Actinomyces
2.2. Klasifikasi Karies
2.2.1 Berdasarkan lokasi permukaan kunyah
Karies Oklusal. Karies yang terjadi pada bidang oklusal gigi posterior.
Karies Labial. Karies yang terdapat pada bidang labial gigi.
Karies BukalKaries yang terdapat pada bidang bukal gigi posterior
Karies Palatal/LingualKaries yang terdapat pada bidang palatal gigi maxilla.
Karies aproksimalKaries yang terdapat pada gigi bias distal atau mesial.
Karies KombinasiKaries yang terdapat tidak pada satu bidang saja.
Dikemukakan bahwa melalui dentinyang terbuka tekanan hidrodinamika akan menyebabkan kerusakan
pada odontoblast.Adanya hembusan udara atau karena perbedaan tekanan maka sel-sel odontoblastyang
rusak atau mediator lain seperti prostaglanding masuk ke dalam tubulus dentinbersama-sama dengan
cairan tubulus dentin yang v-berasal dsri caiaran pulpa sel-selini akan merangsang ujung saraf yang
terletak dekat dengan pulpa dan akanmenimbulkan rasa sakit atau ngilu.
2.3.2. Nyeri
Nyeri gigi ditimbulkan oleh rangsang yang diterima melalui struktur gigi yaituemail, kemudian
diteruskan ke dentin, sampai ke hubungan pulpa-dentin, yang mengandung reseptor nyeri dan akhirnya
ke pulpa. Reseptor nyeri tersebut
merupakan nosiseptor. Pada nosiseptor terjadi proses perubahan rangsang menjadiimpuls saraf. Rangsang
pada nosiseptor akan menimbulkan impuls nyeri. Impulsnyeri dari gigi akan dihantarkan melalui serabut
saraf cabang saraf maksilaris danmandubularis yang keduanya merupakan cabang dari saraf trigeminus.
Saraf maksilaris manghantarkan impuls nyeri dari gigi bagian rahang atas, sedangkanimpuls nyeri dari
gigi bagian rahang bawah dihantarkan oleh saraf mandibularis.Saraf maksilaris dan mandibularis akan
bergabung dalam ganglion Gasseri yangmerupakan neuron orde pertama. Serabut neuron orde pertama
akan menghantarkanimpuls nyeri ke pons bagian tengah dan turun ke nukleus spinal saraf
trigeminussejauh segmen servikal kedua dan ketiga dari medulla spinalis. Impuls akan berakhirdi
sepertiga bagian kaudal nukleus spinal saraf trigeminus yang merupakan neuronorde kedua. Serabut saraf
neuron orde kedua membawa impuls nyeri menyilang danakan naik dalam lemnikus media dan berakhir
dalam nukleus ventral posteromedialtalamus sebagai neuron orde ketiga dibawa oleh serabut saraf yanb
berproyeksi digirus pascasentral korteks serebri sebagai pusat nyeri gigi. Selanjutnya pusat
motorik menentukan reaksi untuk menghindar dari rasa nyeri (Prabowo, 2010)
2.4. Pulpitis
Pulpitis atau inflamasi pulpa dapat akut atau kronis, sebagian atau seluruhnya,dan dapat pulpa terinfeksi
atau steril. Karena perluasan inflamasi apakah sebagianatau seluruhnya, kadang-kadang bahkan tidak
dapat ditentukan secara histologist, danarena keadaan bakteriologik, apakah jaringan terinfeksi atau steril,
tidak dapat dalam menentukan normalitas atau abnormalitas pupla tersebut .tidak adanya responsterhadap
stimulus listrik dapat merupakan indikasi adanya nekrosis pulpa.Suatu teknik sederhana untuk mengetes
pulpa dengan listrik adalah sebagai berikut :
Jelaskan tes ini kepada pasien ,dengan cara yang dapat mengurang kecemasandan dapat menghapuskan
suatu respons yang menyimpang.
