Anda di halaman 1dari 15

Gatal di telinga membuat kita ingin sekali membersihkannya, baik ada kotoran di telinga entah

tidak. Namun jika terlalu sering membersihkan telinga juga tidak baik untuk kesehatan anda.
Berikut ini ada beberapa Cara Membersihkan Telinga.
Menggunakan cairan pembersih babby oil dengan kapas untuk bagian daun telinga.
Hindari juga membersihkan telinga sampai ke liang telinga, apalagi jika membersihkan dengan
cotton bud. Cukup bersihkan hingga sebatas daun telinga saja. Jika membersihkan terlalu dalam
hingga ke liang telinga, kotoran justru akan terdorong semakin dalam, kemudian menumpuk.
Bila telinga terasa gatal, beri cairan khusus pembersih telinga di apotek. Cairan tersebut akan
mengeras dan akan keluar dengan sendirinya.
Apabila sulit mencari cairan khusus pembersih telinga, Anda bisa menggunakan kapas yang telah
dicelupkan kedalam air hangat, peras, lalu untir membentuk kerucut dan bersihkan bagian telinga
yang terasa gatal.
Jika terdapat kotoran yang telah membatu di telinga bagian dalam, bersihkan dengan cotton bud
yang salah satu ujungnya berbentuk kail. Jangan gunakan alat yang terbuat dari logam.
Jika permasalahan telinga Anda belum kunjung teratasi, ada baiknya konsultasikan ke dokter
yang berpengalaman.
Hindari membersihkan telinga terlalu sering. Sebab, jika telinga terlalu sering dirangsang,
kelenjar minyak pencegah masuknya kotoran dari luar, yang terletak di sepertiga bagian luar
telinga yang berbulu, malah akan mengeluarkan minyak berlebihan.
Kalau diketahui ada kotoran yang telah mengeras di dekat gendang telinga, harus segera
diperiksakan ke dokter ahli THT. Biasanya dokter akan memberikan obat tetes telinga (karbol
gliserin 10%) untuk memecahkan kotoran tersebut. Kotoran yang sudah pecah disemprot atau
dikorek keluar.
Sumber: http://kesehatan96.blogspot.com/2013/04/cara-membersihkantelinga.html#ixzz4GvfpxEaK

adalah anggota tubuh yang perawatannya sering terlupakan, padahal setidaknya telinga bagian
luar relatif mudah dibersihkan. Jika salah metode, pembersihan telinga bagian dalam justru akan
mengakibatkan kotoran makin terdorong ke dalam telinga.

Kotoran telinga bagian dalam umumnya berupa gumpalan lunak. Gumpalan ini adalah produksi
alami dari kelenjar minyak di dalam telinga yang justru sebenarnya berfungsi melindungi telinga.
Gumpalan ini berperan memerangkap debu dan menjaga agar air tidak masuk ke telinga. Kotoran
telinga sebenarnya tidak akan menyebabkan gangguan jika berada pada kadar yang tepat.
Jika terlalu banyak, kotoran telinga dapat menyumbat telinga hingga menyebabkan sakit hingga
kehilangan pendengaran. Lalu bagaimana cara membersihkan kelebihan kotoran telinga ini?

Hindari Menggunakan Cotton Bud


Memasukkan cotton bud, lidi yang dilapisi kapas, klip kertas, ataupun jepit rambut sebagai cara
membersihkan telinga dalam justru berisiko merusak saluran atau gendang telinga. Selain itu,
alih-alih berhasil dikeluarkan, kotoran telinga dapat berisiko makin mengendap di saluran
telinga.
Apa saja cara yang dapat dilakukan? Anda mungkin bisa mencoba cara berikut:

Gunakan obat tetes telinga yang dijual bebas di apotek atau toko obat. Obat ini dapat
melunakkan gumpalan sehingga mudah dikeluarkan. Bisa juga menggunakan minyak
bayi (baby oil), gliserin, atau hidrogen peroksida.

Dua sampai tiga hari kemudian, miringkan kepala dan teteskan air hangat ke dalam
saluran telinga yang bermasalah, kemudian miringkan kepala ke sisi lain untuk
mengeluarkan kotoran telinga. Keringkan air dari saluran telinga, lap dengan handuk
lembut.

Anda mungkin perlu mengulang proses ini beberapa kali hingga seluruh kotoran telinga keluar.
Meski demikian, jangan gunakan cara ini jika Anda:

Merasakan nyeri pada telinga.

Munculnya cairan dari telinga yang bukan terlihat seperti kotoran telinga.

Pernah menjalani operasi telinga.

Menduga mengalami gangguan gendang telinga.

