Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dan kesejahteraan ibu merupakan kriteria utama
dalam menentukan kualitas sumber daya manusia yang akan datang.
Peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu menjadi salah satu
prioritas utama dalam pembangunan kesehatan (Depkes, 2011)
Data WHO menyebutkan dari sekitar lima milyard penduduk
dunia menderita anemia diperkirakan prevalensinya 30%. Anak-anak
dan wanita hamil paling banyak mengalami anemia dengan perkiraan
prevalensi global sekitar 43% dan 51% (Arisman, 2015). Wanita hamil
mengalami peningkatan plasma darah sampai 30%, sel darah 18% dan
hemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudahdimulai
sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan
antara 32 dan 36 minggu (Prawiroharjo dan Winkjoastro, 2010).
Derajat kesehatan yang optimal dicapai dengan pemeliharaan
kesehatan sedini mungkin mulai dari janin (ibu hamil) hingga
melahirkan (Wasnidar, 2012). Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dapat
dilakukan dengan pemeriksaan haemoglobin (Hb). Nilai hemoglobin
yang rendah berhubungan dengan masalah klinis seperti anemia.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan rendahnya ibu hamil yang berkunjung ke
Puskesmas Pamijahan untuk melakukan pemeriksaan hemoglobin
sewaktu hamil pada tahun 2014 sebanyak 210 (42.32%) dan pada tahun
2015 sebanyak 235 orang (51,5%) dengan tiga kriteria yaitu Hb < 8gr%
sebanyak 6 orang (1,32%), Hb 8-10gr% sebanyak 101 orang (22,14%),
Hb 10-12gr% sebanyak 128 orang (28,07%), maka dilakukan penelitian
tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap ibu hamil
Trimester 3 terhadap pemeriksaan Hb di Wilayah kerja Puskesmas
Pamijahan Tahun 2016.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang Faktor-faktor yang berhubungan
dengan sikap ibu hamil Trimester 3 terhadap pemeriksaan Hb di
Wilayah kerja Puskesmas Pamijahan Tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil Trimester 3 yang
melakukan pemeriksaan haemoglobin berdasarkan umur di
wilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 2016.
b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil Trimester 3 yang
melakukan pemeriksaan haemoglobin berdasarkan Pendidikan di
wilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 2016.
c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil Trimester 3 yang
melakukan pemeriksaan haemoglobin berdasarkan Pengetahuan
di wilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 2016.
d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil Trimester 3 yang
melakukan pemeriksaan haemoglobin berdasarkan social budaya
(adat) di wilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 2016.
e. Untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil Trimester 3 yang
melakukan pemeriksaan haemoglobin berdasarkan Paritas di
wilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 2016.
f. Untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil Trimester 3 yang
melakukan pemeriksaan haemoglobin berdasarkan Peran tenaga
kesehatan di wilayah kerja puskesmas pamijahan tahun 2016.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan
masukan dalam upaya pengembangan dan perbaikan dalam
pemeriksaan Hb pada ibu hamil Tr 3.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
mengenai pentingnya pemeriksaan Hb pada ibu hamil Tr 3.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini
berguna
untuk
menambah
pengalaman
dan
Ruang
lingkup
penelitian
meneliti
Faktor-faktor
yang
Penelit
o
1.
i
Ulina
(2014)
Judul
Desain
Penelitian
Penelitian
FaktorKuantitatf
faktor yang Dbserfasiona
berhubunga l Analitik
Variabel
Hasil Penelitian
1. Faktor-faktor 1.Terdapat
pemeriksaan hubungan antara
Hb.
faktor-faktor
n
Cross
pemeriksaan sectional
Hb
di
Puskesmas
Jatirogo
Kabupaten
Tuban
2. Sikap
Ibu
hamil dlam
pemeriksaan
Hb.
1. Hubungan 1.
pemeriksaan
Hb dengan
sikap
ibu
2.
hamil
2. Hubungn
karakteristik
dengan
sikap
ibu
hamil
1. Gambara
n
pemeriks
aan hb.
