Refisi 2bim 1
Refisi 2bim 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kimia mencakup pengetahuan kimia yang berupa fakta, teori,
prinsip, dan hukum berdasarkan temuan sains dan kerja ilmiah. Oleh karena
itu, dalam pembelajaran kimia guru harus mengemas penyajian materi agar
dapat membantu siswa memahami materi dengan baik. Hal ini didasarkan
pada kerakteristik ilmu kimia itu sendiri, yaitu sebagian besar konsep-konsep
kimia bersifat abstrak. Konsep-konsep kimia pada umumnya merupakan
penyerderhanaan dari keadaan sebenarnya dan konsep kimia bersifat
berurutan dan berjenjang (Middleacamp dan Kean, 2013).
Ilmu kimia termaksud mata pelajaran dalam rumpun sains yang
bertujuan agar siswa mampu menguasai konsep-konsep kimia dan mampu
menerapkan konsep-konsep kimia tersebut untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari secara ilmiah. Oleh karena itu materi pelajaran kimia
dianggap sulit dibandingkan pelajaran yang lain dan juga proses pembelajaran
kimia yang tidak mendukung efektifitas dan bermaknanya suatu pembelajaran
menyebabkan siswa merasa bosan dan malas dalam belajar. Akibatnya siswa
kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya menjadi
rendah. Untuk dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran,
dibutuhkan model, media, tekhnik, dan pendekatan yang tepat sehingga
pembelajaran menjadi lebih menarik dan siswa tertarik untuk belajar materi
kimia (Herson, 2014).
keasyikan tersendiri dan akan menyembabkan siswa lebih mudah untuk menerima,
mengerti, dan memahami pelajaran yang dipahami (Suharyati, 2013).
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam hal ini peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran GQGA Dengan
Media Pesawat Masalah Terhadap Aktivitas Bertanya dan Pemahaman
Konsep Persamaan Reaksi dan Hukum Dasar Kimia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Seberapa besar pengaruh model GQGA dengan media pesawat masalah
terhadap aktivitas bertanya persamaan reaksi dan hukum dasar kimia?
2. Seberapa besar pengaruh model GQGA dengan media pesawat masalah
terhadap pemahaman konsep persamaan reaksi dan hukum dasar kimia?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di kemukakan di atas maka
tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi pengaruh model GQGA dengan media pesawat masalah
terhadap aktivitas bertanya persamaan reaksi dan hukum dasar kimia.
2. Mengidentifikasi pengaruh model GQGA dengan media pesawat masalah
terhadap pemahaman konsep persamaan reaksi dan hukum dasar kimia.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat:
a. Memberikan ilmu pengetahuan yang erat kaitannya dengan
penggunaan model GQGA dengan media pesawat masalah terhadap
aktivitas bertanya dan pemahaman konsep persamaan reaksi dan
hukum dasar kimia. Dimanfaatkan sebagai pedoman untuk
peningkatan pembinaan dan pengembangan proses belajar mengajar
untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa.
2. Manfaat Secara Praktis
a) Bagi Siswa
Melalui penelitian ini siswa menjadi lebih aktif dalam proses
pembelajaran serta meningkatkan pemahaman konsep kimia
khususnya materi pokok persamaan reaksi dan hukum dasar kimia.
b) Bagi Guru
Dilaksanakannya penelitian ini, guru dapat mengetahui model
pembelajaran dengan pendekatan GQGA dengan bantuan media
pembelajaran pesawat masalah serta dapat menerapkannya secara
tepat, sehingga dapat menjadi alternatif atau pilihan metode pada
waktu menyampaikan materi dalam proses pembelajaran.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMKN 8 Mataram.
3. Batasan Materi
Adapun batasan materi pada penelitian ini adalah pada pokok bahasan
persamaan reaksi dan hukum dasar kimia.
4. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengaruh model GQGA dengan media
pesawat masalah terhadap aktivitas bertanya dan pemahaman konsep
persamaan reaksi dan hukum dasar kimia.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap istilah-istilah dalam
penelitian ini, maka peneliti perlu mendefinisikan istilah sebagai berikut:
a. Model Pembelajaran Giving Question and Getting Answer (GQGA)
Model pembelajaran GQGA merupakan suatu metode yang digunakan
untuk meningkatkan keterampilan tanya-jawab siswa. Giving Question
artinya memberikan pertanyaan atau mengajukan pertanyaan sedangkan
Getting Answer (GQGA) artinya mendapatkan atau memperoleh jawaban.
