3 1 02 PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

Re-Desain Jaringan Irigasi Air Tanah Kab Kediri (Adi P)

15

Re-Desaun Jaringan Irigasi Air Tanah


Desa Gadungan Kabupaten Kediri
Adi Prawito, Ir, MM
ABSTRAK
Desa Gadungan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Jawa Timur merupakan
daerah tadah hujan dimana dalam mengembangkan dan meningkatkan
produksi pertanian pada khususnya kekurangan air irigasi pada musim
kemarau. Untuk itu petani setempat tidak dapat meningkatkan produksi
pertaniannya, karena disamping daerah tersebut jauh sekali dari air
permukaan, juga kebutuhan air irigasi pada musim kemarau tidak dapat
diandalkan. Untuk itu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi kondisi
daerah studi termasuk sumber air tanah dan pola tanam yang diterapkan,
merencanakan jaringan irigasi pipa dan bangunan pelengkapnya untuk
distribusi air tanah ke lahan sehingga mendukung peningkatan irigasi,
merencanakan sistem operasi dan pemeliharaan dan perhitungan analisis
ekonomi.
Kata Kunci : Perencanaan jaringan irigasi

PENDAHULUAN
Desa Gadungan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Jawa Timur, kekurangan
air sangat dirasakan oleh masyarakat terutama pada musim kemarau.
Keinginan untuk mengoptimalkan hasil produksi pertanian dan
memaksimalkan pendapatan para petani maka Proyek Irigasi Air Tanah
(PIAT) Jawa Timur merencanakan penggunaan air tanah sebagai altenatif
pemenuhan kebutuhan air sawah terutama pada musim kemarau. Desa
Gadungan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Jawa Timur merupakan daerah
tadah hujan dimana dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi
pertanian pada khususnya kekurangan air irigasi pada musim kemarau. Untuk
itu petani setempat tidak dapat meningkatkan produksi pertaniannya, karena
disamping daerah tersebut jauh sekali dari air permukaan, juga kebutuhan air
irigasi pada musim kemarau tidak dapat diandalkan. Desa Gadungan dengan
luas wilayah 348,333 ha terbagi menjadi perladangan seluas 153,323 ha,
perumahan atau pekarangan seluas 108,02 Ha, Persawahan yang ada seluas 67
ha, dan 0,25 ha lokasi sumber, 0,350 ha kuburan, 0,579 ha lapangan, 18,811 ha
sungai dan jalan.Secara umum lahan pertanian yang ada biasa di tanami padi,
kedelai dan jagung untuk polowijo. Dari permasalahan diatas dapat
dirumuskan hal hal sebagai berikut:
Bagaimana pola tanam dan kebutuhan air irigasi di desa Gadungan.

16

NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 15-34

Bagaimana sistem pemberian airnya dan jaringan perpipaannya yang


sesuai dengan kondisi daerah studi.
Bagaimana sistem operasi dan pemeliharaannya.
Bagaimana analisis kelayakan ekonominya (BCR, Pay Back Period, IRR).
Lingkup pembahasan kami batasi sebagai berikut :
Mengevaluasi kondisi daerah studi termasuk sumber air tanah dan pola
tanam yang diterapkan.
Merencanakan jaringan irigasi pipa dan bangunan pelengkapnya untuk
distribusi air tanah ke lahan sehingga mendukung peningkatan irigasi.
Merencanakan sistem operasi dan pemeliharaan.
Perhitungan analisis ekonomi.

TEORI PENUNJANG
Air tanah ditemukan pada susunan batuan permeabel atau batuan yang
tembus air akan terus mengalir dan meresap kedalam tanah melalui liang renik
dan menuju daerah yang jenuh air. Daerah jenuh air ini disebut sebagai
akuifer. Daerah antara permukaan tanah dengan daerah jenuh air disebut
dengan aerasi yaitu daerah yang dipengaruhi oleh udara.
Ditinjau dari keadaannya air tanah ada dua macam yaitu :
1. Air Tanah Bebas
Air tanah yang ada dalam akuifer yang tidak tertutup oleh dua lapisan
impermeable disebut dengan air tanah bebas. Permukaan air tanah bebas
adalah batas antara zone yang jenuh air dan zone aerasi ( tak jenuh).
2. Air Tanah Terkekang
Air tanah yang berada dalam akuifer tertutup oleh dua lapisan
impermeable disebut air tanah terkekang. Pemukaan air tanah terkekang
dipengaruhi oleh tekanan udara dan pasang surut dan tidak banyak
dipengaruhi oleh curah hujan dan kondisi aliran sungai.
SUMUR BOR. Penentuan Letak dan Daerah Oncoran Sumur. Pemilihan
penempatan lokasi merupakan suatu hal yang penting dan harus diperhatikan
dalam perencanaan sumur pompa karena hal tersebut sangat mempengaruhi
kelangsungan perencanaan, pelaksanaan pembuatan sumur pompa dan
pengoperasian sumur pompa tersebut nantinya. Lokasi dari sumur pompa
ditentukan oleh beberapa aspek antara lain: jaringan irigasi, geologi,
geohidrologi, pertanian, topografi, dan batas-batas wilayah.
Adapun pedoman umum untuk penempatan lokasi sumur antara lain :
Penempatan lokasi sumur diperkirakan mempunyai potensi air tanah yang
cukup dengan kapasitas kebutuhan air untuk jaringan irigasi yang telah
direncanakan sehingga sangat memungkinkan untuk dilakukan pemboran.
pengusahaan agar lokasi sumur pompa berada dekat dengan areal lahan
yang akan diairi dan memungkinkan untuk dibangun jaringan irigasi.