2. Gambara
n
karakteri
stik ibu
hamil
Janah
(2013
Hubungan
pemeriksaan
Hb dengan
sikap
ibu
hamil
di
Puskesmas
Ciranjang
Kabupaten
Cianjur
Kuantitatf
Analitik
Cross
sectional
Sari
Indah
(2013)
Gambaran
Deskriptif
pemeriksaan analitik
Hb pada ibu
hamli Tr3 di
Puskesmas
Jati
asih
kabupaten
Tasikmalaya
Susi
Heryan
i
(2012)
Faktorfaktor yang
berhubunga
n
Kuantitatf
Dbserfasiona
l Analitik
Cross
terhadap
pemeriksaan Hb
pada Ibu hamil
2.
Terdapat
hubungan sikap
terhadap
pemeriksaan Hb
pada ibu hamil
Terdapat
hubungan antara
sikap
dengan
pemerik saan hb
Terdapat
hubungan
karakteristik
dengan
pemeriksaan hb.
1. Terdapat
gambaran
yang
siginifika
n
baik
dalam
pemeriks
an hb
2. Terdapat
hubungan
karakteris
tik
dengan
pemeriks
aan hb.
1. Faktor-faktor 1.Terdapat
pemeriksaan hubungan antara
Hb.
faktor-faktor
2. Sikap
Ibu terhadap
pemeriksaan sectional
Hb
di
Puskesmas
Ciomas
Bogor
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
10
A. Haemoglobin
1.
Defenisi Haemoglobin
Pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal
dengan porfirin yang menahan satu atom besi, atom besi ini
merupakan situs ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi
disebut haem. Nama haemoglobin merupakan gabungan dari
haem dan globin, globin sebagai istilah generik untuk protein
globular. Haemoglobin adalah suatu bahan dalam sitoplasma sel
darah merah merupakan senyawa protein yang terdiri dari hema
dan globin. Hema terdiri dari 4 struktur pyrole dengan atom fe
ditengahnya. Sedangkan globin terdiri dari 2 pasang polypeptide
(Muraya, dkk., 2013).
Menurut Manuaba (2011), Haemoglobin adalah molekul
protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media
transport oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membawa
karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat
besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna
merah. Fungsi dari haemoglobin adalah pengangkutan O2 dari
organ respirasi kejaringan perifer dan pengangkutan CO2,
berbagai proton dari jaringan perifer ke organ respirasi untuk
11
12
Wasnidar
(2014),
manfaat
dilakukan
13
Menurut
kurangnya
Prawirohardjo
kadar
haemoglobin
dan
Winkjosastro
dalam
kehamilan
(2015),
dapat
menyebabkan terjadinya:
a. Abortus.
b. Partus imatur/ prematur.
c. Kelainan kongenital.
d. Pendarahan antepartum.
e. Gangguan pertumbuhan janin dalam rahim.
f. Menurunnya kecerdasan setelah bayi dilahirkan.
g. Kematian perinatal
4.
Jenis Haemoglobin
Ada tiga jenis haemoglobin yaitu:
a. Hb A merupakan kebanyakan dari haemoglobin orang
dewasa mempunyai rantai globi 2 dan 2
b.
14
haemoglobin
dapat
dilakukan
dengan
15
B.
Anemia
1. Defenisi Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin
menurun sehingga akan mengalami hipoksia sebagai akibat
kemampuan kapasitas pengangkutan oksigen dari dalam darah
berkurang ( Dorlan, 2014). Anemia adalah kondisi dimana
berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau
16
3. Klasifiikasi anemia
Secara morfologis anemia dapat diklisifikasikan menurut
ukuran sel dalam hemoglobin sebagai berikut:
a. Anemia Mikrositik
Anemia karena mengecilnya bentuk atau ukuran sel darah
merah, termasuk: 1) anemia defisiensi zat besi; 2) penyakit
17
normal
bila
konsentrasi
turun
terlalu
rendah
yang
sel-sel
darah
konsentrasi
merah
sehingga
hemoglobin
tubuh
(Prawiroharjo
dapat
dan
18
Lemah, mengantuk.
c. Pusing, lelah.
d. Sakit kepala.
e. Mual dan muntah.
f. Konsentrasi hilang.
g. Nafas pendek.
h. Mata berkunang kunang ( Varney, 2012).
