rendah dibandingkan dengan Produk sejenis dari ayam goreng yang sudah terkenal
dengan harapan kita mampu menjadi pilihan yang pertama karena dari sisi harga sudah
pasti menang.
Keuntungan yang akan diperoleh per ekor dimana Faktor biaya dihitung sbb :
1.Harga Ayam Hidup : Rp.20.000,-/Ekor
2.Biaya Bumbu dll : Rp. 2.500,-/Ekor
3.Biaya Tenaga Kerja : Rp. 2.000,-/Ekor
4.Biaya Iklan : Rp. 1.000/Ekor
5.Biaya distribusi : Rp. 500/Ekor
Total Biaya : Rp.26.000,-/Ekor
Keuntungan bersih diperoleh dari harga jual sebesar Rp.30.000,- dikurangi Total biaya
sebesar Rp.26.000,- dengan demikian didapat Rp.4.000,-/Ekor Ayam.
Dengan demikian Ekspetasi Return on equity yang akan diperoleh adalah sebesar 15%
dihitung dari perbandingan keuntungan dan Modal yang dikeluarkan.
1.3.Usulan Proyek
Dari Studi Kelayakan Proyek yang telah dilakukan dimana Ekspetasi return on equity
diharapakan adalah 15 % maka kiranya Proyek Ayam Goreng Kremesan ini layak untuk
dipertimbangkan.
Faktor lain yang juga mendukung layaknya usulan proyek ini adalah ketersediaan bahan
baku ayam kampung yang cukup melimpah di daerah Jogjakarta dan Sekitarnya sehingga
ada jaminan terhadap supply stock bahan baku dan kelangsungan dari usaha ini akan
terjamin.
Mudahnya membuat ayam Goreng Kremesan serta tidak perlu memakai resep yang sulit
juga hal yang perlu dipertimbangkan untuk mewujudkan Produk ini.
Bab 2
Pengembangan Produk
2.1.Konsep Produk
Seperti telah diketahui bersama ada beberapa jenis masakan Ayam Goreng beberapa
diantaranya adalah Ayam Goreng Manis ,Ayam Goreng Model Kentucky,Ayam Goreng
Asin ,Ayam Goreng Kremesan serta banyak lagi lainnya.
Sedangkan Ayam Goreng yang akan dipasarkan adalah Jenis Ayam Goreng Model
Kremesan,hal ini mengingat animo yang sangat besar terhadap jenis Ayam Goreng
Kremesan.
Konsep Produk yang kita tawarkan sebenarnya tidak jauh berbeda dari Konsep yang telah
ditawarkan oleh mereka yang memasarkan lebih dulu.
Dengan rasa yang Khas,Gurih,Renyah ,tulangnya lunak dan terkesan elegan apabila
membeli Ayam Goreng ini maka dapat dikatakan ayam Goreng Produk kita adalah
produk Mitu dari Produk sejenis yang ada di pasar.
2.2.Pengembangan Produk
Pengembangan produk kedepan untuk produk ayam goreng ini agak sulit mengingat
bahwa Model atau jenis dari masakan Ayam Goreng memiliki karakteristik
tersendiri,pasar tersendiri dan langganan atau customer tersendiri pula.
Kemungkinan yang dapat dikembangkan adalah cara penyajian ataupun cara
pendistribusian ke langganan.
Jenis Ayam Goreng model Kentucky mungkin menjadi pilihan apabila diperlukan
pengembangan terhadap Produk Ayam Goreng Kremesan mengingat sama sama
menggunakan Tepung dan mudah dalam Proses membuatnya.
2.3.Uji Produk
Setelah kita mampu membuat produk Ayam Goreng Kremesan,maka produk ini perlu di
uji coba ke para calon pelanggan untuk mengetahui kekurangannya.
Uji Coba ini meliputi Taste atau rasa,kekenyalannya,kering dan tidaknya,serta yang tidak
kalah penting adalah Higienesnya.
Diperlukan minimal 15 Orang yang berbeda dari tingkat umur,Pekerjaan ,tingkat
pendidikan serta jenis kelaminnya.
Dengan demikian kita dapat mengukur kira kira Produk ayam goreng seperti apa yang
mereka inginkan.
Bentuk Alat Ukur /Questionnaire ini dapat dibuat seperti berikut :
2.4.Persiapan Produksi
Setelah kita mengetahui keinginan konsumen konsumen seperti apa maka tahap
selanjutnya adalah persiapan produksi.
Persiapan Produksi akan meliputi beberapa Aspek,yang paling utama adalah persiapan
Sumber Daya Manusia,Bahan Baku utama,Bahan baku tambahan,Alat Pengolah,Tempat
Produksi,serta yang tak kalah penting adalah Sumber Pendanaan.
