Anda di halaman 1dari 27

SAINS ARSITEKTUR II

TUGAS KECIL
BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR

Disusun Oleh :
DANNY DWI SANTOSO
NPM : 0951010028

Dosen :
1. Mohammad Pranoto S. ST. MT.
2. Heru Subiyantoro ST. MT

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERANJAWA TIMUR
2012-2013

SAINS ARSITEKTUR II
TUGAS KECIL
BANGUNAN ARSITEKTUR YANGRAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR

Disusun Oleh :
DANNY DWI SANTOSO
NPM : 0951010028

Dosen :
1. Mohammad Pranoto S. ST. MT.
2. Heru Subiyantoro ST. MT

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERANJAWA TIMUR
2012-2013

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya telah dapat menyusun Artikel Ilmiah untuk mengisi nilai
tugas MK Sains Arsitektur II.
Bangunan Arsitektur Yang Ramah Lingkungan Menurut
Konsep Arsitektur Tropis
Seiring dengan perkembangan lingkungan, iptek, serta sosial budaya yang
begitu kompleks, artikel ini disusun agar dapat membantu sebagai pengetahuan dan
mampu berperan serta dalam setiap perkembangan di era globalisasi.
Saya menyadari bahwa tersusunnya artikel ini tidak akan terlaksana dengan baik
tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak dan sumber-sumber tertentu.
Semoga portofolio ini dapat memberi kontribusi bagi kemajuan pendidikan dan
peradaban dalam masyarakat serta bagi perkembangan umumnya.
Akhirnya segala kritik dan saran terhadap portofolio ini sangat saya harapkan, demi
untuk perbaikan pada penyusunan berikutnya nanti.

Penyusun

Danny Dwi Santoso


0951010028

DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................

Kata Pengantar.............................................................................

Daftar Isi...

Bab I Kajian Materi..

1.1. Pengertian Arsitektur Tropis.

1.1.1. Penghawaan alami

1.1.2. Strategi Perancangan Iklim Tropis Lembab........

Bab II Obyek Arsitektur

2.1. Rumah Tinggal 2 lantai.

2.2. The-Quezada-Residence

11

2.3. Ira Residence.........................................................................

18

2.4. Rumah Botol..........................................................................

20

2.5. Casa Tropical.........................................................................

22

Daftar pustaka...............................................................................

27

BAB I
KAJIAN MATERI
1.1. Konsep Arsitektur Tropis
Konsep arsitektur tropis adalah suatu tahapan untuk merancang bangunan secara
alami yang memanfaatkan energi alamiah dan juga menghemat energi seperti energi
listrik ( penggunaan AC & lampu pada siang hari) dan konsep yang mengarah ke
lingkungan.
1.1.1 Penghawaan Alami
Pergantian udara panas dengan udara dingin dari luar merupakan proses yang
diharapkan pada waktu musim panas. Namun dibeberapa kondisi iklim hal tersebut
tidak memungkinkan karena temperatur luar justru lebih panas dari pada temperatur
dalam bangunan. Hal tersebut sangat penting diperhatikan jika akan melakukan
teknik penghawaan alami. Sebab dibutuhkan udara dengan temperature yang lebih
rendah untuk efektifitas pendinginan permukaan tubuh.
Proses terjadinya penghawaan alami membutuhkan pendorong terjadinya
proses tersebut. Bentuk bangunan menentukan kekuatan terjadinya penghawaan
alami. Adapun cara cara untuk mendapatkan penghawaan alami seperti dibawah :
-

Menggunakan ventilasi silang

Material yang digunakan

Vegetasi alamiah

Lingkungan denah tebuka

1.1.2. Strategi Perancangan Iklim Tropis Lembab


Karakter iklim tropis lembab mempunyai derajat kelembaban dan curah hujan
yang tinggi. Dampak kondisi tersebut adalah banyak terdapat bukaan dan naungan
berupa sosoran. Sepanjang tahun mempunyai temperatur rata-rata yang tinggi,

sehingga mempengaruhi bangunan mempunyai bukaan yang memprtimbangkan


aliran udara. Kondisi tersebut berhubungan dengan diurnal yang rendah sekitar 80C,
akibat variasi temperatur yang rendah. Radiasi matahari bervariasi dengan kondisi
sering berawan.
Tujuan dari perancangan di daerah tropis lembab adalah mereduksi temperatur
internal, memaksimalkan ventilasi untuk efektifitas evaporasi, proteksi terhadap sinar
matahari, hujan dan serangga. Beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam
iklik tropis lembab antara lain.
-

Temperatur dalam ruangan diusahakan tidak lebiih tinggi dari temperatur


luar, potensi tersebar adalah dengan memaksimalkan shading.

