Anda di halaman 1dari 168

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

DASAR-DASAR ELECTRICAL
Tujuan :
memperoleh pengetahuan dasar tentang listrik dan
elektronik sehingga dapat menerapkan pengetahuan
ini
untuk
memperbaiki
kendaraan
yang
sesungguhnya.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

DASAR-DASAR ELECTRICAL
1 Konduktor dan Non Konduktor

1. Konduktor

: Bahan yg mempunyai tahanan kecil dan mudah


menghantarkan arus. Perak, tembaga,
aluminium, besi, karbon.

2. Isolator

: Bahan mempunyai tahanan besar tidak mudah


menghantarkan arus. Kaca, keramik, bakelite

3. Semikonduktor : Bisa menjadi konduktor atau non konduktor,


tergantung pada kondisi tertentu dari luar,
(arah listrik, medan magnet, cahaya, getaran,
panas). Germanium, silikon

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BASIC ELECTRICAL
Tujuan : Memperoleh pengetahuan dasar tentang listrik dan elektronik.
1.1 Tegangan dan Arus
Tegangan listrik (Voltage) adalah
perbedaan potensial listrik antara dua
titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan
dalam satuan VOLT (V).
Arus
listrik
(Current)
adalah
banyaknya muatan listrik yang mengalir
melalui suatu titik dalam sirkuit listrik
tiap satuan waktu, dinyatakan dalam
satuan AMPERE (A)

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BASIC ELECTRICAL
1.1 Tegangan dan Arus

Arus Searah
DC (Direct Current)

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Arus Bolak-balik
AC (Alternating Current)
5

BASIC ELECTRICAL
1.2 Resistansi Listrik

Resistansi listrik adalah tahanan terhadap mengalirnya arus listrik, dinyatakan


dalam satuan OHM ().
Resistan 1 Ohm adalah tahanan yang dapat dilalui arus 1 A ketika tegangannya
6
1 V.
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BASIC ELECTRICAL
1.3 Hukum Ohm
V
I

V =IxR

V = Tegangan (volt)
I = Arus (amper)
R = Tahanan (ohm)

I =V/R
R = V/I

1.4 Hukum Kirchoff


1.

I4

Arus total yang masuk ke dalam titik


manapun dalam suatu sirkuit sama
dengan arus total yang mengalir keluar
dari titik tersebut

I3

I 1 + I3 + I5 = I2 + I4

I1
V1

2. Jumlah Tegangan sumber sama


dengan jumlah tegangan masingmasing beban

Vs = V1 + V2 + V3

R1
R2
VS
R3
V3

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

I2

I5

V2

BASIC ELECTRICAL
1.4 Rangkaian Listrik
Seri
I

I1

R1

V1

I = I1 = 12 = I3

V2

Vs = V1 + V2 + V3

V3

Rtotal = R1 + R2 + R3

Vs
I2

I3

R2

R3

Dik :
Vs = 12 V
R1 = 3 Ohm
R2 = 2 Ohm
R3 = 1 Ohm
8

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Dit : R Total ?
I Total ?
V1 ?
V2 ?
V3 ?

BASIC ELECTRICAL
1.5 Rangkaian Listrik
Paralel

I3
I

IV21

R2
I

IV12
Vs

R3

Vs = V1 = V2 = V3

R1

I =I1 + I2 + I3

V3

1
1
1
1
=
+
+
R total R1 R2 R3
Dik :
Vs = 12 V
R1 = 4 Ohm
R2 = 3 Ohm
R3 = 2 Ohm
9

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Dit : R Total ?
I Total ?
I1 ?
I2 ?
I3 ?

BASIC ELECTRICAL
1.6 Microcomputer
Input
Air Flow Sensor
(intake air rate)
Intake air temperatur sensor
(Intake air temperatur
sensor)
Coolant temperatur sensor
(Coolant temperatur sensor)
Throttle sensor
(throttle opening)
Boost sensor
(Supercharge pressure)
Vihecle speed sensor
(Vehicle speed)
Idle switch
(Idle state)
Variable resistor
(Idle air/fuel ratio manual adjustment)
Key switch
(Cranking Signal)
Ignition coil
(engine revolution signal)
O2 sensor
(Oxygen concentration in exhaust)

CPU

I/O

Memory
(ROM)

Output
Injector
Power Transistor
Fuel Pump
Solenoid Valve

(Fuel Injection Amount)


(Ignition Timing)

Memory
(RAM)
10

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PENGUKURAN LISTRIK
2.1 Circuit Tester
Dalam melakukan pengukuran kelistrikan diperlukan alat ukur :
1. Ampermeter (mengukur arus listrik)
2. Voltmeter (mengukur tegangan Listrik)
3. Ohm meter (untuk mengukur nilai tahanan listrik)
Dari ketiga alat pengukuran listrik itu kita kenal dengan Multitester
Dalam pengunaan alat ukur listrik perlu
diperhatikan tata cara pengunaannya,
batas maksimal yang dapat diukur,
supaya alat ukur tidak menjadi rusak :