Di sisi lain, metode ini pun juga berisiko membuat kotoran telinga yang melunak menjadi masuk
lebih dalam ke saluran telinga. Oleh karenanya, jika kotoran telinga tidak berkurang, segera
periksakan telinga Anda ke dokter. Biasanya dokter dapat mengeluarkan kotoran telinga dengan
alat kecil yang disebut kuret atau memakai alat sedot (suction). Langkah lain, dokter mungkin
akan merekomendasikan irigasi telinga, yaitu pengaliran air bertekanan untuk menghilangkan
kotoran telinga.
Jika penumpukan kotoran telinga terus berulang, dokter bisa merekomendasikan cara
membersihkan telinga menggunakan obat-obatan, seperti peroksida karbamida yang
pemakaiannya harus sesuai aturan karena dapat menyebabkan iritasi kulit gendang dan saluran
telinga.
Sebagian orang mencoba menempuh cara-cara lain, seperti menggunakan ear candle atau lilin
telinga untuk mengeluarkan kotoran telinga. Cara ini tidak dianjurkan karena tidak terbukti
efektif dan justru berisiko menyebabkan cedera, seperti terbakar dan tersumbatnya saluran
telinga.
Hal terpenting adalah penumpukan kotoran telinga segera dapat ditangani dengan baik. Jika
tidak, maka berisiko terjadi komplikasi, seperti nyeri telinga, vertigo, infeksi saluran telinga luar,
infeksi telinga tengah, serta terbentuknya lubang pada gendang telinga. Selain itu, segera
periksakan diri ke dokter, terutama jika Anda mengalami nyeri pada telinga, kehilangan fungsi
pendengaran, pusing, gatal-gatal parah pada telinga, atau keluar bau tidak sedap dari telinga.
Kita semua tahu bahwa telinga adalah organ vital dari sistem sensori tubuh manusia. Telinga
adalah organ sistem pendengaran yang bertanggung jawab untuk indera pendengaran. Fungsi
utamanya adalah untuk menerima gelombang suara dan mengirimkan sinyalnya ke otak. Melalui
cara inilah kita dapat mendeteksi dan menginterpretasikan jenis-jenis suara yang berbeda. Selain
berfungsi sebagai organ sistem pendengaran, telinga juga berfungsi untuk menjaga

keseimbangan tubuh. Tanpa telinga, kita tidak akan bisa mendengar suara-suara dan tubuh
menjadi tidak seimbang.
Telinga yang nampak dari luar bukanlah keseluruhan bagian dari telinga. Telinga terdiri dari tiga
bagian yang keseluruhannya bekerja membentuk suatu sistem pendengaran. Telinga luar atau
yang kita biasa lihat adalah telinga bagian luar yang berfungsi sebagai organ pelindung gendang
telinga. Fungsi dari telinga luar adalah untuk mengumpulkan dan memandu gelombang suara
menuju telinga tengah. Telinga luar pun terdiri dari dua bagian Pinna (telinga flap) dan Meatus
(saluran telinga). Telinga tengah terletak diantara telinga luar dan telinga dalam.Telinga tengah
berfungsi untuk merasakan gelombang suara dari telinga luar dalam bentuk gelombang tekanan.
Telinga tengah adalah rongga berisi udara dan terdiri dari gendang telinga dan tulang-tulang
kecil.Telinga bagian dalam, sesuai dengan namanya adalah bagian terdalam dari telinga. Telinga
dalam berfungsi sebagai untuk pendengaran sekaligus sistem keseimbangan tubuh. Telinga
dalam terdiri dari koklea, saluran setengah lingkarang dan saraf auditori.
Setiap bagian telinga melakukan fungsi tertentu yang berkontribusi terhadap fungsi keseluruhan
sistem pendengaran manusia. Setiap kerusakan pada tiap bagian telinga dan menyebabkan
gangguan pendengaran bahkan hingga kehilangan kemampuan mendengar (tuli).
Seringkali kita merasa terganggu dan risih dengan adanya kotoran pada telinga kita. Baik yang
berbentuk cair ataupun padat. Kotoran telinga terbuat dari sekresi campuran antara lemak dan
keringat. Ada pula cairan telinga yang diproduksi oleh daerah di sepertiga bagian terluar lubang
telinga, cairan ini biasa disebut cerumen. Cairan ini adalah salah satu mekanisme alami tubuh
kita untuk membersihkan lubang telinga dan membuat lubang telinga tetap bisa mendengar.
Singkatnya cairan ini yang bertanggung jawab untuk proses pembersihan telinga secara alamiah.
Cairan ini akan memberi manfaat bila tidak berlebihan jumlahnya. Setelah membersihkan
telinga, cairan ini akan terdorong hingga daun telinga dan menjadi serpihan.
Membersihkan telinga dari kotoran memang penting karena kadang telinga kotor bisa sedikit
banyak berpengaruh baik secara estetika maupun kesehatan. Tetapi membersihkan telinga pun
mempunyai caranya tersendiri agar tidak mengganggu dan tidak membahayakan.

Cara Membersihkan Telinga yang Benar


1. Menggunakan cairan baby oil untuk membersihkan daun telinga.

2. Hindari membersihkan telinga hingga terlalu dalam. Cukup bersihkan sebatas daun
telinga saja terutama bila menggunakan cotton bud, karena cotton bud di disain untuk
membersihkan daun telinga saja, bukan untuk membersihkan bagian dalam. Jika terlalu
dalam akan menyebabkan kotoran terdorong dan menumpuk.

3. Bila telinga terasa gatal, gunakan kapas yang telah direndam air panas lalu untir dan
gunakan untuk membersihkan bagian telinga yang gatal.

4. Bila terdapat kotoran telinga yang mengeras pada bagian dalam, gunakan cotton bud
yang memiliki ujung seperti kail, jangan gunakan pembersih yang berbentuk sama namun
terbuat dari logam.