Memperbesar volume ventilasi untuk menghalang panas dalam ruangan.

Bangunan diusahakan mempunyai bahan light weigth untuk mempercepat


pendinginan dimalam hari.

Elevasi timur dan barat dihindari sebesar mungkin. Dinding bersifat


reflektif dan mempunyai insulasi yang baik.

Orientasi utara dan selatan diusahakan mempunyai bukaan besar untuk


ventilasi. Rungan didalam bangunan diusahakan agar mendorong
tejadinya crooss ventilation.

Bukaan dibuat untuk proteksi terhadap matahari, hujan, serangga.

Terdapat ruang-ruang yang dapat mengoptimalkan masuknya udara segar.


Orientasi bangunan sebaiknya mempertimbangkan adanya aliran udara
dingin yang masuk bangunan.

Konflik antara orientasi yang mempertimbangkan radiasi matahari dan


aliran udara sebaiknya diselesaikan dengan melakukan kontrol terhadap
radiasi matahari, dengan membuat rancangan yang memodifikasi antara
aspek bangunan dan lanskap untuk mengarahkan aliran udara segar.

Untuk bangunan tunggal sebainya lebih banyak mempertimbangkan aliran


udara segar.

BAB II
ARSITEKTUR

2.1. Rumah Tinggal 2 Lantai


Arsitek

: Herry Jani, ST

Lokasi

: Puri Indah, Jakarta Barat

Kontraktor

: PT. Triasa Teknik


Indonesia

Luas Bagnunan : 550-600 m


Luas Lahan

: 510 m

Rumah dengan dua peruntukkan massa ini merupakan pengkondisian dua unsur
fungsi, yaitu sebagai tempat tinggal pada bagian belakang dan tempat usaha pada
depan rumah yanh bentuknya mirip satu sama lain. Di antara massa ini mengapit
sebuah taman fungsional serta kolam ikan yang menyemarakkan suasana tropis pada
hunian ini. Rumah ini menggunakan atap pelana yang dinilai lebih cocok untuk iklim
tropis. Dari depan terlhat seperti rumah beratap pelana biasa, namun jika dilihat dari
samping rumah ini akan terlihat menyerupai wujud dua hunian yang saling
menyambung.

2.1.2 Denah rumah


Lantai 1
Zona Publik terdiri dari :
1. Taman
Zona Semi Privat terdiri dari :
1. Teras Depan
2. Garasi
3. Lobby
4. Ruang Keluarga
5. Toilet
6. Dapur
7. R.Santai
Zona Privat terdiri dari :
1. Kamar tidur utama
2. Kamar mandi utama

Denah Lantai 1

Lantai 2

Zona Semi Privat terdiri dari :


1. Balkon
2. Void
Zona Privat terdiri dari :
1. Ruang Kerja
2. Toilet
3. Ruang Adminitrasi
4. Coustamer Service
5. Kamar Tidur
6. Gudang
7. Toilet

2.1.3. Orientasi Bangunan

Orientasi rumah yang berlokasi


di Puri Indah, Jakarta ini adalah
mengarah

ke

jalan

kompleks

perumahan, sehingga orang atau


klien dapat mudah mengetahui dan
menjangkau rumah yang sekaligus
kantor ini.

Bangunan tersebut jika dilihat dari jalan out-in terlihat seperti tampat samping
karena membujur ke barat dan timur , alasan tersebut pada bangunan ini adalah
untuk menghindari panas matahari langsung (direct solar).

2.1.4. Sisitim Penghawaan Bangunan

Bangunan ini dari awal sudah memliki konsep rumah tropis yang memakai
penghawaan alami dengan mengoptimalkan ventilasi udara. Namun untuk menghidari
panas matahari secara langsung bangunan ini juga menggunakan shading berupa
batang alumunium yang disusun secara horizontal, disamping itu batang alumunium
juga menambah nilai estetik pada bangunan.

