Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Indonesia dikenal dengan Negara yang memiliki sumber daya alam yang

berlimpah. Salah satu contohnya yaitu pohon kelapa serta berbagai produk olahan
dari kelapa tersebut. Banyaknya kelapa yang dihasilkan dan berarti banyak pula
limbah yang dihasilkan oleh kelapa tersebut. Indonesia dapat menghasilkan berbagai
produk dari kelapa yang seharusnya dapat meningkatkan perekonomian negara, juga
memperluas lapangan pekerjaan yang berarti mengurangi angka pengangguran di
Indonesia.
Nata de coco yang merupakan salah satu produk olahan dari kelapa ternyata
setelah diteliti memiliki potensi untuk digunakan sebagai layar LCD dengan cara
mengolahnya menjadi komposit nata de coco. LCD terdiri dari 2 bagian utama, yaitu
backlight dan kristal cair. Berbagai sifat yang unggul seperti transparan, ringan,
fleksible dan mudah dibentuk menjadikan komposit berbahan dasar Nata De Coco
mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai layar monitor.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Pengertian Nata de coco


Nata de coco adalah salah satu dari beberapa potensi air kelapa yang banyak

dikembangkan di Indonesia. Nata de coco adalah hasil proses fermentasi air kelapa
dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum. Secara kimiawi, serat

yang

terkandung di dalam nata de coco adalah serat selulosa, yang dimena sebagai selulosa
bakteri.
Bakteri selulosa mempunyai beberapa keunggulan antara lain memiliki
kemurnian yang tinggi tanpa adanya lignin, pektin dan hemiselulosa, dimana zat-zat
tersebut biasa ditemukan pada selulosa tanaman. Selain itu serat selulosa atau serat
nata de coco yang diproduksi oleh bakteri Acetobacter xylinum, memiliki sifat-sifat
fisik tertentu yang berbera dari selulosa Tumbuhan.
Sifat fisik unik selulosa yang berasal dari bakteri ini antara lain

adalah

memiliki kemurnian, kristalinitas, kekuatan mekanik, dan porositas yang tinggi serta
memiliki kapasitas dalam menyerap air yang cukup besar dan mudah terurai, hal ini
yang membuat serat nata de coco berpotensi untuk dikembangkan lebih jauh bukan
hanya sebagai bahan olahan marana atau minuman, tetapi juga dapat digunakan untuk
industri-industri penting seperti industri pembuatan diafragma transduser untuk
speaker dan headphone,

kulit buatan untuk pengganti kulit yang rusak akibat

terbakar, membran separasi, bahan pencampur dalam industri kertas, produksi karbon
film elektro konduktif, alat optik dan bahan-bahan untuk keperluan biomedis.
Berdasarkan sifat fisik dan sifat mekanik yang dimiliki oleh serat nata de
coco, diperlukan suatu studi tentang penggunaan serat selulosa untuk dijadikan
sebagai bahan dasar serat alam yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan
komposit baru untuk pembuatan produk-produk lain seperti spack board motor atau
body mobil, panel tahan peluru, rangka atap rumah, tempat duduk helikopter dan lain
sebagainya. Dimana dalam aplikasi untuk bahan dasar produk-produk tersebut, serat
nata de coco yang dibuat harus memiliki keunggulan, baik sifat fisik seperti ketebalan
serat dan censita serat yang tinggi maupun sifat mekanik seperti modulus young dan
tensile strength yang tinggi.
2.2

Pengertian LCD
LCD monitor adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal

cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya
dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer.

2.3

Perkembangan Monitor
Perkembangan monitor sangat signifikan dari tahun ke tahun. Saat ini terdapat

tiga jenis teknologi monitor. Ketiga golongan teknologi tersebut adalah CRT
(Cathode Ray Tube), Liquid Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.
1. Cathode Ray Tube
Teknologi Tabung Brown (CRT Display) ditemukan pada tahun 1897, akan
tetapi teknologi ini baru diadopsi sebagai penerima siaran televisi pada tahun 1926.
Sejarah penemuan teknologi CRT sudah lebih dari 100 tahun dan memiliki kualitas
gambar yang sangat bagus. Akan tetapi teknologi ini mempunyai satu kelemahan
yaitu semakin besar display yang akan dibuat maka semakin besar pula tabung yang
digunakan. Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar
katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara
memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat
untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT
merupakan teknologi termurah disbanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski
demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya
saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik
yang cukup kuat.

