Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN

Saat ini kebutuhan akan bahan bakar meningkat setiap tahunnya. Hal ini
disebabkan oleh laju pertumbuhan populasi yang pesat dan terbatasnya bahan
bakar yang tidak terperbaharui. Untuk mengatasi masalah ini, maka sumbersumber energi terbarukan bisa berfungsi sebagai alternatif lain. Salah satunya
adalah memanfaatkan limbah seperti serbuk sabut kelapa (cocopeat) sebagai
bahan baku untuk pengolahan biofuel pada proses selanjutnya.
Pada penelitian ini digunakan cocopeat sebagai bahan baku, dengan berat
5 gr. Proses konversi selulosa menjadi glukosa dilakukan dengan enzim selulase
yang berasal dari fungi trichoderma reesei yang disebut dengan proses hidrolisis.
Bahan baku yang sudah ditimbang seberat 5 gr dilakukan delignifikasi
menggunakan larutan NaOH 1 % dengan waktu pemanasan selama 2 jam pada
suhu pemanasan 100oC. Delignifikasi dilakukan untuk menghilangkan senyawa
lignin yang terdapat didalam sabut kelapa. Setelah delignifikasi, sampel
dihidrolisis dengan waktu hidrolisis 3, 4, 5, dan 6 jam.
Konsentrasi gula diukur dengan sepktrofotometer UV-VIS menggunakan
metode 3,5 dinitrosalisilic acid (DNS) dan gugus gula dilihat dengan FTIR.

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini kebutuhan akan bahan bakar meningkat setiap tahunnya. Hal ini
disebabkan oleh laju pertumbuhan populasi yang pesat dan terbatasnya bahan
bakar yang tidak terperbaharui. Sumber bahan bakar yang digunakan saat ini
berasal dari fosil. Bahan bakar fosil merupakan jenis yang tidak dapat diperbarui
karena berasal dari sisa-sisa makhluk hidup pada zaman purba. Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan bahan bakar minyak dalam negeri, Indonesia harus
mengimpor minyak. Dengan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional
yang sudah diatas 1,2 juta barel per hari dan kilang minyak domestik hanya
menghasilkan 700 ribu barel per hari, maka disini terjadi ketidakseimbangan
antara produksi dan kebutuhan sehingga kebutuhan harus dipenuhi melalui impor
(Energi Sumber Daya Manusia, 2012). Dengan meningkatnya impor minyak dan
harga minyak dunia, diperkirakan biaya yang harus ditanggung pemerintah
Indonesia akan semakin meningkat pula. Oleh karena itu diperlukan sumber
energi lain yang dapat diperbarui.
Untuk mengatasi masalah ini, maka sumber-sumber energi terbarukan bisa
berfungsi sebagai alternatif lain. Sumber energi alternatif yang dapat diperbarui
berpeluang untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan lingkungan (Choi,
dkk, 2012). Pengembangan bioenergi dari biomassa yang banyak mengandung
lignoselulosa sebagai energi alternatif terbarukan memiliki prospektif yang baik
mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Bioenergi
tersebut dapat digunakan untuk mengurangi emisi CO 2 di alam dan merupakan
alternatif yang menjanjikan yang dapat menggantikan bahan bakar fosil.
Pada umumnya, limbah pertanian yang mengandung lignoselulosa dapat
digunakan karena limbah tersebut merupakan sektor non pangan sehingga
penggunaannya sebagai sumber energi tidak mengganggu pasokan bahan pangan
(Hermiati, dkk, 2010). Bahan lignoselulosa bisa diperoleh dari berbagai sumber,
misalnya serbuk sabut kelapa (cocopeat), tangkai kayu, jerami padi, daun, rumput,
dan sebagainya. Komponen lignoselulosa yang terdiri dari polimer selulosa,
hemiselulosa dan ikatan lignin yang kompleks. Untuk mendapatkan gula
bebasnya, dilakukan beberapa tahapan yaitu delignifikasi untuk melepaskan
selulosa dan hemiselulosa dari ikatan kompleks lignin dan hemiselulosa dan
selulosa tersebut dihidrolisis untuk mendapatkan gula bebas (Sukadarti, dkk,
2010). Biofuel yang dihasilkan dari biomassa sebagai energi alternatif merupakan
bioenergi yang ramah lingkungan.
Dalam penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah seperti serbuk
sabut kelapa (cocopeat) sebagai bahan baku untuk pengolahan biofuel pada proses
selanjutnya. Produk ini diharapkan dapat menjadi sumber energi yang ramah
lingkungan di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Penelitian tentang pembuatan biofuel dari biomassa non pangan menjadi topik
yang sedang banyak diteliti dikarenakan bahan baku yang digunakan merupakan
limbah yang kebanyakan dibuang atau di recycle ulang tanpa adanya peningkatan
dari segi ekonomis, sehingga menjadi terobosan baru akan sumber energi yang
ramah lingkungan. Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang diatas
adalah :
1. Bagaimana pengaruh waktu hidrolisis terhadap hasil glukosa.
2. Mengubah limbah biomassa menjadi energi yang bermanfaat dan ramah
lingkungan.
1.3 Tujuan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi maksimum yield gula
(glukosa) terhadap waktu hidrolisis pada pengolahan biomassa cocopeat menjadi
biofuel. Gula (glukosa) yang didapat dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan bagi pemerintah dapat
melaksanakan kebijakan pengembangan bahan bakar nabati (biofuel) yang tertera
pada UUD No.1 tahun 2006.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa merupakan salah satu tanaman yang paling banyak tersebar di
daerah tropis. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki potensi besar
memproduksi kelapa. Limbah dari hasil pengupasan buah kelapa tersebut terdiri
dari tempurung dan sabut kelapa. Sabut kelapa itu sendiri terdiri atas serbuk sabut
kelapa (cocopeat) dan serat sabut kelapa (cocofiber). Cocopeat merupakan bagian
yang mendominasi dari buah kelapa yang terdiri atas 65% dan sisanya cocofiber
sebanyak 35% (Hasriani, dkk, 2013).