11
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PENGUKURAN LISTRIK
2.2 Pengukuran Listrik
Pengukuran Tahanan (Resistansi)
a. Menempatkan range selector pada Ohmmeter
(skala yang diinginkan)
( x 100K x 1K x 10 x 1 )
b. Melakukan zero setting dengan menghubungkan
probe merah dengan probe hitam, lalu putar zero
knob
c. Pengukuran dilakukan pada rangkaian
terbuka/open circuit atau pada saat S/W OFF
d. Pengukuran dilakukan secara paralel terhadap
bebannya
e. Polarity bebas (posisi probe boleh bolak-balik)

12 Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Tegangan DC
a. Menempatkan range selector pada DC
voltmeter tertinggi
(1000 - 250 50 10 - 2,5 0,25) Volt
b. Melakukan zero pointer
c. Menghubungkan voltmeter secara paralel
dengan beban yang di ukur (lihat gambar)
d. Penggunaan probe tidak terbalik.
Probe ( + / merah ) pada +
Probe ( - / hitam ) pada
e. Pengukuran dilakukan pada rangkaian yang
close circuit (rangkaian tertutup) atau pada
saat S/W ON.

13 Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran Arus DC
a. Menempatkan range selector pada DC
ampere tertinggi
(0,25A, 25mA, 2,5mA, 50A)
b. Melakukan zero pointer
c. Menghubungkan amperemeter secara seri
dengan beban yang di ukur (lihat gambar)
d. Penggunaan probe tidak terbalik.
Probe ( + / merah ) pada +
Probe ( - / hitam ) pada
e. Pengukuran dilakukan pada rangkaian yang
close circuit (rangkaian tertutup) atau pada
saat S/W ON.

14 Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PENGUKURAN LISTRIK
2.3 Rumus Pengukuran Listrik

Rumus Pengukuran Multimeter Analog


RANGE SELECTOR X POSISI JARUM
NILAI =
SKALA MAXIMUM

15
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PENGUKURAN LISTRIK
AMPEREMETER

1
R. selector

2.5mA

2
0.25

3
25 mA

4
50 A

Pointer
Skala Max
Nilai
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

16

5
0.25

PENGUKURAN LISTRIK
VOLTMETER

R. selector

50

2.5

10

250

0.25

Pointer
Skala Max
Nilai

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

17

PENGUKURAN LISTRIK
OHM METER

R. selector

10

100

1K

100K

Pointer
Nilai

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

18

DASAR-DASAR ELECTRICAL
1-11-1 Kapasitor

Q=C.V

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Q: Jumlah muatan electric


C: Kapasitansi
V: Voltage

DASAR-DASAR ELECTRICAL
1-12 Fuse / Fusible Link
Fungsi : sebagai pengaman rangkaian atau sistem

Lokasi fusible link

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

DASAR-DASAR ELECTRICAL
Pembacaan
Resistor

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

DASAR-DASAR MAGNET
2 Dasar Magnetisme

Bar magnet dan garis pada gaya magnetik

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

DASAR-DASAR MAGNET
2-1 Coil ( Kumparan )

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

DASAR-DASAR MAGNET
2-2 Hubungan Antara Arus dan Medan Magnet
2-2-1 Right-hand Screw Thread Rule

Medan magnetik menghasilkan arah arus

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Right-hand screw thread rule

DASAR-DASAR MAGNET
2-2-2 Medan Magnet Bertindak pada Coil

Medan magnetik dihasilkan dalam coil

Electromagnet

Electromagnet (terdapat-core)

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

DASAR-DASAR MAGNET
2-2-3 Right-hand Thumb Rule

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

2-2-4 Fleming Right Hand Rule

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

SEMI KONDUKTOR
3-1 Semikonduktor Tipe P dan N

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BASIC ELECTRICAL
1.6 Semikonduktor
Thermistor

Perubahan nilai resistansi pada thermistor bergantung


pada perubahan suhu.

Aplikasi Thermistor di kendaraan :


NTC : Intake Air Temperature Sensor dan
Coolant Temparature Sensor
PTC : Perubahan resistansi pada Stepper
Motor akibat panas

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BASIC ELECTRICAL
Diode

Dioda adalah komponen elektronika


yang terbuat dari semikonduktor,
yang berfungsi mengalirkan arus
hanya pada satu arah.

Karakteristik dioda

Dioda biasa hanya mengalirkan arus


pada bias maju (forward bias), padu
bias mundur (reverse bias) arus tidak
dapat dialirkan.
Forward Direction

Reverse Direction

K
Lampu ON

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

A
Lampu OFF

BASIC ELECTRICAL
Diode Zener

Simbol Dioda Zener :

Fungsi

: Sebagai Pengatur tegangan (Penstabil)

Syarat Kerja Dioda zener :


Dioda zener akan bekerja bila dipasang
secara reverse direction.
Dioda zener dipasang secara forward
direction maka berfungsi sebagai dioda
biasa.
Digunakan sebagai regulator tegangan
atau penstabil tegangan.