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Ibu Hamil
a. Umur
19
karena
lebih
banyak
pengetahuan
dan
20
b. Pendidikan
Wanita
yang
berpendidikan
lebih
rendah
atau
tidak
c. Pendapatan
Menurut
masyarakat
Lapau,
mengatakan
seperti
bahwa
pendapatan
status
ekonomi
mempengaruhi
pola
21
golongan
ekonomi
lemah
dengan
kondisi
22
keluarga
(pendapatan/perkapita).
Pendapatan
d.
Pekerjaan
Wanita hamil yang bekerja kurang memiliki waktu untuk
memeriksakan kehamilannya seperti melakukan pemeriksaan
Haemoglobin.
mengatakan
Berdasarkan
bahwa
ibu
penelitian
hamil
Ihram
yang
(2014)
bekerja
tidak
dan
langkah-langkah
yang
berhubungan
23
c. Pencegahan infeksi.
d. Memperkaya makanan pokok dengan zat besi.
Pada ibu hamil dengan frekwensi kehamilan yang
tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi Sulfas Ferosus 1
tablet sehari selain itu wanita hamil perlu diberi nasehat untuk:
1) Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi
yang berasal dari nabati: kacang-kacangan, sayuran hijau,
buah-buahan segar dan nasi. Sedangkan zat besi yang
bersumber dari hewani yaitu hati, daging sapi, ikan, susu
sapi.
2) Mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat
seperti arcis, brokoli, daging dan susu. Karena pada wanita
hamil anemia sering disebabkan oleh defisiensi kedua zat
gizi tersebut.
3) Mengkonsumsi makanan yang tinggi kadar vitamin C nya
seperti buah-bahan yang segar dapat mempermudah
penyerapan zat besi.
4) Menghindari minum teh atau kopi sebelum dan selesai
makan terutama makan maknan utama zat besi karena teh
dan
kopi
mengandung
senyawa
Tania
yang
dapat
24
Pengobatan
Oleh karena pada trimester II dan trimester III wanita
hamil memerlukan zat besi dalam jumlah banyak yang tidak
didapat dari makanan saja untuk itu perlu mendapat suplemen
besi mencapai 1000 mg selama kehamilan (Prawiroharjo dan
Winkjoastro, 2013) . Apabila wanita hamil menderita anemia
defisiensi besi dengan kadar hemoglobin kurang 10 gr% dapat
ditambah 600-1000 mg/hari zat besi seperti Sulfas Ferosus
atau Glukonas Ferosus. Terapi oral diberikan terus-menerus
selama 3 bulan (Prawiroharjo dan Winkjoastro, 2013).
Tranfusi darah sebagai pengobatan anemia dalam
kehamilan jarang diberikan walaupun Hbnya kurang dari 6 gr
%. Pada wanita hamil pemberian asam folat (500ug) dan zat
besi (120mg) akan bermanfaat karena anemia pada kehamilan
biasanya diakibatkan oleh defisiensi zat besi tersebut. Tablet
kombinasi yang cocok mengandung 250 folat dan 60 mg zat
25
26
27
pertanyaan-pertanyaan
secara
langsung
28
pemikiran
(kognisi)
dan
predisposisi
tindakan
(konasi)
29
b.
kesusilaan
yang
ada
dalam
seseorang,
sedikit
banyaknya
orang
bias
30
a. UMUR
Menurut Muhilal dkk (1994) dalam Sihadi (2009), ibu
hamil yang berusia di atas 30 tahun memiliki kecendrungan
prevalensi anemia lebih tinggi, yaitu 54,8% dibandingkan
dengan kelompok ibu hamil yang berusia di bawah 20
tahun,yaitu 46,8% Sarimawar dkk (2006) dalam penelitiannya
31
wanita
yang
sering
mengalami
kehamilan
dan
32
tinggi
badan,
pengukuran
tekanan
darah,imunisasi
TT,
Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
-
Pengetahuan
Sikap
Paritas
Umur
Sosial Budaya
Pendidikan
Faktor Pemungkin
-
Sumber Informsi
Transfortasi
Pendapatan
Keluarga
Pendidikan
Faktor-faktor
yang
berhubungan
dengan sikap ibu
hamil tm 3
terhadap
pemeriksan Hb
33
Faktor Penguat
-
Perilaku Petugas
kesehatan
Dukungan Keluarga
BAB 3
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Variabel Independen
Faktor Predisposisi
-
Pengetahuan
Sikap
Paritas
Umur
Sosial Budaya
Pendidikan
Variabel Dependen
34
Kunjungan Ibu
hamil Tr 3
Pemeriksaan Hb
Variabel
Definisi
Dependen :
Kunjunagn
Ibu hamil Tr
Ibu hamil Tr 3
3yang
Pemeriksaan
berkunjung ke
Hb
puskesmas
untuk
melakukan
Alat
Cara Ukur
Ukur
Kuesi
Menggunakan
oner
kuesioner
Hasil Ukur
Skala Ukur
1. Ordinal
1. Melakukan
Pemeriksaan
Hb.