Jadi model GQGA bertujuan untuk melatih kemampuan siswa untuk
mengajukan pertanyaan dari masalah yang ada dan memperoleh jawaban
dari pertanyaan tersebut.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Model Pembelajaran Giving Question and Getting Answer (GQGA)
a. Pengertian Model Pembelajaran Giving Question and Getting Answer
(GQGA)
Menurut Chahasan (2012) model pembelajaran Giving
Question and Getting Answer merupakan implementasi dari dari
strategi pembelajaran kontrukstivistik yang menempatkan siswa
sebagai subyek dalam pembelajaran. Artinya, siswa mampu
merekontruksi pengetahuannya sendiri sedangkan guru hanya sebagai
fasilitator saja. Model Giving Question and Getting Answer ditemukan
oleh Spancer Kagan, orang berkebangsaan Swiss pada tahun 1963.
Model ini dikembangkan untuk melatih siswa memiliki
kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan,
karena pada dasarnya metode tersebut merupakan modifikasi dari
metode tanya jawab yang merupakan kolaborasi dengan menggunakan
potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti pesawat masalah
sebagai medianya (Nurhaidah, 2013).
Kegiatan bertanya dan menjawab pertanyaan merupakan hal
yang sangat esensial dalam pola interaksi antara guru dengan siswa.
Kegiatan bertanya dan menjawab yang dilakukan oleh guru dan siswa
dalam proses belajar mengajar serta mampu menumbuhkan
pengetahuan baru pada diri siswa. Akibatnya siswa akan menjadi aktif
11
12
topik yang dapat mereka jelaskan (kertas 2); (h) meminta setiap
kelompok untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan yang telah
mereka seleksi. Jika ada di antara siswa yang bisa menjawab, diberi
kesempatan untuk menjawab. Jika tidak ada yang bisa menjawab, guru
harus menjawab; (i) meminta setiap kelompok untuk menyampaikan
apa yang dapat mereka jelaskan dari kertas 2, selanjutnya minta
mereka untuk menyampai kannya ke kawan-kawan; (j) melanjutkan
proses ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada; (k) mengakhiri
pembelajaran dengan menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari
jawaban-jawaban dan penjelasan siswa serta memberikan reword
kepada kelompok yang terbaik.
c. Tujuan Model Giving Question and Getting Answer
Kristiani (2013) mengatakan penerapan model Giving
Question and Getting Answer dalam suatu proses belajar mengajar
bertujuan untuk: (a) mengecek pemahaman para siswa sebagai dasar
perbaikan proses belajar mengajar; (b) membimbing usaha para siswa
untuk memperoleh suatu keterampilan kognitif dan social; (c)
memberikan rasa senang pada siswa; (d) merangsang dan
meningkatkan kemampuan berpikir siswa; (e) memotivasi siswa agar
terlibat dalam interaksi; (f) melatih kemampuan mengutarakan
pendapat; (g) mencapai tujuan belajar.
13
14
15
16
17
18
(5)
mengetahui
sejauhmana
keingintahuan
siswa;
(6)
siswa
pada
sesuatu
yang
dikehendaki
guru;
(8)
19
20
21
22
23
3. Hukum Dalton
Hukum dalton disebut juga dengan Hukum Perbandingan
Berganda yang berbunyi: Apabila dua unsure dapat membentuk
lebih dari satu senyawa dan massa dari sala satu unsure dalam
setiap senyawa jumlahnya tetap, perbandingan massa unsur
lainnya akan berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.
4. Hukum Gay Lussac
Pada tahun 1808 seorang ahli kimia dari Perancis, Joseph Louis
Gay Lussac melakukan penyelidikan volume gas-gas dalam reaksi
kimia. (Hukum Gay Lussac) yang menyatakan bahwa: Bila
diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang
bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai
bilangan bulat dan sederhana.