Re-Desain Jaringan Irigasi Air Tanah Kab Kediri (Adi P)

17

Pengaturan jarak yang tidak terlalu dekat dengan daerah perkampungan


untuk mengurangi kebisingan dan penurunan muka air sumur penduduk.
Diusahakan agar tidak melampaui batas-batas wilayah yang ada.
Prinsip penentuan luas daerah oncoran untuk sistem irigasi air tanah dengan
sumur pompa atau sumur bor adalah didasarkan besarnya rencana debit
pemompaan dibagi dengan angka kebutuhan air irigasi. Kebutuhan air irigasi
yang menjadi beban kewajiban sumur tersebut, dinyatakan sebagai Pomp Duty
(kewajiban pompa) yang besarnya antara 1.0 1.5 lt/dt/ha, tergantung dari
jenis tanah, pola tanam dan jenis salurannya. Namun dalam kenyataan,
penentuan luas daerah irigasi juga disesuaikan dengan keadaan lapangan.
Faktor utama yang perlu dipertimbangkan adalah topografi, batas wilayah
administrasi serta batas alam yang ada.
Desain dan Konstruksi Sumur. Sumur bor di desain sebagai tipe lonjor
tunggal (Single String) dengan jambang pompa bergaris tengah 12 sampai
kedalaman 36 m dari muka tanah. Setelah kedalaman 36 m adalah pipa
bergaris tengah 6 yang terdiri dari pipa buta dan saringan yang berlubang
melingkar bersambung untuk masing-masing lapisan akuifer dan lapisan
kedap air dihubungkan dengan jambang pompa melalui reduser. Konstruksi
sumur dapat diuraikan dengan urutan sebagai berikut. Lubang bor dengan
garis tengah 20 sampai kedalaman 15 m dari muka tanah. Setelah mengebor
dengan garis tengah 12 sampai kedalaman 36 m dari muka tanah untuk
jambang pompa dengan garis tengah 12, dari kedalaman 36 m sampai 112 m
dibor dengan garis tengah 12 untuk pipa produksi, selanjutnya dilakukan
pekerjaan logging. Pipa produksi dengan garis tengah 6 berikut saringan
dengan garis tengah yang sama, reduser 12 ke 6 dan jambang pompa 12
dipasang berurutan. Kemudian setelah pengisian gravel pack dan
development, ketegak lurusan sumur bor diuji dan selanjutnya disekitar
jambang pompa diisi dengan semen. Gambar 3 menunjukkan desain dan
kontruksi sumur bor di Desa Gadungan.
PEMOMPAAN UJI. Besar kapasitas sumur pompa adalah besar kapasitas (Q)
persatuan penurunan muka air atau draw down (Sw). Dari besar kapasitas ini
dapat diketahui ukuran kemampuan kapasitas produksi sumur pompa.
Prinsip dari tes pemompaaan adalah melakukan pemompaan air sumur
dengan debit yang diukur dan mengamati atau mengukur penurunan muka
air di sumur dengan alat piezometer yang dari alat tersebut dapat diketahui
jarak kedalaman dari sumur pemompaan . Hasil pengukuran merupakan data
pada persamaan aliran air tanah sehingga dapat dihitung sifat karakteristik
hidraulik sumur pompa. Sifat karakteristik sumur meliputi kapasitas jenis
(spesific Capacity) dan efisiensi penggunaan air tanah dapat diketahui dari
hasil tes surut muka air secara bertahap (Step Draw Down Test ). Dari tes
pemompaan dapat diidentifikasi kondisi lapangan yaitu kondisi batas, muka
air tanah serta dapat memperkirakan penurunan muka air untuk waktu yang

18

NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 15-34

akan datang. Hal ini yang perlu diperhatikan adalah pengambilan sample atau
contoh air untuk test analisis kimia sehingga dapat diketahui kandungan
unsur-unsur kimia air tanah tersebut. Dengan mengetahui data-data diatas
maka pemanfaaatan dan efisiensi sumur pompa dalam jumlah tertentu secara
kuantitatif dapat dihitung. Tabel 3 s/d 8 menunjukkan data uji surut muka air
terhadap sumur pompa SDKD 497.
DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi. Daerah Studi terletak di Desa Gadungan Kecamatan Wates Kaupaten
Kediri mempunyai luas daerah 348,323 ha dengan luas persawahan 67 ha yang
merupakan sawah tadah hujan. Sedangkan sumur pompa akan direncanakan
melayani kebutuhan air pada sawah seluas 26,5 ha.
Sumber Daya Manusia dan Alam. Lokasi sumur pompa berada di Blok
Poetjoeng (Dusun Karang Kliwon) Desa Gadungan
Kecamatan Wates
Kabupaten Kediri. Dengan jumlah penduduk sebesar 939 kepala keluarga dan
pertanian merupakan aktifitas mata pencaharian warga desa tersebut.
Prosentase sebesar 90 % warga desa bekerja sebagai petani dan sisanya bekerja
sebagai pegawai pemerintahan, pedagang, dan buruh. Data-data tersebut kami
peroleh dari buku laporan desa dengan seijin Kepala Desa dan Sekertaris Desa
Gadungan.
Topografi. Secara Topogarafi daerah perencanaan tersebut terdiri dari daerah
yang tinggi terletak pada elevasi 95.00 sampai 103.00. Peta Contur dengan
skala 1: 2.000 dengan interval Contur 1 m yang dipetakan oleh Proyek Irigasi
Air Tanah (PIAT) Jawa Timur.
Kondisi Geologi. Daerah Kediri terletak pada daerah kaki pegunungan
vulkanik (foot vulkanik slope ) dimana statigrafi satuan batuannya tersusun
dari batuan hasil kegiatan vulkanik yang berupa satuan batuan piroklastik
berselang-seling dengan endapan lahar. Endapan lahar biasanya merupakan
lapisan pembawa air (akuifer) yang amat baik akan tetapi lapisan lahar yang
berusia relatif lebih tua lebih kompak sehingga terjadi permeabilitas dengan
yang relatif lebih muda. Pada umumnya kondisi tanah permukaan Desa
Gadungan berupa tanah pasir dan batuan, menurut data litologi yang
diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan pada umumnya berupa batuan
coklat, batuan hitam, krakal dan pasir. Jenis tanahnya berupa tanah bertekstur
ringan. Tabel 1 menunjukkan data geologi sumur.
Tabel 1. Kondisi Geologi Sumur
Kedalaman (m)
Dari
Sampai

Diskripsi Geologi

Re-Desain Jaringan Irigasi Air Tanah Kab Kediri (Adi P)

0
8
20
26
46
55
70
86
104

19

Top Soil Fine Sand, Abu-abu


8
Breksi Coklat Putih
20
Breksi Pumic Coklat
26
Breksi Coarse Sand Black
46
Breksi, Hitam, Pasir Hitam Kasar
55
Breksi, Hitam
70
Pyroclastic, Medium Sand, Hitam
86
Breksi, Pumic Hitam Putih
104
Breksi Krikil Hitam
112
Sumber : Bag. Pro (14) PIAT Jawa Timur

