Anda di halaman 1dari 7

Auxiliary Verbs

Manusia adalah makhluk sosial, sebagai makhluk sosial das sein, manusia memerlukan
instrumen untuk mengejawantahkan perannya dalam satu tatanan sosial. Instrumen tersebut adalah
bahasa-berbentuk simbol-simbol tertulis dan non tertulis (verbal), untuk berkomunikasi dengan sesama
makhluk sosial lainnya. Bahasa das solen, pada hakekatnya merupakan sarana komunikasi yang sangat
esensial dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa per se, seseorang dapat merefleksikan pikiran,
argumen, bahkan ekspresi emosional dirinya, begitu pun sebaliknya dengan bahasa, seseorang dapat
memahami apa yang diungkapkan oleh orang lain-baik pemakai bahasa yang sama ataupun bukan,
karena bahasa adalah Sistem lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk
bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana 1982 : 17). Salah satu bahasa yang
dipakai oleh tiga perempat penduduk bumi adalah bahasa Inggris. Tentunya keberhasilan bahasa
Inggris untuk menjadi bahasa global, tidaklah semata-mata bebas ruang dan waktu. Atau dengan kata
lain, tidaklah semudah membalikkan tangan. Di dalam persebarannya terdapat sejuta pesona yang
bermakna maupun nirmakna yang menjadikannya bahasa di atas bahasa.
Bahasa Inggris adalah bahasa yang termasuk pada kategori bahasa semiflexi, yaitu bahasa yang
perubahan kata-katanya dipengaruhi oleh person, number, and time. Person dalam bahasa Inggris
terdiri dari tiga kategori yaitu orang pertama (first person) adalah orang yang berbicara, orang kedua
(second person) adalah orang yang diajak bicara, dan yang terakhir adalah orang ketiga (third person)
adalah orang yang dibicarakan. Persons tersebut, secara lebih rinci bisa terbagi lagi dalam dua kategori
jumlah (number) yaitu singular (tunggal) dan plural (jamak), seperti dipaparkan dalam tabel 1.1.
Persons tersebut dalam bahasa Inggris bisa dikategorikan sebagai kata ganti (pronoun) dan biasanya
menempati posisi subjek (I, We, You, He, She, It, They). Selain person dan number, terdapat satu
elemen lain yang harus benar-benar diperhatikan dalam setiap pemroduksian kalimat bahasa Inggris
yaitu time (kala). Waktu (kala) ini, selalu termanifestasi pada verba,.Oleh sebab itu, dalam bahasa
Inggris kita akan dengan mudah menebak kapan satu peristiwa terjadi meskipun tanpa disertai dengan
konteks atau keterangan waktu (adverbial of time). Tentunya asumsi ini dikeluarkan, di luar domain
perfect tense, sehingga bahasa Inggris bisa dikategorikan sebagai bahasa yang analitis (analytical
language) artinya bahasa yang bisa dianalisis berdasarkan elemen-elemen pembentuknya. Sebagai
contoh : He eats rice before he goes to school every day. Dalam kalimat tersebut, subjeknya adalah he
(kata ganti untuk laki-laki dan termasuk pada kategori orang ketiga tunggal) maka verbanya harus
ditambah s, karena memakai kala present tense yang dicirikan dengan penggunaan kata keterangan
waktu every day. Dalam kalimat tersebut terdapat satu objek (rice) dan satu pelengkap school (lokatif).
Lebih jauh, kalimat tersebut tergolong kalimat kompleks, yaitu kalimat yang terdiri dari induk kalimat
1