10

2.2. The-Quezada-Residence

Terletak di antara lebih dari 40 pohon jatuh tempo pada lokasi yang diinginkan
Ridge Tengah, 433 Lovell Avenue adalah redwood modern dan ikon kaca
menggabungkan gaya hidup santai Mill Valley dengan gaya mewah, bahan yang
kaya, dan sempurna merinci. Selesai pada tahun 2006, klasik "Mill Valley Modern
Home" adalah sebuah karya nasional diterbitkan dimiliki dan dirancang oleh dua
arsitek dan baru-baru ini ditampilkan dalam Dream Homes California Utara.

2.2.1.

AKTIFITAS/KEGIATAN RUANG
carport : yatiu ruang yang digunakan untuk parkir mobil
Ruang tamu: yaitu
digunakan untuk ruang penerimaan tamu.

Teras belakang untuk kegiatan bersantai dan


melihat suasana luar

11

studio digunakan untuk aktivitas bekerja pemilik rumah

Cuci baju dan kamar mandi


R.makan keluarga

Dapur yaitu
untuk aktivitas memasak

Ruang keluarga untuk kegiatan menonton televisi dll

12

Pada lantai 2 yaitu di utamakan sebagai ruang private seperti


kamar tidur anak dan kamar tidur utama

k.mandi/WC
K.tidur

k. tidur utama

2.2.2. PERABOT RUANG


Pada bangunan ini terdapat furniture atau perabotan
rumah pada umumnya perabot pada rumah ini banyak
menggunakan matrial kayu karena untuk memadukan
konsep rumah ini yang bergaya rumah tropis, tidak
hanya pada perabot elemen-elemen pendukungnya juga didesain mengikuti konsep
rumah,sebagian besar elemen-elemen pendukungnya di desain minimalis.
Suatu contoh pada perabotan memasak Dapur gourmet
efisien,

dirancang

untuk

menghibur,

menampilkan

Snaidero Italia pernis lemari kayu ceri, dinyalakan


countertops granit hitam, backsplash genteng baja stainless.

13

3.

PROGRAM RUANG
Program ruang pada bangunan rumah ini sangat berhubungan sekali
dengan konsep awal pada perancangan rumah tinggal ini. Berbagai program
ruang yang disyaratkan ditata dalam letak yang memperhatikan sirkulasi yang
nyaman dan efisien. Ruang studio berupa ruang kerja dan perpustakaan kecil
sengaja dirancang memisah dari ruangan lainnya agar mendapatkan suasana
yang tenang didalam rumah. Pada zona servis sengaja ditata menjadi satu
kesatuan anatara ruang makan keluarga, dapur, KM/WC dan juga laundry.
Pada denah rumah ini ruang keluarga tidak begitu menonjol karena
peletakannya dipojok. Pada teras diletakan dibagian paling belakang dan
langsung berhubungan dengan alam, sehingga memiliki suasana natural
sehingga cocok untuk bersantai dan menikmati cahaya matahari.
Kemudian pada lantai 2 dirancang untuk tempat-tempat private atau
aktivitas private yaitu berupa 3 kamar tidur.

Lantai 1

Lantai 2

14

2.2.3.

ORIENTASI BANGUNAN
Orientasi ruang yaitu peletakan bangunan atau biasa kita sebut arah
hadap. Pada bangunan ini. Pada bangunan ini terdapat pada daerah bukit yang
perbedaan level tanahnya yang berbeda sehingga bangunan ini mempunyai
arah hadap kealam sekitar yaitu berupa bukit sekitar.

Menghadap ke bukit

15

Dapat dilihat juga material yang dipakai kebanyakan memakai kaca karena ingin
menjadikan lingkungan sekitar seperti berada didalam bangunan tersebut dan juga
dapat memberikan pengaruh keluasan didalam rumah. Kemudian ada juga
pemanfaatan pohon atau vegetasi yang digunakan untuk pembayangan pada area-area
servis seperti teras belakang tersebut sehingga tidak terkena cahaya matahari secara
langsung.