5. Hukum Avogadro
Pada tahun 1776-1856 Amedo Avogadro mengajukan suatu
hipotesis yang telah terbukti kebenaranya sehingga disebut Hukum
Avogadro. Hukum tersebut menyatakan: Apabila diukur pada suhu
dan tekanan yang sama, maka gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah partikel yang sama pula.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Peneliti akan mencoba melakukan penelitian yang berjudul pengaruh
model pembelajaran GQGA dengan media pesawat masalah terhadap
aktivitas bertanya dan pemahaman konsep persamaan reaksi dan hukum dasar
kimia. Ada beberapa dasar yang dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian
24
2012
2012
2012
Sudirman
Model pembelajaran
(UniversitasWiralalodra aktif tipe Giving
Indramayu)
Question and Getting
Pengaruh Model Belajar Answer dapat
Aktif Tipe Giving Questionmeningkatkan
And Getting Answer
prestasi belajar
(GQGA) Terhadap Prestasimatematika siswa
Belajar Matematika Siswa.
Baiq Nurhaida
Model Pembelajaran Kelebihan dari model
(IKIP Mataram)
GQGA (Giving
GQGA dapat dilihat
Pengaruh Model
Questions And
dari variabel tertentu
Pembelajaran GQGA
Getting Answer)
seperti kebiasaan
(Giving Questions And
berpengaruh terhadap belajar, meningkatkan
Getting Answer)
peningkatkan hasil
motivasi, kemampuan
Terhadap Hasil Belajar
belajar siswa
berpikir dan hasil
Kimia Kelas X SMAN 1
belajar
Gangga.
Abdul Rouf
Penerapan
Melalui Sintaks dari
(IAIN Wali Songo) Pembelajaran Active pembelajaran active
Pengaruh Penerapan
Learning Model
learning model GQGA
Pembelajaran Active
Giving Question And dapat menumbuhkan
Learning Model Giving Getting Answers
interaksi antara guru
Question And Getting
(GQGA) sangat
dengan siswa, adanya
Answers (GQGA) Pada
berpengaruh terhadap keterampilan siswa
Mata Pelajaran Ipa
peningkatan
untuk bertanya dan
Materi Pokok Gerak
keaktifan dan hasil
kemampuan menjawab
Terhadap Hasil Belajar
belajar siswa
pertanyaan, menjadikan
Siswa Kelas Vii Mts
siswa lebih aktif serta
Nurul Falah Bolangdapat berinteraksi dan
Tirtajaya Kabupaten
berdiskusi dengan
Karawang.
temannya.
Amalia Chasanah, dkk Penerapan strategi
Tingkah laku siswa
(FKIP. UNS)
pembelajaran Giving
yang dihasilkan dari
Pengaruh Penerapan
Questions and
penerapan strategi
Model Pembelajaran
Getting Answer
pembelajaran GQGA
25
2015
Titik Suharyati
(E-Jurnal Pendidikan)
Permainan Pesawat
Masalah Dapat
Mengatasi Kejenuhan
Dan Rasa Malas Peserta
Didik Dalam Mengikuti
Pembelajaran.
(GQGA)
berpengaruh terhadap
hasil
belajar(peningkatan
hasil belajar) siswa
mata pelajaran
biologi
Media pesawa
masalah dapat
menghidupkan
suasana kelas dan
menciptakan proses
pembelajaran yang
menarik atau
menyenangkan
yaitu meliputi
pengetahuan, sikap,
keterampilan, dan
melatih keterampilan
siswa berkomunikasi
1. Kerakteristik media
pesawat masalah
dari:
- Pengertian media
pesawat masalah
- Manfaat media
pesawat masalah
- Tujuan media
pesawat masalah
2. Sintaks dari media
pesawat masalah
Pengertian dari
pemahaman konsep
Musnaini
Penerapan Model
(IKIP Mataram)
Pembelajaran
Pengaruh Model
Problem Solving
Pembelajaran Problem
tidak berpengaruh
Solving Dipadu Dengan terhadap pemahaman
Media Cerpen Terhadap konsep siswa
Motivasi dan
Pemahaman Konsep
Siswa Kelas X Materi
Hidrokarbon.
2013
Megawati
Penerapan strategi
Kerakteristik dari aktivitas
(IKIP Mataram)
kartu panggilan dapat bertanya dilihat dari:
Penggunaan strategi
meningkatkan
- Pengertian
kartu panggilan untuk
aktivitas bertanya
aktivitas
meningkatkan aktivitas
siswa sesuai dengan
bertanya
bertanya dan hasil
hasil observasi
- Manfaat
belajar biologi siswa
tergolong cukup aktif
aktivitas
kelas VIII MTs aldalam proses
bertanya
ikhtisor tanjung karang. pembelajaran
2009
Supinah
Untuk mengukur aktifitasKorelasi aktivitas dan
(Widyaiswara PPPPTK) siswa dalam pembelajaran
aktivitas bertanya
Bagaimana mengukur aktivitasguru
siswa
siswa dalam pembelajaran.menggunakan instrumen
yang dibuat berdasarkan
aktivitas belajar siswa
selama
26
mengikuti proses
pembelajaran di
kelas.