Klimatologi. Iklim daerah studi (Desa Gadungan ) termasuk iklim tropis


dengan musim penghujan yang dimulai pada bulan Oktober sampai dengan
bulan April dan musim kemarau dimulai bulan Mei sampai dengan bulan
September. Curah hujan rata-rata pada areal pekerjaan bervariasi dari 1527
mm/th sampai 4067 mm/tahun. Pada musim kemarau air permukaan amat
kurang sehingga untuk irigasi dibutuhkan air tanah sebagai suplesi air irigasi.
Temperatur secara umum dapat dikatakan konstan yang berkisar antara
27.480C sampai 29.280C dengan rata-rata tahunanya 28.47C. Kelembaban
Udara berkisar antara 68% sampai 79% dengan rata-rata tahunnya sebesar73.6
%. Lama jam penyinaran antara 48.900% sampai 90.060% dengan rata-rata
tahunannya 72.87%. Kecepatan Angin antara 1.556 m/dt sampai 1.722 m/dt.
Dengan kondisi seperti ini tersebut cocok untuk pertumbuhan tanaman dan
hasil yang tersedia cukup lembab. Tabel 2 menunjukkan data Iklim.
Tabel 2 Kondisi Klimatologi Desa Gadungan Kediri
Bulan
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Rata-rata

Lama Jam
Kelembaban
Penyinaran
Udara Relatif
(jam/hari)
RH (%)
28.140
57.320
79.00
28.180
48.900
78.40
28.540
63.860
77.800
28.600
70.340
76.00
28.680
81.820
72.20
28.060
79.380
73.80
27.540
83.240
75.00
27.480
90.060
69.40
29.00
87.74
68.00
29.280
79.300
69.00
29.222
67.680
72.20
28.920
64.800
73.00
28.470
72.87
73.6
Sumber : PJT Wilayah III Kediri

Temperatur
(m/hari)

Kecepatan
Angin
U(m/dt)
1.556
1.556
1.611
1.556
1.611
1.556
1.611
1.722
1.556
1.722
1.667
1.722
1.6205

Pertanian. Penggunaan tanah saat ini utamanya padi dan polowijo, untuk
tanaman padi memerlukan air irigasi yang cukup dan ditanam pada sawahsawah yang berpengairan teknis sedangkan untuk sawah-sawah yang
berpengairan setengah teknis menanam padi hanya pada musim penghujan
dan polowijo saat musim kemarau. Dengan di bangunnya sumur dan jaringan

20

NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 15-34

irigasi air tanah diharapkan dapat mengembangkan sawah tadah hujan


menjadi sawah berpengairan teknis dengan menggunakan sumber air tanah.
Dengan perubahan tersebut diharapkan masalah kekurangan air irigasi dapat
teratasi dan para petani mampu mengoptimalkan hasil pertaniannya.
Penggunaan Tanah. Penggunaan tanah saat ini utamanya digolongkan sawahsawah tadah hujan yang terdiri 80 % lahan untuk tanaman tebu dan 20% lahan
untuk tanaman padi-polowijo-polowijo sebagai hasil utamanya. Sedangkan
yang akan di rencanakan sebagai sawah teknis adalah lahan yang 20%. Dengan
adanya pengeboran sumur oleh proyek irigasi air tanah Jawa Timur,
diharapkan dapat mengembangkan lahan tadah hujan ini menjadi tanah yang
beirigasi dengan menggunakan sumber air tanah.
Pola Tanam. Dengan kondisi tanah yang ada, berupa sawah tadah hujan dan
hanya sebagian saja yang mendapat air dari sumber permukaan. Persawahan
yang mendapat air dari sumber permukaan, hanya pada musim hujan saja,
sedang pada musim kemarau tetap saja kekurangan air. Pola tanam yang ada
sekarang adalah Padi-Polowiji-Polowijo.
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI PERPIPAAN
Jaringan irigasi air tanah untuk daerah Gadungan direncanakan menggunakan
jaringan perpipaan untuk mendistribusikan air tanah ke petak- petak sawah.
Air dialirkan menuju boks outlet melalui pipa- pipa PVC yang ditanam 1 m
dari permukaan tanah. Kemudian dari boks- boks outlet dialirkan secara
gravitasi menuju petak- petak sawah melalui saluran tanah atau saluran
cacingan dan untuk setiap boks outlet direncanakan mengairi lahan seluas 1.1
6.85 Ha. Pendistribusian air tanah yang akan digunakan untuk jaringan
irigasi perpipaan dapat dilakukan dengan metode loop (pipa melingkar ) atau
bercabang ( pipa bercabang ) dan dapat juga dilakukan kombinasi dengan
menggunakan loop dan bercabang, sedang pada desa Gadungan direncanakan
menggunakan metode loop. Pipa yang digunakan untuk pendistribusian air
tanah digunakan pipa jenis pipa PVC dan pipa besi. Pipa PVC digunakan pada
saluran distribusi yang pemasangannya di tanam didalam tanah. Pipa besi
Galvanis dipasang pada konstruksi- konstruksi khusus yang dipasang diatas
permukaan tanah. Seperti riser pipe yang digunakan untuk pembuangan
udara pada saluran pipa ini dan bagian bagian distribusi yang tidak ditanam
didalam tanah. Kehilangan tinggi tekan yang terjadi pada jaringan irigasi air
tanah memakai saluran perpipaan dihitung dengan menggunakan rumus dari
Darci Weisbach. Pengembangan daerah irigasi air tanah pada perencanaan ini
adalah mengembangkan satu buah sumur dalam (depthwell ) untuk mengairi
sawah tadah hujan di desa Gadungan.
RENCANA LAY OUT. Sistem jaringan pendistribusian dibuat berdasarkan
topografi daerah yang direncanakan sehingga perencanaan sesuai dengan
kondisi yang ada dilapangan. Jaringan perpipaan dapat ditarik langsung
menghubungkan antara pompa dan outlet outlet yang ada dengan memilih

Re-Desain Jaringan Irigasi Air Tanah Kab Kediri (Adi P)

