E-Book-Bermain-dengan-Infrastruktur-Virtual-VMware-vSphere PDF
E-Book-Bermain-dengan-Infrastruktur-Virtual-VMware-vSphere PDF
Lisensi Dokumen:
Copyright 2012 CloudIndonesiA.or.id
Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.or.id dapat disalin, disebarkan, dimodifikasi
dan/atau digunakan secara bebas dengan syarat tidak menghapus atau
mengubah identitas penulis. Penulisan ulang dapat dilakukan dengan tetap
mencantumkan identitas penulis dan etika penulisan lainnya.
Pendahuluan
Teknologi virtualisasi telah mengubah arah revolusi industri komputer dengan cara
penurunan biaya-biaya modal, biaya operasional, ketersediaan layanan yang lebih tinggi dan
mekanisme perlindungan data. Beberapa kemungkinan yang sebelumnya diadaptasi dari pendekatan
infrastruktur fisik seperti satu hardware(processor, memory, network, storage), satu operating
system dan satu aplikasi, saat ini telah berubah menggunakan pendekatan infrastruktur virtual,
seperti satu hardware, multi operating system dan multi aplikasi. Pada pembahasan teknis berikut ini,
akan diulas secara mendalam, konsep-konsep inti virtualisasi dan produk VMware vSphere.
Infrastruktur Fisik
Pada infrastruktur fisik, operating system dan software berjalan diatas komputer atau server fisik.
Beberapa tantangan baru meningkat pada saat menjalankan sejumlah besar server-server fisik di
data center, antara lain :
-
Model infrastruktur fisik sudah dirasakan tidak fleksibel dan tidak efisien.
Perencanaan dan biaya infrastruktur seperti luasan server, luasan rak server, daya listrik,
sistem pendinginan, sistem perkabelan dan provisi server merupakan masalah yang dihadapi
staff TI.
Umumnya terdapat hubungan antara komputer atau fisik server dengan software yang
berjalan diatasnya. Pada saat utilitas penggunaan server hanya 5-10%, maka perbandingan
pemakaian sumber daya menjadi 1:1, sehingga biaya untuk luasan server, daya listrik, sistem
pendinginan menjadi sangat tinggi.
Implementasi server-server fisik merupakan proses yang memakan waktu. Pada lingkungan
fisik, waktu yang ada digunakan untuk proses pengadaan hardware, penempatan server
pada data center, instalasi operating system dan instalasi serta konfigurasi aplikasi yang akan
dijalankan. Selain itu terdapat aktivitas berupa konfigurasi aturan firewall, konfigurasi port
pada switch dan konfigurasi storage. Semua aktivitas tersebut membutuhkan waktu dalam
hitungan pekan.
Infrastruktur Virtual
Teknologi virtualisasi memungkinkan penambahan beban kerja komputasi pada server tunggal
dengan proses konsolidasi lingkungan dan sumber daya komputasi. Kelebihan dari konsolidasi
tersebut adalah masing-masing mesin virtual dapat menggunakan sumber daya penyimpanan
Copyright 2012 CloudIndonesiA
Komunitas Cloud Computing Indonesia
http://www.cloudindonesia.or.id
twiter: @cloud_indonesia
redundant dan konektivitas jaringan tanpa penambahan biaya penyimpanan dan kompleksitas
perkabelan jaringan yang sebelumnya digunakan pada infrastruktur fisik.
Pada gambar 1, masing-masing mesin virtual dihubungkan dengan konektivitas yang bersifat
redundant sebagai hasil dari setiap host yang memiliki konektivitas yang bersifat redundant. Rasio
atau perbandingan antara jumlah host atau mesin virtual dengan jumlah sumber daya, yaitu 1:1
untuk infrastruktur fisik, meningkat menjadi 6:1 untuk infrastruktur virtual (seperti terlihat pada
gambar 1) menjadi 30:1 untuk infrastruktur virtual (pencapaian jumlah mesin virtual yang berhasil
dibuat untuk penggunaan aplikasi normal).
Peningkatan rasio yang signifikan tersebut ditengarai dapat meningkatkan penghematan biaya dan
penurunan kompleksitas perkabelan. Infrastruktur virtual diyakini dapat mengurangi jumlah luasan
data center yang digunakan, jumlah penggunaan tempat rak server, daya listrik, sistem pendinginan,
Copyright 2012 CloudIndonesiA
Komunitas Cloud Computing Indonesia
http://www.cloudindonesia.or.id
twiter: @cloud_indonesia
perkabelan jaringan, media penyimpanan serta beberapa komponen jaringan komputer dengan
pengurangan jumlah mesin-mesin fisik.
Penggunaan teknologi virtualisasi juga dapat mengubah cara deployment server-server yang akan
digunakan. Staff Departemen TI tidak perlu menunggu pengadaan hardware atau instalasi
perkabelan (jaringan dan daya listrik), seperti pada infrastruktur fisik. Deployment mesin virtual
dapat dilakukan dengan menggunakan antar muka grafis yang mudah, sehingga deployment mesin
virtual dapat dilakukan dalam hitungan menit, berbeda halnya dengan deployment mesin fisik.
Secara manajemen penggunaan sumber daya TI, pengaturan mesin-mesin virtual yang berjalan
diatas host, dilakukan secara terpusat, menggunakan perangkat bantu vCenter Management Server.
