BAB I
PENDAHULUAN
sehingga
selanjutnya
diharapkan
dapat
menentukan
perbedaan
karakteristik hubungan debit dan head rangkaian pompa seri, pararel, dan tunggal;
memahami bagaimana pompa sentrifugal bekerja; dan bagaimana susunan pompa
yang cocok untuk keperluan tertentu.
Oleh karena alasan tersebut, penulis tertarik untuk membahasnya dengan
judul Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa.
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
BAB II
LANDASAN TEORI
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
dipengaruhi oleh suhu dan tekanan, dan disebut sebagai fluida kompresibel.
Pada saat fluida mengalir melalui suatu saluran tertutup, ada dua tipe aliran
yang mungkin terjadi yaitu aliran laminer dan aliran turbulen. Pada tipe aliran
laminer, fluida mengalir secara pararel dan jejak partikel merupakan garis lurus.
Ketika kecepatan aliran meningkat, pada kecepatan tertentu, partikel fluida tidak
lagi bergerak membentuk jejak yang lurus, melainkan berkelak-kelok. Pada
kondisi ini, tipe aliran disebut turbulen.
Tipe aliran pada fluida yang mengalir di dalam pipa sirkuler dapat dilihat
pada bilangan Reynolds yang diformulasikan dengan Du/. Jika nilai bilangan
Reynolds lebih kecil dari 2100 maka tipe aliran adalah laminer. Jika nilai bilangan
Reynolds lebih besar dari 4000 maka tipe aliran adalah turbulen.
II.1.2. Pompa
Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk
memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair
tersebut contohnya adalah air, oli, minyak pelumas, atau fluida lainnya. Industriindustri banyak menggunakan pompa sebagai salah satu peralatan bantu yang
penting untuk proses produksi. Sebagai contoh pada pembangkit listrik tenaga
uap, pompa digunakan untuk menyuplai air umpan ke boiler atau membantu
sirkulasi air yang akan diuapkan di boiler.
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
lurus aliran, maka fluida di dalam tabung akan naik sampai ketinggian yang sama
dengan
p
.
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
...... (1)
sehingga:
1u1A1 2 u 2 A 2
.. (2)
Pada dua titik dalam pipa di mana fluida mengalir, dapat dituliskan persamaan
Bernoulli:
2
g u
P
g u
P
z1 1 1 Ws F z 2 2 2
g c g c 1
g c g c 2
.. (3)
Ws =
P1 P2
1 2
.. (4)
Ws
.. (5)
P h (Hg fluida )
g
gc
.. (6)
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
II.1.5. Operasi Pompa Tunggal, Pararel dan Seri dengan pompa yang sama
Jika head atau kapasitas yang diperlukan tidak dapat dicapai dengan satu
pompa saja, maka dapat digunakan dua pompa atau lebih yang disusun secara seri
atau pararel.
1. Susunan Tunggal
Pompa yang digunakan hanya satu pompa karena head dan kapasitas yang
diperlukan sudah terpenuhi.
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Gambar II.5. Operasi Tunggal, Seri dan Pararel dari pompapompa dengan
karakteristik yang sama
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
BAB III
METODOLOGI
- Kapasitas = 34 L/menit
- Tegangan Listrik = 220 Volt/Hz
- Daya Motor = 125 Watt
- RPM = 2850 r/menit
t = 1 cm di atas pipa
Karena pipa bak penampung berada 5 cm dari dasar bak dan diameter (tinggi)
pipa adalah 1,9 cm, maka batasan minimal volume air di bak penampung dari
dasar bak penampung sampai pipa
= volume air di bak penampung dari dasar bak sampai pipa bagian bawah +
volume air di bak penampung dari pipa bagian bawah sampai atas
= p.l.t + p.l.t
= p.l.t + p.l.(diameter pipa)
= 40cm x 30cm x 5cm + 40cm x 30cm x 1,9cm
= 6000cm3 + 2280cm3
= 8280cm3 = 8,28 dm3 = 8,3 L
Jadi batasan minimal volume air di bak penampung (balok)
= volume air 1 cm tinggi air di atas pipa bak penampung (1,2 L) + volume air
di bak penampung dari dasar bak sampai bagian pipa bak penampung paling
atas
= 1,2 L + 8,3 L
= > 9,5 L air atau > 7,9 cm air dari dasar bak penampung
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
= penampang wadah
P1
P2
FM
= flowmeter
= pompa A
= pompa B
V1
= kran 1
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
= kran 2
V3
= kran 3
V4
= kran 4
V5
= kran 5
V6
= kran 6
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
hasil
praktikum
modul
penentuan
rangkaian
ii.