5. Jika terlalu banyak dirangsang, kelenjar minyak pencegah kotoran yang masuk dari luar
akanmengeluarkan minyak/cairan berlebih. Untuk itu, hindari membersihkan telinga
terlalu sering.

6. Jika kotoran terasa sangat menganggu pendengaran, segera periksakan ke dokter THT
untuk mendapat perawatan.

7. Cara lain untuk membersihkan telinga bisa dengan memasukan air ke telinga ketika
mandi, lalu miringkan kepala untuk mengeluarkan airnya. Pastikan airnya hangat, karena
jika terlalu panas atau dingin dapat menyebabkan vertigo.
Perhatikan kebersihan telinga anda, namun jangan terlalu berlebihan karena tubuh anda pun
memproduksi mekanisme untuk membersihkan telinga secara alami, Baca : Cara Mengobati
Tekanan Darah Randah dengan Mudah
Sumber: http://www.detiksehat.com/2014/10/cara-membersihkan-telinga-yangbenar.html#ixzz4GvgjI4DB
Membersihkan telinga adalah kegiatan yang paling menyenangkan bagi sebagian orang. Telinga
sebagai salah satu panca indera mempunyai fungsi penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Telinga yang tidak sempurna akan menghalangi manusia untuk beraktifitas dengan normal.
Karenanya dalam merawat telinga haruslah hati hati. Ada kalanya membersihkan telinga hanya
dengan menggunakan pentol korek atau peniti yang tidak steril. Hal ini haruslah dihindari.
Membersihkan telinga harus menggunakan bahan bahan steril dan lunak.
Jangan sampai karena membersihkan telinga, dinding telinga atau gendang telinga terluka.
Bahasan berikut ini adalah bagaimana cara membersihkan telinga dengan benar. Harus diingat
bahwa menggunakan metode yang salah dalam membersihkan telinga akan menimbulkan
dampak lebih besar, misalnya saja tuna rungu karena gendang telinga pecah.

Cara Membersihkan Telinga


Cotton Bud
Cara membersihkan telinga menggunakan cotton bud adalah yang paling umum dilakukan.
Selain mudah didapat, cotton bud juga terbuat dari bahan kapas lunak dan stril. Nah, ini penting
untuk memastikan kebersihan cotton bud yang dipakai. Gunakan cotton bud dengan diameter
kecil sehingga mudah masuk ke dalam telinga dan tidak mencederai telinga. Usahakan
membersihkan pada dinding bagian luar dan leher telinga dan tidak terlalu dalam.
Baby Oil
Baby oil dapat digunakan untuk membersihkan kulit mati yang menempel pada daun telinga.
Seringkali ada bagian kasar seperti tumpukan kulit mati pada daun telinga. Bagian ini terasa
keras dan bila dipaksa untuk dibersihkan akan tersa sakit akibat lecet. Gunakan baby oil untuk
membersihkan tumpukan sel kulit mati dan kotoran yang menempel di daun telinga. Baby oil
yang lembut akan membuat kulit tidak mengalami luka lecet berlebihan. Anda juga bisa
menggunakan minyak kayu putih namun akan terasa panas saat dipakai.
Anda juga bisa meneteskan baby oil ke dalam telinga sebelum tidur, 2 tetes saja. biarkan selama
tidur dan bersihkan saat bangun. Baby oil akan mengurangi kotoran yang menumpuk di dalam
telinga.
Air Hangat
Anda juga bisa menggunakan air hangat untuk membersihkan telinga. Caranya adalah dengan
mencelupkan kapas ke dalm air hangat. Pelintir kapas sampai mengerucut lalu masukkan ke
dalam telinga untuk memebrsihkan. Perhatikan jangan sampai terlalu dalam memasukkan kapas
ke dalam telinga apalagi sampai ke gendnag telinga. Hal ini harus dihindari karena gendang
telinga adalah selapit yang tipis. Yang ditakutkan adalah pecahnya gendang telinga.
Kain Basah
Membersihkan telinga dapat dilakukan dengan menggunakan kain basah. Cara ini efektif untuk
membersihkan kotoran yang ada di luar telinga, caranya mudah, anda hanya perlu
menggosokkan kain yang sudah di basahi pada daun telinga dan lubang telinga bagian luar untuk
mengangkat kotoran. Lakukan secara rutin sehingga tidak ada kotoran yang menumpuk di daun
telinga.
Air
Air juga menjadi bahan untuk membersihkan telinga. Membersihkan telinga dengan cara ini
harus dilakukan dengan berhati hati untuk menghindarkan air masuk ke dalam telinga. Caranya
adalah dengan mengambil air dan campurkan sedikit baby oil. Tentunya cara ini efektif untuk
mengangkat kotoran di bagian luar telinga. Gunakan kain tipis untuk membantu mengangkat
kotoran yang menumpuk pada daun telinga.
Ear Candle
Cobalah ear candle untuk membersihkan kotoran di telinga. Walau tidak bisa digunakan dengan
sering namun ear candle adalag cara jitu mengeluarkan kotoran dari dalam telinga. Rasakan