Gambar 2.1. Sabut Kelapa


Sabut kelapa merupakan lapisan terluar dari kelapa yang membungkus
tempurung kelapa. Komposisi kimia dari sabut kelapa dapat dilihat pada table 2.1
Tabel 2.1. Komposisi Kimia Sabut Kelapa (Sukadarti, dkk, 2010)
2

Komponen
Selulosa
Hemiselusosa
Lignin
Air
Abu
Pektin

Persentase (%)
43,44
0,25
45,84
5,25
2,22
3,00

Lignoselulosa merupakan serat yang terdapat pada dinding sel tanaman.


Lignoselulosa terdiri dari tiga tipe polimer, yaitu selulosa, hemiselulosa dan
lignin. Selulosa merupakan rantai lurus polimer dari 1-4--D-glukosa dan
merupakan komponen terbesar pada dinding sel tanaman. Keberadaannya pada
dinding sel tanaman bersamasama dengan hemiselulosa dan lignin (Sukadarti,
dkk, 2010).

Gambar 2.2 Rumus struktur selulosa (Sukadarti, dkk, 2010)


Kandungan hemiselulosa yang merupakan polimer dari kompleks
karbohidrat terdapat sekitar 25-30% (Perez dkk., 2002). Hemiselulosa mudah
dihidrolisis dengan asam encer, basa, atau enzim (Sukadarti, dkk, 2010).
Hemiselulosa juga terdiri dari kumpulan beberapa unit gula atau dikenal dengan
sebutan
heteropolisakarida yang tersusun glukosa, mannosa, galaktosa
(heksosan), xilosa serta arabinosa (pentosan) (Hermiyati, dkk, 2010).
Lignin merupakan senyawa polimer yang terdiri atas fenil melalui ikatan
eter (C-O-C) dan ikatan karbon (C). Struktur kimia lignin mengalami perubahan
pada kondisi asam dan temperature yang tinggi. Adanya senyawa pengikat lignin
inilah yang menyebabkan bahan-bahan lignoselulosa sulit untuk dihidrolisa.
(Osvaldo, dkk, 2012). Lignin bersifat hidrofobik dan melindungi selulosa
sehingga strukturnya bersifat kaku (rigid). Lignin dapat dioksidasi oleh larutan
alkali dan oksidator lain.