32 Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BASIC ELECTRICAL
Transistor

Simbol Transistor :

Syarat bekerja (ON) :


Transistor NPN : VB > VE
Transistor PNP : VE > VB

Fungsi : Sebagai switching dan amplikasi (penguat arus)

33
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

SEMI KONDUKTOR
3-7 Integrated Circuit ( IC )

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

SEMI KONDUKTOR
Jenis jenis IC
Klasifikasi berdasarkan Scale of Integration :
SSI ( Small Scale Integrated Circuit )
MSI ( Medium Scale Integrated Circuit )
LSI ( Large Scale Integrated Circuit )
VLSI ( Very Large Scale Integrated Circuit )
Klasifikasi berdasarkan penerapan dan struktur :
1. Analog IC
2. Digital IC

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BATTERY
Battery

Battery

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Plate Group

BATTERY

Perubahan kimia selama pengosongan dan isi ulang

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BATTERY
Kapasitas Battery
Faktor-faktor yang berpengaruh pada kapasitas battery.
i) Dimensi, bentuk dan jumlah plate
ii) Spesifikasi gravitasi, temperatur dan jumlah electrolyte
iii) Material, bentuk dan dimensi pada separator
iv) Perakitan konstruksi
1. PENGISIAN DENGAN ARUS KECIL

2. PENGISIAN DENGAN ARUS BESAR

WAKTU PENGISIAN : 0,5 ~ 1 JAM

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BATTERY
Tindakan pencegahan selama pengisian
i) Pastikan bahwa temperatur
electrolyte tidak melebihi 45C selama
pengisian.
ii) Ketika dua atau lebih battery yang
sama diisi pada saat yang sama,
hubungkan mereka dengan charger
dalam seri,
Nilai standar : 1,220 1,290 (200 C )

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Fungsi
Untuk pertama kali memutarkan engine supaya didapat langkah kompressi
sehingga terjadi pembakaran

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Reduction Type

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Pinion Type

Planetary Gear Type

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Pengoperasian pada Stater Motor

Ketika starter switch diputar ke ON

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Penyetelan Pinion Gap

Perhatian
Pengetesan ini harus dilakukan dgn cepat ( < 10 s) untuk mencegah coil terbakar

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Pengetesan Magnetic Switch Pull In

Pengetesan Free Running

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Pengetesan Magnetic Switch Hold In

Pengetesan Magnetic Switch Return

STARTING SYSTEM
Pengetesan Ground Field Coil

Armature Coil Short Circuit Test

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Brush Holder

Pengecekan Hubungan Armature ENGINE

STARTING SYSTEM

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Urutan pelepasan
1 Starter relay
2 Starter
PERINGATAN
Sebelum melepas starter, lepaskan dan isolasi
kabel & terminal ()
battery.
Sangat berbahaya membiarkan kabel () battery
tetap terhubung, karena tegangan battery masih
mengalir di terminal B.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
PERHATIAN
Jangan melepaskan rear dan front bearing, kecuali ditemukan cacat/kerusakan.
Pastikan ball jangan sampai hilang, karena kemungkinan ball ikut keluar saat pelepasan armature.
Rubber packing dapat digunakan kembali bila tidak ditemukan cacat selama proses pembongkaran.
Saat melakukan pembongkaran pada bagian motor dan hanya dibutuhkan pemeriksaan pada brush dan part
yang berhubungan, tidak perlu melakukan pelepasan pinion dari starter motor.
Pastikan melepaskan pinion sebelum melakukan pembongkaran part lainnya.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Pekerjaan sebelum pembongkaran
Mating mark: Rear bracket dan yoke

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Pembongkaran: Pinion

Untuk melepas pinion, arus harus diberikan pada starter untuk membuat pinion keluar.
PERINGATAN
Setelah starter diberi arus, jangan sampai pinion yang keluar dan berputar mengenai tangan Anda.
Kemungkinan magnetic switch akan sangat panas selama proses pemeriksaan, maka berhati-hatilah dan jangan
sampai menyentuhnya.
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
PERHATIAN
Pemberian arus pada pull-in coil P tidak boleh lebih
dari 10
detik, dan jangan memberi arus pada holding coil H
lebih
dari 30 detik. Jika hal tersebut dilakukan, maka
kemungkinan
coil akan mengalami overheat dan terbakar.
Untuk mengeluarkan pinion dengan gaya springnya
sendiri,
pastikan untuk memberi arus pada starter saat
posisinya
tepat.
Bila starter tidak diberi arus dan lever tertarik untuk mengeluarkan pinion, maka front bracket dan/atau lever
kemungkinan akan mengalami kerusakan dikarenakan terjadi kejutan saat pelepasan stopper ring.
Arus tinggi (100 A atau lebih) akan mengalir saat arus diberikan pada starter. Untuk melakukan pemeriksaan,
gunakan kabel booster atau sejenisnya. Dan juga pastikan bahwa sambungan terpasang dengan baik.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM

Hubungkan starter seperti ilustrasi di samping.

Operasi berikut dilakukan dengan memberikan arus


pada starter. Dengan demikian, seluruh prosedur
pelepasan pinion harus diselesaikan dalam waktu 30
detik.
Aktifkan switch 1 dan 2 untuk mensuplai arus ke starter.
Pinion akan keluar dan berputar.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
PERHATIAN
Ketika switch 1 dan 2 diaktifkan, pada pull-in coil P dan
holding coil H akan mengalir arus. Rangkaian akan terhubung
tanpa ada arus tegangan di terminal B starter, maka arus akan
mengalir ke pull-in coil bersamaan dengan putaran pinion.
Matikan switch 2 (dalam 5 detik) setelah pinion mulai
berputar untuk mencegah pull-in coil terbakar.