Isolasi daerah gigi yang akan diuji dengan gulungan kaapas dan penyedot ludahdan keringkan semua gigi
dengan udara.
Periksa alat tes pulpa listrik sebelum digunakan dan pastikan bahwa arus melaluielektroda.
Gunakan elektrolit atau pasta gigi pada elektroda gigi dsan letakkan pada emailmahkota gigi yang
dikeringkan pada permukaan okluso-bukal atau insiso-labial.Harus diperhatikan untuk tidak menyentuh
restorasi gigi atau jaringan gusididekatnya dengan elektrolit atau elektroda ,karena dapat mengakibatkan
responspalsu dan menyesatkan .
Tarik pipi pasien menjauhi elektroda gigi dengan tangan yang bebas. Tanganyang berkontak dengan pipi
pasien ini melengkapi aliran listrik.
Putar reostat perlahan lahan untuk memasukkan arus minimal kedalam gigi, danuntuk menaikkan arus
perlahan-lahan .Minta kepada pasien untuk memberitahubila timbul sensasi dengan menggunakan katakata seperti ras geli ataukehangatan,catat hasilnya menurut skala numerik pada
tester(alat uji) pulpa.
Ulangi prosedur diatas untuk setiap gigi yang akan diuji.
2.6.5 Hasil Tes Vitalitas
Hasil tes vitalitas dapat berupa :
Positif (normal)
Berlebihan, sebentar
Berlebihan, lama
Negatif
Positif palsu
Negatif palsu
Tidak Jelas
Positif (Normal)
Gigi yang di tes memberi respon yang sama atau tingkat stimulasi yang samadengan gigi sehat yang
lainnya.
Hasil seperti di atas menunjukkan pulpa masih vital dan tidak ada peradanganpulpa
Berlebihan sebentar
Gigi yang di tes memberi respon lebih besar dibandingkan gigi satunya,begitu juga terhadap stimulasi
ringan
Meskipun demikian, respon sakit hanya berlangsung kurang dari 15 detik setelah stimulus di angkat
Gigi dapat bereaksi lebih kuat terhadap rangsang dingin dibandingkan panas
Keadaan tersebut diatas menunjukkan pulpa masih vital tetapi mengalamiperadangan
Pulpitis bersifat reversible bila penyebabnya di hilangkan
Dentin dapat terbuka sebagai akibat adanya keretakan gigi, karies, tambalanbocor atau terbuka dan dentin
akar yang sensitive
Berlebihan lama
Gigi yang dites memberi respon lebih besar di banding gigi lainnya, juga jikadiberi stimulasi ringan
Meskipun demikian, respon rasa sakit dapat bertahan lebih dari 15 detik (dankadang-kadang beberapa
menit atau beberapa jam setelah stimulus di angkat)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.Berdasarkan hasil diskusi tutorial dapat disimpulkan bahwa :
2.Mekanisme karies diawali dengan mengumpulnya plak (agent), bercampurdengan sisa makanan
sehingga bakteri yang terkumpul pada plak akanberfermentasi dan menghasilkan asam yang
menyebabkan gigi menjadi karies.
3.Menurut Black, karies dibagi dalam VI klas.
4.Mekanisme ngilu gigi berkaitan dengan teori hidrodinamika.
5.Klasifikasi pulpitis: pulpitis reversible, pulpitis ireversibel, dan pulpitis kronishiperplastik.
6.Dalam menegakkan diagnosis perlu dilakukan anamnesis terlebih dahulu padapasien, lalu melakukan
pemeriksaan objektif, kemudian pemeriksaansubjektif.
7.Tes vitalias gigi meliputi: tes termal, tes kavitas, tes dengan jarum Miller,EPT.
8.Pemeriksan radiografi yang dilakukan pada scenario dapat berupa radiografi
3.2.1.
Saran
Sebaiknya disediakan tambahan buku pedoman dan merevisi persedian bukuyang ada di perpustakaan
sehingga memudahkan mahasiswa mendapatkan informasiyang terbaru dan paling baik.