Anda di halaman 1dari 4

12 Maret 2013

Apa itu ETF Non-Indeks?


Dan Apa Kegunaannya Bagi Saya?
Saat ini di Indonesia tersedia tiga ETF yang mengacu kepada indeks. Belum ada ETF yang tidak mengacu kepada
indeks, sedangkan produk tersebut cukup jamak di luar negeri. ETF yang tidak mengacu kepada indeks
(selanjutnya kita sebut ETF non-indeks saja untuk memudahkan, sedangkan ETF yang mengacu kepada indeks
kita sebut sebagai ETF indeks) adalah inovasi baru dari industri manajemen investasi di Amerika Serikat, yang
dimulai pada tahun 2008 ketika US Securities and Exchange Commission (regulator pasar modal di Amerika
Serikat) memberikan pernyataan efektif untuk pembentukan ETF non-indeks. Tidak menutup kemungkinan ETF
non-indeks akan tercatat juga di Bursa Efek Indonesia karena peraturannya sudah memungkinkan sehingga
varian instrumen bagi Investor pun akan semakin berkembang.

Keuntungan dari akses terhadap instrumen investasi


luar negeri adalah begitu banyaknya alternatif yang
tersedia. Investor dapat memilih instrumen tertentu
dengan ekspektasi imbal hasil yang diinginkan beserta
risiko investasi yang dapat ditanggung. Akses yang
luas tersebut semakin dimungkinkan dengan
perkembangan Exchange Traded Fund (ETF) yang
semakin marak. Manajer Investasi asal Amerika
Serikat, BlackRock, mencatat dalam risetnya bahwa
sudah terdapat 3.297 ETF di seluruh dunia pada akhir
September 2012. Perkembangan tersebut boleh
dibilang sangat pesat mengingat ETF pertama di dunia
baru diterbitkan 20 tahun yang lalu (S&P 500
Depository Receipts yang diluncurkan pada 29 Januari
1993).
Di Indonesia perkembangan ETF belumlah optimal
sehingga akses terhadap varian instrumen di pasar
modal juga lebih terbatas. Saat ini baru terdapat tiga
ETF di Bursa Efek Indonesia dan semuanya mengacu
kepada indeks tertentu (satu indeks obligasi, dan dua
indeks saham). ETF non-indeks belum ada di
Indonesia, meskipun regulasi di pasar modal sudah
memungkinkan untuk diterbitkannya ETF non-indeks.
Apa itu ETF Non-Indeks?
ETF Non-Indeks adalah ETF yang tidak mengacu
kepada indeks tertentu, sehingga pemilihan efeknya
www.PremierReksadanaOnline.com

pun tidak mengacu kepada suatu indeks tertentu.


Pemilihan efek yang mendasari ETF Non-Indeks
didasarkan pada kewenangan Manajer Investasi.
Dengan kata lain, Manajer Investasi dapat mengelola
ETF Non-Indeks secara aktif.
Bukankah ETF dikelola secara pasif?
ETF yang mengacu kepada indeks memang dikelola
secara pasif mengikuti perubahan efek dari indeks
acuannya. Namun, ETF Non-Indeks dapat dikelola
secara aktif oleh Manajer investasi berdasarkan
kriteria dan pemilihan efek yang ditentukan oleh
Manajer Investasi.
Apakah Investor dapat mengetahui isi portofolio ETF
Non-Indeks?
Tentu saja. Sama seperti portofolio ETF indeks,
Manajer Investasi diwajibkan untuk mempublikasikan
seluruh isi portofolio ETF Non-Indeks setiap hari
perdagangan di Bursa Efek. Sehingga ETF non-indeks
juga sama transparan-nya dengan ETF indeks.
Untuk mengetahui isi Portofolio ETF Indeks yang
sudah ada Premier ETF LQ-45 (R-LQ45X) dapat dilihat
pada link berikut:
Bagaimana dengan likuiditas ETF Non-Indeks?

Halaman 1

12 Maret 2013

Sama dengan ETF indeks, ETF Non-Indeks pun akan


likuid sepanjang hari bursa. Hal ini dikarenakan
adanya Dealer Partisipan yang dapat memberikan
kuotasi terus-menerus baik di pasar primer maupun
pasar sekunder. Investor dapat fleksibel memilih
untuk melakukan transaksi di salah satu pasar
tersebut selama jam perdagangan dan Dealer
Partisipan akan menjalankan transaksi tersebut sesuai
dengan kuotasi yang diberikan.
Apa kegunaan dari ETF Non-Indeks bagi Investor?
Pada dasarnya Investor dapat saja mengalokasikan
seluruh investasinya di pasar modal hanya dengan
menggunakan ETF indeks, karena dengan demikian
Investor setidaknya sudah dapat memperoleh imbal
hasil pasar secara umum (dalam dunia investasi
dikenal dengan istilah beta).
Namun, banyak Investor yang ingin mendapatkan
imbal hasil lebih di luar imbal hasil pasar (atau dikenal
juga dengan istilah alpha). Bagi Investor tersebut,
akan diperlukan instrumen investasi lain yang dapat
menawarkan alpha. ETF Non-Indeks adalah salah satu
alternatif instrumen alpha yang dapat dipertimbangkan Investor.
(catatan penulis: terdapat juga ETF indeks yang mengacu
kepada indeks-indeks tertentu yang bertujuan untuk
memberikan alpha, namun penjelasan mengenai instrumen
tersebut di luar pembahasan tulisan ini)

Seperti apakah ETF Non-Indeks itu?