Perangkat bantu tersebut dapat diinstalasikan pada salah satu mesin virtual, atau juga dapat
diinstalasikan pada hardware fisik yang spesifikasinya lebih rendah daripada host untuk mesin-mesin
virtual. Gambar 2 memperlihatkan manajemen sumber daya yang dilakukan secara terpusat
menggunakan vCenter Management Server.
http://www.cloudindonesia.or.id
twiter: @cloud_indonesia
Mesin Virtual
Staff Departemen TI memerlukan usaha yang Staff Departemen TI dimudahkan dalam usaha
cukup
besar
untuk
memindahkan
virtual
tidak
komponen-komponen
terikat
sumber
pada
daya
secara
Adanya
proses
insulasi
terhadap
fisik
seringkali
memiliki
untuk
pemanfaatan sumber daya untuk aplikasi yang menyediakan siklus pemanfaatan sumber daya
relatif lebih singkat.
Mesin fisik memerlukan penanganan secara fisik Mesin virtual memungkinkan proses konsolidasi
dan personal untuk peningkatan spesifikasi sumber daya (processor, memory, hardiskk
sumber daya (processor, memory, hardisk, storage),
storage).
sehingga
tidak
memerlukan
http://www.cloudindonesia.or.id
twiter: @cloud_indonesia
Pada mesin server fisik, instalasi sistem operasi seperti Microsoft Windows, Linux dan lainnya
dilakukan langsung diatas hardware. Pendekatan instalasi langsung tersebut memerlukan driver
untuk perangkat keras spesifik. Pada saat terjadi peningkatan spesifikasi hardware fisik dengan
perangkat yang baru, maka diperlukan driver perangkat keras yang baru saja dipasang. Proses
peningkatan spesifikasi hardware juga memerlukan penanganan technical support.
Mesin virtual adalah 100% software, yang tidak lebih dari sekumpulan file. Kumpulan file ini
termasuk file-file yang disebut virtual disk, menggantikan media penyimpanan hardisk. Semua file
untuk sebuah mesin virtual diletakkan pada satu direktori yang distandarisasi dengan device driver,
sehingga hardware upgrade dapat dilakukan tanpa mengubah mesin virtual.
Sekumpulan mesin virtual terisolasi antara satu mesin virtual dengan mesin virtual lainnya, sehingga
pada satu host yang sama, dapat dijalankan server database dan server e-mail tanpa terganggu
konflik ketergantungan software dan konflik peningkatan kinerja server. Fleksibilitas mesin virtual
berupa sekumpulan file memungkinkan seluruh mesin virtual dipindahkan ke server baru pada saat
terjadinya peningkatan kapasitas hardware. Kemudahan tersebut membuat proses perencanaan
pemulihan bencana dan proses testing menjadi lebih mudah.
http://www.cloudindonesia.or.id
twiter: @cloud_indonesia
VMware vSphere
Suatu sistem infrastruktur virtualisasi yang meliputi virtualisasi, manajemen, optimisasi sumber daya,
ketersediaan aplikasi dan kemampuan otomasi operasional TI. VMware vSphere membentuk sistem
virtualisasi diatas fisik hardware dan kumpulan sumber daya TI untuk data center, serta meliputi
komponen :
-
VMware vSphere VMFS : Sistem file yang memiliki kinerja tinggi, digunakan untuk
mesin-mesin virtual pada ESXi.
Proteksi data (menggunakan VMware Consolidated Backup and VMware Data Recovery).
http://www.cloudindonesia.or.id
twiter: @cloud_indonesia
vSphere Networking
vNetwork (Virtual Networking) memiliki kemampuan menyeleraskan jaringan fisik dan mesin virtual
serta menghubungkan hardware secara fisik dengan mesin virtual. vNetwork mendukung 2 tipe
switch virtual, diantaranya adalah :
-
vNetwork switch terdistribusi (switch virtual untuk konfigurasi jaringan yang konsisten untuk
setiap mesin virtual pada saat mesin virtual tersebut dimigrasikan melalui beberapa host,
switch tipe terdistribusi memiliki komponen yang dikonfigurasikan pada vCenter Server).
Menghubungkan layanan VMkernel (seperti NFS, iSCSI atau VMware vSphere vMotion)
kepada jaringan fisik.
Menghubungkan dengan antar muka manajemen layanan pada ESXi, digunakan untuk setup
http://www.cloudindonesia.or.id
twiter: @cloud_indonesia
(bersambung ke tulisan berikutnya, Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vSphere Tulisan
#2 : Jaringan Virtual dan Switch Virtual).
References :
http://www.vmware.com/products/vsphere/mid-size-and-enterprise-business/overview.html
VMware vSphere Overview : ESXi 5.0 and vCenter Server 5.0 Manual.
VMware Infrastructure Architecture Overview White Paper (vi_architecture_wp.pdf).
Biografi Penulis
Berkah I. Santoso. Menyelesaikan kuliah Magister Teknologi Informasi di Universitas Indonesia,
Jakarta (2007). Pernah bekerja sebagai Web Developer untuk salah satu konsultan TI di Depok, Jawa
Barat (2004), System Administrator, IT Assistant Manager pada salah satu perusahaan pelayaran di
Jakarta (2004 - 2007). Saat ini bekerja sebagai IT Manager pada salah satu anak usaha kelompok
media terbesar di Indonesia dan IT Business Development Manager pada salah satu konsultan TI
berbasis Linux dan Open Source Software (2008-sekarang). Mei 2012 bergabung dengan komunitas
CloudIndonesiA sebagai salah satu anggota tim penulis teknis Bidang Konten dan Review Artikel.
http://www.cloudindonesia.or.id
twiter: @cloud_indonesia