Sumber Daya Manusia dalam Aspek Produksi sangat penting perannya mengingat produk
Ayam Goreng ini sebagian besar atau bahkan seluruhnya dikerjakan secara manual,untuk
itu tenaga yang terampil dalam mengolah Ayam Goreng mutlak diperlukan.
Ketersediaan Bahan Baku utama yaitu ayam kampung mesti terjaga stock dan jumlahnya
sebab kelangsungan Produksi akan terjaga dengan terjaganya stock yang cukup,mengenai
bahan baku tambahan berupa bumbu bumbu dan alat pengolah ayam Goreng Walaupun
kontribusi terhadap proses produksi relative kecil namun keberadaannya mutlak
diperlukan.
Yang tak kalah penting adalah sumber pendanaan dari Proyek Ayam Goreng Kremesan
ini,sumber ini dapat diperoleh dari berbagai macam sumber bias dari kredit Bank atau
dari simpanan pribadi.
Mengingat Jumlah Dana yang diperlukan tidak terlalu besar maka sebaiknya sumber
pendanaan akan lebih baik dari Pribadi,modal yang diperlukan dengan perkiraan Omset
per hari adalah Rp.450.000,- adalah sekitar Rp.5.000.000,Namun apabila dirasa kurang dapat mengajukan permohonan kredit Bank dimana saat ini
Bank Berlomba lomba memberikan Kredit tanpa agunan untuk skala kecil menengah.
Bab 3
Positioning Produk
segera tahu,dengan demikian Faktor Manusia yang biasanya suka mencoba coba hal hal
baru akan timbul.
Bab 5
Uji Pemasaran
5.1.Strategi Penjualan
Dalam hal strategi Penjualan akan lebih banyak berkaitan dengan Masalah
Distribusi,Penyajian,dan tempat Penjualan. Strategi yang biasanya dianut untuk
Pemasaran produk dengan skala kecil,bersifat home industri,berupa makanan biasanya
adalah menganut penjualan langsung tanpa perantara,hal ini sangat berlainan sekali
dengan Produk produk food maupun Produk non food yang sudah berskala industri
menengah atas yang suka atau tidak suka harus menggunakan jasa Distributor untuk
memasarkannya.
Namun demikian guna mengantisipasi penjualan mungkin dapat dilakukan dengan cara
cara baru dimana kita tidak menunggu Konsumen namun justru kita yang mendatanginya.
Sebagai Kota salah satu tujuan Pariwisata Keberadaan dari Produk ayam Goreng
Kremesan ini sangat unik, tidak banyak Produk seperti ini beredar di luar jogja,untuk
itu ,pada saat saat High Season saat liburan mungkin dapat dimanfaatkan sebagai sarana
penjualan.
Cara yang kita gunakan adalah dengan pendekatan kepada Tour Leader untuk
memasukan Ayam goreng Kremesan ini dalam menu makanan atau bisa saja ayam
Goreng Kremesan ini dijadikan Oleh oleh buat peserta Tour.
Cara lain yang juga dapat kita gunakan dalam melakukan penjualan adalah dengan
mendatangi instansi instansi pemerintah atau swasta untuk melakukan penjualan
lansung,cara ini akan efektif dilakukan pada saat Pegawai pegawai tersebut sehabis
gajian.
5.2 Studi Hasil Penjualan
Untuk melihat apakah penjualan sukses atau gagal hendaknya kita harus memasang target
penjualan.Target penjualan ini bias ditentukan tiap hari,tiap minggu atau tiap bulan.
Toleransi untuk mengukur apakah penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan dengan
angka pencapaian dalam Prosentase,misalnya saja apabila penjualan dibawah 65% maka
kita anggap gagal.
Namun demikian pada tahap tahap awal kita tidak boleh memasang target terlalu optimis
mengingat produk yang kita jual ini masih relative baru sehingga belum banyak
konsumen yang tahu.
Bab 6
Penutup
Bahwa dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan Fokus,kita tidak bisa dalam
memulai bisnis itu secara setengah tengah,dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha
tersebut berupa usaha sampingan.
Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari
diri kita sendiri,dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu
keharusan.
Perhitungan perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal awal memulai usaha
karena sekali kita salah dalam perhitungan diawal maka yang terjadi adalah efek Berantai
dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan,sementara modal lama kelamaam
tersedot habis
Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih
sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurangDengan demikian
kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
Semoga proposal usaha kecil warung ayam goreng kremesan diatas memberi inspirasi
kepada anda untuk wirausaha