he eats rice dan anak kalimat before he goes to school every day, kenapa disebut anak kalimat
(subordinate clause) karena didahului oleh subordinate conjunction yaitu before.
Secara umum, pengertian verba adalah kata-kata yang mendeskripsikan perbuatan atau tindakan
si subjek (pelaku), tetapi banyak juga verba yang tidak menyatakan tindakan atau perbuatan seperti
menyatakan keadaan (state of being) contohnya: suffer, happy, sad, ill, dan lain-lain. Verba dalam
bahasa Inggris bisa terbagi ke dalam dua kategori yaitu verba utama dan verba bantu. Kedua kategori
tersebut, bisa dikelaskan lagi menjadi verba finite dan verba nonfinite. Verba finite (Latin, finitus,
limited) adalah verba yang dipengaruhi oleh person and number, sebagai contoh: The dog runs every
day, dalam kalimat tersebut tense yang dipakai adalah present tense dan subjeknya adalah termasuk
pada orang ketiga tunggal, sehingga verbanya harus diberi tambahan s sehingga menjadi runs. Verba
nonfinite adalah verba yang tidak dipengaruhi oleh orang (person) dan jumlah (number) sehingga untuk
subjek apapun dan dalam jumlah sebanyak apapun tetaplah sama. Akan tetapi, verba ini hanya muncul
atas bantuan elemen yang lain atau dengan kata lain verba ini bisa dicirikan dengan keberadaan verba
lain dan acapkali verba pembantunya bisa dinyatakan bisa tidak. Verba nonfinite terdiri dari tiga yaitu:
1) Participle baik itu present participle (The dog running or The dogs running or An angel
writing in a book of gold) atau past participle (The dog caught or dogs caught or A book
written by an angel).
2) To infinitive adalah kata kerja yang selalu didahului oleh to dan keberadaannya tidak bisa
menjadi verba utama karena kata kerja tersebut ada atas keberadaan kata kerja sebelumnya.
Sebagai contoh: I want to go, I used to go to mountains. Dalam dua kalimat tersebut, to
infinitive ada karena ada verba lain sebelumnya dan verba to infinitive tidak dipengaruhi oleh
person, number ataupun waktu. Akan tetapi, dalam konstruksi tertentu atau bentuk tertentu
seperti dalam newspaper headlines to infinitive biasanya dipakai untuk menyatakan waktu yang
akan datang (future time) tetapi konstruksi ini tidaklah lazim dalam kalimat biasa, seperti
contoh Mr. President to arrive in India, kalimat ini mengimplikasikan bahwa pada saat yang tak
akan lama lagi tuan presiden akan tiba di India. Ada lagi kegunaan to infinitive, yaitu bisa
dijadikan sebagai verbal modifier yaitu sebuah rangkaian yang dimulai oleh to infinitive untuk
menyatakan sebuah perintah dalam mencapai sebuah tujuan dan berfungsi sebagai pelengkap
dan verba setelah verbal modifier tersebut harus dalam bentuk bare infinitive dalam cakupan
present tense untuk orang jamak. Sebagai contoh: To protect yourself from dangerous exposure
to the suns rays, use a sun cream.
3) Gerund adalah verbal noun yaitu kata benda yang berasal dari kata kerja. Keberadaannya selalu
didahului oleh to be. Gerund tidak dipengaruhi oleh to be-nya oleh sebab itu, gerund termasuk
pada kata kerja nonfinite. Sebagai contoh: I was swimming yesterday.
2

Kembali ke pokok bahasan sebelumnya, yaitu verba utama dan verba bantu. Verba utama (main
verb), yaitu verba yang keberadaannya tidak disertai partikel pembantu yang lain atau dengan kata lain
bisa berdiri sendiri, seperti kill, run, buy dan lain sebagainya. Verba utama bisa dikelaskan lagi menjadi
dua kategori yaitu verba transitif dan verba intransitif. Verba transitif (Latin transitivus from trans,
across; and ire, to go) menurut pengertian terluasnya adalah verba yang memerlukan objek. Verba
transitif ini bisa dibagi ke dalam dua kategori yaitu:
1) Pure transitive yaitu kata kerja yang betul-betul harus mempunyai objek. Sebagai contoh
He buys a book every month. Verba buy selalu memerlukan objek. Oleh sebab itu, buy
termasuk pada kategori verba transitif murni.
2) Transitive with optional object yaitu kata kerja yang objeknya bisa dinyatakan atau pun
tidak. Sebagai contoh He eats something. Dalam kalimat tersebut objek (something) bisa
dinyatakan atau pun tidak, meskipun kalimat tersebut hanya tertulis He eats sudah bisa
dianggap benar.
Selain verba transitif ada lagi verba yang disebut verba intransitif, yaitu verba yang tidak memerlukan
objek sebagai komplemennya (pelengkapnya). Verba intransitif ini bisa dibagi ke dalam tiga kategori
yaitu :
1) Pure intransitive yaitu kata kerja yang benar-benar tidak memerlukan objek (no object possible)
Sebagai contoh: He is a good man: The sun rises at East. A good man and at East adalah berfungsi
sebagai pelengkap dalam kalimat tersebut bukan sebagai objek, karena menurut pengertian terluasnya
objek adalah sesuatu yang menerima aksi atau dikenai aksi (perbuatan) subjek bukan menyatakan
sebuah keadaan atau kondisi.
2) Intransitive with implied object yaitu kata kerja yang sebenarnya bisa mempunyai objek.
Sebagai contoh : He drinks.
3) Intransitive with subject as implied object yaitu kata kerja yang subjeknya adalah sekaligus
objeknya. Biasanya konstruksi ini terdapat dalam kalimat pasif, contoh: The eggs were cooked.
Selain verba utama di atas, ada juga yang disebut dengan verba bantu (auxiliary verb). Kita
mendefinisikannya sebagai verba yang keberadaannya tidak bisa berdiri sendiri, dan verba bantu
tersebut, harus disandingkan dengan verba utama sehingga membentuk suatu frase verba. Lebih jauh
lagi, verba bantu tersebut, bisa disebut sebagai verba yang atributif atau hanya sekedar pelengkap dari
keberadaan verba yang lain. Verba bantu tersebut menurut hemat penulis kurang lebih terdiri dari 23
buah, Anda bisa melihatnya dalam tabel 1.2 di bawah ini:

Tabel 1.1 Person


Person
First person (orang pertama)
Second person (orang kedua)
Third person (orang ketiga)
*kata ganti untuk laki-laki

Number
Singular (tunggal)
I
You
*He, **She, ***It

Plural (jamak)
We
You
They

**kata ganti untuk perempuan


***kata ganti untuk binatang atau benda
Tabel 1.2 Auxiliaries and modal auxiliaries: forms and patterns
Present tense
Am
Are
Is
Do
Does
Can
May
Must
Ought to
Keterangan:

Past tense

Auxiliary
Present

Was
Were

perfect
Has
Have

Past

Simple

Conditional

perfect
Had

future
Will
Shall

(Past future)
Would
Should

Did
Could
Might
Had to
*Ought to

Am selalu bersanding dengan I. Are selalu bersanding dengan we, you, they. Is selalu bersanding dengan
he, she, it. Was selalu bersanding dengan I, he, she, it. Were selalu bersanding dengan we, you, they.
Does selalu bersanding dengan he, she, it. Do selalu bersanding dengan I, we, you, they. Did bisa
bersanding dengan semua I, we, you, he, she, it dan they. Has selalu bersanding dengan he, she, it.
Have selalu bersanding dengan I, we, you, they. Had bisa bersanding dengan semua I, we, you, He, she,
it dan they. Bagi modal auxiliaries seperti : will, would, shall, should, can, could, may, might, must,
ought to dapat dipakai untuk semua orang karena modal auxiliaries tidak dipengaruhi oleh orang
(subjek) dan jumlah,oleh sebab itu untuk orang ketiga dalam kasus present tense setelah modal
auxiliaries verba yang mengikutinya tidak ditambah akhiran s.
*khusus untuk must dan ought to bentuk present dan past-nya sama, tetapi dalam konstruksi past tense
setelah must dan ought to harus diikuti dengan konstruksi have + V3 sebagai contoh: The street is wet
it must have rained last night dan I ought to have studied last night. Akan tetapi, kalimat yang kedua
biasanya mengimplikasikan bahwa sebenarnya dia tidak belajar tadi malam.

Sebelum kita membahas kegunaan auxiliaries tersebut, ada baiknya kita mengenal rangkaian
yang biasa muncul setelah auxiliaries. Am, is, are biasanya diikuti oleh not plus verba pertama dalam
membentuk kalimat negatif dan verba pertama dalam bentuk pertanyaan. Do, does, did harus diikuti
oleh verba pertama (V1). Were, was harus diikuti oleh not dan verba pertama dalam kalimat negatif
dan verba pertama dalam pertanyaan. Have, has, had harus diikuti oleh verba bentuk ketiga atau past
participle. Dan untuk semua kategori yang termasuk pada modal auxiliaries harus diikuti dengan verba
bentuk pertama. Untuk lebih jelasnya akan penulis paparkan kegunaannya di bawah ini:
Kegunaan auxiliaries dan modal auxiliaries :
1. Untuk membentuk kalimat aktif negatif dan pertanyaan.e.g: It does not matter., He can not go
now., Did he go to market?, Will you close the door?, and etc.
2. Untuk menyingkatkan jawaban, seperti: Do you smoke?-Yes, I do., Is that Ann?-Yes, it is.
3. Untuk membentuk question tags, seperti: Peter does not smoke, does he?, I am late, are not I?,
Bill did not want to go, did he?, Let us go, shall we? Dalam konstruksi kalimat yang berbentuk
question tags, harus terdiri dari kalimat positif dan negatif. Sebagai contoh kalau kalimat
pertamanya adalah positif, kalimat keduanya harus negatif begitu pun sebaliknya dan yang tak
kalah pentingnya dalam question tags, subjeknya selalu dalam bentuk pronoun atau proper
noun.
4. Untuk membentuk kalimat aktif dan pasif, auxiliary akan dipaparkan pada bagan di bawah ini:
Active tenses and their passive equivalents:
Tense (verb form)
Simple present
Present continuous
Simple past
Past continuous
Present perfect
Past perfect
Future tense
Past future (conditional)
Perfect conditional
Present infinitive
Perfect infinitive
Present participle (gerund)
Perfect participle