Hidrolisis adalah suatu proses reaktan dengan air agar suatu senyawa
pecah atau terurai. Hidrolisis secara kimia adalah hidrolisa yang dilakukan dengan
bantuan asam, baik asam encer ataupun asam dengan konsentrasi pekat sedangkan
hidrolisis secara enzimatis adalah hidrolisa menggunakan bantuan enzim (Artati,
dkk, 2010). Hidrolisis selulosa dengan menggunakan asam dapat dilakukan
dengan menggunakan asam kuat. Asam yang biasanya digunakan untuk hidrolisis
selulosa adalah asam sulfat, asam fosfat dan asam klorida (Oktavianus, dkk,
2013). Dibandingkan proses secara kimia, hidrolisis secara enzimatis lebih
menguntungkan karena ramah terhadap lingkungan, kondisi proses yang lebih
lunak dan berpotensi memberikan hasil (yield) yang lebih tinggi (Hamelinck,
2005). Hidrolisis enzimatik lebih menarik dari sisi penggunaan energi karena
dapat dilangsungkan pada temperatur rendah dan menghasilkan perolehan glukosa
sampai 70% (Anwar, dkk, 2010).
Trichoderma reesei merupakan fungi yang dapat menghasilkan enzim
selulase (Sim and Oh, 1993). Trichoderma reesei dapat menghasilkan
endoglukanase dan eksoglukanase sampai dengan 80% yang berperan
menghidrolisis selulosa (Fransistika R, dkk, 2012). Selain itu juga telah diteliti
jenis mikroba yang dapat memproduksi selulase seperti Trichoderma
menunjukkan adanya kemampuan aktivitas selulolitik dan hemiselulolitik yang
tinggi pada proses fermentasi untuk menghasilkan gula (Anindyawati, 2010).
BAB 3. METODELOGI PENELITIAN
3.1. Tahap Pemurnian Selulosa
1. Sabut kelapa dipotong dan hingga ukurannya kecil.
2. Sabut kelapa ditimbang dengan berat 5 gr.
3. Kemudian Sabut kelapa yang sudah ditimbang dengan berat 5 gr dipanaskan
didalam oven sampai beratnya konstan.
4. Kemudian sampel ditambahkan NaOH dengan perbandingan 1:10 (g/mL).
5. Sabut kelapa diaduk dan dipanaskan di atas hot plate selama 2 jam pada suhu
100 C.
6. Setelah dipanaskan sabut kelapa di netralkan dengan cara dicuci menggunakan
aquades.
7. Kemudian sampel dikeringkan kembali didalam oven hingga berat konstan.
3.2 Tahap Hidrolisis Selulosa
1. Sampel yang telah dikeringkan didalam oven dimasukkan ke dalam beaker
glass sebanyak 5 gram.
2. Kemudian Enzim selulase dari Trichoderma reesei dimasukkan ke dalam
beaker glass yang telah berisi 5 gram sampel.
3. ditambahkan akuades hingga volumenya 150 mL.

4. Hidrolisis dilakukan pemanasan dengan suhu 40C dengan waktu hidrolisis


selama 3, 4, 5, dan 6 jam.

3.3 Analisa Sampel dengan Metode DNS


1. Sampel yang sudah dihidrolisis diambil sebanyak 2 ml dan dimasukkan
kedalam tabung reaksi.
2. kemudian reagen DNS ditambahkan sebanyak 2 ml tabung reaksi yang berisi
sampel dan ditutup dengan aluminium foil.
3. Campuran dipanaskan pada 100C selama 5-15 menit.
4. Larutan natrium kalium tartrat 40% (Rochelle garam) ditambahkan sebanyak 1
ml untuk menstabilkan warna.
5. Sampel didinginkan hingga mencapai suhu ruangan.
6. Setelah mencapai suhu kamar, sampel dilihat absorbansi dengan
spektrofotometer UV-VIS dengan panjang gelombang 560 nm.