PERHATIAN
Ketika starter diberi arus lagi (bertenaga), maka
pinion akan tertarik secara mekanis. Dengan demikian,
stopper ring akan kembali ke ring groove pada pinion
stopper. Bila hal ini terjadi, beri arus lagi pada starter
dan lanjutkan dengan prosedur pelepasan pinion lagi.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Pembongkaran: Yoke dan brush holder
Angkat brush dari commutator dan tahan pada kondisi
tersebut dengan menggunakan brush spring.
Tarik part A di setiap brush spring dan angkat brush.
Tahan brush pada posisi seperti ilustrasi di samping .
Lepaskan yoke dan brush holder.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Pembongkaran: Gear shaft dan internal gear
Lepaskan E-ring dan kemudian gear shaft serta internal
gear dari overrunning clutch. Lakukan hal berikut bila
gear shaft tidak dapat dilepaskan dikarenakan macetnya
bagian spline pada gear shaft dengan internal part pada
overrunning clutch.
Tekan gear shaft berlawanan dengan overrunning
clutch.
Putar gear shaft sekitar 1/8 putaran untuk mengubah
posisi bagian spline.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Pembongkaran: Front bearing

Pemeriksaan: Magnetic switch

Lakukan pemeriksaan pemeriksaan berikut. Ganti switch


bila ditemukan kerusakan.
(1) Test for coil open circuit
Pastikan terdapat hubungan antara terminal S dan M.
Pastikan terdapat hubungan antara terminal M dan body.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
(2) Test for fused-together contact
Pastikan tidak terdapat hubungan antara terminal B
dan M.

(3) Test for contact-to-contact continuity


Tekan ujung dari magnetic switch mendekati internal
contact. Kemudian,pastikan terdapat hubungan antara
terminal B dan M.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Pemeriksaan: Brush spring pressure
Bila menggunakan brush baru, ukur beban yang diperlukan untuk
memisahkan brush spring dari brush.
Ganti brush spring bila hasil pengukuran di bawah limit yang telah
ditentukan.

Pemeriksaan: Brush ()

(1) Brush length


Bila terdapat salah satu brush () lebih pendek dari limit tertentu, maka
brush tersebut harus diganti.
PERHATIAN
Brush () dan brush holder harus diganti secara bersamaan.
(2) Armature commutator contact surface pada brush
Bila commutator contact surface dari salah satu brush kasar atau terdapat
keausan yang tidak rata, haluskan dengan menggunakan amplas

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Pemeriksaan: Brush holder

Bersihkan brush holder (+) dan holder plate (),


kemudian pastikan tidak terdapat hubungan antara
keduanya.
Bila terdapat hubungan antara brush holder (+) dan
holder plate (), maka kemungkinan terjadi short circuit
dan brush holder harus diganti.

Pemeriksaan: Yoke

(1) Test for coil open circuit


Pastikan terdapat hubungan antara kabel dan brush (+) .
Bila tidak terdapat hubungan, maka kemungkinan terjadi
open circuit dan yoke atau brush (+) harus diganti.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
(2) Test for coil grounding
Pastikan tidak terdapat hubungan antara yoke dan brush (+).
Bila terdapat hubungan, maka coil ter-ground. Periksa isolasi
pelindungnya dan ganti yoke dan brush (+) bila isolasi pelindungnya tidak
dapat diperbaiki lagi.
PERHATIAN
Coil kemungkinan ter-ground pada yoke dikarenakan terdapatnya
kumpulan partikel-partikel akibat pengikisan di brush dan/atau armature.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Pemeriksaan: Brush (+)

(1) Brush length


Bila terdapat salah satu brush (+) lebih pendek dari limit
tertentu, maka brush tersebut harus diganti.
(2) Armature commutator contact surface pada brush
Bila commutator contact surface dari salah satu brush kasar
atau terdapat keausan yang tidak rata, haluskan dengan
menggunakan amplas.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Pemeriksaan: Armature

(1) Test for coil short circuit


Tahan iron rod secara parallel dengan armature.
Putar armature secara perlahan dengan menggunakan
tangan.
Bila iron rod bergetar atau tertarik ke arah armature,maka
terjadi short-circuit pada coil dan armature harus diganti.

(2) Test for coil grounding


Pastikan tidak terdapat hubungan antara
commutator dan core (atau shaft).
Bila ditemukan hubungan, maka coil akan ter-ground
dan armature harus diganti.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
(3) Commutator outside diameter
Ganti armature bila hasil pengukuran berada di luar
spesifikasi.

(4) Runout dari commutator periphery


Bila hasil pengukuran melebihi limit yang telah
ditentukan, perbaiki commutator pada armature, dan
pastikan outside diameter tetap dalam spesifikasinya.

(5) Kondisi dari permukaan commutator


Bila permukaan kasar dan mengalami keausan,
perbaiki dengan menggunakan amplas.
Setelah mengamplas permukaannya, periksa besar
runout pada commutator.
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
(6) Mold depth antar segment
Perbaiki atau ganti armature bila hasil pengukuran berada
di bawah limit yang telah ditentukan.
Untuk memperbaiki armature, gosok bagian yang
diilustrasikan di samping.
Perbaiki atau ganti armature bila terdapat keausan seperti
ilustrasi di samping.
O : Dapat diterima
X : Tidak dapat diterima

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Pemeriksaan: Overrunning clutch
Ganti overrunning clutch bila ditemukan ketidaknormalan pada
pemeriksaan berikut :
Putar shaft searah B dan pastikan dapat berputar dengan lancar.
Putar shaft searah A dan pastikan ini terkunci.