2.2.4. SISTEM SIRKULASI PADA BANGUNAN

Sisetem sirkulasi pada ruangan yang pertama mulai dari carport kemudian
melalui selasar, kemudian terhubung ke dua arah sirkulasi yaitu kearah ruang kerja
dan juga ruang tamu rumah, setelah itu menuju kea rah ruang makan dan pantry
kemudian terhubung ke ruang keluarga dan juga ruang servis yaitu kamar mandi dn
loundry, kemudian keluar dari ruangan terdapat sebuah teras belakang yang
terhubung langsung ke lingkungan sekitar.
Sirkulasi udara pada lantai 1 ini menggunakan sistem linier dan ventilasi
udara sendiri menggunakan sistem silang (cross ventilation), ventilasi yang dapat
terbuka hanya sedikit namun untuk bukaan yang bersifat jendela mati hampir 30 % di
bangunan ini.

16

Sirkulasi udara pada lantai 2 langsung terhubung dari luar ke dalam, karena
banyaknya bukaan pintu yang disetiap ruangan maka udara dapat keluar masuk
bergantian untuk merendakan temperatur yang ada diruangan.
2.2.5. Pencahayaan
Pencahayaan alami juga dimanfaatkan pada bangunan ini, seperti contoh pada
ruang keluarga dan juga ruang pantry. Pada rangka atap menggunakan material
baja namun untuk penutup atap menggunakan material kaca yang dapat menahan
direct solar, sehingga pada ruang tersebut tidak memakai energi listrik pada saat
siang hari dan itu dapat menghemat energi
listrik. Hampir setiap ruangan memanfaatkan
energi matahari untuk pencahayaan pada siang
hari,

karena

bangunan

dinding

kebanyakan

menggunakan material
kaca.

17

2.2.6. Material
Pada eksterior dan interior bangunan material yang digunakan yaitu keramik
namun mempunyai tekstur seperti papan kayu, material ini juga mendukung
sebagai rumah yang ramah lingkungan. Jadi bila dilihat bangunan ini seperti
terbuat dari kayu sehingga terlihat menyatu dengan alam sekitar.

2.3. Ira Residence


Nama Proyek:

Ira Residence

Lokasi Proyek:

Sukolilo Park Regency Blok F/7,


Surabaya

Luas Tanah/Bangunan:

136/180 m2

Nama Klien:

Ibu Ira

Tahun Selesai Kontruksi:

2008

Arsitek Prinsipal :

Andy Rahman. A, ST. IAI

18

Ira Residence adalah tipikal rumah


urban bergaya kontemporer. Tampilannya
yang provokatif merupakan spirit dari gaya
hidup pemilik yang dinamis dan suka dengan
hal-hal yang

baru. Berada di kawasan

perumahan yang ada di Surabaya Timur,


Rumah ini mampu tampil menarik di
tengah-tengah lingkungan perumahan yang
bergaya

mediteranian.

Pemilik

memang

menginginkan rumahnya bisa tampil modern karena mereka sudah bosan dengan
desain rumah yang bergaya mediteranian. Rumah ini menghadap kearah timur,
dimana angin di Surabaya berhembus dari arah timur ke barat, hal ini coba kita
masukan sebagai potensi dalam merancang rumah ini.

Bila kita telaah rumah tinggal ini memiliki design


minimalis, dapat dilihat dari bentuk geometrinya yang berupa
kotak-kotak. Permainan dari bidang yang berupa batang dan
juga lempengan, dapat kita rasakan pada bangunan ini.
Sebuah keindahan bentuk dari rumah ini berupa garis-garis
vertical dan horizontal menambah kesan megah dan mewah.
Selain itu bentuk yang menonjol dapat kita lihat pada dinding
berwarna puith, seakan-akan bidang tersebut memberikan
bingkai yang sangat besar di rumah ini dan memberikan suatu titik atau sudut
pandang yang berbeda pada lantai dua tersebut.

19

Pada rumah ini memiliki design yang unik dari bentuknya sendiri dan juga
dari sisi fungsinya. Dapat kita lihat juga dari bentukan 3 dimensi fasad depan, andi
rahman merancang sedemikian rupa yang berguna untuk fentilasi atau kita sebut
wind catcher, meskipun pada rumah ini tidak terdapat AC, kita dapat merasakan
udara dingin yang masuk kedalam rumah ini dan sangat bermanfaat sekali dari segi
penghematan biaya dan juga dari segi lingkungan sekitar. ruang dan juga bentuknya
memberikan kenyamanan juga terhadap klien ini.
2.4. Rumah Botol