21

jarak sependek mungkin tanpa terpengaruh oleh batas petak dan pematang
sawah. Pertimbangan rencana lay out pada sistem perpipaan yang ditanam
adalah
1. Penempatan boks outlet pada elevasi yang tertinggi sehingga air irigasi
dapat dialirkan secara grafitasi.
2. Debit pompa sebesar 25.46 lt/dt merupakan jumlah debit air yang
direncanakan dialirkan menuju lahan persawahan dengan sistem rotasi
atau giliran pada masing masing blok.
3. Jaringan pipa ditanam dapat diletakkan bebas dan tidak terikat pada
kontur dan keadaan topografi dengan mempertimbangkan panjang pipa
keseluruhan dalam batas yang paling efisien.
4. Pipa pembuangan udara dibutuhkan untuk membuang udara selama
pengisian awal dalam pipa meskipun setiap outlet berfungsi untuk katub
pembuangan udara.
Pipa pembuangan udara berfungsi untuk mengurangi pukulan air ( water
hamer ) pada saat boks outlet ditutup. Pada pengoperasian normal pipa akan
elalu terisi penuh air sekalipun pompa dimatikan setelah pengisian awal. Lay
out saluran perpipaan direncanakan adalah sistem pipa loop yang pada
prinsipnya teori pengaliran yang melalui pipa pipa bercabang dimana air
dapat disalurkan dengan cepat menuju outlet outlet dan dialirkan secara
grafitasi menuju lahan persawahan. Bentuk lay out yang direncanakan seperti
gambar pada bagian lampiran. Kehilangan air yang cukup besar pada saat
pengaliran air dari boks outlet menuju lahan persawahan perlu
dipertimbangkan, maka tata letak outlet direncanakan mendekati lahan
persawahan sehingga air dapat dengan cepat sampai menuju lahan dengan
meminimalkan kehilangan air yang terjadi saat pengaliran menuju lahan
persawahan.
AREAL PENGEMBANGAN SUMUR. Luas pengembangan sumur adalah
kemampuan sumur pompa untuk mencukupi kebutuhan air irigasi pada
daerah yang telah direncanakan. Untuk pembagian yang merata maka daerah
yang telah direncanakan dibagi menjadi beberapa blok dan pada blok tersebut
diairi oleh boks outlet. Penyaluran air yang menuju kelahan persawahan
direncanakan menggunakan aliran gravitasi melalui saluran saluran
cacingan.
DISTRIBUSI AIR IRIGASI. Dalam perencanaan irigasi air tanah ini
direncanakan mempergunakan saluran tertutup atau sistem saluran perpipaan.
Penggunaan perpipaan dianggap lebih menguntungkan:
Air dapat dialirkan dari sumber air tanah menuju daerah yang lebih rendah
permukaannya menuju lahan pertanian yang lebih tinggi.
Kehilangan air sepanjang saluran disebabkan rembesan dan penguapan
hampir tidak terjadi atau sangat kecil jumlahnya,sehingga air dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin.

22

NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 15-34

Penempatan jaringan saluran pipa tidak mengurangi luas lahan pertanian


yang terlalu banyak kerena saluran pipa dapat ditanam ke dalam tanah dan
diatasnya dapat ditanami kembali.
Bahan pipa yang digunakan baik pipa besi ataupun pipa PVC mudah
didapatkan dipasaran.
Pada umumnya debit sumber air dikembangkan dengan sistem perpipaan
relatif kecil yaitu 10-60 l/dt dengan lahan irigasi kurang dari 50 ha yang
relatif datar dan menyatu, sehingga penanganan pengelolaannya relatif
mudah.
Sistem distribusi air dengan saluran perpipaan ada beberapa cara, yang
sering dikembangkan adalah saluran perpipaan diatas tanah dan saluran
perpipaan yang ditanam di bawah tanah.
Masing-masing cara mempunyai keuntungan dan kerugian, keuntungan
system saluran perpipaan diatas tanah adalah bisa dipindah-pindahkan
dan kerugiannya adalah adanya peluang kerusakan saluran air.
Hal yang perlu dijadikan pertimbangan untuk memilih sistem yang akan
digunakan adalah:
Penggunaan lahan seoptimal mungkin yang akan digunakan system
jaringan perpipaan sehingga tidak memakan tempat yang luas.
Perbandingan umur pemakaian pipa jika menggunakan saluran perpipaan
diatas tanah dan menggunakan saluran dibawah tanah terhadap kerusakan
yang ditimbulkan oleh iklim.
Pengaruh kerugian terhadap perusakan saluran oleh masyarakat.
Pertimbangan biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan.
Perencanaan di Desa gadungan mnggunakan sistem saluran perpipaan
dibawah tanah dengan menimbang hal-hal yang telah dijelaskan diatas. Jenis
pipa yang digunakan adalah pipa PVC dengan pertimbangan harga yang lebih
murah dibandingkan dengan pipa besi dan kemudahan dalam penyelesaian
pekerjaannya. Untuk mengalirkan debit rencana dari pompa menuju outlet
yang sering dikembangkan adalah sistem perpipaan bercabang dan system
putaran.
PEMILIHAN JENIS PIPA. Pipa yang digunakan untuk sistem jaringan irigasi
cukup banyak jenis, mutu dan ukurannya. Ditinjau dari segi teknis dan
ekonomis serta fungsinya maka untuk jaringan irigasi perpipaan pada jaringan
irigasi air tanah digunakan pipa besi dan pipa PVC. Pipa PVC yang dipakai
adalah buatan lokal yang mempunyai kualitas sesuai Standart Industri
Indonesia (SII) No. 0344-82. Untuk pipa besi yang dipakai pipa besi galvanis
GIP (Galvanized Iron Pipe) dengan standart medium class, menurut SII No.
0161-80. Cara penyambungan antara pipa PVC dan pipa besi menggunakan
flens adaptor. Kecepatan aliran didalam pipa diasumsikan sebesar 1-2 m/dt,
maka ukuran pipa direncanakan berdasarkan lapangan P2AT Jawa Timur yang
dikaitkan dengan debit pemompaan adalah sebagai berikut :

Re-Desain Jaringan Irigasi Air Tanah Kab Kediri (Adi P)

