Tugas Paradigma Pend. Islam
Tugas Paradigma Pend. Islam
Dosen :
Prof. Dr. H. Ahmad Tafsir, MA.
Disusun Oleh :
FITRIAH, S.Ag.
NIM. 2103090150973
I. PENDAHULUAN
Dewasa ini banyak sekolah yang menamakan dirinya sebagai lembaga
pendidikan Islam unggulan. Namun tidak jelas kriteria dan standar yang
diberlakukan pada masing-masing sekolah. Kualitas layak tidaknya predikat
unggulan bagi suatu sekolah akan mempengaruhi mutu dan kualitas
pendidikan Islam dibanding dengan pendidikan atau institusi pendidikan pada
umumnya. Mutu sekolah hendaknya dapat sejajar dan lebih unggulan dari
pendidikan umum unggulan lainnya. Tujuan umum dari program tersebut
untuk mendorong tercapainya tujuan pendidikan nasional, adapun secara
kusus tujuanya untuk menghasilkan output pendidikan yang unggulan dalam
memiliki nasionalisme, dan patriotisme yang tinggi, memiliki motivasi dan
ketrampilan untuk mencapai prestasi dan keunggulan serta kepribadian
kokoh, peka sosial, berjiwa kepemimpinan dan disiplin.
Sekolah yang mengatasnamakan dirinya sebagai sekolah unggulan
harus diakui oleh pemerintah dan masyarakat, bukan oleh sekolah itu sendiri.
Karena keunggulan berarti memiliki nilai yang lebih dibanding dengan
sekolah yang lain dan tentunya nilai itu tidak hanya dapat dilihat dari aspek
fisik, melainkan juga aspek-aspek lain yang sangat menentukan. Misalnya
proses pembelajarannya ataupun output yang dihasilkan. Apabila dicermati,
dari kebijakan ini, bahwa harus ada implementasi sekolah unggulan untuk
melibatkan teknologi pendidikan, salah satunya teknologi pembelajaran.
Sekolah dan guru sebagai pelaku utama dalam penerapan sekolah unggulan
dituntut inovatif dan kreatif untuk menggunakan perangkat teknologi,
sehingga mendukung kualitas pembelajaran Dalam kesempataini penulis akan
memaparkan pengertian, latar belakang, dan kreteria sekolah unggulan.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian SekolahUnggulan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan unggul adalah lebih tinggi, pandai, kuat, dan sebagainya
daripada yang lain, terbaik dan terutama. Sedangkan keunggulan artinya
keadaan unggulan; kecakapan, kebaikan dan sebagainya yang lebih dari
pada yang lain.
Secara ontologis sekolah unggulan dalam perspektif Departemen
Pendidikan Nasional adalah sekolah yang dikembangkan untuk mencapai
keunggulan dalam keluaran (output) pendidikannya. Untuk mencapai
keunggulan tersebut, maka masukan (input), proses pendidikan, guru,
tenaga kependidikan, manajemen, layanan pendidikan, serta sarana
penunjangnya harus diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan
tersebut.
Dengan demikian, sekolah unggulan dapat didefinisikan sekolah
yang dikembangkan dan dikelola sebaik-baiknya dengan mengarahkan
semua komponennya untuk mencapai hasil lulusan yang lebih baik dan
cakap daripada lulusan sekolah lainnya.
B. Munculnya Sekolah Unggulan
Sejak diberlakukannya Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan Nasional yang menempatkan Sekolah sebagai bagian
dari subsistem pendidikan nasional. Sekolah pun dituntut untuk
melakukan inovasi dan pembaharuan diri baik secara kelembagaan
maupun dari sisi mutu output-nya. Mutu output yang diharapkan telah
terkonsep dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 3 yang menyebutkan bahwa
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlaq mulia.
Konsep ini memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dimana menaruh harapan dan cita-cita bahwa suatu lembaga pendidikan
harus mampu membawa dan mengarahkan siswanya untuk memiliki iman,
taqwa dan akhlaq mulia. Sehingga mereka cerdas baik secara intelektual,
moral maupun spiritual. Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki
siswa
dapat
mengkomunikasikan
gagasan
dan
perkembangan
yang
menyeluruh
dan
sesuai
tingkat
kemampuan
dan
kecerdasan
anak/Multiple Intelligences.
3. Penekanan pada pertumbuhan intellectual (learning to
know), berfokus pada pengajaran dan pengembangan
potensi kecerdasan intelektual/akademis, pengetahuan
anak didik.
4. Pertumbuhan emotional, spiritual (learning to be)
berfokus pada penanaman nilai dan pengembangan
moral spiritual anak didik.
pelatihan
dan
pengembangan
fisikdan
together)
berfokus
pada
pengembangan
'ilmuwan
muda'
sewaktu
anak
mengikuti
berpusat
pada
siswa,
yang
bersama-sama
dengan
membiasakan
anak
didik
6. contextual
teaching
and
learning,
membantu
information,
teaching-learning
material
teaching
innovative
methods
teaching
application,
techniques,
creative,
teaching
classroom
procedures,
classroom
action
Potential,
yaitu
effective
communications,
marhamah,
sabar
dan
tabah,
moeslem
personality.
G. Pengembangan Pendidikan Islam Melalui Sekolah Unggulan
Pengembangan pendidikan Islam dapat terealisasi melalui adanya
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Institusi yang
pendidikan
harus
mampu
suatu
wilayah
adalah
contoh
nyata
keunggulan
demikian
sentral
posisinya
dalam
seperti
Sekolah
juga
diperlukan
semangat
saling
keunggulan
Sekolah
dengan
mempertahankan
dan
kepada
para
guru
untuk
dapat
melaksanakan
kegiatan
sekolah,
MGMP
kluster,
forum
MGMP
kabupaten,
diskusi
mengalokasikan
anggaran
yang
memadai
bagi
upaya
dalam
supervisi
penyelenggaraan
dilaksanakan
oleh
pendidikan.
kepala
Pelaksanaan
sekolah
dalam
guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran,
-tingkat
bahwa,menghadapi
kurikulum
yang
berisi
pengajarannya,
sedah
sewajarnya
kalau
para
guru
DAFTAR PUSTAKA
Agus Maimun, Agus Zainul Fitri. Sekolah Unggulan. Malang: UIN Maliki Press,
2010.
Ahid, Nur. Problematika Sekolah Aliyah di Indonesia. Kediri: STAIN Kediri
Press, 2009.