Pada bentuk bangunan ini sendiri, bangunan ini


termasuk mengikuti aliran rumah menimalis, dapat
dilihat dari bentuk geometri bidang yang kotak-kotak,
namun Ide membuat rumah botol itu datang dari
pekerja yang menggarap rumah emil. Mereka itu
sering mengonsumsi minuman berenergi itu. Botolbotolnya jadi sampah. Dari situ mulai ada ide, apalagi
warnanya

cokelat,

senada

dengan

warna

kayu

Perancang atau yang biasa disebut emil menghabiskan


30.000 botol bekas untuk membangun rumahnya, yang berdiri di atas tanah seluas
373 meter persegi, di kawasan Cigadung Selatan.
Program ruang pada bangunan rumah ini sangat berhubungan sekali dengan
konsep awal pada perancangan rumah tinggal ini. Berbagai program ruang yang
disyaratkan ditata dalam letak yang memperhatikan sirkulasi yang nyaman dan
efisien. Ruang keluarga sengaja dirancang menjadi pusat kegiatan didalam rumah,
dengan rancangan ruang yang memang sengaja difungsikan sebagai area berkumpul

20

keluarga, tentu saja ruangan ini sangat harus diperhatikan. Agar penghuni merasa
nyaman berada diruang ini.
Hal ini jelas pada pandangan pertama mengapa kediaman-pokok Ridwan Kamil
dari Urban Indonesia arsitektur perusahaan-disebut 'Botol House' tersebut. 60% dari
total

luas

permukaan

ditutupi

oleh

botol

daur

ulang.

Terletak di Bandung Utara, Indonesia, halaman rumah split level menempati


areal lokasi 373 meter2. Penginapan ini dibagi menjadi 3 zona: Zona 1 fitur paviliun
tamu, Zona 2 terdiri orang yang hidup dan kamar tidur anak-anak, dan Zona 3
meliputi garasi, dapur, ruang makan dan ruang perpustakaan. Dengan luas lantai
kotor 320 meter persegi, rumah itu memiliki tata letak terbuka dengan dinding partisi
minimal untuk meningkatkan aliran spasial di pedalaman. Tujuan dari desain
keseluruhan adalah untuk Reprise suasana resor, yang dicapai dengan menciptakan
pemandangan tropis dan memanfaatkan kemunduran bangunan untuk fitur air dan
kolamrenang.
Orientasi ruang yaitu peletakan bangunan atau biasa kita sebut arah hadap.
Pada bangunan ini, orientasi bangunan yaitu menghadap pada jalan dapat kita lihat
pada denah dibawah ini.

Selain ramah lingkungan, rumah botol juga


berjasa dalam penghematan energi. Dindingnya yang
terbuat dari kaca, membuat sinar matahari lebih mudah
masuk sehingga tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari.
Ruang tamu ini menggunakan material botol pada dinding bangunan, kemudian
manfaat dari botol-botol tersebut yaitu memberikan tekstur dinding yang berbeda
dengan yang lainnya dan juga untuk pencahayaan alami pada siang hari. kemudian
ada juga manfaat lainnya yaitu sebagai penghawaan alami atau pengaturan temperatur

21

udara dalam ruangan. Pada dinding bangunan yang memakai material botol tersebut,
terdapat rongga-rongga udara keluar masuk seperti fungsi umum jendela.

2.5. Casa Tropical

Munda adalah sebuah desa nelayan di sebuah pantai yang sangat besar di negara
bagian Cear, Brasil di timur laut. 3 10 '42,51 "Selatan Khatulistiwa, tahun dibagi
pada musim basah dan kering, dengan suhu berkisar antara 22 c hingga 33 c. curah
hujan berat dari Januari sampai Juli menjamin lahan subur di mana vegetasi
berkembang sampai dengan Desember.
Pemilik rumah ini menginginkan sebuah rumah liburan dengan 3 kamar tidur
yang memungkinkan kemungkinan luas kontak dengan alam. Luas bangunan ini 490
meter2 dalam waktu penyelesaian 7 bulan.
Klien menginginkan sebuah rumah liburan dengan 3 kamar tidur yang
memungkinkan kemungkinan luas kontak dengan alam.3 Lantai: 3 Landsekap benarbenar beragam dalam penggunaan dan cara mendekati alam. 1: podium, pada tingkat
jalan, melihat ke taman. Dua volume berlindung fungsi pendukung meninggalkan
ruang terbuka untuk permanen, dengan pemandangan ke taman yang luas, di bawah
bayang-bayang rumah di atas. 2: kamar yang diakses melalui galeri, yang dibungkus
dengan kulit kayu yang melakukan negosiasi privasi, pandangan, ventilasi dan