2. Tidak
Melakukan
Pemeriksaan Hb
35
pemeriksaan
Hb.
( Menurut
Depkes
(2014)
2.
Independen
Karakteristik :
Pernyataan
Kuesi
Menggunakan
Umur
responden
oner
kuesioner
mengenai
1. 20-30 th
(Wanita usia
muda)
2. 31-40 th (wanita
lama hidup
usia dewasa)=1
dari lahir
hingga
penelitian
dilakukan
Ordinal
36
Pendidikan
Pernyataan
Kuesi
Menggunakan
1. Tidak Sekolah
2. Tidak Sekolah
responden
oner
kuesioner
Pernyataan
Kuesi
Menggunakan
0=Mean
responden
oner
kuesioner
1=Medin
Kuesio
ner
Menggunakan
kuesioner
1. Primipara
Ordinal
tentang
jenjang
pendidikan
terakhir yang
pernah
diperoleh
Pengetahuan
Ordinal
mengenai
pemahaman
Definisi
Hb,
pemeriksaan
Hb san lainlain
Paritas
Jumlah anak
yang
pernah
dilahirkan baik
lahir hidup
2. Multipara
(Thaha,dkk,2012)
Ordinal
37
Sosbud( Adat)
Peranan Nakes
maupun
lahir mati
Pengertian
perubahan
sosial budaya
menurut
pendapat Max
Weber bahwa
perubahan
sosial budaya
adalah
perubahan
situasi dalam
masyarakat
sebagai akibat
adanya
ketidaksesuaian
unsur-unsur di
dalamnya
Pemberian
bantuan dan
informasi
mengenaipemer
iksn Hb pada
ibu hamil.
Kuesio
ner
Kuesio
ner
Menggunakan
kuesioner
1.Setuju
Menggunakan
kuesioner
1. Pernah
2. Tidak pernah
2.Tidak setuju
(Max Weber, 2015)
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konsep penelitian, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Ada hubungan karakteristik ibu hamil Tm 3 (umur, pendidikan,
Ordinal
Ordinal
38
BAB 4
39
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif
analitik.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Puskesmas Pamijahan Kecamatan
Pamijahan kab.Bogor .
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan April 2016.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh ibu hamil Tm 3 yang
2.
berjumlah 52 orang.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer yang digunakan merupakan hasil pemberian kuesioner
dari responden yang diperoleh dengan mengunakan kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari Puskesmas
Pamijahan berupa data demografi dan data jumlah ibu hamil yang
40
41
3.
Sikap
Sikap responden diukur dengan memberikan nilai pertanyaan
kuesioner tentang sikap yang diukur melalui 8 pertanyaan.
Pemberian nilai dilakukan berdasarkan pertanyaan nomor 1-4 dan
7-8 jika responden menjawab setuju diberi nilai 2, menjawab
kurang setuju diberi nilai 1 dan menjawab tidak setuju diberi nilai
0. Pertanyaan nomor 5 dan 6 jika responden menjawab setuju
diberi nilai 0, kurang setuju diberi nilai 1 dan tidak setuju diberi
nilai 2. Skor tertinggi adalah 16 dan skor terendah adalah 0.
Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh responden, maka sikap
responden tentang pemeriksaan hemoglobin dikategorikan dalam 3
kategori yaitu:
a. Setuju, apabila responden mendapat nilai > 75% dari nilai
tertinggi dari total pertanyaan tentang sikap yaitu nilai 12.
b. Kurang setuju, apabila responden mendapat nilai 40-75%
dari nilai tertinggi dari total pertanyaan sikap yaitu nilai 612.
42