sensasi telinga yang kembali bening, bersih dan ringan. Beli lilin ear candle dan lakukan dnegan
bantuan teman. Masukkan batang lilin ke dalam telinga dan bakar puncak lilin. Tunggu sampai
habis baru angkat. Sekali lagi minta bantuanteman dan jangan dilakukan sendiri. Anda akan
melihat banyaknya kotoran yang terangkat ke atas dalam kertas ear candle.
Jangan Terlalu Sering Membersihkan Telinga
Membersihkan telinga tidak boleh terlalu sering karena ditakutkan akan menyebabkan luka dan
infeksi did alam telinga. Rasa gatal pada telinga lumrah terjadi karena telinga sedang
membersihkan kotoran yang masuk. Kotoran yang berwarna coklat juga mempunyai fungsi
untuk mematikan binatang yang masuk ke dalam telinga.
Sumber: http://viminim.blogspot.com/2014/06/cara-membersihkan-telinga-denganbenar.html#ixzz4GvhkfT6R
Penyeka kapas (cotton buds) dapat merusak telinga Anda
Setiap kali Anda memasukkan kapas ke dalam telinga, tidak hanya akan membawa
kuman baru ke dalam telinga Anda, tetapi juga membuat lilin kembali masuk ke
dalam telinga Anda.
Lilin yang seharusnya bisa keluar dengan sendirinya, terpaksa harus masuk kembali
karena mendapat dorongan dari cotton buds. Alhasil, kuman dan kotoran yang
seharusnya keluar terjebak kembali di dalam telinga.
Bahkan, kebiasaan buruk tersebut akan mempengaruhi gendang telinga Anda.
Gendang telinga merupakan selaput tipis pada ujung saluran telinga yang sangat
halus. Ketika Anda sedang asyik-asyiknya mengais kotoran di telinga Anda, Anda
bisa saja secara tak sengaja merobek gendang telinga Anda.
Gendang telinga bisa pecah bahkan dengan hanya mendapatkan tekanan dari
kapas yang berpotensi besar dapat membuat Anda kehilangan pendengaran.
Meskipun gendang telinga Anda bisa sembuh, hal itu memerlukan waktu yang
cukup lama dan terasa menyakitkan.

Bahaya Mengorek Telinga. Dengan mengunyah makanan atau berbicara, sedikit demi sedikit
kotoran telinga akan keluar atau menguap. Mengorek telinga mungkin hal biasa dan sering kita
lakukan. Tahukah Anda, apa dampaknya? Jika mengeceknya terlalu sering maka akan berpotensi
infeksi telinga.
Dokter spesialis THT yang praktik di RS Puri Indah Jakarta, Agus Subagio, menjelaskan, infeksi
telinga bisa dibagi menjadi dua bagian infeksi liang telinga atau telinga bagian luar, dan infeksi
telinga tengah.

Infeksi telinga luar yang terdiri dari pinna dan saluran eksternal ini terjadi karena kebiasaan
mengorek-ngorek telinga. Infeksi ini bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.
Kebiasaan mengorek telinga biasanya dilakukan untuk mengambil kotoran telinga. Kotoran
tersebut memang berada di liang telinga dan diproduksi pada sepertiga luar/liang telinga.
Menurut Agus, kotoran telinga tidak perlu dikorek-korek sebab kotoran telinga adalah kelenjar
minyak yang bermanfaat karena memiliki fungsi sebagai pelumas supaya telinga tidak lecet.
Jika ada kotoran telinga, maka jamur tidak mudah tumbuh. Bahkan kotoran telinga juga bisa
membantu mencegah binatang tidak mudah masuk telinga kita. Dengan kita me-ngunyah
makanan atau kita berbicara, sedikit demi sedikit kotoran telinga akan keluar atau menguap. Jadi
tidak perlu dibersihkan dan dikorek setiap minggu.
Ia menambahkan, kotoran telinga boleh dikorek ketika kotorannya sudah berlebih. Namun,
jangan bersihkan kotoran hingga ke dalam. Cukup di bagian luarnya saja.
Jangan disodok-sodok menggunakan cutton bud. Memang sebagian kotoran akan terambil tapi
sebagian lagi justru malah terdorong kedalam dan lama-lama menumpuk dan jadi mengeras, kata
Agus. Alumnus FKUI ini.
Kotoran yang mengeras ini akan mengikis kulit liang telinga dan lama-lama akan menyumbat
liang telinga. Pada liang telinga memang agak kering, kalau dikorek-korek maka akan jadi lecet
Karena lecet sedikit saja bakteri mudah tumbuh sehingga liang telinga jadi bengkak dan timbul
cairan berbau. kata Agus. Infeksi timbul karena di bagian liang telinga tidak ada bantaian lemak
dan langsung ke tulang.
Anak rentan infeksi
Infeksi telinga juga bisa menimbulkan rasa gatal jika terjadi peradangan. Jika gatalnya lebih
menonjol maka infeksinya bukan disebabkan oleh kuman tapi oleh jamur. Lebih sulit kalau
infeksi disebabkan oleh kuman dan jamur karena pengobatannya berlawanan. Jika kita obati
infeksi karena kuman, obatnya malah akan membuat jamur tumbuh subur, katanya.
Sedangkan infeksi telinga bagian tengah biasanya menimpa pada anak-. anak. Menurut Agus,
anak-anak rentan karena saluran yang menghubungkan belakang hidung dengan telinga, atau
lubang Eustachius pada anak-anak, ukurannya lebih pendek dan lebih datar. Sehingga jika ada
infeksi pada hidung atau anak menderita flu mudah menyebar ke telinga. Sedangkan pada orang
dewasa saluran tersebut lebih lebar dan bersudut.
Selain itu, faktor lain yang menjadikan anak rawan infeksi telinga bagian tengah karena sebagian
besar anak sering minum susu dari botol susu (ngedot) sambil tiduran. Ini tidak bagus dan