23

ND 4 untuk debit aliran 10 15 lt/dt


ND 6 untuk debit aliran 15 35 lt/dt
ND 8 untuk debit aliran 35 60 lt/dt
Tinggi tekanan air yang terjadi pada jaringan irigasi air tanah dengan saluran
perpipaan berkisar antara 1,5 4,0 kg/cm2. Dengan pertimbangan segi
ekonomis, kualitas pipa PVC yang memiliki tekanan kerja yang diijinkan (
working pressure ) 2,5 5 kg/cm2sudah memenuhi persyaratan untuk
dipergunakan. Ukuran dimensi dari pipa PVC yang digunakan dapat dilihat
dari tabel 37 di bawah ini :
Tabel 37
Diameter Pipa PVC Menurut SII
NOMINAL
DIAMETER LUAR
DIAMETER
(mm)
(inch)
A. SII Class S-32 ( Tekanan kerja 2.5 kg/cm2)
4
110
6
160
8
B. SII Class S-20 (Tekanan Kerja 5.0 kg/cm2)
4
110
6
160
8
200
C. SII Class S-10 (Tekanan Kerja 10 kg/cm2)
4
110
6
160
8
200

TEBAL DINDING
(mm)

PANJANG PIPA

1.6
2.3
-

4&6
4&6
4&6

2.7
4.0
4.9

4&6
4&6
4&6

5.3
7.7
9.6

4&6
4&6
4&6

(m)

Sumber: Petunjuk teknis tentang pembuatan Jaringan Irigasi Sistem Perpipaan, Dit. Jen. Pengairan.

Bila tinggi tekanan lebih dari 50 m diatasi dengan cara membuat bangunan
pemecah tekanan (break pressure structure). Khusus untuk saluran pipa akan
menerima tekanan yang lebih besar dari 5 kg/cm2 dapat dipakai PVC kelas S10.

24

NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 15-34

SKEMA JARINGAN IRIGASI PIPA


Desa
: Gadungan
Kecamatan
: Wates
Kabupaten
: Kediri
Nomer sumur : SDKD 497
Luas areal
: 26.5 ha
Panjang saluran : 1135.5

TO1
2 ha

SDKD 497
L:9 m
TO7
4 ha

L:162 m

L: 10 m
L: 111 m
L: 62.5 m
TO2
2 ha

L: 270 m
TO6B
4.15 ha

TO3
2.25 ha

L: 116.5 m

TO6A
6.85 ha
TO4
2.15 ha

L: 255 m

L: 132 m

L: 7.5 m
SP
Gambar 9
Skema Jaringan Irigasi Pipa

TO5
1.1 ha

Re-Desain Jaringan Irigasi Air Tanah Kab Kediri (Adi P)

25

Total kehilangan Energi sepanjang pipa = 10,702 m.


Total kehilangan Energi pada sambungan
= 0,545 m.
Tabel 40
Perhitungan Kehilangan Energi Riil
No
Titik

Elevasi
Tanah

1
2
Kaki
RP
99,24
P1
99,12
Melingkar
P1
99,12
TO1
101,01
TO2
101,78
TO3
101,94
TO4
102,55
TO5
102,72
TO6
100,2
TO7
98,85
P2
99,35
P1
99,12

Diameter
Pipa
(Inchi)
3

Panjang
Pipa (m)

Kaki

0,08483

6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
TOTAL

Kehilangan Energi
Melingkar
Cabang
6

Sambungan

0,024

0
162
111
116,5
132
7,5
255
270
62,5
10

0
1,527
1,046
1,098
1,244
0,071
2,403
2,545
0,589
0,094
10,702

0
0,129
0,024
0,024
0,024
0,038
0,024
0,129
0,105
0,024
0,545

Jadi kehilangan energi pada sambungan = 0,545/10,702 = 5,1% dari kehilangan


energi sepanjang pipa
GILIRAN DAN PEMBAGIAN AIR. Dari perhitungan dapat dilihat pada tabel
42
Tabel 42
Jadwal Pemberian Air Tiap Petak Selama 1 Minggu
No Petak
Luas Lahan (Ha)
Lama Pemberian air (jam)
Hari
Jam Pemberian
Air
Senin
05.00-14.50
14.50-23.00
Selasa
05.00-16.70
16.70-23.00
Rabu
05.00-08.90
08.90-23.00
Kamis
05.00-23.00
Jumat
05.00-10.73
10.73-23.00
Sabtu
05.00-12.43
12.43-23.00
Minggu 05.00-23.00

1
2.00
9.5

2
2.00
9.5

3
2.25
10.7

8.5
1

10.7

4
2.15
10.2

5
1.1
5.23

6
6.85
32.6

5.23

8.87
18
5.73

7
4.15
19.7

8
6.00
28.5

9.5

6.3
3.9

12.27
7.43
10.57
18

26

NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 15-34

PERHITUNGAN BENEFIT COST RATIO (BCR). Dari pengembangan


sumber air tanah dan pola tata tanam yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka kita dapat menghitung perkiraan biaya pengeluaran (Cost)
dan pemasukan dari produksi yang dihasilkan. Benefit Cost Ratio (BCR)
adalah perbandingan antara pendapatan (Benefit) dan pembiayaan (Cost) dari
suatu proyek yang akan dilaksanakan. Proyek tersebut dikatakan layak apabila
BCR lebih besar sama dengan satu.
Benefit
1
BCR=
Cost
Adapun biaya pengeluaran disini ada 2 macam, yaitu biaya awal (modal)
untuk pembuatan konstruksi sumur dan jaringan dan biaya tahunan yang
digunakan untuk pengoperasian dan perawatan. Biaya produksi untuk masing
masing tanaman berbeda beda menurut jenisnya. Pemasukan didapat dari
hasil jual produksi tanaman, untuk perhitungan hasil produksi masing
masing tanaman sebelum tersedianya pompa yang diambil dari data
sebelumnya. Begitu pula dengan harga jual untuk produksi tanaman setelah
dikembangkannya sumber air tanah dengan pompa diambil dari harga
sekarang. Dari data data tersebut, kita dapat menghitung besarnya
penerimaan begitu juga dengan per profitnya.
Sebelum adanya pompa
Pengeluaran
a. Biaya tenaga kerja untuk tanaman padi / ha
No
1
2

Jenis Pekerjaan
Persemaian
Membajak
Mencangkul
Penanaman
Pemberian air
Penyiangan
Pemupukan
Pemberantasan hama
Panen
Pembersihan
Angkutan
Jumlah

3
4
5
6
7
8
9
10

Satuan

Tenaga

Harga Satuan

Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang

5
15
16
35
1
40
5
5
60
-

( Rp)
30.000
50.000
30.000
30.000
30.000
30.000
30.000
30.000
30.000
-

Jumlah Biaya
( Rp )
150.000
750.000
480.000
1.050.000
450.000
1.200.000
150.000
150.000
1.800.000
6.180.000

b. Biaya sarana produksi tanaman padi / ha.