Berdasarka tebel 2.1 hasil penelitian yang relevan, maka peneliti
mengangkat judul ini karena penelitian sebelumnya belum ada yang
menerapkan model pembelajaran GQGA yang dikombinasikan dengan media
pesawat masalah yang dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu,
proses, dan hasil belajar siswa terutama dalam hal peningkatan aktivitas
bertanya dan pemahaman konsep siswa.
C. Kerangka Berpikir
Masalah yang didapatkan berdasarkan hasil observasi dan wawancara
bahwa model pembelajaran yang dipakai oleh guru selama ini dalam
menyampaikan materi masih menggunakan model pembelajaran konvensional
yaitu ceramah, diskusi dan hanya media papan tulis saja yang digunakan,
sehingga membuat para siswa menjadi bosan, mengantuk, dan hanya mencatat
saja. Akibatnya siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran hai ini dilihat
dari kurangnya keaktifan siswa dalam bertanya, kurangya pemahaman siswa
terhadap materi pembelajara. Adapun pembelajaran yang dapat menjadi
alternatif solusi adalah dengan mengubah model pembelajaran yang
digunakan guru selama ini dengan model pembelajaran Giving Questions
And Getting Answer yang dikolaborasikan dengan media pesawat masalah.
Model pembelajaran Giving Questions And Getting Answer
diterapkan untuk membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran agar lebih
efektif, sehingga siswa juga bisa aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar
27
28
29
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kolaborasi
Diaplikasikan
Dapat meningkatkan aktivitas bertanya
dan pemahaman konsep siswa
D. Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2015) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara,
30
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,
belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data.
Berdasarkan kajian teori dan penelitian yang relevan, maka peneliti
merumuskan hipotesis yaitu: Ada pengaruh model GQGA dengan media
pesawat masalah terhadap aktivitas bertanya dan pemahaman konsep
persamaan reaksi dan hukum dasar kimia.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas (a) rancangan penelitian; (b) populasi dan sampel; (c)
instrumen penelitian; (d) teknik pengumpulan data dan; (e) teknik analisis data
31
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Berdasarkan definisi diatas dapat dipahami bahwa penelitian
eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian perlakuan terhadap subjek penlitian. Jadi tujuan penelitian
eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu
terhadap suatu kelompok yang dibandingkan dengan kelompok lain yang
menggunakan perlakuan yang berbeda.
2. Rancangan Penelitian
Terdapat beberapa bentuk desain penelitian eksperimen, yaitu; preexperimental design, true-experimental design, factorial experimental
design, dan quasi experimental design (Sugiyono, 2015: 107-109).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
Experimental. Quasi experimental merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mencari pengaruh sebab akibat antara variabel-variabel yang terkontrol. Desain
ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen (Sugiyono, 2015: 114).
Rancangan penelitian yang termodifikasi digunakan adalah posttest-only
control design. Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing
32
dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan
kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok
kontrol (Sugiyono, 2015: 112). Penelitian ini tidak dilakukan pre-test,
kemampuan awal siswa dilihat dari nilai ulangan harian sebelumnya, sehingga
dapat dimanfaatkan untuk mendapat gambaran mengenai kemampuan awal
siswa. Kelas eksperimen satu akan diajarkan dengan model GQGA dengan
media pesawat masalah dan kelas eksperimen dua akan diajarkan dengan
model GQGA, sedangkan kelas kontrol akan di ajarkan dengan media pesawat
masalah menggunakan model konvesional. Setelah tiga kelas diberi perlakuan
kemudian ketiga kelas tersebut diberi posttest untuk melihat pengaruh dari