mempermudah terjadinya infeksi karena terjadi alur balik. Susuyang seharusnya masuk ke
tenggorokan malah masuk ke telinga dan akhirnya terjadi iritasi atau peradangan, jelas Agus.
Ia menambahakan. infeksi telinga sangat rentan terjadi pada anak-anak ketika masih balita
hingga usia sekolah? Makin kecil makin rentan, terutama pada kasus batuk pilek, insidennya
tinggi sebab sistem imun balita belum bagus. Anak usia sekolah dasar juga masih rentan. Tapi
makin besar anak sampai usia dewasa makin jarang terjadi. ungkapnya.
Infeksi telinga masih banyak terjadi di daerah dan rumah sakit pinggiran. Sedangkan daerah
perkotaan, seperti Jakarta, kasus-kasus bergini sudah sangat jarang terjadi. Ini karena Jakarta
banyak yang berpendidikan dan fasilitas kesehatannya banyak tersedia. Seperti di RS Puri Indah,
misalnya, belum tentu satu tahun satu orang yang komplikasi, katanya.
Menurut Guru Besar FKUI. Prof DR Dr Jenny Bashiruddin Sp THT (K) infeksi telinga juga bisa
terjadi pada telinga , bagian dalam. Misalnya, adanya gangguan pada rumah siput. Biasanya
infeksi ini bukan karena infeksi dari luar, namun karena peradangan yang terjadi di dalam
telinga. Bisa karena luka, bisa karena benturan. jelas Jenny.
Dia menyarankan, jika telinga Anda nyeri, sakit, merah, dan gatal-gatal segera periksa ke dokter
THT karena bisa jadi merupakan tanda-tanda adanya infeksi telinga, baik di bagian luar, tengah,
maupun dalam.
Jika tidak ditangani dengan segera, infeksi telinga bisa berdampak buruk. Tutur Agus, infeksi
mungkin tidak terlalu fatal karena hanya di bagian luar. Namun jika terjadi di bagian tengah,
karena berkaitan dengan organ-organ penting seperti syaraf-syaraf pendengaran atau rumah
siput, infeksi syaraf akan menimbulkan gangguanpendengaran
Kebiasaan membersihkan telinga, seperti menggunakan cotton bud, sudah menjadi hal yang
umum di masyarakat. Namun sebenarnya hal tersebut kurang tepat. Ketika membersihkan atau
mengorek telinga kita, cotton bud malah akan mendorong kotoran masuk lebih dalam ke telinga.
Selain kotoran tersebut dapat merusak gendang telinga dan menyebabkan radang, akumulasi
kotoran yang terdorong akan menumpuk di saluran telinga juga dapat menyumbat saluran telinga
sehingga efeknya telinga kita tidak mampu mendengar dengan baik atau mampet seperti
kemasukan air.
Untuk membersihkan kotoran dalam telinga cukup bersihkan pada bagian muara telinga saja.
Kotoran pada telinga pada dasarnya dapat keluar sendiri dengan bantuan serum atau cairan yang
dihasilkan di dalam telinga dan dibantu oleh bulu-bulu halus yang tumbuh secara alami di dalam
telinga.
Jika kotoran yang sudah terlanjur mengeras tidak dapat dikeluarkan dan hingga menyumbat
saluran telinga, sebaiknya minta bantuan dokter spesialis THT atau Telinga Hidung Tenggorok
untuk menghindari terjadinya luka di dalam saluran telinga.

Bahaya Sering Membersihkan Telinga!