Active voice
Keep or keeps
Am,is,are keeping
Kept
Was, were keeping
Have,has kept
Had kept
Will keep
Would kept
Would have kept
To keep
To have kept
Am,is,are keeping
Having kept

Passive voice (to be plus V3)


Am,is,are kept
Am,is,are being kept
Was kept
Was,were being kept
Have,has been kept
Had been kept
Will be kept
Would be kept
Would have been kept
To be kept
To have been kept
Am,is,are being kept
Having been kept

Selain digunakan dalam kalimat aktif dan pasif, auxiliaries juga digunakan dalam pembentukkan
kalimat Conditional atau If clause yang kegunaannya juga bervariatif. Di bawah ini, akan
dipaparkan jenis-jenis kalimat conditional:

1. Factual conditional (scientific results) atau dengan kata lain kejadian yang mungkin (pasti)
terjadi pada saat sekarang.

If
If
If
If

Condition (sub

Result

clause)

(main

Subject
a catalyst
a catalyst
we

clause)
Subject
the reaction
the reaction
we

Verb (present)
is used
is used
find her address

,
,
,
,

Verb (present or future)


occurs
will occur
will write

more rapidly
more rapidly
her

2. Improbable condition at present (kejadian yang tidak mungkin pada saat sekarang), atau
contrary to fact (impossible result)

If
If
If
If

Condition (sub clause

Result (main

atau anak kalimat)


Subject
The party
I
I

clause)
Subject
We
I
I

Verb (were or past)


Were on Friday
Were you
Studied abroad

,
,
,
,

Verb (past or past future)


Could go
Would study hard now
Would be a lecturer now

3. Improbable condition at past (kejadian yang tak mungkin pada masa lampau)
If

Subject

Condition
Verb (past perfect)

Result
Subjec

t
If I
had had more money
, I
If I
had bought many books
, I
If we
had studied hard
, We
Selain dalam kalimat pengandaian (conditional), auxiliaries

Verb (past future perfect)


would have gone to England
would have lent them to the poor
should have passed the test
juga banyak ditemukan dalam rangkaian

antar-tenses. Di bawah ini, akan diperlihatkan rangkaian-rangkaian yang lazim digunakan dalam
pembentukan kalimat bahasa Inggris.
Sequence of tenses
Tense of verb in

Tense

main clause
Present tense
Past
Present tense
Past
Present tense
Past
Present perfect
Past perfect
Present tense
Past

subordinate clause
Future simple
Past future
Present perfect
Past perfect
Present tense
Past
Present tense
Past
Present continuous
Past continuous

He thinks that it will rain


He thought that it would rain
He sees that he has made a mistake
I saw that he had made a mistake
I work so hard that I am always tired
I worked so hard that I was always tired
He has done all that is necessary
He had done all that was necessary
He says that he is going to eat it
He had said that he was going to eat it
6

of

verb

in

5. Sebagai penegas dalam kalimat. Sebagai contoh: You do look nice today; I do not have much
contact with my family, but I do see my mother occasionally.
Mungkin masih banyak fungsi dari auxiliaries dan modal auxiliaries lainnya yang luput dari
pengamatan penulis, atau dengan kata lain, tidak dibahas dalam tulisan ini. Akan tetapi, setidaknya
tulisan ini, bisa memberikan pemahaman yang lebih akan fungsi dan peran verba dalam sebuah
kalimat. Penulis berharap, tulisan ini bisa menambah khazanah pengetahuan pembaca, dan khususnya
bagi mereka yang menyenangi bahasa Inggris, atau bagi mereka yang ingin mendalami bahasa Inggris.
Semoga bermamfaat dan diingat sepanjang hayat. Penulis hanya bisa mengingatkan piceun
cangkangna, tuang buahna, pelak sikina (buang yang jeleknya, ambil kebaikannya/intisarinya dan
amalkan apa yang ada di dalamnya). Penulis dengan sangat senang hati akan menerima saran ataupun
kritikan yang konstruktif bagi kebaikan tulisan ini.
Wawan Hendrawan, M.Pd.

Bibliography
Martinet,A.V.& A.J.Thompson.1960. A Practical English Grammar. Oxford University Press.
New York.
Pyle, Michael A. & Mary Ellen Munoz.1982. TOEFL Preparation Guide. John Wiley&Sons.
New York.
Myers,L.M.1955. Guide to American English. Prentice-Hall.London.
House, Homer C.&Susan Emolyn Harman.1931. Descriptive English Grammar. Prentice-Hall.
London.

Anda mungkin juga menyukai