Gambar 2.1 Cathode Ray Tube


2. Liquid Crystal Display (LCD) atau Flat Display Panel (FDP)
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung electron tetapi menggunakan
sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang
dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan

kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya
yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan
banyak digunakan pada komputer-komputer portabel. Kelebihan yang lain dari
monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1.
Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan
tampilan yang paling terang.
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar.
Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi
memiliki struktur pasial seperti kristal (ditemukan pakar Botani Austria Rjeinitzer)
tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui Kristal cair, intensitas sinar yang
keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel
datar. Lapisan-lapisan dalam sebuah LCD:

Polaroid belakang
Elektroda belakang
Plat kaca belakang
Kristal Cair
Plat kaca depan
Elektroda depan
Polaroid depan
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik

pada Kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu


polarisasi. Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan
dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti
kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya
monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan
pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersebut sudah mulai
diatasi dengan teknik anti aliasing.

Gambar 2.2 Liquid Crystal Display (LCD)


3. Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD.
Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan
menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT. Plasma gas juga
menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas
dapat berpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan
membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang
dihasilkan pun lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai
pada saat pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga
yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada sudutsudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.
Setelah kita melihat begitu pesatnya perkembangan LCD, sekarang kita dapat
saksikan perkembangan FDP terbaru yang boleh kita katakan sebagai Flat Panel
Display masa depan. Kenapa FDP terbaru ini kita namakan FDP Masa Depan ?
Karena 5-10 tahun yang akan datang mungkin Teknologi LCD akan digantikan
posisinya oleh FDP Masa Depan ini. FDP Masa Depan ini berbasis active matrix
berteknologi Organic Light Emitting Diode (OLED).

Gambar 2.3 Plasma Gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)

2.4

Cara Kerja Komposit Nata de coco


Kristal cair bekerja dengan cara menyaring cahaya backlight. Warna yang

akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka
beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai
tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya, dan karena tugas kristal cair adalah
untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya
putih bisa berubah menjadi banyak warna kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika
ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga
cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin
menampilkan warna hitam, kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak
ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna
hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.

2.5

Karakteristik Nata de coco


Keteguhan patah (bending strength) 450 MPa, dengan kerapatan 1.4 g/cm 3.

Kekuatan ini lebih baik bila kita bandingkan dengan kekuatan baja campuran (Mg
alloy AZ-91) yang mempunyai keteguhan patah sekitar 370 Mpa (kerapatan 1.8
g/cm3). Bahkan kekuatan komposit tersebut dapat disetarakan dengan kekuatan baja
ringan SS400 (kerapatan .8 g/cm3) yang mempunyai keteguhan patah sekitar 500
MPa. Komposit Nata De Coco bisa memiliki kekuatan yang sangat baik karena nata
de coco memiliki microfibrils yang seragam dengan ukuran fiber kurang dari 10 nm,
lurus serta membentuk jaringan seperti jaring laba-laba. Kekuatan jaringan inilah
yang menjadikan komposit nata de coco mendekati kekuatan baja ringan namun
dengan kerapatan yang jauh lebih rendah bila dibandingkan baja ringan.Komposit
Nata De Coco dibuat dari bahan alami (renewable resources) yang ketersediaannya di
alam sangat melimpah.

Gambar 2.4 Nate de coco


Komposit Nata De Coco bahkan memiliki sifat transmitter cahaya seperti
kaca. Ukuran fiber dari nata de coco yang berskala nano, memungkinkannya untuk
mentransmisikan cahaya tanpa pembelokan. Sifatnya nyaris seperti kaca dengan
keunggulan lebih tahan terhadap panas dan memiliki kelenturan seperti plastik.
Dengan berbagai sifat yang unggul seperti transparan, ringan, fleksibel dan mudah
dibentuk menjadikan komposit berbahan dasar Nata De Coco mempunyai potensi
untuk dimanfaatkan sebagai layar monitor.

Gambar 2.5 Innovation Map LCD

Gambar 2.6 Innovation Map LCD dengan Komposit Nata De Coco

Anda mungkin juga menyukai