Di Bali kita mengenal istilah penyakit curek yang biasa diderita anak-anak.
Apakah berbahaya? Dalam Bahasa Bali curek sering diartikan sebagai adanya
cairan kental berwarna kuning (nanah) baik yang berbau maupun tidak berbau.
Curek disebut sebagai congek atau opokan. Sedangkan dalam istilah
kedokterannya, curek ini lazim disebut sebagai otitis media supuratif kronis
( OMSK).
Menurut dr I Ketut Widiyasa, M.P.H., peradangan kronis pada telinga bagian
tengah yang ditandai dengan berlubangnya gendang telinga dan disertai
dengan keluarnya cairan dalam kurun waktu lebih dari dua bulan baik secara
terus menerus maupun hilang timbul. Proses peradangan ini, dapat mengenai
telinga tengah mulai dari lapisan mukosa, submukosa hingga mengenai tulangtulang pendengaran.
Menurutnya, OMSK ini sangat sering terjadi. Hal ini ditunjukkan dari angka
kejadiannya di masyarakat yang cukup tinggi. Survey epidemiologi pada tahun
1994-1996 menyebutkan bahwa di Indonesia, OMSK terjadi pada 3,8%
penduduknya. Sedangkan pada sumber lainnya menyebutkan, OMSK ini terjadi
pada 2% penduduknya. Jika saja ada 1 juta penduduk, maka OMSK dapat terjadi
pada 20 ribu penduduk. OMSK dapat menyerang siapa saja baik anak-anak
maupun dewasa. Meskipun dapat menyerang semua kelompok usia, namun
angka kejadian OMSK pada beberapa penelitian menyebutkan, kelompok anakanak lebih sering terjadi, kata dokter RS Indera ini.
Penyebab OMSK, adanya infeksi bakteri dan/atau virus, adanya gangguan fungsi
pada tuba, adanya alergi, kekebalan tubuh yang menurun, faktor lingkungan
yang buruk serta sosial ekonomi rendah. Disamping itu, berbagai faktor yang
dapat memicu terjadinya OMSK, infeksi telinga tengah akut yang terlambat
mendapat pengobatan. Radang saluran pernapasan atas yang berulang. Daya
tahan tubuh yang menurun akibat malnutrisi, anemia, dan gangguan sistem
imun tubuh. OMSK dapat disebabkan oleh beberapa kuman. Selain itu, beberapa
penyakit THT seperti pilek lama, sinusitis kronik, dan radang pada amandel

kronik yang tidak diobati dengan baik dapat menjadi sumber infeksi terjadinya
OMSK.
Ia menyatakan, curek dapat sangat berbahaya. Jika infeksi ini dibiarkan tanpa
penanganan yang cepat dan tepat, maka curek akan menjadi penyakit yang
susah disembuhkan serta berkomplikasi ke organ-organ di sekitar telinga.
Komplikasi ini dapat ringan hingga mengakibatkan kematian, papar Seksi
Profesionalisme Kedokteran IDI Denpasar ini.
Jangan menunggu hingga curek ini mengarah ke tipe yang berbahaya baru
berobat. Penanganan yang cepat dan tepat terhadap kelainan ini akan
mengurangi terjadinya risiko komplikasi. Biasanya dokter memberi obat tetes
telinga yang mengandung antibiotik dapat dipakai sebagai lini pertama
pengobatan dan diberikan sebagai obat tunggal. Keuntungannya, adalah
memberikan dosis kuat, tetapi penggunaannya dapat meracuni telinga bila
masuk ke telinga bagian dalam. Oleh karena itu, pemakaian tetes telinga ini
tidak dianjurkan lebih dari dua minggu. Obat tetes telinga jenis ofloxacin
terbukti aman, tidak toksik terhadap labirin, efektif sebagai obat tunggal,
karenanya direkomendasikan sebagai obat lini pertama untuk dewasa dan anakanak. Apabila setelah pengobatan selama tiga bulan otore menetap, maka
idealnya dilakukan operasi.
Bersihkan Telinga
Kita wajib membersihkan telinga. Namun, jika terlalu sering akan berdampak
tidak baik kepada telinga kita. Telinga secara alami mengeluarkan minyak yang
berguna untuk melumasi liang telinga dan mencegah debu atau kotoran yang
masuk ke dalam telinga. Oleh karena itu, jika kita terlalu bersih dan terlalu rutin
membersihkan liang telinga akan berdampak kepada menurunnya fungsi
pertahanan liang telinga terhadap kuman/kotoran. Ini dapat berakibat terjadinya
infeksi pada telinga bagian luar (liang telinga). Selain itu juga, membersihkan
telinga terlampau sering juga dapat mendorong kotoran telinga/tilu kuping lebih
ke dalam sehingga kotoran telinga itu susah dikeluarkan.
Beberapa tips membersihkan telinga:
Lakukan paling sering 3 kali seminggu dan jangan melakukannya terlalu lama
untuk setiap kali membersihkan.
Gunakan cotton bud dengan kualitas yang baik dan dalam keadaan kering,
karena jika cotton bud-nya basah/kualitasnya tidak baik tidak jarang kapasnya
tertinggal di liang telinga.

Jangan menggunakan bahan-bahan lain seperti bulu ayam, sapu lidi atau
bahan-bahan tidak bersih lainnya. Ini dapat mengakibatkan infeksi pada liang
telinga.
Sebaiknya tidak mengorek liang telinga berulang-ulang dengan satu cotton
bud. Cukup satu kali putaran lalu dibuang.
Tips mencegah curek:
Jangan abaikan keluhan batuk dan pilek. Batuk dan pilek dapat mengakibatkan
infeksi telinga tengah melalui cara yang telah disebutkan diatas.
Menjaga kesehatan telinga memang penting. Tapi jika terlalu bersih juga tidak
baik untuk kesehatan karena telinga menjadi kekurangan cairan sebagai
penangkal kuman dan kotoran