No

Sarana

Satuan

Kebutuhan

Harga Satuan
( Rp)

1.
2.

Bibit
Pupuk
TSP
Za

Kg

32

3.000

Kg
Kg

100
800

3.200
2.000

Jumlah Biaya
( Rp )
96.000
320.000
1.600.000

Re-Desain Jaringan Irigasi Air Tanah Kab Kediri (Adi P)

3.

Pestisida

Jumlah

Lt

180.000

27

360.000

2.376.000

28

NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 15-34

c. Biaya tenaga kerja untuk tanaman jagung /ha


No

Jenis Pekerjaan

Satuan

Tenaga

Harga Satuan

Jumlah Biaya

( Rp)
1

( Rp )

Pengolahan tanah
-Pembajakan +
Pembersihan
Penanaman
Pemupukan
Mengairi
Pemberantasan
hama
Panen
Angkutan

2
3
4
5
6
7

Orang

20

50.000

1.000.000

Orang
Orang
Orang
Orang

20
16
1
4

30.000
30.000
30.000
30.000

600.000
480.000
300.000
120.000

Orang
-

50

30.000

1.500.000

Jumlah

4.000.000

d. Biaya sarana produksi tanaman jagung.


No
1.
2.

3.

Sarana
Bibit
Pupuk
TSP
Za
Pestisida

Satuan

Kebutuhan

Harga Satuan

Jumlah Biaya

Kg

20

( Rp)
2.000

( Rp )
40.000

Kg
Kg
Lt

100
800
2

3.200
2.000
180.000

320.000
1.600.000
360.000

Jumlah

2.320.000

Berikut merupakan total biaya produksi dan total hasil produksi selama 3
periode penanaman :
PER
IOD
E

BULAN

JENIS
TANAMA
N

LUAS
TANA
M (Ha)
26.5

BIAYA
PRODUKSI
PERHEKTAR
(Rp)
8.556.000

TOTAL
BIAYA
PRODUKSI
(Rp)
226.734.000

HASIL
PRODUKSI
PERHEKTAR
(Rp)
12.500.000

TOTAL
HASIL
PRODUKS
I (Rp)
331.250.000

NOPPEBR

PADI

II

MARTJUN

POLOWIJ
O

15.9

6.320.000

100.488.000

6.750.000

107.325.000

III

JUL-OKT

POLOWIJ
O
TOTAL

10.6

6.320.000

66.992.000

6.750.000

71.550.000

394.214.000

510.125.000

Re-Desain Jaringan Irigasi Air Tanah Kab Kediri (Adi P)

29

Setelah adanya pompa


Pengeluaran
Pengeluaran setiap tahun :
Biaya tenaga kerja untuk tanaman padi / ha

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jenis Pekerjaan
Persemaian
Membajak
Mencangkul
Penanaman
Pemberian air
Penyiangan
Pemupukan
Pemberantasan hama
Panen
Pembersihan
Angkutan
Jumlah

Satuan

Tenaga

Harga Satuan

Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang

5
15
16
35
40
5
5
60
-

( Rp)
30.000
50.000
30.000
30.000
30.000
30.000
30.000
30.000
-

Jumlah Biaya
( Rp )
150.000
750.000
480.000
1.050.000
1.200.000
150.000
150.000
1.800.000
5.730.000

Biaya sarana produksi tanaman padi / ha.


No

Sarana

Satuan

Kebutuhan

Harga Satuan

1.
2.

Bibit
Pupuk
TSP
Za
Pestisida

Kg

32

3.000

Kg
Kg
Lt

100
800
2

3.200
2.000
180.000

( Rp)

3.

Jumlah

Biaya tenaga kerja untuk tanaman jagung /ha

Jumlah Biaya
( Rp )
96.000
320.000
1.600.000
360.000

2.376.000

30

No

NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 15-34

Jenis Pekerjaan

Satuan

Tenaga

Harga Satuan

Jumlah Biaya

( Rp)
1

2
3
4
5
6
7

( Rp )

Pengolahan tanah
-Pembajakan +
Pembersihan
Penanaman
Pemupukan
Mengairi
Pemberantasan
hama
Panen
Angkutan
Jumlah

Orang

20

50.000

1.000.000

Orang
Orang
Orang
Orang

20
16
4

30.000
30.000
30.000

600.000
480.000

Orang
-

50

30.000

120.000
1.500.000

3.700.000

Re-Desain Jaringan Irigasi Air Tanah Kab Kediri (Adi P)

31

Biaya sarana produksi tanaman jagung.


No

Sarana

Satuan

Kebutuhan

Harga Satuan

Jumlah Biaya

1.
2.

Bibit
Pupuk
TSP
Za
Pestisida

Kg

20

( Rp)
2.000

( Rp )
40.000

Kg
Kg
Lt

100
800
2

3.200
2.000
180.000

320.000
1.600.000
360.000

3.

Jumlah

2.320.000

Berikut merupakan total biaya produksi dan total hasil produksi selama 3
periode penanaman :
PER
IOD
E

BULAN

JENIS
TANAMA
N

LUAS
TANA
M (Ha)

NOPPEBR
MARTJUN
JUL-OKT

PADI

II
III

26.5

BIAYA
PRODUKSI
PERHEKTAR
(Rp)
8.106.000

TOTAL
BIAYA
PRODUKSI
(Rp)
214.809.000

HASIL
PRODUKSI
PERHEKTAR
(Rp)
17.500.000

TOTAL
HASIL
PRODUKSI
(Rp)
463.750.000

PADI

26.5

8.106.000

214.809.000

17.500.000

463..750.000

POLOWIJ
O
Total

26.5

6.020.000

159.530.000

8.250.000

218..625.000

589.148.000

1.146.125.000

Biaya operasi dan pemeliharaan


Bahan bakar solar untuk penggerak mesin
= Rp.73.912.500
Upah operator pompa
= Rp. 3.600.000
Pemeliharaan pompa dan jaringan
= Rp. 2.400.000
Total
= Rp.79.912.500
Biaya awal
a. Ongkos pemboran dan bahanRp. 94.250.000
b. Mesin + pompa.Rp. 201.500.000
c. Tanah untuk rumah pompa seluas 110 m2..Rp. 4.400.000