Contoh ETF Non-Indeks di Indonesia saat ini belum
ada. Apabila menilik dari pasar luar negeri, beberapa
contoh ETF Non-Indeks yang menawarkan imbal hasil
alpha memiliki aset seperti: 1) kumpulan saham di
sektor tertentu, 2) obligasi jangka pendek, 3) obligasi
dari negara berkembang, 4) instrumen pasar uang di
negara maju, 5) kumpulan saham dengan karakteristik
emiten yang bertumbuh cepat (growth stocks), atau
6) campuran dari beberapa kelas aset yang dapat
berganti sesuai dengan kondisi ekonomi.
Bagaimana dengan regulasi di pasar modal?

www.PremierReksadanaOnline.com

Peraturan Bapepam-LK yang ada saat ini sudah


memungkinkan dibentuknya ETF Non-Indeks di Bursa
Efek Indonesia.
Peraturan IV.B.3 adalah dasar pembentukan ETF
secara umum di Indonesia. Kebijakan investasi yang
diperbolehkan adalah melalui pengelolaan secara
pasif (indexing) atau aktif. Peraturan IV.C.4 mengatur
kebijakan pengelolaan investasi secara pasif,
sedangkan Peraturan IV.C.3 mengatur kebijakan
pengelolaan investasi secara aktif.
Dengan demikian, secara regulasi sudah dimungkinkan adanya ETF Non-Indeks di Bursa Efek
Indonesia.
Apakah ETF Non-Indeks aman?
ETF Non-Indeks sama amannya dengan ETF indeks,
namun bukan dalam artian bahwa harga per unitnya
tidak pernah turun atau tidak ada Investor yang
mengalami kerugian.
Aman yang dimaksud dalam hal ini adalah aman
karena adanya pengawasan dan supervisi yang
berlapis dari berbagai pihak yaitu: 1) Otoritas Jasa
Keuangan (ex. Bapepam-LK) selaku regulator pasar
modal, 2) Bank Kustodian sebagai administrator dan
penyimpan aset ETF, 3) PT Bursa Efek Indonesia selaku
otoritas perdagangan di Bursa, 4) PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI) sebagai lembaga di mana Unit
Penyertaan ETF didaftarkan, dan 5) PT Kliring dan
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai lembaga
penjaminan penyelesaian transaksi.
Dengan adanya pengawasan dari berbagai pihak
tersebut, maka ETF Non-Indeks boleh dikatakan aman
dari risiko adanya penyelewangan dana investasi.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa ETF Non-Indeks lebih


banyak memiliki persamaan dengan ETF indeks
terutama dalam hal transparansi, likuiditas,
fleksibilitas dan di awasi oleh banyak pihak.
Kegunaan ETF Non-Indeks bagi investor terletak pada
tujuan investasi instrumen tersebut, yaitu untuk
memberikan imbal hasil tambahan (alpha). ETF indeks
Halaman 2

12 Maret 2013

seperti R-LQ45X dan XIIT bertujuan untuk


memberikan imbal hasil pasar (beta). Sehingga
Investor dapat memanfaatkan ETF indeks dan ETF
Non-Indeks secara bersamaan dalam portofolio yang
sama dikarenakan adanya perbedaan fungsi dan
kegunaan dari masing-masing. Selamat berinvestasi!

###

Yoga Prakasa, CFP


Johan Wijaya

Catatan Penting yang Perlu Diperhatikan: Pandangan dan pendapat dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi PT
Indo Premier Investment Management. Meskipun artikel ini didukung oleh penelitian dan data oleh penulis, namun hasil perhitungan dan keakuratannya tidak
dijamin. Seluruh informasi dan keterangan yang disampaikan melalui artikel ini hanya merupakan informasi dan/atau keterangan yang tidak dapat diartikan
sebagai suatu saran/advise bisnis tertentu, karenanya tidak bersifat mengikat. Segala hal yang berkaitan dengan diterimanya dan/atau dipergunakannya artikel
tersebut sebagai pengambilan keputusan bisnis dan/atau investasi adalah merupakan tanggung jawab pribadi atas segala risiko yang mungkin timbul.
Sehubungan dengan risiko dan tanggungjawab pribadi atas artikel ini, pengguna dengan ini menyetujui untuk melepaskan segala tanggung jawab dan risiko

www.PremierReksadanaOnline.com

Halaman 3

12 Maret 2013

hukum PT Indo Premier Investment Management dan/atau perusahaan terafiliasi serta karyawannya atas diterimanya dan/atau dipergunakannya artikel ini.

www.PremierReksadanaOnline.com

Halaman 4

Anda mungkin juga menyukai