Ilustrasi (shutterstock) Seorang sahabat mengaku sakit tak tertahan di bagian rahang dan
telinganya. Ngilu tanpa jeda. Pendengarannya pun terganggu. Tak lagi bisa menangkap jelas
suara, berdenging rasanya. Tak tahan nyerinya, keluarga mengantarnya ke UGD sebuah rumah
sakit di Surabaya. Mengejutkan, dokter berkata bahwa gendang telinganya pecah. Astaga. Saat
diperiksa, dokter mendapati di bagian dalam telinga teman saya sudah begitu merah. Karena
terlalu sakit, dokter tak berani melihat lebih jauh atau bahkan memberinya obat tetes telinga.
Hanya mengamati dari luar dan memberi obat pereda rasa sakit. Takut akan kehilangan
pendengaran, esok harinya teman saya kembali berobat ke rumah sakit langganan yang berbeda
dan kembali ditanya dengan pertanyaan yang sama, Ibu terlalu sering membersihkan telinga
ya? Dan dokter mendiagnosa ia terkena infeksi parah gendang telinga. Syukurlah bukan
gendang telinganya yang pecah. Sebenarnya bukan pertama kali saya mendengar cerita tentang
infeksi telinga seperti ini. Saat beberapa kali harus antri di poli, saya sering menjumpai orang
yang bermasalah dengan telinga gegara kelewat asik mengkorek-korek kotoran telinga.
Diketahui bahwa kotoran telinga (serumen) wajar berada di setiap telinga manusia. Serumen
yang sering dianggap sebagai kotoran itu sesungguhnya adalah getah berwarna kuning
kecoklatan yang berfungsi untuk menangkap kotoran yang masuk ke dalam telinga. Jadi
tugasnya untuk melindungi telinga juga. Namun kotoran telinga ini bisa berbeda-beda setiap
orangnya. Ada yang cenderung memiliki konsistensi cerumen basah, ada juga yang kering.
Kotoran telinga yang basah jauh lebih mudah dibersihkan ketimbang yang kering. Karena
teksturnya yang kering, jika tidak dibersihkan dan dibiarkan menumpuk lama-lama akan
mengganggu pendengaran. Karena mengganggu, orang yang memiliki kotoran telinga yang
kering dan keras dapat membersihkan telinganya di poli THT. Jangan diuprek-uprek sendiri. Bisa
infeksi nanti Untuk mereka yang memiliki kotoran telinga berkonsistensi lembek atau cair, saat
membersihkan telinga bisa dilakukan sendiri dengan menggunakan cotton bud. Meski demikian
penggunaan cotton bud juga harus tepat. Jangan terlalu dalam mendorong masuk cotton bud ke
dalam telinga. Hal ini akan membuat serumen akan semakin masuk ke dalam dan ujungujungnya menutup pendengaran juga. Gunakan cotton bud hanya di bagian permukaan telinga
luar saja. Lagipula, telinga juga memiliki alarm-nya sendiri. Jika cerumen sudah menumpuk
biasanya telinga akan terasa gatal. Saat seperti itu, jika saya, baru membersihkan permukaan
telinga dengan cotton bud. Sekedar berbagi, hal dibawah ini yang perlu diperhatikan saat

membersihkan telinga : Kenali jenis konsistensi kotoran telinga Kenali jenis kotoran telinga
anda. Jika basah, tentu saja bisa dibersihkan sendiri. Jika cenderung kering dan keras
konsistensinya, mau tidak mau harus dibersihkan oleh dokter THT. Paling tidak setiap 6 bulan
sekali atau saat dirasa sudah ada gangguan berkurangnya pendengaran. Waktu Perhatikan waktu
yang tepat saat dibutuhkan untuk membersihkan telinga. Jangan terlalu sering membersihkan
telinga supaya tidak membuatnya menjadi kering. Sebab sesungguhnya memang setiap hari
kelenjar telinga akan memproduksi serumen. Serumen ini penting untuk melindungi telinga kita
dari kotoran dari luar. Perhatikan alarm telinga saat memang harus dibersihkan dengan cara
meraba permukaan bagian luar telinga. Jika sudah terasa menumpuk dan basah, singkirkan. Jika
sudah tak lagi bisa mendengar bisikan, bersihkan. Alat Gunakan alat yang tepat dan bersih.
Sebisa mungkin jangan gunakan benda berbahan logam untuk menghindari lecet atau infeksi.
Gunakan cotton bud untuk jenis kotoran telinga yang basah dan bisa dibersihkan sendiri.
Gunakan obat tetes telinga dengan sangat hati-hati. Konsultasikan dengan dokter apakah
memang diperlukan obat tetes untuk membersihkan telinga anda. Sebab sangat tidak disarankan
untuk meneteskan obat ke dalam telinga saat terjadi infeksi (seperti kasus teman saya tadi). Ada
batasnya Jangan mendorong alat pembersih telinga sampai jauh masuk ke dalam. Telinga kita
sudah didesain sedemikian rupa (berbelok-belok) oleh Sang Pencipta agar tak mudah terkena
infeksi karena kotoran. Oleh karenanya saat membersihkan telinga cukup dilakukan di
permukaan saja. Lagi-lagi kenali alarmnya, jika alat bantu sudah masuk ke dalam rongga telinga
dan tiba-tiba anda terbatuk-batuk, itu tandanya pengorek telinga anda sudah terlalu jauh
masuknya. Berhenti. Jangan diteruskan atau bagian dalam telinga anda akan terluka.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/leilla/jangan-terlalu-sering-membersihkantelinga_552a16516ea8342c74552d44
kotoran telinga punya fungsi melindungi telinga dari kerusakan dan infeksi sehingga
tidak perlu terlalu sering dibersihkan. Tapi kotoran telinga juga kadang mengganggu
pendengaran.
Kulit pada saluran telinga luar memiliki kelenjar khusus yang menghasilkan kotoran
telinga --dikenal sebagai cerumen. Tiap orang memiliki bentuk cerumen yang
berbeda-beda. Ada yang berbentuk cair, padat atau berupa kulit kering. Warnanya
juga bervariasi tergantung pada komposisi.
Sebagian besar saluran telinga dapat membersihkan sendiri, dengan cara lapisan
kulit saluran telinga bermigrasi dari gendang telinga ke telinga pembukaan luar.
Kotoran telinga yang lama akan terus diangkut dari daerah yang lebih dalam dari
saluran telinga menuju keluar, biasanya kering, serpihan dan jatuh. Namun bila
kotoran telinga terlalu banyak, sehingga membentuk blok saluran telinga dan
mengganggu pendengaran, maka saat itulah kotoran telinga perlu dibersihkan.
Orang akan mencoba menggunakan cotton bud atau tetes telinga bila kotoran
telinga terlalu keras. Penggunaan cotton bud baik dilakukan bila keadaan kotoran
telinga sedikit cair dan tidak keras. Karena apabila kotoran telinga keras, maka