32

NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 15-34

Biaya Pekerjaan Rumah Pompa


No
A
1
2
3
B
1
2
3
4
5
6

Uraian pekerjaan
Pekerjaan Tanah
Galian tanah untuk timbunan
Timbunan tanah bekas galian dipadatkan
Urugan pasir bawah pondasi / lantai

Pekerjaan pasangan
Pondasi batu kosong
Pasangan batu kali 1pc : 4ps
Pasangan batu merah 1pc : 4ps
Pasangan trasram batu merah 1pc : 3 ps
Plesteran 1pc : 3ps , lebar = 1.5 cm
Beton type B untuk sloof, kolom, ring balk &
pondasi mesin / pompa 1pc : 2ps : 3kr
Lantai beton (rabat) 1pc:3ps :6kr

C
1
2
3
4
5
6

Pekerjaan kayu / atap


Pasangan rangka kuda - kuda kamper
Pembuatan kusen pintu / jendela kamper
Pembuatan daun pintu panil
Pasangan seng gelombang BJLS 30
Pasang lisplank kamper
Jendela tralis besi

D
1
2

Pekerjaan pengecatan
Mengecat tembok dinding
Cat kayu (kusen pintu, lisplank, gording,
trails, konsol )

E
1
2
3

Pekerjaan lain lain


Pemasangan / pengadaan kunci /slot
Pemasangan / pengadaan engsel / grendel
Pemasangan / pengadaan pipa gip dia 12
untuk pengukuran SWL
Total

Volume

Satuan

Jumlah

21.45
7.02
9.40

15.090.00
16.190.00
52.600.00

323.680.00
113.653.00
494.440.00

3.46
5.00
5.30
1.05
90.45

78.880.00
275.030.00
307.440.00
416.530.00
19.710.00

272.925.00
1.375.150.00
1.629.432.00
437.356.00
1.782.769.00

2.67
1.17

2.199.000.00
363.470.00

5.871.330
425.260.00

0.60
0.08
4.12
45.00
6.50
4.50

3.328.950.00
3.552.750.00
380.950.00
68.120.00
122.880.00
275.000.00

1.997.370.00
284.220.00
1.569.514.00
3.065.400.00
798.720.00
1.237.500.00

90.00
53.30

15.448.00
26.947.00

1.390.320.00
1.436.275.00

1.00
6.00
1.00

85.000.00
17.500.00
145.000.00

85.000.00
105.000.00
145.000.00
24.840.314.00

Re-Desain Jaringan Irigasi Air Tanah Kab Kediri (Adi P)

33

Pekerjaan jaringan perpipaan


No

Uraian pekerjaan

PEKERJAAN PERSIAPAN

1
2

Pengukuran saluran untuk MC


Pengukuran bangunan untuk MC

B
1
2

Pekerjaan tanah
Galian tanah biasa untuk timbunan/ dibuang
Timb. Tanah kembali dipadatkan & dirapikan
(radial)
Pasir urug pelindung saluran pipa

3
C
1
2
3
D
1
2
3
4

E
1

Pekerjaan pasangan
Pasangan batu kali / gunung dengan speci
1pc:4ps
Siaran dengan speci 1pc:2ps
Plesteran tebal 1.5 cm dengan speci 1pc:3ps
Pekerjaan saluran pipa PVC & accessories
Pemasangan alfalfa valve dia 8
Pembuatan kunci stang pembuka / penutup
alfalfa valve
Pekerjaan pipa besi untuk untuk riser / stand
pipe dia 6
Pekerjaan pengadaan, pemasangan,
penyambungan dan pengetesan kebocoran
pipa
-Diameter 8
-Diameter 6
Pengadaan bahan / accessories
-T joint dia 6
-Elbow dia 6
-Reducer dia 8 6
-Alfalfa valve dia 8
-Air valve dia 2 dan k-eranjang pengaman
-Clamp sadle dia 6
-Percobaan pengairan air pada jaringan pipa
yang dipasang
PKERJAAN LAIN LAIN
Pembangunan rumah pompa & pagar
Pengadaan & pemasangan marmer
Pencucian sumur
Total

Volume

Satuan

Jumlah

1.9
11

336.200.00
48.170.00

638.780.00
529.870.00

609.76
503.35

15.090.00
16.190.00

9.201.278.00
8.149.236.00

91.11

52.600.00

4.792.386.00

23.40

275.030.00

6.435.702.00

56.66
176.99

15.700.00
19.710.00

889.562.00
3.488.473.00

9.00
1.00

85.500.00
132.750.00

769.500.00
132.750.00

15.05

223.070.00

3.357.200.00

8.10
1.105.00

102.150.00
65.400.00

827.415.00
72.267.000.

8.00
4.00
2.00
1.00
1.00
1.00
1.00

243.375.00
130.000.00
290.000.00
500.000.00
325.000.00
95.000.00
1.381.500.00

1.947.000.00
520.000.00
580.000.00
500.000.00
325.000.00
95.000.00
1.381.500.00

1.00
0.40
1.00

28.403.656.00
225.000.00
7.538.194.00

33.948.548.00
90.000.00
7.538.194.00
158.404.394.00

34

NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 15-34

Pekerjaan pagar rumah pompa


No

Uraian pekerjaan

Volume

Satuan

Jumlah

1
2
3
4
5
6
7
8

Galian tanah
Urugan tanah kembali
Urugan tanah dipadatkan
Urugan pasir
Beton type B
Pasangan batu kali 1pc:4ps
Plesteran 1pc:3ps
Pengadaan dan pemasangan tiang besi siku
L 50.50.5
Pengadaan dan pemasangan kawat duri
Pintu kawat harmonika (1.4x4m)
Pengecatan tembok
Pengecatan besi
Kunci gembok

7.00
2.50
17.44
1.55
0.39
2.43
13.50
42.70

15.090.00
16.190.00
16.190.00
52.600.00
2.199.000.00
275.030.00
19.710.00
19.050.00