perlakuan tersebut. Adapun rancangan yang dilakukan pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Rancangan penelitian
Kelas
Perlakuan
Eksperimen
GQGA- Media Pesawat Masalah (X1)
GQGA (X2)
Kontrol
Media Pesawat Masalah-Model
Konvesional (Y)
Post-test
O1
O2
Keterangan
X1 : Perlakuan pada kelas eksperimen (penerapan model pembelajaran
GQGA dengan media pesawat masalah)
X2 : Perlakuan pada kelas eksperimen (penerapan model pembelajaran
GQGA)
Y : Perlakuan pada kelas kontrol (penerapan media pesawat masalah
dengan model konvesional)
O1 : Post-test (kelas eksperimen)
O2 : Post-test (kelas kontrol)
33
Sampel
Kelas eksperimen
Kelas kontrol
Model GQGA
Post Test
Pengolahan Data
Hasil
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
4. Pendekatan Penelitian
Pendekatan adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam
suatu penelitian tentang urutan bagaimana penelitian dilakukan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan pada
saat proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui keterlaksanaan
34
35
36
a. Silabus
Silabus dalam penelitian ini menggunakan silabus SMKN 8
Mataram yang meliputi standar kompetensi (SK 2), kompetensi dasar
(KD) 2.1 memahami lambang unsur, KD 2.2 memahami rumus kimia,
KD 2.3 menyetarakan persamaan reaksi, KD 2.4 menuliskan nama
37
38
39
rxy
N XY - X Y
N X - X N Y - Y
2
Keterangan:
rxy = Koefesien korelasi antara variabel X dan Y (validitas tes)
X = Skot item
Y = Jumlah skor
N = Jumlah sampel
40
XY
= Jumlah hasil perkalian
variabel X dan Y
=XJumlah
nilai X dikuadratkan
2
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen dapat diartikan sebagai tingkat
kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebuut dapat memberiikan hasil
yang tetap (Arikunto, 2012:100). Reliabilitas instrumen dapat
diketahui dengan metode belah dua, ganjil genap atau awal akhir.
Untuk mencari reliabilitas soal keseluruhan tes digunakan rumus
KR-20 sebagaimana dipaparkan di bawah ini:
41
[ ][
r11 =
S=
K
S pq
2
K1
S
X 2 ( X )
N
N2
Keterangan:
r11
p =
q =
pq
K =
S =
N =
Harga r
11
signifikan 5%.
a. Jika r rtabel maka tes tersebut dikatakan reliabel
11
b. Jika r
11
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
(Arikunto, 2012: 108)
42
2. Tes
Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan perlakuan yang diberikan,
diperoleh melalui tes. Tes berupa soal pilihan ganda beralasan pada kelas
eksperimen dan tes pilihan ganda saja pada kelas kontrol, dengan tujuan
untuk mengukur sejauh mana pemahaman konsep siswa pada materi yang
diajrkan.
43
44
A
i
Keterangan:
A
= Banyaknya descriptor
Dalam menemukan tinggi rendahnya aktivitas siswa maka
45
Adapun rubrik penilaian pemahaman konsep dapat dilihat pada Tabel 3.6
sebagai berikut:
Tabel 3.6 Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep
Skor
3
2
1
0
Uraian
Jawaban benar, alasan benar dan lengkap
Jawaban benar, alasan kurang dan lengkap
Jawaban benar, alasan salah
Tidak menjawab, atau jawaban salah
Kategori
Sangat paham
Paham
Kurang paham
Tidak paham
Uji normalitas
46
( f f )
Xh = o h
fh
2
Keterangan :
Xh2 = Harga chi kuadrat
Fo = Frekuensi sebenarnya
Fh = Frekuensi harapan
Hasil perhitungan chi kuadrat (Xh2) dikonsultasikan dengan Xh2
yang ada pada tabel.
Ho : data berdistribusi normal jika Xh2 hitung Xh2
Ha : data berdistribusi tidak normal jika hasil X2 hitung > X2 tabel
(Sugiyono, 2012:82)
Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu
Vterbesar
Vterkecil
Kriteria :
- Jika harga F hitung F tabel, berarti kedua sampel tidak
homogen
47
( X X )
n1
Keterangan:
S
= Standar deviasi
= Nilai siswa
X
= Jumlah siswa
c Uji Hipotesis
Uji Parametris
Uji ini digunakan untuk mengetahui hipotesis yang telah disusun
diterima atau ditolak pada data yang terdistribusi normal. Uji yang
digunakan yakni:
a. Uji-t
Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji beda (uji-t).
dimana Pada uji hipotesis, uji-t yang digunakan tergantung dari
homogen tidaknya varians data yang diperoleh.
