11
Fuady, Munir. Hukum bisnis dalam teori dan praktek. Buku kesatu. Bandung : PT Citra Aditya
Bakti,1996, hal 88
12
Ibid
13
Ibid
induk
dapat
prosedur,yaitu :
1. Prosedur residu
2. Prosedur penuh
3. Prosedur terprogram
14
14
Keterangan :
H : Perusahaan Induk
A : perusahaan anak
15
Ibid
Ibid
Dilihat dari sumber hukum perusahaan, sumber hukum perusahaan adalah setiap
pihak yang menciptakan kaidah atau ketentuan hukum perusahaan. Pihak-pihak
tersebut dapat berupa badan Legislatif yang menciptakan Undang-Undang. Pihakpihak yang mengadakan perjanjian yang menciptakan kontrak, hakim yang
memutuskan perkara yang menciptakan yurisprudensi, masyarakat pengusaha yang
menciptakan kebiasaan mengenai perusahaan. Dengan demikian, hukum perusahaan
itu terdiri dari kaidah-kaidah atau ketentuan yang tersebar dalam PerundangUndangan, kontrak, yurisprudensi, dan kebiasaan mengenai perusahaan.
Dalam Perundang-Undangan
yang
peninggalan zaman Hindia Belanda dahulu, yang masih berlaku hingga sekarang ini
berdasarkan aturan peralihan UUD 1945, seperti ketentuan yang terdapat dalam
KUHPdt dan KUHD. Selain itu, sudah banyak Undang-Undang yang diciptakan
17
18
perusahaan tersebut masih dalam suatu grup usaha , atau dimiliki oleh pihak yang
sama. Namun demikian , prinsip kemandirian anak perusahaan ini dalam hal dpat
diterobos19.
2).
Kadang kala perusahaan induk dapat melakukan kotrol yang lebih besar
terhadap anak perusahaan, sungguh pun misal nya memiliki saham di anak
perusahaan kurang dari 50% 20.
Hal seperti ini dapat terjadi antara lain dalam hal-hal sebagai berikut:
a). Eksistensi perusahaan induk dalam anak perusahaaan sangat diharap kan
oleh anak perusahaan. Bias jadi disebabbkan karena perusahaan holding dan/atau
pemiliknya sudah sangat terkenal.
b). Jika pemegang saham lain selain perusahaan induk tersebut banyak dan
terpisah-terpisah
c). Jika perusahaan induk diberikan hak veto 21.
19
Ibid.
Ibid.
21
Ibid.
22
Ibid.
20
Dapat terjadi bahwa atas prakarsa dari perusahaan induk, nasing-masing anak
perusahaan dapat saling bekerja sama, saling membantu sama lain. Misal nya promosi
bersama, pelatihan bersama, saling meminjam sumber daya manusia, dan sebagai
nya. Disamping itu, kegiatan masing-masing anak perusahaan tidak 0verlapping 23.
5). KEMUDAHAN SUMBER MODAL
Karena masing-masing anak perusahaan lebih besar dan lebih bonafid dalam
suatu kesatuan dibandingkan jika masing-masing lepas satu sama lain, maka
kemungkinan mendapatkan dana oleh anak perusahaan dari pihak ketiga relative lebih
besar. Disampin itu, perusahaan induk maupun anak perusahaan lainnya dalam grup
yang bersangkutan dapat memberikan berbagai jaminan hutang terhadap hutangnya
anak perusahaan yang lain dalam grup yang bersangkutan24.
23
24
Ibid.
Ibid.
Disamping keuntungan dari eksistensi perusahaan induk dalam suatu grup usaha
konglomerat, terdapat pula kerugian-kerugian. Kerugian-kerugian tersebut antara lain
dapat disebutkan sebagai berikut.
25
27
Ibid.
Munir Fuady,S.H.M.H.LL.M, Hukum Perusahaan dalam paradigma hukum bisnis
(Bandung:PT.Citra Aditya Bakti, 1999)hal.95
28
induk dalam berbisnis sendiri(tidak lewat anak perusahaan), maka perusahaan induk
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
(a)
(b)
29
Ibid.hal 96
(b)
(ii)
(iii)
30
31
Ibid.
Ibid.
(ii)
32
Ibid.
NO
1
2
3
4
5
Nama group
Bentoel
Hadlex
Jamu Jago
Nyonya meneer
Sampoerna
Generasi ketiga
Hengky E.S. Satyadharma
Janto Hidjadja
Jaya Sempurna
Charles Ong
Putera Sampurna
Terlihat bahwa secara yuridis banyak factor internal perusahaan yang cukup
potensial dapat menggerogoti grup usaha konglomerat dari dalam. Hal tersebut dapat
pula menyebabkan eksistensi kelompok usaha konglomerat tersebut terancam.
Secara yuridis, keterlibatan perusahaan induk dalam pengambilan keputusan
anak perusahaan dimungkinkan dengan memakai beberapa pola sebagai berikut :
33
(i)
(ii)
Ibid.
(iii)
(iv)
(v)
Selanjutnya akan ditinjau satu persatu dari kategori perusahaan induk dimaksud.
(a) Operasional hak veto
Perusahaan induk dapat melakukan pengawasan terhadap anak perusahaan dengan
menggunakan hak veto yang ada pada perusahaan induk. Sebagai pemegang
saham pada anak perusahaan, perusahaan induk secara yuridis dianggap
mempunyai kekuasaan tertinggi, yang mekanisme dapat dilakukan lewat Rapat
Umum Pemegang Saham (biasa atau luar biasa). Konsekuensinya, perusahaan
induk mempunyai hak veto yakni apabila ;
(i)
(ii)
(iii)
Pola keikutsertaan dalam dewan direksi atau dewan komisaris ini banyak terjadi
pada grup usaha konglomerat di Indonesia saat ini, sehingga menimbulkan
fenomena sebagai berikut 34 ;
-
management tertutup,
Ibid.
(i)
(ii)
Demi melestarikan kedudukannya sebagai board, sebab sewaktuwaktu dapat saja diberhentikan dari jabatannya oleh Rapat Umum
Pemegang Saham, rapat mana mungkin dapat didikte oleh perusahaan
induk.
Jika melihat kepada sejauh mana perusahaan induk terlibat dalam equity dari
anak perusahaan, maka perusahaan induk dapat dibagi kedalam :
(a) Perusahaan induk afiliasi,
(b) Perusahaan induk subsidiary,
(c) Perusahaan induk non kompetitif, dan
(d) Perusahaan induk kombinasi
Berikut ini penjelasan satu persatu dari masing-masing kategori dimaksud 35.
(a) Perusahaan induk afiliasi
Dalam hal ini perusahaan induk memegang saham pada anak perusahaan tidak
sampai 51 % dari saham anak perusahaan.
(b) Perusahaan induk subsidiary
35
Ibid.
Pada perusahaan induk subsidiary, perusahaan induk memiliki saham pada anak
perusahaan sampai 51 % atau lebih. Sehingga, kedudukan perusahaan induk bagi
anak perusahaan sangat menentukan,.
(c) Perusahaan induk non kompetitif
Dengan perusahaan induk non kompetitif, dimaksudkan setiap perusahaan induk
yang memiliki saham tidak sampai 51 %, tetapi tetap tidak kompetitif
dibandingkan pemegang saham lainnya. Hal ini dapat terjadi dalam hal-hal
sebagai berikut :
(i)
(ii)
(iii)
36
37
Ibid.