iii.
iv.
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dengan:
(berat
kosong
piknometer
kosong) (gram)
= Berat jenis aquades pada suhu
kamar (g/mL)
yang telah
P
V
t
=
Dengan :
Debit (cm3/s)
V = Volume (cm3)
t = Waktu (sekon)
c. Penentuan Head
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
pararel)
Memutar kran untuk mendapatkan
yang telah
P
P
H
= Head (m)
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Komponen
Stuffing Box
Fungsi
Mencegah kebocoran pada daerah dimana poros
B.
Packing
C.
Shaft
D.
E.
F.
Shaft sleeve
Vane
Casing
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Eye of Impeller
Impeller
I.
Casing Wearing
masuk sebelumnya
Memperkecil kebocoran cairan yang melewati
Ring
J.
Bearing
K.
Discharge Nozzle
beban axial.
Sebagai tempat keluarnya air
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Komponen
Bourdon tube
Fungsi
luas
Menghasilkan
penampang
membungkuk
memanjang
Pointer
derajat
Mengembangkan
dengan
3.
Mechanical
Unkogg
menunjukkan
tabung
nilai
menyebabkan
datar
mengembalikan
Sector & Pinion
Gear
listrik
setara
tekanan
internal diterapkan
Tekanan diterapkan pada bagian dalam
bagian
4.
5.
sinyal
dan
distensi
cenderung
putaran
untuk
penampang
aslinya
Memutarkan pointer
Mempermudah pemutaran pointer
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
dari
yaitu
reciprocating
unit
yang
ditempatkan
untuk
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Nama
Ukura
Jumlah
Kegunaan
1.
Alat
Ball Valve
2.
PVC
Elbow
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
3.
PVC
Tee PVC
Untuk menggabungkan
beberapa jalur pipa kearah
4.
Sok drat
5.
dalam
Sok drat
6.
luar
Sok drat
1-
penyambungan pipa
Untuk memudahkan
penyambungan pipa
Untuk memudahkan
luar
7.
Ring
pompa
Untuk memudahkan
8.
Tee grat
9.
dalam
Pipa PVC
4 meter
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
(A)
(B)
(C)
pabrikasi
selesai,
instalasi
perangkaian
unit
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Head (m)
4.0
3.0
Seri
2.0
1.0
0.0
360
380
400
420
440
460
480
Debit (cm3/s)
Gambar IV.7 Kurva Karakteristik Pengujian Pompa
Seri
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Head (m)
4.0
3.0
Pararel
2.0
1.0
0.0
200
250
300
350
400
450
500
550
600
650
700
Debit (cm3/s)
Gambar IV.8 Kurva Karakteristik Pengujian Pompa
Pararel
IV.2.3. Susunan Rangkaian Pompa secara Tunggal B
a. Data Hasil Percobaan
Pengambilan data pengujian menyesuaikan prosedur pengujian pompa
tunggal B, pengujian dilakukan secara berulang-ulang. Berdasarkan pembukaan
katup kran yang bervariasi.
b.
Head (m)
4.0
3.0
Pompa Tunggal B
2.0
1.0
0.0
150
200
250
300
Debit (cm3/s)
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
350
400
450
b.