penggunaan cotton bud justru akan membuat kotoran tersebut semakin masuk ke
dalam telinga.
Bagi yang menggunakan tetes telinga, sangat penting untuk mengetahui lebih dulu
bahwa telinga Anda tidak mengalami perforasi (bocor) gendang telinga.
Menggunakan tetes telinga dengan keadaan gendang telinga berlubang dapat
menyebabkan infeksi pada telinga tengah, dan jika disertai rasa sakit, nyeri atau
ruam, penggunaan obat tetes harus segera dihentikan.
Pada saat seperti ini, dokter mungkin harus membersihkan kotoran telinga keluar
(dikenal sebagai lavage), dengan vakum, atau bahkan membersihkannya dengan
instrumen khusus. Untuk menjaga kesehatan serta kebersihan telinga, ada baiknya
jika Anda mengunjungi dokter THT untuk membersihkan telinga setiap enam bulan
sekali.

Kebersihan kuping yang perlu dijaga membutuhkan cara yang ekstra hati-hati dan tentunya pada
pemilihan cotton bud (alat korek kuping).
Sebagian besar orang membersihkan kuping dan bahkan menjadikan hal tersebut sebagai
kebiasaan. Untuk membersihkan telinga Anda harus dilakukan dengan benar, karena jika tidak
hal itu akan menjadi bencana bagi sistem pendengaran Anda.
Kotoran pada telinga memang mempunyai fungsi yang baik, Jacob R. Brodsky, MD - seorang
spesialis THT, Boston Childern's Hospital menerangkan, "Untuk menjaga saluran telinga tetap
bersih, juga menjaga kotoran dan bakteri pada gendang telinga, harus dengan sebuah lapisan
yang tipis. Ketika Anda mengunyah, sendi rahang yang terletak di sebelah saluran telinga,
melalukan pergerakan mekanisme secara perlahan sehingga kotoran telinga keluar dan kemudian
mengering", dikutip dari laman Good Housekeeping, Kamis (10/12/2015).
Baca Juga

Kotoran Telinga Berasal dari Apa?

Langkah Bersihkan Kotoran Telinga di Rumah

Bocah Ini Jalani Operasi Plastik Gara-gara Dijuluki Telinga Peri

Namun untuk membersihkan kotoran di dalam telinga Anda tidak diperbolehkan dengan cara
yang asal-asalan. Dan berikut alasan utama bagaimana Anda menjaga telinga Anda saat menyeka
kotoran dengan cotton bud'
1. Hal buruk yang akan terjadi
Pengguna cotton bud saat membersihkan kotoran tidak bisa dilihat dengan mata telanjang dan
kita tidak mengetahui apa yang ada di dalam sana. Menurut Dr. Brodsky, sebagian orang

mendorong cotton bud ke dalam liang telinga. Namun sering kali pada bahan/kapas pada cotton
bud bisa meninggalkan serpihannya di dalam telinga kita, yang justru dapat membahayakan
telinga. Untuk menghindarinya ada pentingnya Anda memilih cotton bud yang sehalus mungkin.
2. Menyebabkan infeksi telinga
Lubang telinga memiliki lapisan alami, campuran dari minyak dan kulit untuk melindungi
telinga. Penyeka kapas pada cotton bud mengikis jauh pada lapisan ini dan dapat "mengatur
saluran telinga lebih lanjut pada penumpukan dan infeksi pada telinga." kata Dr. Brod.
3. Menyebabkan luka pada gendang telinga
Mengorek kuping terlalu dalam dapat menyebabkan hal fatal seperti luka akibat gagang pada
ujung kapas pada cotton bud atau bahkan kapas justru tertinggal di lubang kuping terdalam.
Untuk menghindarinya, perlu lah Anda melumuri satu tetes baby oil agar kotoran pada kuping
anda mudah menempel pada kapas dan memilih cotton bud dengan kapas yang halus juga bisa
mempermudah Anda meraih seluruh kotoran dalam kuping.

Anda mungkin juga menyukai