Pencacahan

Delignifikasi dengan NaOH 1%

Hidrolisis
pada suhu 40oC

H2O dan Trichoderma Reesei

Analisa Glukosa

Gambar 3.1. Diagram Alir Proses Penelitian.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya

No

Jenis Anggaran

Total Biaya

1
2

Biaya Peralatan dan Bahan


Biaya Transportasi dan Akomodasi

Biaya Dokumentasi dan lain-lain


Total Anggaran

Rp 9.250.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 400.000,00
Rp 10.650.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Uraian Kegiatan

1
1

Bulan ke2
1
2
3

3
1

Pendahuluan
Persiapan alat-alat,
bahan dan sampel
Perlakuan
Hidrolisa sampel
Analisis
dengan
FTIR
dan
spektrofotometer
UV VIS
Penyelesaian
Data hasil penelitian
Analisis penelitian
Penarikan
kesimpulan
Pembuatan laporan

DAFTAR PUSTAKA

Artati E. K., Novia E. M., Widhie H. V., 2010. Konstanta Kecepatan Reaksi
Sebagai Fungsi Suhu pada Hidrolisa Selulosa pada Ampas Tebu dengan
Katalisator Asam Sulfat. Jurusan Teknik Timia Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret, Semarang. 1412-9124
Choi I. S., Wib S.G., Kim S. B., Bae H. J., 2012. Conversion of coffee residue
waste into bioethanol with using popping pretreatment. Bioresource
Technology 125 132137.
ESDM, 2012, Laju Eksplorasi Minyak Cadangan Indonesia Sangat Tinggi,
http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/5529-laju-eksplorasicadangan-minyak-indonesia-sangat-tinggi.html tanggal akses: 4 april
2015.
Hermiati. E, Mangunwidjaja D., Sunarti T. C., Suparno O., Prasetya B., 2010.
Pemanfaatan Biomassa Lignoselulosa Ampas Tebu Uuntuk Produksi
Bioetanol. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB.
Sukadarti,S., Kholisoh,S.D., Prasetyo,H., Santoso,W.P., Mursini,T. 2010.
Produksi Gula Reduksi dari Sabut Kelapa Menggunakan Jamur
Trichoderma reesei. Jurnal Pengembangan Teknologi Kimia untuk
Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia. Program Studi Teknik Kimia,
FTI, UPN Veteran Yogyakarta.
Hasriani, Kalsim D. K., Sukendro A 2013, Kajian Serbuk Sabut Kelapa
(Cocopeat). Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fak.Teknologi
Pertanian, IPB.
Hamelinck C.N., Hooijdonk G.V., and Faaij A.P.C. (2005). Ethanol from
lignocellulosic biomass: techno-economic performance in short-, middleand long-term. Biomass and Bioenergy, 28: 384410.
Hermiati. E, Mangunwidjaja D., Sunarti T. C., Suparno O., Prasetya B., 2010.
Pemanfaatan Biomassa Lignoselulosa Ampas Tebu Uuntuk Produksi
Bioetanol. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB
Anindyawati T., 2010. Potensi Selulase Dalam Mendegradasi Lignoselulosa
Limbah Pertanian untuk Pupuk Organik. Pusat Penelitian Bioteknologi :
Bogor
Osvaldo Z. S., Panca Putra S., M. Faizal, 2012. Pengaruh Konsentrasi Asam dan
Waktu Proses Hidrolisis dan Fermentasi Pembuatan Bioetanol dari Alang7

Alang. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.


Palembang.
Perez, J., J.M. Dorado, T. Rubia, and J. Martinez, (2002). Biodegradation and
biological treatments of cellulose, hemicellulose and lignin : an overview.
Int. Microbiol 5: 53-63
Safaria, S., Idiawati, N., Zaharah,T.A. 2013. Efektivitas Campuran Enzim
Selulase dari
Aspergillus niger Dan Trichoderma reesei Dalam
Menghidrolisis Substrat Sabut Kelapa. Program Studi Kimia, Fakultas
MIPA, Universitas Tanjungpura.
Sim, T.S., and J.C.S Oh. (1993). Application of Trichodermareesei Cellulases for
Degradation of Lignocellulosic Compounds. Proceeding of Mie Bioforum.
Genetic, Biochemistry and Ecology of Lignocellulose Degradation.Uni
Publishers Co. Ltd. p. 477-481.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


