Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWt, atas segala limpahan
karunia, rahmat, taufik serta hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Studi Kasus ini yang berjudul ASUHAN KOMPREHENSIF PADA NY. N.H
DENGAN RETENSIO PLASENTA DI BPM BIDAN E KECAMATAN
CICALENGKA

KABUPATEN

BANDUNG

PERIODE

OKTOBER

NOVEMBER 2013.
Adapun penyusunan asuhan kebidanan komprehensif ini diajukan sebagai
persyaratan ujian akhir Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Dharma Husada Bandung.
Dalam penyusunan studi kasus ini penulis banyak mendapat bantuan
berupa nasehat, bimbingan dan motivasi, baik dalam bentuk moril dan materil.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Hj. Suryani Soepardan., Dra., MM, selaku ketua STIKes Dharma Husada
Bandung, sekaligus pembimbing dalam pembuatan Studi Kasus.
2. Yeti Hernawati., S.ST., M.Keb, selaku ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKes Dharma Husada Bandung.
3. Semua staf pengajar Program Studi DIII Kebidanan STIKes Dharma Husad
Bandung, yang telah banyak membimbing penulis selama mengikuti
pendidikan terutama asuhan kebidanan.
4. Bidan Euis Kania., Amd. Keb terimakasih atas kebaikan, bimbingan dan
arahannya.
1

5. Keluarga Ny. Neng Handayani yang telah bersedia dijadikan pasien Studi
Kasus, terimakasih atas keramahan, kebaikan dan kerjasamanya selama
melakukan kunjungan rumah.
6. Mama dan Papa serta keluarga besar penulis yang telah memberikan doa,
semangat serta dukungan baik moril dan materil.
7. Ryan Budiman Selamet., S. Kep, terimakasih atas dukungan, motivasi dan doa
yang telah diberikan.
8. Teman-teman Program Studi DIII Kebidanan STIKes Dharma Husada
Bandung angkatan 2011.
9. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang, semoga Studi Kasus ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak, amin.
Bandung, Februari 2014

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4

D. Manfaat........................................................................................................5
E. Ruang Lingkup............................................................................................6
F.

Lokasi dan Waktu.......................................................................................6

G. Sistematika Penulisan.................................................................................6

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan data World Heath Organization (WHO) diperkirakan,
bahwasanya diseluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal setiap tahun
pada saat persalinan ataupun pada saat kehamilan. Artinya, setiap satu
menit ada satu perempuan meninggal . (Yudira, 2008: 94).

Angka Kematian Ibu (AKI) sampai saat ini masih menjadi salah
satu indikator yang digunakan untuk melihat besarnya derajat kesehatan
pada perempuan. Angka kematian ibu juga telah masuk menjadi target
MDGs (Millenium Development Goals) nomor 5. Yaitu, meningkatkan
kesehatan ibu dan menurunkan angka kematian ibu hingga sampai tahun
2015. (SDKI 2011).
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012
menunjukkan AKB mencapai 32 per 1.000 kelahiran hidup, sementara
target Indonesia sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup. AKI di Indonesia
sebesar 120 per 100.000 Kelahiran Hidup (Depkes RI 2012).
Data terakhir hingga Februari 2012, jumlah kematian ibu
melahirkan di Jawa Barat selama tahun 2011 mencapai 700 orang dari
jumlah ibu yang melahirkan yaitu lebih dari 600.000 ibu yang melahirkan.
Untuk menekan angka kematian ibu, depkes sedang menggalakkan
program Making Pregnancy Saver (MPS). Dalam program strategi MPS
disebutkan tiga pesan kunci diantaranya setiap persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetri dan neonatal
mendapat pelayanan yang adekuat dan setiap wanita usia subur
mempunyai akses terhadap upaya pencegahan kehamilan yang tidak
diinginkan

dan

penanganan

komplikasi

keguguran.

(www.jabarprov.go.id.2011).
Penyebab terpenting kematian maternal di Indonesia adalah
perdarahan 40-60%, infeksi 20-30% dan keracunan kehamilan 20-30%,
sisanya sekitar 5% disebabkan penyakit lain yang memburuk saat
kehamilan dan persalinan. Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu

terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan


antepartum merupakan kasus gawatdarurat yang kejadiannya berkisar 3%
dari semua persalinan, penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio
plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya. Sedangkan
perdarahan postpartum merupakan perdarahan lebih dari 500-600 ml
dalam 24 jam setelah anak lahir atau dapat juga setelah 24 jam setelah
anak lahir. Adapun berdasarkan penyebabnya frekuensi kejadian
perdarahan postpartum dikarenakan atonia uteri sekitar 90%, retensio
plasenta sekitar 16-17%, sisa plasenta sekitar 23-24%, laserasi jalan lahir
sekitar 4-5%, serta kelainan darah sekitar 0,5-0,8%. (PWS KIA 2009).
Menurut Sarwono (2010), secara global 80% kematian ibu
tergolong pada kematian ibu langsung. Pola penyebab langsung dimanamana sama, yaitu perdarahan (25% biasanya perdarahan pasca persalinan),
sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%).
Menurut Taufan Tahun (2010) salah satu penyebab perdarahan
postpartum adalah retensio plasenta. Retensio plasenta yaitu plasenta yang
belum terlepas dan mengakibatkan perdarahan, retensio plasenta
didasarkan pada lama waktu yang berlalu antara kelahiran bayi dan
kelahiran plasenta yang diharapkan. Bidan akan menunggu selama waktu
30 menit setelah pemberian oksitosin yang kedua plasenta tidak dapat lahir
secara spontan untuk mendiagnosa bahwa terjadi retensio plasenta.
Retensio plasenta menyeb abkan perdarahan karena dengan adanya
plasenta yang belum lepas uterus tidak mengalami retraksi secara
sempurna sehingga pembuluh-pembuluh darah yang berjalan dicelah-celah
serabut otot rahim tidak terjepit dengan baik oleh otot-otot rahim itu

sendiri, bila plasenta belum terlepas seluruhnya dan bekuan darah dalam
rahim bisa mengalami proses retraksi yang normal sehingga menyebabkan
perdarahan (Sarwono Prawirihardjo, 2008: 123).
Pada tahun 2010 di Kota Bandung, kematian ibu terdapat sebanyak
21 kasus, kematian bayi terdapat 43 kasus. Pada tahun 2009 kematian ibu
sebanyak 24 kasus, kematian bayi sebanyak 58 kasus. (Dinas Kesehatan
Kota Bandung, 2010).
Kasus perdarahan akibat retensio plasenta di BPS Bidan E pada
periode Oktober-November 2013 sebanyak 4 kasus dari 20 persalinan atau
sebesar 20%. Retensio plasenta apabila tidak segera ditangani dapat
mengakibatkan kematian pada ibu. Pentingnya tenaga kesehatan yang
kompeten dalam menolong persalinan diharapkan dapat mengatasi dan
menangani secara dini komplikasi yang terjadi pada saat persalinan
berlangsung termasuk kejadian retensio plaenta yang menjadi salah satu
penyebab kematian ibu pada saat persalinan.
Kejadian retensio palsenta yang sering kali penulis temui pada saat
melakukan praktik lapangan, oleh karenanya penulis tertarik untuk
mengangkat masalah dengan judul Asuhan Kebidanan Komprehensif
Pada NY. N.H Dengan Retensio Plasenta di BPS Bidan E Kabupaten
Bandung Periode Oktober-November 2013.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah
pada

studi

kasus

ini

adalah

Bagaimana

asuhan

kebidanan

komprehensif pada Ny. N.H dengan retensio plasenta di BPS Bidan E


Kabupaten Bandung periode oktober-november?.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.
N.H dengan retensio plasenta di BPS Bidan E secara mandiri dan
kolaborasi melalui pendekatan manajemen kebidan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan dengan kehamilan
normal.
b. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada persalinan
dengan retensio plasenta.
c. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada masa nifas
dengan nifas normal.
d. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan dengan bayi baru
lahir normal.
D. Manfaat
1. Teoritis
Dengan Studi Kasus ini penulis dapat lebih menguasai teori yang
berhubungan dengan judul Studi Kasus termasuk teori mengenai
asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, nifas, bayi baru
lahir dan teori mengenai retensio plasenta.
2. Praktisi
Dapat mengimplementasikan antara teori yang didapat selama
kuliah kebidanan dengan praktik di lapangan.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup studi kasus ini yaitu meliputi asuhan kebidanan
komprehensif pada Ny. N.H G1P0A0 mulai dari persalinan dengan
retensio plasenta, nifas sampai dengan retensio plasenta dan bayi baru
lahir.
F. Lokasi dan Waktu

Studi kasus ini dilakukan di BPS Bidan E Kabupaten Bandung dan


kunjungan rumah Ny. N.H. waktu tudi kasus ini dilakukan mulai
tanggal 21 Oktober 2 Desember 2013.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan studi kasus ini terdiri dari Bab I Pendahuluan
yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat
studi kasus, ruang lingkup, lokasi dan waktu serta sistematika
penulisan. Bab II Tinjaun Teori terdiri dari teori kehamilan, persalinan,
retensio plasenta, nifas, bayi baru lahir dan manajemen kebidanan. Bab
III Tinjauan Kasus terdiri dari asuhan kebidanan kehamilan,
persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Bab IV Pembahasan terdiri dari
asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Bab
V Kesimpulan dan Saran terdiri dari kesimpulan dan saran, yang
berisikan kesimpulan asuhan komprehensif mulai dari persalinan
dengan retensio plasenta, nifas, bayi baru lahir. Dari uraian yang telah
dibahas dari bab-bab yang sebelumnya serta saran dari penulis bagi
pembaca. Serta meliputi daftar pustaka dan lampiran.

Anda mungkin juga menyukai