Pemeriksaan: Performance dan pinion gap

Setelah merakit starter, lakukan pemeriksaan dengan


memberikan arus pada starter.
PERINGATAN
Setelah starter diberi arus, jangan sampai pinion yang keluar
dan berputar mengenai tangan Anda.
Kemungkinan magnetic switch akan sangat panas selama
proses pemeriksaan, maka berhati-hatilah dan jangan sampai
menyentuhnya.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
(2) Pinion gap
Hubungkan starter seperti ilustrasi di samping.

Operasi berikut dilakukan dengan memberikan arus


pada starter. Dengan demikian, seluruh prosedur
pengukuran pinion gap harus diselesaikan dalam 30
detik.
Aktifkan switch 1 dan 2 untuk mengalirkan arus
pada starter. Pinion akan keluar dan berputar.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Setelah pinion mulai berputar, segera matikan switch 2
(dalam waktu 5 detik) untuk menghentikan laju putaran pinion.
Setelah pinion mulai berputar, segera matikan switch 2
(dalam waktu 5 detik) untuk menghentikan laju putaran pinion.
PERHATIAN
Ketika switch 1 dan 2 diaktifkan, pada pull-in coil P dan
holding coil H akan mengalir arus. Rangkaian akan terhubung
tanpa ada arus tegangan di terminal B starter, maka arus akan
mengalir ke pull-in coil bersamaan dengan putaran pinion.
Matikan switch 2 (dalam 5 detik) setelah pinion mulai berputar
untuk mencegah pull-in coil terbakar.
Tarik keluar ujung overrunning clutch dan kemudian dorong
pelan ujung dari overrunning clutch dan ukur besar pergeseran
dalam arah axial, seperti pinion gap.
Matikan switch 1 untuk memberikan daya lagi pada starter.
Bila hasil pengukuran di luar dari spesifikasi yang telah
ditentukan, maka ganti lever.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Service standard (satuan: mm)

PERHATIAN
Pinion gap harus disetel bila melakukan penggantian magnetic switch.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

STARTING SYSTEM
Trouble Shooting

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

CHARGING SYSTEM
Fungsi Alternator
1. Sebagai Pembangkit listrik (generator)
2. Sebagai Penyedia listrik untuk komponen komponen listrik di kendaraan
3. Sebagai Charging/mengisi batery

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

CHARGING SYSTEM
Tipe Alternator
1. Alternator Tipe Brushed

Brushed alternator dengan vacuum pump

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

2. Alternator Tipe Brushless

Brushless alternator

CHARGING SYSTEM
CARA KERJA SISTEM PENGISIAN DALAM RANGKAIAN

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

CHARGING SYSTEM

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

CHARGING SYSTEM

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

CHARGING SYSTEM
5-4 Rotor
Rotor assembly (brushed alternator)

Rotor assembly
(brushless alternator)

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

CHARGING SYSTEM
Prinsip pengoperasian pada brushless alternator

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

CHARGING SYSTEM
Stator
Stator terdiri dari stator core, stator coil, dll
seperti ditunjukkan pada Gambar. Stator
core, yang merupakan perakitan cylindrical
pada iron layer yang tipis terikat bersama,
membentuk bagian untuk magnetic flux
dengan rotor core. Dalam inner periphery
pada stator core, slot yang disediakan di
mana stator coil dipasang.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

CHARGING SYSTEM
Diode
Dua perakitan diode - salah satunya memiliki tiga atau empat diode positif dan
diode holder dan yang lainnya memiliki jumlah yang sama pada diode negatif
dan diode holder - yang digunakan.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

CHARGING SYSTEM
Voltage Regulator
Voltage regulator memiliki control circuit dengan yang IC yang terintegrasikan
dan membentuk charge control circuit dengan encased terminal yang terhubung
ke alternator. Regulator body dibangun kedalam alternator.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

CHARGING SYSTEM
Prinsip Rectification oleh Dioda

Mengkonversi arus bolak-balik ke arus langsung disebut rectification.


Walaupun terdapat berbagai cara untuk mencapai rectification, alternator
menggunakan diode untuk melakukannya.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

CHARGING SYSTEM
Pengoperasian Pengisian Circuit

Pengisian circuit pada IC voltage regulator

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Pemeriksaan Alternator
WARNING !!!
Pastikan melepas dan mengisolasi terminal ()
battery untuk mencegah terjadinya cedera
saat bekerja pada rangkaian electrical.
Tegangan battery selalu mengalir ke terminal B
saat terminal () battery terhubung.
Untuk menghubungkan ke switch, gunakan
lead wire yang diameternya sama atau lebih
besar dengan chassis harness yang terhubung
ke terminal B.
Putar switch dan pastikan
menunjukkan tegangan battery.