22

bayangan, ini yang terakhir diperlakukan sebagai hiasan hidup. Dinding memiliki
kekasaran batu bata kerajinan tangan, es dicat putih. 3: ruang tamu adalah rumah di
pohon-pohon, sebuah rumah kayu di atas rumah beton. Atap daun terbuka ruang bagi
3,20 m panel kaca tinggi, penggabungan pohon kelapa, bukit dan laut di pedalaman
yang terbuka.

Program ruang pada bangunan rumah ini sangat berhubungan sekali dengan
konsep awal pada perancangan rumah tinggal ini. Berbagai program ruang yang
disyaratkan ditata dalam letak yang memperhatikan sirkulasi yang nyaman dan
efisien. Program ruang ini di design sebagian besar untuk aktivitas bersama keluarga,
karena terdapat banyak ruang makan ataupun dapur bersih yang dikhususkan untuk
aktivitas bersama keluarga.
Pada lantai 2 di khususkan untuk kegiatan private bagi pemilik rumah, dapat
kita lihat dari denah lantai 2 terdapat 3 kamar tidur+kamar mandi disetiap kamar
tidur.
Pada rumah ini menginginkan sebuah rumah liburan dengan 3 kamar tidur yang
memungkinkan kemungkinan luas kontak dengan alam. Kami telah menggantikan
solusi konvensional dalam arsitektur domestik - volume kompak dengan sirkulasi
internal - dengan galeri yang mengelilingi 3 lantai rumah, dan sesuai dengan 50%
dari total area. Kedua kulit kayu yang menyelubungi galeri dan atap ditunda,
penampungan rumah dari Matahari sambil menjaganya agar tetap permeabel ke
Selatan angin dingin, menghindari kebutuhan AC.
sistem di mana bumi, matahari dan bayangan, pohon kelapa dan pohon lainnya,
bukit pasir dan laut, akan melengkapi desain rumah, menunjukkan pengalaman kental
dan sensual dari dekat dan alam jauh.

23

rumah ini terdapat disudut pertigaan jalan namun orientasi rumah ini tidak
mengikuti arah hadap ke jalan tersebut, namun menghadap ke arah selatan. Dapt kita
lihat pada gambar potongan dibawah

Bentukan bangunan mengikuti gaya minimalis dan mengikuti suasana alam


sekitar dan material sebagian besar memakai material kayu.
eksterior & interior bangunan ini

juga menggunakan material kayu pada

konstruksi kolom, rangka atap bangunan, lantai, serta shading bangunan.

24

sebagai hiasan hidup. Dinding memiliki kekasaran batu bata kerajinan tangan, es
dicat putih. 3: ruang tamu adalah rumah di pohon-pohon, sebuah rumah kayu di atas
rumah beton. Atap daun terbuka ruang bagi 3,20 m panel kaca tinggi, penggabungan
pohon kelapa, bukit dan laut di pedalaman yang terbuka.
Bentukan bangunan mengikuti gaya minimalis dan mengikuti suasana alam
sekitar dan material sebagian besar memakai material kayu.
kemudian

Meja dapur Pada bangunan ini terdapat furniture atau perabotan

rumah pada umumnya perabot pada rumah ini banyak menggunakan matrial kayu
karena untuk memadukan konsep rumah ini yang bergaya rumah tropis, tidak hanya
pada perabot elemen-elemen pendukungnya juga didesain mengikuti konsep rumah,
sebagian besar elemen-elemen pendukungnya di desain minimalis.

Suatu

contoh

pada

perabotan

memasak Dapur gourmet efisien, dirancang untuk menghibur, menampilkan Snaidero


Italia pernis lemari kayu ceri, dinyalakan countertops granit hitam, backsplash
genteng baja stainless.

25

pada tempat tidur memakai bahan/ material dari


kayu yang menyesuaikan konsep awal yaitu natural desain.

26

DAFTAR PUSTAKA
1. Materi perkuliahan Heru Subiyantoro ST. MT
2. www.Artdaily.com
3. www.Google.com

27

Anda mungkin juga menyukai