Head (m)
4.0
3.0
Pompa Tunggal A
2.0
1.0
0.0
50
100
150
200
250
300
350
Debit (cm3/s)
Gambar IV.10 Kurva Karakteristik Pengujian Pompa
Tunggal (A)
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Head (m)
4.0
3.0
Pompa Pararel
Pompa Seri
Pompa Tunggal B
Pompa Tunggal A
2.0
1.0
0.0
0
100
200
300
400
500
600
700
Debit (cm3/s)
H
(m)
Q
parar
el
(cm3/
Q
seri
3
(cm /
s)
tung
tung
gal B
gal A
(cm3/
(cm3/
s)
432,9
s)
510,7
526,8
s)
462,1
1,5023
3
548,2
7
487,8
1
438,2
0
386,7
2,0031
0,15
0,20
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
593,1
477,1
423,0
368,7
2,5039
2
631,3
0
472,5
1
395,2
3
329,3
3,0047
1
588,2
9
458,7
6
365,5
8
306,7
3,5054
4
540,5
5
447,2
0
341,3
5
293,7
4,0062
4
494,5
3
423,7
0
314,4
7
249,3
4,5070
6
449,2
3
414,9
7
290,8
8
230,5
5,0078
4
381,3
4
401,6
7
261,7
2
194,3
5,5086
9
346,7
1
390,0
8
239,6
3
148,3
6,0093
4
300,6
2
382,2
9
212,9
2
126,6
6,5101
6
222,7
6
368,5
5
178,9
1
83,81
7,0109
0,30
0,35
0,40
0,45
0,50
0,55
0,60
0,65
0,70
Keterangan:
1. Huruf berwarna yang sama menjelaskan hubungan antara
rangkaian pompa seri dan rangkaian pompa tunggal B
yang menjelaskan bahwa dengan debit yang hampir sama,
head pompa seri memiliki kecenderungan nilai dua kali
lipat nilai head pompa tunggal.
2. Tabel berwarna yang sama menjelaskan hubungan antara
rangkaian pompa pararel dan rangkaian pompa tunggal A
yang menjelaskan bahwa dengan head yang sama, debit
pompa pararel memiliki kecenderungan nilai dua kali lipat
nilai debit pompa tunggal.
IV.3. Pembahasan
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
(selisih tekanan) yang sama. Hal tersebut dapat dilihat dan dibuktikan dengan
menggunakan pompa tunggal A.
Dari penggabungan kedua grafik/ kurva pompa sentrifugal seri dan
tunggal juga dapat dilihat bahwa dengan besar debit yang hampir sama, rangkaian
pompa seri memiliki head dua kali lipat dari head yang dihasilkan pompa sistem
tunggal. Hal tersebut dapat dilihat dengan menggunakan pompa tunggal B.