48
n n
2
1
b) Jika varians homogen maka rumus uji t-tes yang digunakan
adalah
t-polled
varians
dengan
rumus
sebagai
berikut
(Sugiyono,2012:138) :
X1 X 2
n1 1 S1 2 n2 1 S 2 2
1 1
n1 n2 2
n
1 n2
Varians masingmasing rumus diperoleh dari rumus:
s1
s2
X1
n1 1
X2
n2 1
Keterangan:
X1 = nilai absen siswa urut 1
X1
= rata-rata sampel 1 (kelas eksperimen)
X2 = nilai absen siswa urut ke 2
X2
= rata-rata sampel 2 (kelas kontrol)
S1 = varians sampel 1 (kelas eksperimen)
S22 = varians sampel 2 (kelas kontrol)
N1 = jumlah sampel 1 (kelas eksperimen)
N2 = jumlah sampel 2 (kelas kontrol)
Peluang untuk terdistribusi pada taraf signifikasi () sebesar 5%.
2
49
JKtot = Xtot2
tot
(Sugiyono, 2012:208)
b) Menghitung jumlah kuadral variabel
JKantar A =
X
A1
n A1
nA
tot
X
A2
n A2
tot
(Sugiyono, 2012:208)
JK antarB
X
B
nB
X
tot
50
X X X X
2
nB 1
B2
B3
nB 2
tot
nB 3
(Sugiyono, 2012:208)
c) Menghitung Jumlah Kuadrat antara Variabel A dengan Variabel
B (JKAB)
JKinter AB
AB
n AB
tot
JK A JK B
(Sugiyono, 2012:209)
d) Menghitung Jumlah Kuadrat (JKD)
JKd = JKT JKA JKB JKAB
(Sugiyono, 2012:209)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
Menghitung dbA = A 1
Menghitung dbB = B 1
Menghitunh dbAB dbA x dbB
Menghitung dbT = N 1
Menghitung dbd = dbT dbA dbB dbAB
Menghitung Mean Kuadrat
JK d
JK A
JK B
JK AB
, MK B
, MK AB
, MK d
db A
dbB
db AB
dbd
(Sugiyono, 2012:210)
k) Menghitung Harga F
MK A
FA
MK A
MK B
MK AB
, FB
, FAB
MK d
MK d
MK d
2. Uji Nonparametris
51
Bila syarat jumlah dan normalitas data tidak terpenuhi, maka uji
hipotesis dilakukan dengan tehnik uji nonparametris. Adapun uji yang
digunakan adalah:
1. Uji Mann Witney
Uji mann witney digunakan karena uji statistic parametris seperti uji-t tidak
dapat digunakan karena data tidak distribusi normal dan varians data
tidak homogen. Adapun uji-U yang dilakukan adalah:
n n 1
U 1 n1 n2 1 1
R1
2
Atau
n n 1
U 2 n1 n 2 1 1
R2
2
Keterangan
N1 = Jumlah sample 1
N2 = jumlah sample 2
U1 = jumlah peringkat 1
U2 = jumlah peringkat 2
R1 = jumlah rangking pada sampel n1
R2 = Jumlah rangking pada sampel n2
Keputusan yang diambil adalah:
Jika nilai Uhitung < Utabel, maka Ho ditolak
Jika nilai Uhitung > Utabel, maka Ho diterima
(Sugiyono, 2012:153)
52
DAFTAR PUSTAKA
Azis, A, A, dan Amaliah, R. 2011. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Giving Question dan Getting Answer Pada Konsep Sistem
Gerak Terhadap Hasil Belajar Siswa SMAN 4 Bantimurung. Jurusan
Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar, Vol. 12 (2) : Hlm:
87- 90, Oktober 2011, ISSN: 1411 4720.
Erawati. E, dan Saptarin. S, 2012. Kimia Untuk SMK Bidang Keahlian Kelas X.
Perpustakaan Nasional.
Herawati. dkk. 2010. Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Xi Ipa Sma
Negeri 6 Palembang. Dosen Jurusan Magister Pendidikan Matematika,
Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 4 No 1, Juni 2010.
Kristiani, 2013. Pembelajaran The Power Of Two Dengan Giving Questions &
Getting Answer Pada Matakuliah Matematika Diskrit. Cakrawala
Pendidikan, Volume 15, nomor 2, Oktober 2013.
Megawati, 2013. Skripsi, Penggunaan Strategi Kartu Panggilan Untuk
Meningkatkan Aktivitas Bertanya Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas
VIII MTs Al-Ikhtisor Tanjung Karang. Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurusan
Biologi FPMIPA IKIP MATARAM.
Midlecamp dan Kean, 2013. Kerakteristik pembelajaran kimia.
53