bahwa

voltmeter

Start engine.
Nyalakan semua switch lampu di kendaraan dengan
segera.
Akselarasikan engine hingga mencapai kecepatan seperti
yang ditunjukkan di bawah ini, kemudian ukur arus output
alternator. Sekitar 2300 rpm.
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Alternator dapat dikatakan baik bila hasil pengukuran

Pemeriksaan Alternator
1. Pengujian pada test bench

Lakukan dengan nilai resistansi disetel maksimum


(kondisi dimana arus sulit/ tidak mengalir), tutup switch
K1 dan K2.
Sambil menaikkan putaran alternator secara perlahan,
kurangi nilai resistansi untuk mengukur nilai arus dengan
tegangan terminal tertentu dan putaran tertentu pula.
Bila didapat hasil pengukuran menyimpang dari nilai
standar, maka periksa setiap bagian alternator.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Pemeriksaan Alternator
2. Pengujian saat terpasang pada kendaraan
Pasang voltmeter, ammeter dan switch yang terhubung
dengan terminal B Alternator.
CATATAN
Switch pada kondisi OFF.
Putar switch ke posisi ON dan pastikan bahwa voltmeter
menunjuk tegangan battery.
Hidupkan engine dan nyalakan semua lampu serta
perlengkapan listrik lainnya, naikkan rpm engine kemudian
baca arus maksimum saat putaran alternator mencapai 5000
rpm (putaran engine kira-kira 2410 rpm).
Bila arus yang terbaca 70% atau lebih dari output nominal,
maka alternator berada pada kondisi normal.

CATATAN
Pengujian di kendaraan adalah cara pengujian yang paling mudah dilakukan, akan tetapi
cara pengujian yang paling tepat adalah pada test bench.
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Pemeriksaan Alternator
Service standard (satuan: mm)

Torque pengencangan (satuan: kgfm)

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Pemeriksaan Regulator
PERINGATAN
Pastikan melepas dan mengisolasi terminal () battery untuk
mencegah terjadinya cedera saat bekerja pada rangkaian electrical.
Tegangan battery selalu mengalir ke terminal B saat terminal ()
battery terhubung.
Untuk menghubungkan ke switch, gunakan lead wire yang
diameternya sama atau lebih besar dengan chassis harness yang
terhubung ke terminal B.
Matikan semua beban elektrik (lamp, dsb) saat melakukan
pemeriksaan.
Putar kembali switch, kemudian start engine.
Ukur tegangan (V) di terminal B ketika diketahui arus output
sebesar 5 A atau kurang pada kecepatan engine mencapai kirakira
PERHATIAN
2300 Rpm.
Bila arus output di antara 5 s/d 10 A, maka hasil pengukuran (regulated voltage) akan didapat lebih
rendah. 28 V 0,2 s/d 0,3 V
Bila arus output 5 A atau lebih, lakukan salah satu dari hal berikut :
Nyalakan engine sesaat untuk mengisi battery.
Ganti dengan battery yang sudah terisi penuh.
Lakukan pemeriksaan ulang pada test bench bila hasil pengukuran melewati nilai standar yang telah
ditentukan.
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Pemeriksaan Regulator
1. Pengujian pada test bench
Dengan menggunakan rangkaian seperti terlihat di
samping, periksa tegangan regulator dengan prosedur
berikut.
Gunakan battery full charge dan putar switch ke posisi
ON. Naikkan putaran alternator secara bertahap dan
pastikan bahwa arus menunjukkan 10 A atau kurang saat
putaran alternator mencapai 5000 rpm.
Bila hasil pengukuran menyimpang dari nilai standar,
maka ganti regulator.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Pemeriksaan Regulator
2. Pengujian saat terpasang pada kendaraan

Pasang voltmeter, ammeter dan switch yang dihubungkan


dengan
terminal B dan L Alternator.
CATATAN
Switch pada kondisi OFF.
Putar switch ke posisi ON dan pastikan bahwa tegangan
menunjukkan 0 V. Bila jarum bergerak berarti ada yang salah,
apakah pada wiring atau meter.
Buat hubungan pendek pada terminal Ammeter guna
mencegah mengalirnya arus starter ke Ammeter, kemudian
hidupkan engine, kemudian lakukan hal berikut :

Bila arus charging menunjukkan 10 A atau kurang pada saat putaran engine 2410 rpm, baca tegangan
regulator.
Bila arus charging menunjukkan 10 A atau lebih, biarkan battery terisi untuk sementara atau ganti battery
dengan yang full charge, atau sebagai pengganti hubungkan seri dengan battery sebuah resistor bernilai
0,25 ohm guna membatasi arus pengisian.
Bila tegangan regulator menyimpang dari nilai standar, maka ganti regulator assy. #940 ALTERNATOR
<24V-50A> 54-12-

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PREHEATING SYSTEM
PREHEATING SYSTEM
Dirancang untuk memudahkan engine dinyalakan, preheating system
memanaskan intake air dengan menggunakan intake air heater yang disediakan
dalam intake air passage atau menginduksi ignition dengan cara memanasi plug
yang dipasang di setiap combustion chamber

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PREHEATING SYSTEM
Intake Air Heater Tipe Preheating System
Intake air heater tipe preheating system digunakan untuk injeksi engine langsung
dan dirancang untuk memanasi udara kompresi secara elektrik bagi mesin dingin
untuk start yang secara langsung memanasi udara yang datang dari pembersih
udara.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PREHEATING SYSTEM

Diagram intake air heater tipe preheating system circuit

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PREHEATING SYSTEM
Glow Plug Tipe Preheating System
Glow plug tipe preheating system digunakan dalam swirl chamber tipe engine
dan beberapa engine injeksi langsung.