Dari grafik hubungan antara pompa tunggal, pararel, dan seri juga terlihat
bahwa karakteristik pompa yang diuji sudah sesuai dengan karakteristik pompa
secara teoritisnya. Jika ditarik menggunakan garis bantu dengan menggunakan
head yang lebih tinggi dan debit yang lebih besar maka kecenderungan grafik
hasil pengujian karakterisasi pompa akan menghasilkan debit aliran fluida
rangkaian pompa pararel akan mendekati kecenderungan dua kali lipat debit yang
dihasilkan rangkaian pompa seri dan pompa tunggal pada kondisi nilai
(selisih tekanan) yang sama. Sementara head yang dihasilkan dari rangkaian
pompa seri akan mendekati kecenderungan dua kali lipat head yang dihasilkan
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
pararel
lebih
efisien
jika
digunakan
untuk
mendapatkan debit aliran fluida yang besar. Pemakaian pompa seri lebih
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN HASIL PERCOBAAN
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
28,45 gram
0,995647 g /mL
= 28,574384 mL
Menghitung densitas air kran
Massa air kran
= 54,36 gram 25,83 gram
= 28,53 gram
massa air kran
air kran
= volume piknometer
=
28,53 gram
28,574384 mL
= 0,998447 g/mL
2. Mengambil Data Percobaan
a) Data percobaan hasil rangkaian pada Pompa Pararel
sebagai berikut :
P2
(kg/cm
P1
(kg/cm2)
V
(cm3)
)
1,18
t
(sekon
1,03
5.000
9,55
9,82
10,01
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
t ratarata
(sekon)
9,79
1,03
5.000
9,20
9,12
9,16
9,01
1,28
1,03
5.000
8,49
8,43
8,25
8,54
1,33
1,03
5.000
7,83
7,92
7,78
8,15
1,38
1,03
5.000
8,66
8,50
8,53
8,30
1,43
1,03
5.000
9,24
9,25
9,28
9,23
1,48
1,03
5.000
10,08
10,11
10,07
10,18
1,53
1,03
5.000
11,05
11,13
11,10
11,23
1,58
1,03
5.000
13,66
13,11
12,85
12,82
1,63
1,03
5.000
14,50
14,42
14,28
14,49
1,68
1,03
5.000
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
16,49
16,78
16,63
1,03
5.000
22,21
22,45
22,69
22,46
Q=
Menghitung Q (cm3/s)
Dari data pertama sebagai berikut :
V
t
5000 cm
9,79 s
510,55 cm3/s
P (kg/cm2)
0,15
0,20
0,25
0,30
0,35
0,40
0,45
0,50
0,55
0,60
Q (cm3/s)
510,73
548,25
593,12
631,31
588,24
540,54
494,56
449,24
381,39
346,74
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
H (m)
1,5023
2,0031
2,5039
3,0047
3,5054
4,0062
4,5070
5,0078
5,5086
6,0093
300,66
222,72
6,5101
7,0109
P1
(kg/cm2)
1,03
V
(cm3)
5.000
t
(sekon)
9,97
t ratarata
(sekon)
9,49
9,23
9,27
1,23
1,03
5.000
10,14
10,25
10,20
10,41
1,28
1,03
5.000
10,37
10,48
10,45
10,61
1.33
1.03
5.000
10,55
10,58
10,52
1,38
1,03
5.000
10,67
10,82
10,90
10,80
11,07
1,43
1,03
5.000
11,16
11,18
11,28
11,09
1,48
1,03
5.000
11,95
11,80
11,86
11,58
1,53
1,03
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
5.000
12,05
12,05
1,03
5.000
12,42
12,45
12,60
12,32
1,63
1,03
5.000
12,81
12,82
12,86
12,78
1,68
1,03
5.000
13,01
13,08
13,11
13,13
1,73
1,03
5.000
13,65
13,72
13,35
Q=
Menghitung Q (cm3/s)
Dari data pertama sebagai berikut :
V
t
5000 cm
9,49 s
526,87 cm3/s
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
13.57
P (kg/cm2)
0,15
0,20
0,25
0,30
0,35
0,40
0,45
0,50
0,55
0,60
0,65
0,70
Q (cm3/s)
526,87
487,80
477,10
472,59