105.630.00
40.475.00
282.353.00
81.530.00
857.610.00
668.250.00
266.085.00
813.435.00

350.00
5.20
3.00
17.20
1.00

2.600.00
250.000.00
15.448.00
15.448.00
8.850.00

910.000.00
1.300.000.00
46.344.00
265.705.00
8.850.00.00

9
10
11
12
13

Total

5.646.267.00

Total : Rp.489.040.975.00
Total biaya operasi dan pemeliharaan dan biaya awal = Rp.489.040.975.00 +
79.912.500.00 = Rp.568.953.475.00

Perhitungan IRR
Tahun ke
1
2
3
4
5

IRR sebelum ( % )
29.37
14.73
8.96
6.66
6

IRR sesudah ( % )
0
15.52
14.75
11.905
10.274

Perhitungan BCR
- Menghitung Present Value of Benefit
Tahun ke
Benefit (B)
df
1
1.146.125.000
0.877
2
1.146.125.000
0.769
3
1.146.125.000
0.675
4
1.146.125.000
0.592
5
1.146.125.000
0.519
Total 1 - 5
6
1.146.125.000
0.456
7
1.146.125.000
0.400
8
1.146.125.000
0.351

PV Benefit
1.005.151.625
881.370.125
773.634.375
678.506.000
594.838.875
3.933.501.000
522.633.000
458.450.000
402.289.875

Re-Desain Jaringan Irigasi Air Tanah Kab Kediri (Adi P)

9
1.146.125.000
0.308
10
1.146.125.000
0.270
Total 1 - 10
- Menghitung Present Value of Cost
Tahun ke
Cost (C)
df
1
589.148.000
0.877
2
589.148.000
0.769
3
589.148.000
0.675
4
589.148.000
0.592
5
589.148.000
0.519
Total 1 - 5
6
589.148.000
0.456
7
589.148.000
0.400
8
589.148.000
0.351
9
589.148.000
0.308
10
589.148.000
0.270
Total 1 - 10

35

353.006.500
309.453.750
5.979.333.875
PV Cost
516.682.796
453.054.812
397.674.900
348.775.616
305.767.812
2.021.955.936
268.651.488
235.659.200
206.790.948
181.457.584
159.069.960
3.073.685.116

Perhitungan PBP (Pay Back Period)


I
PBP =
(B C) D
=

568.953.475
(1.146.125.000 589.148.000) 56.895.347.5

= 0.93 th = 11 bulan.
Dari perhitungan diatas dapat dilihat BCR>1 maka proyek layak untuk
dilaksanakan dan modal investasi jaringan belum bisa kembali dalam 11 bulan.
KESIMPULAN. Kesimpulan berdasarkan pembahasan diatas adalah sebagai
berikut :
Hasil pemompaan uji memperlihatkan bahwa potensi air adalah cukup
untuk memenuhi kebutuhan air di lahan seluas 26.5 ha dan uji kualitas air
tanah memenuhi kualitas standar irigasi.
Dengan adanya pemompaan air tanah di daerah perencanaan (Desa
Gadungan), maka pola tata tanam di daerah tersebut dapat di tingkatkan
sehingga dapat menambah produksi pertanian.
Dengan melihat keadaan topografi dan pemanfaatan lahan seoptimal
mungkin, maka direncanakan jaringan irigasi saluran tertutup. Selain itu
kehilangan air selama pengaliran sangat kecil dibanding dengan jaringan
irigasi saluran terbuka.

36

NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 15-34

Berdasarkan perhitungan hidrolika saluran tertutup, maka sistem


pembuangan udara dipilih dengan menggunakan pipa besi tegak (stand
pipe) karena tekanan air paling maksimum sistem adalah 5.74 m < 6 m.
Karena pompa hanya dapat beroperasi 18 jam perhari dan supaya air
terbagi secara adil sesuai kebutuhan maka diadakan giliran dalam
pembagian air. Agar pengoperasian sederhana dan mudah diingat oleh
petani, maka jadwal giliran dibuat selama satu minggu.
Biaya Investasi Jaringan akan kembali dalam 11 bulan.
Dari perhitungan Analisa Ekonomi maka dapat dibuat perbandingan
antara sebelum dan sesudah adanya jaringan :
Sebelum adanya Jaringan Pipa
Sesudah adanya Jaringan Pipa
- Intensitas
dan
hasil
- Intensitas
dan
hasil
produksi tanaman tidak
produksi tanaman bisa
bisa maksimal
maksimal
- Pola tanam padi (26,5 Ha)- Pola tanam padi (26,5 Ha)pol (15,9 Ha)-Pol (10,6 Ha)
padi (26,5 Ha)-Pol (26,5 Ha)
- Hasil produksi pertahun
- Hasil produksi pertahun
Rp. 510.125.000
Rp. 1.146.125.000 (naik 125
% dari hasil produksi
- Butuh
tenaga
manusia
sebelum adanya jaringan)
untuk mengairi sawah ( cost
- Tidak
butuh
tenaga
tambah)
- IRR tahun kedua 14,73 %
manusia untuk mengairi
- BCR tidak di analisa.
sawah
- IRR pada tahun kedua 15,52
% > i Bank (untung)
- BCR 1,5 >1 (ok)

REFERENSI
Direktorat Jendral Pengairan, Departemen PU,1986, Standar Perencanaan
Jaringan Irigasi KP-01, CV. Galang Persada, Bandung.
Direktorat Jendral Pengairan, Departemen PU,1986, Standar Perencanaan
Jaringan Irigasi,Bagian Penunjang, CV.Galang Persada,Bandung.
Direktorat Jendral Pengairan, Departemen PU,1989, Petunjuk Praktis Operasi
Irigasi,Departemen PU,Jakarta.
Seminar tentang air tanah,PIAT, 1983, PIAT, Surabaya.
Mahida,U.N, 1981, Pencemaran Air dan limbah industri, CV. Rajawali, Jakarta.
Anggraini, Ir, Msc, 2002, Hidrolika Saluran Terbuka, Srikandi, Jakarta.
Purba, Radiks, 1997, Analisis Biaya dan Manfaat, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Re-Desain Jaringan Irigasi Air Tanah Kab Kediri (Adi P)

37

Anda mungkin juga menyukai