Posisi mounting pada glow plug

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PREHEATING SYSTEM
Glow plug biasa
Glow plug memiliki coil panas yang dipasang dalam pelindung metal tube. Panas
memberi hambatan isolasi powder mengisi ruang antara heat coil dan metal
tube untuk membatasi dan mempertahankan heat coil.

Glow plug

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PREHEATING SYSTEM
Glow plug pilot
glow plug pilot terdiri dari coil panas, terminal yang menyangga heat coil dan
melindungi cover. Akan menyala merah bersamaan dengan glow plug untuk
mengindikasikan bahwa pemanasan awal sedang berlangsung.

Pemeriksaan Glow Plug Pilot

Periksa glow plug pilot untuk open-circuited coil dan kondisinya terpasang. Ganti
jika ditemukan kesalahan apapun. Gunakan glow plug pilot yang spesifikasi
untuk penggantian. Gunakan pengganti yang berbentuk sama karena yang
bukan dari spesifikasi yang sama dapat menyebabkan masalah.
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PREHEATING SYSTEM
Glow plug relay
glow plug relay adalah kombinasi dari dua relay independen bertempat di satu
case: salah satunya adalah preheating relay dan yang lainnya adalah starting relay.
Relay ini diaktifkan dengan mengoperasikan starter switch untuk menyebabkan
circuit switch-over untuk pemanasan dan penyalaan engine tanpa voltage yang
digunakan di seluruh glow plug berubah sehingga glow plug dipertahankan
dengan benar pada temperatur merah panas.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PREHEATING SYSTEM

Diagram glow plug tipe preheater circuit biasa

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PREHEATING SYSTEM
Pemeriksaan pada Glow Plug
Periksa glow plug untuk keausan atau
kerusakan thread, insulator yang terbakar atau
cacat, open-circuited heat coil, dan ganti jika
terdapat kerusakan apapun.
Untuk memeriksa glow plug untuk opencircuited atau short-circuit, ukur resistensi
antara terminal dan pelindung metal tube atau
plug housing. Jika tester menunjukkan nilai
standar, maka glow plug berfungsi dengan
normal.
Pemeriksaan pada glow plug

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Glow plug dapat menjadi short-circuit jika


resistensi mendekati nol dan open-circuited
jika pembacaan tak terhingga. Dalam kedua
kasus, ganti glow plug.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

LIGHTING SYSTEM
High-low beam changeover

Semi-sealed Beam Headlight

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Halogen lamp bulb

Sealed Beam Headlight

LIGHTING SYSTEM
Memeriksa keselarasan headlight beam alignment

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Penyetelan Headlamp
1. Persiapan sebelum penyetelan
Parkir kendaraan pada tempat yang rata.
Pastikan menempatkan ganjalan ban dengan tepat.
Pindahkan beban dari kendaraan dan pastikan tidak
ada seorangpun di dalamnya.
Pompa ban sampai pressure yang ditentukan.
Tempatkan orang di dalam kendaraan dengan berat
sekitar 55 kg.
Start engine dan pastikan battery telah di-charge.
Tempatkan convergent headlamp tester dan
kendaraan tepat saling berhadapan antara satu dan
lainnya seperti yang diperlihatkan pada gambar.
Sejajarkan center dari headlamp bulb dengan center
dari convergent lens pada convergent headlamp tester.
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Penyetelan Headlamp
2. Penyetelan Dipped Beam
Nyalakan dipped beam.
Lakukan penyetelan dengan prosedur berikut sampai posisi elbow
point pada dipped beam cut-off line seperti ilustrasi di samping.
Vertical adjustment : Setel dengan memutar screw A dan B dalam
jumlah yang sama.
Horizontal adjustment: Putar screw B. Setel posisi optical axis dari
dipped beam (kanan & kiri) seperti ilustrasi di samping. Cut-off line
position: 0,7

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Penyetelan Headlamp

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

LIGHTING SYSTEM
Stop Lamp

Ketika brake pedal ditekan untuk menggunkaan brake, rod dalam switch
digerakkan oleh spring. Pergerakan contact point dari bagian terisolasi ke
metal part, berakibat pada lamp yang menyala.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

LIGHTING SYSTEM
Backup Lamp

Lampu ini menyala ketika transmission shift lever berada dalam posisi MUNDUR.
Pada kendaraan transmisi manual, backup lamp switch disediakan dalam
transmisi,

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

LIGHTING SYSTEM
Turn Signal Lamp

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Hazard Warning Lamp

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BASIC INSTRUMENT
Speedometer

Speedometer (tipe magnetic)

Sambungan cable ke speedometer

Engine Tachometer

Detection circuit pada tachometer dengan in-line injection pump


Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BASIC INSTRUMENT
Oil Pressure Gauge Tipe Bimetal

