Anda di halaman 1dari 4

PENUGASAN MANDIRI

Pengelolaan Informasi Pesisir dan Kelautan

Identifikasi Lembaga Resmi Kelautan

Disusun oleh:
Nama

: Lukman Hakim

NIM

: 14./364891/GE/07736

Program Studi : Kartografi dan Penginderaan Jauh

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

Badan Penelitian dan Observasi Laut

Balai Riset dan Observasi Kelautan (BROK) dibentuk berdasarkan Peraturan


Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. PER.10/MEN/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Kelautan. Peraturan Menteri ini
diterbitkan pada tanggal 29 Agustus 2005 dan menyatakan bahwa BROK merupakan
Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bertanggung jawab langsung kepada Pusat Riset
Teknologi Kelautan (PRTK) Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP). Pada bulan
Oktober 2009, level eselonisasi BROK ditingkatkan dari IIIb menjadi IIIa melalui
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.23/MEN/2009 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.10/MEN/2005. Dalam
Peraturan Menteri yang baru tersebut perubahan hanya dilakukan pada pasal 3 (Tugas
dan Fungsi) dan pasal 15 (Status Eselonisasi), sedangkan pasal-pasal lainnya tidak
mengalami perubahan. Dalam mengembangkan kapasitas kelembagaannya, BROK
memilah perangkat-perangkat pendukung yang ada menjadi 4, yaitu:
a. Perangkat keorganisasian (orgawares)
b. Perangkat sumberdaya manusia (brainwares)
c. Perangkat keras (hardwares) dan perangkat lunak (software) yang mencakup fasilitas
ruang kerja, peralatan survey, perangkat penerima, pengolah dan penganalisis data,
serta model numerik.
d. Perangkat teknologi informasi (IT-wares) yang mendukung proses diseminasi data
dan hasilhasil penelitian dan pengembangan.
TUGAS & FUNGSI
Tugas :
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 34/MEN/2011 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut, BPOL mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dan observasi sumber daya laut
Fungsi :
a. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta
laporan

b. Pelaksanaan penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan
kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim, serta
pengkajian teknologi kelautan
c. Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, dan kerja sama penelitian dan
observasi
d. Pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan observasi dan
e. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai
Kompetensi:
a. Mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya riset yang memadai yang
didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan akuntabel serta kapasitas riset
yang memadai.
b. Dikuasainya IPTEK observasi kelautan \menuju sistem observasi kelautan yang
terpadu (operational oceanography)
c. Diterapkannya IPTEK observasi kelautan untuk memahami karakteristik dan
dinamika oseanografis untuk keperluan perlindungan wilayah pesisir dan laut
Indonesia.
d. Diperolehnya peta prakiraan daerah penangkapan ikan (PPDPI) yang valid dan dapat
mencakup seluruh wilayah perairan Indonesia
e. Termanfaatkannya hasil riset dan observasi kelautan secara optimal untuk
mendukung sistem observasi kelautan nasional dan regional.
f. Mengembangkan dan memperkuat kapasitas dan daya dukung sumberdaya riset
kelautan.
g. Menyiapkan sistem observasi kelautan terpadu untuk perairan Bali-Lombok dan
sekitarnya.
h. Meningkatkan kegiatan pelaksanaan riset dan observasi untuk pemahaman
karakteristik dan dinamika perairan dalam upaya perlindungan wilayah pesisir dan
laut Indonesia.
i. Meningkatkan riset terapan teknologi penginderaan jauh dan system informasi
geografis (SIG) untuk pengembangan PPDPI.
j. Meningkatkan pemanfaatan hasil riset dan observasi kelautan oleh para pengguna
dan memasyarakatkan IPTEK kelautan dan perikanan kepada masyarakat.

LANJUTAN (Inovasi yang Bisa Ditawarkan)


Sebagai lembaga yang bergerak di bidang kelauran dan kepesisiran, BPOL telah
bekerja dengan sangat baik dalam melakukan riset, kajian, pengembangan, dan
pengawasan laut. Akan tetapi, masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu
ditonjolkan dalam kinerja BPOL yakni mengenai penyediaan informasi kelautan bagi

masyarakat luas secara umum dan nelayan secara khusus. Dengan menggunakan sistem
analisis citra perairan, kondisi arus, iklim, dan migrasi ikan, daoat diperoleh data potensi
perikanan di wilayah laut Indonesia. Hal ini tentu sangat menguntungkan nelayan secara
keseluruhan. Paradigma :nelayan miskin akan berubah total dengan penanganan
sistem informasi kelautan yang tepat dan terintegrasi dengan perlalatan melaut serta
diatur menggunakan regulasi kebijakan yang sesuai.
Sistem Informasi Kelautan semacam ini sebenarnya sudah diterapkan di banyak
negara maju seperti Jepang dalam memperoleh produksi ikan yang sangat banyak
padahal dengan luas laut yang lebih sempit daripada Indonesia. Penguasaaan teknologi
dan penyediaan infoemasi menjadi kunci kemajuan perikanan Indonesia. Oleh sebab itu,
penyediaan informasi terlebih real-time akan mampu memberikan dampak yang
signifikan terhadap kesejahteraan nelayan.
Sumber:
http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/tugas-fungsi

Anda mungkin juga menyukai