I. Biodata Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat tanggal lahir
Email
Nomor telp/HP

Dicky Rahmadi
Laki-laki
S1
1204103010056
Beureunuen, 24 Juni 1994
dickyrahmadi25@gmail.com
085373333682

B. Riwayat Pendidikan
Nama institusi

SD
Kartika X

SMP
MTSS Oemar
Diyan

Jurusan
Tahun masuk tahun lulus

2000-2006

2006-2009

SMA
SMAN Modal
Bangsa
IPA
2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No
-

Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar


-

Judul Artikel Ilmiah


-

Waktu dan Tempat


-

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No
Jenis penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
-

Tempat
-

Banda Aceh, 5 Oktoberber 2015


Pengusul

Dicky Rahmadi
NIM: 1204103010056

II. Biodata Anggota Kelompok


2.1 Biodata Anggota Kelompok ke-1
A. Identitas Diri

1
2
3
4
5
6
7

Nama lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat tanggal lahir
Email
Nomor telp/HP

Muana Refi
Laki-laki
S1
1204103010030
Krueang Geukuh, 28 November 1994
refimuana@gmail.com
082364530032

B. Riwayat Pendidikan
Nama institusi

SD
SD Pinus

SMP
MTSS
Ulumudin

Jurusan
Tahun masuk tahun lulus

2000-2006

2006-2009

SMA
MAS ARUN
IPA
2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No
-

Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar


-

Judul Artikel Ilmiah


-

Waktu dan Tempat


-

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No
Jenis penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
-

Tempat
-

Banda Aceh, 5 Oktoberber 2015


Pengusul

Muana Refi
NIM: 1204103010030

2.2 Bioadata Anggota Kelompok ke-2


A. Identitas Diri
1
2

Nama lengkap
Jenis Kelamin

Muhammad Razi
Laki-laki

10

3
4
5
6
7

Program Studi
NIM
Tempat tanggal lahir
Email
Nomor telp/HP

S1
1304103010048
Lhokseumawe, 9 April 1994
raziayie@gmail.com
082368919856

B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama institusi
Jurusan
Tahun masuk tahun lulus

MIN
Lhokseumawe

SMP
MTSN
Lhokseumawe

2000-2006

2006-2009

SMA
SMA 1
Lhokseumawe
IPA
2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No
-

Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar


-

Judul Artikel Ilmiah


-

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No
Jenis penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
1

Waktu dan Tempat


-

Tempat

Banda Aceh, 5 Oktober 2015


Pengusul
Muhammad Razi
NIM: 1304103010048

II.2 Bioadata Anggota Kelompok ke-3


A. Identitas Diri
1
2
3
4
5

Nama lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat tanggal lahir

Miftahur Rizki
Laki-laki
S1
1304103010021
Jakarta, 20 September 1995

11

6
7

Email
Nomor telp/HP

raziayie@gmail.com
082368919856

E. Riwayat Pendidikan
Nama institusi
Jurusan
Tahun masuk tahun lulus

SD
SDN Jatiasih
Bekasi
2001-2007

SMP
SMPN Jatiasih
Bekasi
2007-2010

SMA
SMAN 11 Jatiasih
Bekasi
IPA
2010-2013

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No
-

Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar


-

Judul Artikel Ilmiah


-

G. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No
Jenis penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
1

Waktu dan Tempat


-

Tempat

Banda Aceh, 5 Oktober 2015


Pengusul
Miftahur Rizki
NIM: 1304103010021

III.Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6

Nama lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIP
Tempat tanggal lahir
Email

Dr. Ir. Muhammad, M. Sc

Banda Aceh, 7 Maret 1965

12

Nomor telp/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama institusi
Jurusan
Tahun masuk tahun lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
-

Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar


-

Judul Artikel Ilmiah


-

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No
Jenis penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
-

Waktu dan Tempat


-

Tempat
-

Banda Aceh, 5 Oktober 2015


Pengusul

(Dr. Ir. Muhammad Zaki, M. Sc)


NIP: 19710515 199903 1 001

13

Anda mungkin juga menyukai