Perubahan ADC
Perubahan ADC
Abstrak
Dalam perencanaan dan pegembangan suatu wilayah, diperlukan antara lain peta tutupan lahan. Dalam pembuatan peta
tutupan lahan, dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh, misalnya dengan menganalisa citra
satelit Landsat. Dalam melakukan analisa tersebut, diperlukan perangkat lunak pengolah citra. Mengingat semakin
ketatnya pelaksanaan UU. No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta maka setiap perangkat lunak yang akan digunakan
harus berlisensi. Dalam penelitian ini, digunakan perangkat lunak yang open source (bebas digunakan namun tetap
dengan legalitas dari pembuatnya) yaitu Geographic Resources Analysis Support System (GRASS). Kelebihan GRASS
adalah dapat dijalankan dalam platform Windows (Cygwin) maupun dalam platform Linux (distribusi Linux Ubuntu).
Pengolahan citra Landsat pada GRASS melalui tahap import data, penggabungan band (red, green dan blue), konversi
data vektor menjadi data raster, rektifikasi (koreksi geometrik), digitasi dan klasifikasi dengan metode klasifikasi
terselia. Sesuai dengan Level I USGS tahun 1976, analisa perubahan luas tutupan lahan dibagi menjadi lima kelas yakni
permukiman, ladang/kebun, lahan kosong, lahan basah dan rawa/tambak. Dengan membandingkan hasil pengolahan
citra satelit Landsat tahun 1990 dan 2002, dapat diketahui perubahan luas area adalah permukiman + 4.739.320 m2,
ladang/kebun - 6.876.420 m2 dan rawa/tambak 5.920.278m2, lahan kosong + 544.600 m2 dan lahan basah -3.463.640
m2.
Kata kunci : Penginderaan Jauh, Open Source Software, GRASS, Tutupan lahan.
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
TIS - 336
Tujuan Penelitian
Batasan Masalah
Cygwin
TIS - 337
ASCII
2.
TIFF
3.
GIF
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PPM
Sun Raster
NHAP
BIL/BSQ
LANDSAT TM MSS
SPOT
Tabel 2. Format data vektor yang dapat di-import dan diexport (Neteler, 1998)
Import
ASCII format vektor
ARC/INFO (.arc, .line,
.point and .texlabel files)
DXF
DXF3D
DLG (U.S. digital line
graph format: optional
format 3)
IDRISI
TIGER
Export
ASCII format vektor
ARC/INFO
DXF
IDRISI
MOSS
-
TIS - 338
dimana
Catatan :
Nilai t (true value), tidak diketahui.
1.6.1 Koreksi
Geometrik
1.7
Pengecekan Akurasi Untuk Koreksi
Geometrik
Pengecekan akurasi dimaksudkan untuk menguji
model transformasi yang digunakan untuk koreksi
citra. Jumlah titik kontrol diambil sebanyak
mungkin setidaknya lebih dari jumlah parameter
yang belum diketahui pada rumus transformasi
yang digunakan. Jadi bila dalam proses
transformasi affine polinomial orde 1 terdapat n
parameter tidak diketahui maka sebaiknya jumlah
titik GCP yang dipakai adalah n + 1. Demikian
pula untuk penempatan GCP, sebaiknya menyebar
di seluruh permukaan citra dan tidak
mengelompok.
Akurasi
koreksi
gometrik
2 =
i =i
n 1
rms =
dimana
............................ (6)
i =i
2
i
............................. (7)
Catatan :
Nilai t (true value), diketahui.
(El-Sheimy, 2001)
Terselia
(Supervised
TIS - 339
16
17
2
Agricultural land
21
22
23
3
Rangeland
Forest land
Water
Wetland
Barren land
24
31
32
33
41
42
43
51
52
53
54
61
62
71
72
73
Classification
Level
I
II
III
IV
Level I
Urban or built-up
land
11
12
13
14
15
Level II
Residential
Commercial and services
Transportation,
communications
and
utilities
Industrial
and
commercial complexes
Mixed and commercial
complexes
74
75
76
77
8
Level I
Tundra
Perennial
or ice
snow
81
82
83
84
85
91
92
dapat
TIS - 340
1.
2.
3.
4.
3.
3.1
Import Data
a. Data Raster
Data raster yang dapat diimpor memiliki kualitas
yang baik dan ditampilkan dalam rupa RGB
setelah melalui bebrapa proses.
b. Data Vektor
Data vektor yang berhasil di-import ke dalam
GRASS adalah data vektor yang memiliki format
file.shp.
Tahun Citra
1990
2002
Kategori/kelas
Permukiman
Tahun
1990 (m2)
35.904.680
Tahun
2002 (m2)
40.644.000
Lahan Kosong
Ladang/Kebun
Lahan Basah
Rawa/Tambak
7.742.700
26.260.420
11.386.840
39.376.322
8.287.200
19.384.000
7.923.200
45.296.600
Perubahan
(m2)
+
4.739.320
+ 544.600
- 6.876.420
-3.463.640
+
5.920.278
TIS - 341
3.2.3
Penghitungan Luasan
TIS - 342
Grass
Tutorial.
Grass
TIS - 343