458,75
447,23
423,73
414,94
401,61
390,02
382,26
368,50
H (m)
1,5023
2,0031
2,5039
3,0047
3,5054
4,0062
4,5070
5,0078
5,5086
6,0093
6,5101
7,0109
P1
(kg/cm2
V
(cm3)
t
(sekon)
)
1,03
5.000
10,62
t ratarata
(sekon)
10,82
10,82
11,02
1,23
1,03
5.000
11,22
11,41
11,41
11,59
1,28
1,03
5.000
11,60
11,82
11,91
11,95
1,33
1,03
5.000
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
12,85
12,05
12,65
1,03
5.000
13,56
13,68
13,68
13,81
1,43
1,03
5.000
14,20
14,65
14,71
15,04
1,48
1,03
5.000
15,81
15,90
15,85
16,03
1,53
1,03
5.000
16,95
17,19
17,05
17,57
1,58
1,03
5.000
18,57
19,10
19,22
19,52
1,63
1,03
5.000
20,46
20,86
20,98
21,15
1,68
1,03
5.000
23,45
23,48
23,19
23,79
1,73
1,03
5.000
27,91
27,92
27,99
Q =
Menghitung Q (cm3/s)
Dari data pertama sebagai berikut :
V
t
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
27,94
5000 c m
10,82 s
462,11 cm3/s
P (kg/cm2)
0,15
0,20
0,25
0,30
0,35
0,40
0,45
0,50
0,55
0,60
0,65
0,70
Q (cm3/s)
462,11
438,21
423,01
395,26
365,50
341,30
314,47
290,87
261,78
239,69
212,95
178,95
H (m)
1,5023
2,0031
2,5039
3,0047
3,5054
4,0062
4,5070
5,0078
5,5086
6,0093
6,5101
7,0109
P1
(kg/cm2
V
(cm3)
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
t
(sekon)
t ratarata
(sekon)
1,03
5.000
11,66
11,55
11,81
11,19
1,23
1,03
5.000
12,90
12,93
13,02
12,88
1,28
1,03
5.000
13,21
13,56
13,75
13,72
1,33
1,03
5.000
15,51
15,18
15,09
14,95
1,38
1,03
5.000
16,32
16,30
16,30
16,27
1,43
1,03
5.000
16,59
17,02
16,93
17,55
1,48
1,03
5.000
19,84
20,05
20,19
20,11
1,53
1,03
5.000
21,36
21,69
21,39
22,33
1,58
1,03
5.000
25,16
25,73
25,46
26,58
1,63
1,03
5.000
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
33,09
33,60
33,71
1,03
5.000
38,83
39,49
39,45
40,19
1,73
1,03
5.000
59,86
59,66
59,24
59,87
Q =
Menghitung Q (cm3/s)
Dari data pertama sebagai berikut :
V
t
5000 c m
11,55 s
432,90 cm3/s
P (kg/cm2)
0,15
0,20
0,25
0,30
0,35
0,40
0,45
Q (cm3/s)
432,90
386,70
368,73
329,38
306,75
293,77
249,38
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
H (m)
1,5023
2,0031
2,5039
3,0047
3,5054
4,0062
4,5070
230,52
194,33
148,32
126,61
83,81
5,0078
5,5086
6,0093
6,5101
7,0109
Keterangan :
M
= penampang wadah
P1
P2
FM
= flowmeter
= pompa A
= pompa B
V1
= kran 1
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
= kran 2
V3
= kran 3
V4
= kran 4
V5
= kran 5
V6
= kran 6
LAMPIRAN B
BIAYA PEMBUATAN ALAT KARAKTERISTIK POMPA
Tabel L.1 Biaya Pembuatan Alat Karakteristik Pompa
No.
Nama barang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Jumla
h
8
8
6
3
1
1
20
4
1
4
12
40
4
1
1
1
Harga satuan
Total
28.000
3.000
500
20.000
8.000
3.500
3.000
4.000
3.000
1.000
1.500
500
3.500
18.000
13.000
250.000
28.000
24.000
3.000
60.000
8.000
3.500
60.000
16.000
3.000
4.000
18.000
20.000
14.000
18.000
13.000
250.000
2
1
2
3
3
1
8
1
1
12.000
13.000
2.800
4.000
15.000
85.000
3.000
4.500
6.250
24.000
13.000
5.400
12.000
45.000
85.000
24.000
4.500
6.250
Manometer Pressure
Gauge
Pompa Idabi
Presure gauge
Valve 3/4
Total
D3 Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
35.000
70.000
2
2
3
270.000
50.000
8.000
540.000
100.000
24.000
1.663.650