Anda di halaman 1dari 3

KIKY NUR WULANDARI

121810301005

TRAGEDI KABUT ASAP

Kabut asap bisa dikatakan sebagai polusi udara yang mana berasal dari
pembakaran hutan yang berlebih. Kabut asap dapat menimblkan bahaya bagi
kesehatan manusia jika melebihi ambang batas normalnya. Baru baru ini
Indonesia di hebohkan dengan tragedi kabut asap yang menyerang Riau dan
bagian Indonesia lainnya. Kabut asap ini bukan bencana, tetapi merupakan
tragedi. Karena setiap tahunnya pasti terjadi pembakaran hutan yang akan
menyebabkan kabut asap. Kabut asap yang timbul di Riau disebabkan oleh
pembakaran hutan yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab,
dimana para oknum-oknum ini membuka lahan dengan cara membakar hutan
yang akan dipergunakan untuk perkebunan, penyebab lain timbulnya kabut asap
adalah cuaca panas. Namun, menurut mantan presiden Susilo Bambang
Yudhoyono timbulnya kabut asap 70% adalah karena pembakaran hutan. Selain
adanya pembakaran hutan di Riau kabut asap juga berasal dari provinsi tetangga
Riau yaitu Sumatera dan Jambi. Kebakaran hutan terjadi pada provinsi tetangga,
yang kemudian asapnya terbawa angin ke Riau. Jadi jika titik api yang berada di
provinsi belum bisa di padamkan maka Riau akan terus terserang kabut asap.
Karena sedang terjadi musim kemarau di Indonesia, akibatnya kabut asap
yang timbul semakin merajalela. Banyak sekali titik titik api yang ditemukan di
seluruh Indonesia. Menurut pantauan satelit Terra Aqua tercatat ada 1.545 titik api

yang tersebar. Namun pada kenyataan dilapangan, diprediksi titik api yang
tersebar lebih dari itu. Titik api tersebut diantaranya berada didaerah Indonesia
bagian barat (520 titik) meliputi, Sumatera Utara, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Riau,
Lampung Babel, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Indonesia bagian Tengah ( 801
titik), meliputi Sulbar, Sulsel, Sulteng, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo.
Indonesia Bagian Timur (224 titik), meliputi Papua, Maluku, Maluku Utara, NTB
dan NTT. Selain menyebar diwilayah Indonesia, kabut asap juga diduga terbawa
angin hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysa dan Singapura.
Tragedi kabut asap ini merupakan kejadian berulang yang harus
dihentikan. Tragedi kabut asap yang terjadi tahun ini tercatat adalah sebagai
tragedi kabut asap terparah sepanjang tahun. Tercatat kabut asap yang terjadi di
Palangkaraya merupakan tragedi kabut asap yang terparah pada tahun ini.
Partikel debu yang terkandung pada asap udara di palangkaraya berukuran 2,5
10 mikrometer. Jarak pandang di Palangkaraya hanya mencapai 100 m. Sudah
banyak korban berjatuhan akibat terpapar kabut asap. Kebanyakan korban
meninggal karena terjadi komplikasi pernapasan atau ISPA. Akibat kabut asap
juga menyebabkan menurunnya perekonomian warga, karena warga tak bisa
keluar rumah untuk bekerja ataupun memanen hasil kebun mereka. Akibat kabut
asap juga menyebabkan menurunnya ekonomi global disektor pariwisata.
Selain mengandung partikel zat berbahaya, kabut asap menhasilkan zat
beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Zat - zat itu diantaranya adalah nitrogen
monoksida dan dioksida, formalin, hidrokarbon, gas sulfur, dll. Kabut asap dapat
menyebabkan iritasi mata, hidung dan tenggorokan. Jika dalam waktu lama juga
daat menyebabkan peradangan hingga alergi. Jika paparan kabut asap terjadi
dalam waktu yang cukup lama, sistem kerja paru paru menjadi tidak maksimal.
Seseorang yang terpapar kabut asap dapt terserang ISPA atau infeksi saluran
pernapasan akut.
Selain dapat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Kabut asap yang
timbul juga menyebabkan kehidupan makhluk hidup lain terganggu. Seperti

hewan hewan yang dilindungi yang berada di hutan akan turun mencari makan
karena rumah tempat tinggal mereka terbakar. Akibatnya banyak terjadi
pembantaian hewan seperti orang hutan yang dirasa mengganggu kehidupan
manusia.
Sudah banyak cara yang dilakukan pemerintah baik didaerah maupun
pusat untuk menangani kabut asap yang ditimbulkan dari terbakarnya hutan. Cara
yang dilakukan pemerintah antara lain dengan cara konvensional (menggunakan
damkar) atau dengan menggunakan helikopter yang kemudian menjatuhkan air ke
titik api. Namun, pemadaman api yang dilakukan di lahan gambut juga menemui
persoalan baru, dimana pada saat pemadaman api dilahan gambut juga akan
menghasilkan kabut asap.

Anda mungkin juga menyukai