. How to become a good presenter. http://www.utsc.utoronto.ca. Di
Akses tanggal 29 Februari 2016

Anda mungkin juga menyukai