Bimetal tipe oil pressure gauge Bimetal tipe oil pressure gauge
circuit (sebelum diaktifkan)
circuit (ketika diaktifkan)

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BASIC INSTRUMENT
Water Temperature Gauge

Kombinasi pada Thermistor Tipe Sender Unit


dan Bimetal Type Receiver Unit

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Water temperature gauge circuit

BASIC INSTRUMENT
Fuel Gauge

Fuel gauge - Kombinasi pada resistance tipe sender unit


and bimetal tipe receiver unit

Fuel gauge circuit - Kombinasi pada resistance tipe sender


unit dan coil tipe receiver unit

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BASIC INSTRUMENT
Horn

Electric horn (flat tipe)

Horn dan horn relay circuit

Windshield Wiper

Konfigurasi pada windshield wiper


Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Wiper motor

BASIC INSTRUMENT

Magnetic wiper motor circuit

Parallel interlock tipe linkage


mechanism

Wiper blade

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Wiper arm

BASIC INSTRUMENT
Windshield Washer

Electric windshield washer

Washer pump

Tersedia tipe pada nozzle


Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BASIC INSTRUMENT
AIR CONDITIONER
Heater

Water valve
Hot water heater

Air flow control circuit


Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BASIC INSTRUMENT
Cooler

Siklus refrigerating pada car cooler

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Evacuation dan Pengisian Refrigrant

BASIC INSTRUMENT
Pemeriksaan jumlah refrigerant

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Cluster Meter Fuso FI

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Instrument Cluster dan Warning Indicator

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Circuit Schematic

German color coding sesuai


DIN standard 47002:

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

English color coding sesuai


IEC standard 757

Simbol dan Deskripsi:

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Electrical Wiring Fuso FJ Radio & Speakers

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Cluster Meter Fuso FI

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Spesifikasi Teknis Fuso FI

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Electrical Wiring Fuso FI Starting

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

DTC Code Detection

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Flow Chart Micro Computer

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

KLIK !

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

KLIK !

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

KLIK !

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

KLIK !

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

KLIK !

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

DOUBLE KLIK !

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

KLIK !

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

PASTIKAN KUNCI KONTAK


ON KEMUDIAN KLIK !

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

DOUBLE
KLIK !

INI ADALAH
TAMPILANMENU UTAMA

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

DOUBLE
KLIK !

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

GROUP 54-10
/ C01

GROUP 54-14
/ AK 20A

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Circuit
number, wire
diameter, wire
color

Code number
#262

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Kembali ke
soal (klik)
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BACK
Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

BACK

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Kembali ke soal (klik)

Try This !!!


CAB LAMP CIRCUIT

KLIK

Lihat group 54-10 di workshop


manual (klik)

Lihat kode warna kabel (klilk)

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Lihat group 54-14 di workshop


manual (klik)

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Kembali ke soal (klik)

#001 s/d #179 SWITCH........................... 54-11-2


#180 s/d #249 RELAY ............................. 54-11-6
#250 s/d #349 SENSOR...........................54-11-7
#350 s/d #409 CONTROL UNIT ............... 54-11-8
#410 s/d #509 MOTOR........................... 54-11-9
#560 s/d #609 MAGNETIC VALVE ........... 54-11-12
#610 s/d #649 HORN.............................. 54-11-12
#650 s/d #699 LAMP............................... 54-11-13
#750 s/d #859 LAINNYA ......................... 54-11-14
#860 BATTERY ....................................... 54-11-15
#890 METER......................................... ..54-11-18
#930 STARTER ........................................ 54-12-2
#940 ALTERNATOR
<24V-50A>.............................................. 54-12-16
<24V-80A>.................................. .54-12-24
#950 PEMERIKSAAN ALTERNATOR.. 54-13-2
#951 PEMERIKSAAN REGULATOR............ 54-13-3
#960 HEADLAMP AIMING....................... 54-13-4

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

(110) POWER CIRCUIT .......................... 54-01-6


(125) BATTERY CHARGING CIRCUIT ..54-01-14
(130) GROUND ..................................... 54-01-16
(210) ENGINE STARTING CIRCUIT ..... 54-02-2
(215) ENGINE STOPPING CIRCUIT .......... 54-02-3
(310) HEADLAMP CIRCUIT .................... 54-03-2
(315) FOG LAMP CIRCUIT...................... 54-03-3
(320) TAIL, POSITION DAN LICENSE PLATE
LAMPCIRCUIT ....................................,.. 54-03-4
(325) STOP LAMP CIRCUIT................ 54-03-5
(330) TURN SIGNAL DAN HAZARD
LAMP CIRCUIT ............................... 54-03-6
(340) BACKUP LAMP CIRCUIT.................. 54-03-7
(345) CAB LAMP CIRCUIT........................ 54-03-8
(348) ILLUMINATION LAMP CIRCUIT....... 54-03-9
(401) METER CLUSTER INTERNAL
CIRCUIT.................................................. 54-04-2
(412) SPEEDOMETER CIRCUIT................. 54-04-3
(420) FUEL GAUGE CIRCUIT..................... 54-04-4
(425) WATER TEMPERATURE GAUGE
CIRCUIT................................................... 54-04-5
Kembali ke soal (klik)

Try Again !!!


BACKUP LAMP CIRCUIT

Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai