Anda di halaman 1dari 6

BAB II

LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
Nama

: An. SN

Jenis Kelamin

: Perempuan

Usia

: 14 tahun

Pekerjaan

: Pelajar

Alamat

: Jln. sari bakti, RT 07 Kelurahan Bakung

Status Pernikahan

: Belum menikah

Suku Bangsa

: Indonesia

2.2 Anamnesis : autoanamnesis dilakukan pada tanggal 25 November 2015


Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan timbul bintil-bintil merah sejak + 3 minggu
yang lalu pada daerah perut, paha dan sela-sela jari tangannya
Keluhan Tambahan : gatal (+)
Riwayat Penyakit Sekarang
. Pasien datang dengan keluhan bintil-bintil merah dan terasa gatal pada
daerah perut, paha dan sela-sela jari, punggung tangan kiri, sela-sela jari,
sejak 3 minggu yang lalu.
Sejak 3 minggu yang lalu os mengeluh timbul bintil-bintil merah yang
terasa gatal disela-sela jari tangan, gatal dirasakan setiap saat namun lebih
dirasakan pada malam hari.
1 minggu yang lalu, keluhan bintil kemerahan yang dirasakan pasien
semakin bertambah. Pasien merasa bintil-bintil terasa gatal dan tidak hilanghilang.
Karena keluhan yang dirasakan pasien tidak kunjung hilang, os akhirnya
disarankan berobat ke RSUD H. Abdul Manaf.

Menurut keterangan os, pertama kali mengeluhkan timbul bintil-bintil


merah yang terasa gatal ini karena teman yang mengeluh keluhan yang sama
merupakan teman satu kamar os, os mengeluh keluhan tersebut namun os
tidak menghiraukan dan os mengaku sering memakai handuk bergantian, dan
pernah meminjam baju termannya tersebut.
Dirumah os, kedua orang tua os juga mengeluh kelumhan yang sama.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat menderita penyakit yang sama sebelumnya disangkal. Riwayat
alergi disangkal. Riwayat konsumsi obat sebelumnya disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga memiliki penyakit yang sama
2.3 Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
1. Keadaan Umum
2. Kesadaran
3. Tanda-tanda vital

Tekanan darah

Nadi

Pernafasan

Suhu

: Baik
: Compos mentis
: 110/70 mmHg
: 78x/menit
: 18x/menit
: Afebris

Pemeriksaan Organ
1. Kepala
2. Mata

3.
4.
5.
6.
7.

Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Thoraks

Bentuk
: Normocephal
Ekspresi
: Biasa
Simetris
: Simetris
Exopthalmus : (-)
Conjungtiva : anemis (-/-)
Skelera
: ikterik (-/-)
Pupil
: isokor
: tidak ada kelainan
: tidak ada kelainan
Bibir
: lembab
KGB
: tidak ada pembesaran, JVP 5-2 cmH2O

Paru
Jantung
8. Abdomen
9. Ekstremitas atas
10. Ekstremitas bawah

: vesikuler (+) normal ka/ki, ronkhi (-/-),


wheezing (-/-)
: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
: Supel, nyeri tekan (-) status dermatologis
: akral hangat, edema (-), sianosis (-)
pada status dermatologis
: akral hangat, edema (-), sianosis (-)

Status Dermatologis
Regio : Plantar manus, sela jari-jari tangan

Eflorosensi : Tampak papul dengan bentuk bulat, jumlah multiple, warna


kemerahan, batas tegas, tepi reguler, distribusi regional, permukaan lebih
tinggi dari kulit sekitar, kulit sekitar normal. Nyeri (-)
Regio : Abdomen

Eflororesensi :
Tampak papul dengan bentuk bulat, jumlah multiple, warna kemerahan, batas
tegas, tepi reguler, distribusi regional, permukaan lebih tinggi dari kulit sekitar,
kulit sekitar normal.
Nyeri (-)
Regio : Femoralis dextra

Eflorosensi : Tampak papul dengan bentuk bulat, jumlah multiple, warna


kemerahan, batas tegas, tepi reguler, distribusi regional, permukaan lebih
tinggi dari kulit sekitar, kulit sekitar normal. Nyeri (-)
Pemeriksaan Penunjang

Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang. Namun


pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu:
1) Kerokan kulit
Papul atau kanalikuli yang utuh ditetesi dengan minyak mineral atau
KOH 10% lalu dilakukan kerokan dengan meggunakan scalpel steril yang
bertujuan untuk mengangkat atap papula atau kanalikuli. Bahan pemeriksaan
diletakkan di gelas objek dan ditutup dengan kaca penutup lalu diperiksa
dibawah mikroskop.
2) Mengambil tungau dengan jarum.
Bila menemukan terowongan, jarum suntik yang runcing ditusukkan
kedalam terowongan yang utuh dan digerakkan secara tangensial ke
ujung lainnya kemudian dikeluarkan. Bila positif, Tungau terlihat pada
ujung jarum sebagai parasit yang sangat kecil dan transparan. Cara ini mudah
dilakukan tetapi memerlukan keahlian tinggi
3) Tes tinta pada terowongan (Burrow ink test)
Identifikasi terowongan bisa dibantu dengan cara mewarnai daerah lesi
dengan tinta hitam. Papul skabies dilapisi dengan tinta cina, dibiarkan selama
20-30 menit. Setelah tinta dibersihkan dengan kapas alkohol, terowongan
tersebut akan kelihatan lebih gelap dibandingkan kulit di sekitarnya karena
akumulasi tinta di dalam terowongan. Tes dinyatakan positif bila terbetuk
gambaran kanalikuli yang khas berupa garis menyerupai bentuk zigzag.
4) Membuat biopsi irisan (epidermal shave biopsy)
Diagnosis pasti dapat melalui identifikasi tungau, telur atau skibala
secara mikroskopik. Ini dilakukan dengan cara menjepit lesi dengan ibu
jari dan telunjuk kemudian dibuat irisan tipis, dan dilakukan irisan
superficial secara menggunakan pisaudan berhati-hati dalam
melakukannya agar tidak berdarah. Kerokan tersebut diletakkand i atas

kaca objek dan ditetesi dengan minyak mineral yang kemudian


diperiksadibawah mikroskop.
5) Biopsi irisan dengan pewarnaan HE
6) Uji tetrasiklin
Pada lesi dioleskan salep tetrasiklin yang akan masuk ke dalam
kanalikuli. Setelah dibersihkan, dengan menggunakan sinar ultraviolet dari
lampu Wood, tetrasiklin tersebut akan memberikan fluoresensi kuning
keemasan pada kanalikuli.
Diagnosis Banding
Scabies Impetigenisata, Prurigo Nodularis, Gigitan serangga
Diagnosis
Scabies
Tata Laksana
Preventif : menghindari kontak langsung maupun tidak langsung (melalui
pakaian, handuk, dan sebagainya) dengan penderita skabies, menjaga kebersihan
lingkungan, mengusahakan ventilasi dan penerangan yang cukup pada tempat
tinggal.
Promotif : merebus handuk dan sprei untuk membunuh tungau, menjemur
bantal dan tempat tidur, mengobati pasien skabies lain agar tidak terjadi penularan
yang berulang, hindari menggaruk lesi karena dapat menyebabkan infeksi
sekunder, konsul Sanitasi
Kuratif : Ceterizin 2 x 10 mg sehari, Permethrin 5 % krim 1x1 (malam)
digosokkan keras, dibasuh pada pagi harinya, dapat diulang 1 minggu kemudian
bila ruam masih ada.
Prognosis
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta syarat
pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi ( antara lain higiene ), dan
semua anggota baik keluarga dan orang-orang terdekat disekitar kita diobati
secara adekuat, maka penyakit ini dapat diberantas dan memberi prognosis yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai