Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Busana Bayi

Busana adalah segala sesuatu yang dipakai seseorang mulai dari kepala sampai
ujung kaki. Setiap manusia membutuhkan busana untuk melindungi dirinya dari
pengaruh lingkungan, seperti panas dan dingin. Sama halnya dengan bayi,
dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya membutuhkan busana untuk
melindungi tubuhnya yang masih sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh
lingkungan
Klasifikasi Busana Bayi
Busana bayi terdiri dari bermacam-macam jenis. Klasifikasi jenis-jenis busana
bayi adalah sebagai berikut:
1.

Atasan Bayi:

a.

Kemeja Bayi

b.

Jas bayi

c.

Jaket bayi

2.

Bawahan Bayi

a.

Popok Bayi

b.

Gurita

c.

Celana bayi

3.

Aksesoris Bayi

a.

Celemek/ tadah liur

b.

Sarung tangan

c.

Kaos kaki

d.

Sepatu bayi

e.

Topi bayi

Sedangkan

menurut

kesempatan

pemakaiannya

busana

bayi

dapat

di

kelompokkan dalam busana tidur, bermain dan pesta atau berpergian.


Syarat Syarat Busana Bayi
Bayi

adalah anak usia 0 1 tahun. Macam busana bayi umumnya sudah

mempunyai standar
dan susunan tertentu sesuai dengan fungsinya, seperti : gurita, popok, kemeja,
kebaya, jas, topi,
cape, alas liur, kantong tangan, dan sepatu. Model sangat sederhana dan tidak
banyak variasinya,

begitu pula kontruksi pola yang digunakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih
model busana bayi adalah sederhana, tidak terlalu banyak hiasan, (renda-renda,
strook, sulaman
kecil-kecil secukupnya dan berwarna lembut), mudah dipakai dan dilepas,
mempunyai
kelonggaran yang cukup.
Bahan : mudah dicuci, kain mudah menyerap air lembut permeabilitas udara
baik, pada umur 2-5 tahun anak mulai sering bergerak jadi pakaian harus
longgar dan tidak menimbulkan iritasi. Contohnya : kain putih, birkolin (sejenis
katun), nansjoek, voile, arrow, tetra, dan kaos katun.
Model: sederhana, tidak terlalu banyak hiasan, mudah dipakai dan dilepas, cukup
longgar. Sebagai

tambahan warna yang beredar di pasaran biasanya hanya

menggunakan warna putih, kuning (netral), pink(bayi cewek) dan biru(bayi


cowo).
Bahan untuk busana bayi dipilih bahan yang menyerap air, lembut, halus
dan
menghangatkan. Contoh bahan : kain putih, birkolin, nansuk, voile, arrow, tetra
dan bahan kaus
katun. Contoh bahan yang menghangatkan adalah flannel dan wol.
Warna yang dipilih untuk busana bayi adalah warna putih atau warna-warna
muda. Warna
mempunyai

arti

tersendiri

bagi

jenis

kelamin

bayi.

Warna-warna

yang

sering dipilih untuk


busana bayi adalah:
a. Warna putih dan kuning adalah warna netral dapat dipakai untuk bayi laki-laki
ataupun
perempuan.
b. Warna merah muda, untuk bayi perempuan.
c. Warna biru muda untuk bayi laki-laki.
Sedangkan corak bahan untuk busana bayi, pilihlah corak yang kecil dengan
motif binatang,
geometris, orang-orangan, bunga dan sebagainya.
Macam Macam Busana Bayi
Baju pokok :
Popok (penutup kelamin dan penahan air besar)

Gurita (mengahngatkan dan membentuk bagian perut)


Baju bayi
Celana bayi
Mantel bayi
Kebaya bayi (seperti pakaian/blus dengan kancing atau tali)
Gedong (dari kain persegi untuk membungkus bayi)
Perlengkapan bayi :
Sarung tangan
Kaus kaki
Topi
Tudung (cape)
Bebat pinggang/dada
Sarung bantal
Sarung guling
Pengertian dari macam macam busana bayi
Pakaian bayi sebaiknya bisa menyerap keringat, adem, dan tidak panas. dan
kalau bisa ga gampang melar walau dicuci menggunakan mesin cuci. ada
beberapa macam bahan yang digunakan untuk membuat baju bayi. Ada katun,
spandek, flannel, dll
Yang paling cocok untuk baju bayi ya bahan katun, karena nyerap keringet. dan
katunnya model yang katun kaos, bukan katun kain. katun kaos ada elastis nya,
jadi kalau bayi bergerak kesana sini bisa dengan leluasa, tidak terhambat
bajunya sendiri.
Selain itu kalau bisa baju dan celana bayi, terutama yang newborn / baru lahir
sebaiknya bisa sedikit menahan panas tubuh, jadi untuk membuat baju bayi
dipakailah bahan katun yang ada campurannya sedikit saja bahan polyester.
Nama campurannya bahan TC (teteron cotton)
Bahan TC yang sering juga disebut bahan katun bayi ini yang sering dipakai
untuk membuat baju bayi, Nova, Libby, Miyo menggunakan bahan ini. Forby juga
sama.
Campuran antara bahan katun dan polyester beda-beda, ada merek yang
memakai lebih banyak katunnya, dan ada juga yang sebaliknya
Pengertian macam macam busana bayi :
a.

Popok bayi

Digunakan pada bagian bawah pinggang yang gunanya untuk menutupi alat
kelamin dan menahan air seni supaya tidak kemana mana.

b.

Gurita / Grito / Mekak

Dipakai pada bagian bawah payudara sampai batas akhir perut, gunanya untuk
menhangatkan dan membentuk bagian perut.
c.

Kebaya bayi

Dipakai seperti menggunakan pakaian, bagian atas bentuknya seperti blus, ada
yang menggunakan kancing / tali, gunanya untuk menghangatkan / menutupi
bagian tubuh dari gigitan serangga.
d.

Gedong

Terbuat dari bahan yang berbentuk bujur sangkar yang gunanya untuk
menghangatkan ( ukuran 90 X 90 dan penyelesaiannya dibris).
e.

Sarung tangan dan sarung kaki

Untuk menutupi tangan dan kaki.


f.

Topi

Dibuat untuk menutupi kepala.


g.

Selimut bayi

Digunakan setelah menggunakan kep ( cape ).


h.

Sepatu

Untuk menutupi kaki dan menghangatkan kaki.


Teknik penyelesaian pada jahitan pakaian bayi :
Kampuh : kampuh balik/tutup yang diobras,
Penyelesaian leher,lengan,penutup muka : dengan kelim gulung kemudian dihias
dengan tusuk kait / tusuk hias.
Untuk Menyatukan bagian-bagian dari potongan kain pada pembuatan busana
seperti menyatukan bahu muka dengan bahu belakang, sisi kiri muka dengan
sisikanan belakang dsb, sisa sambungan disebut kampuh. Teknik menjahit
sambungan supaya hasilnya kuat, maka setiap penyambungan baik di awal atau
pun di akhir tusukan harus dimatikan, agar tidak mudah lepas yaitu dengan cara
menjahit mundur maju atau dengan cara mengikatkan kedua ujung benang.
Pemakaian kampuh disesuaikan dengan kegunaan yang lebih tepat. Kampuh
(teknik menggabungkan) ada bermacam-macam antara lain :
1. Kampuh Terbuka
kampuh yang tiras sambungannya terbuka/dibuka, teknik penyelesaian tiras ini
ada beberapa cara :

a. Kampuh terbuka dengan cara setikan mesinpenyelesaian dengan cara melipat


kecil pinggiran tiras dan disetik dengan mesin sepanjang pinggiran tersebut.
b. Kampuh

terbuka

dengan

penyelesaian

tusuk balut,

yaitu

dengan

penyelesaian tiras disepanjang pinggiran tiras diselesaiakan dengan tusuk balut.


c. Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan obras, yaitu penyelesaian
disepanjang pinggiran tiras diselesaikan dengan diobras. Cara ini padasaat
sekarang banyak dipakai terutama untuk busana wanita dan busana pria (celana
pria).
d. kampuh terbuka diselesaikan dengan rombak (dijahit dengan kain serong
tipis, dilipat dan disetik) ini hanya dipakai untuk busana yang dibuat dari
bahan/kain tebal. Kegunaanya untuk menyambungkan (menjahit) bagian-bagian
bahu, sisi badan, sisi rok, sisi lengan, sisi jas, sisi mantel, sisi celana, dan
belakang celana.

2. Kampuh Balik
Kampuh yang dikerjakan dengan teknik membalikkan dengan dua kali jahit dan
dibalikkan dengan cara, pertama dengan menjahit bagian buruk menghadap
bagian buruk (bagian baik) yang betiras dengan lebar tiras dengan ukuran 3mm,
jika memungkinkan dibuat lebih halus/kecil, kemudian dibalikkan dan dijahit dari
bagian buruk menghadap bagian baik dengan pinggir tirsnya masuk ke dalam,
hasil kampuh ini paling besar 0,5 cm. kegunaan kampuh balik untuk:
a. Menjahit kebaya yang dibuat dari bahan tipis.
b. Menjahit kemeja.
c. Pakaian tidur dan sebagainya

3. Kampuh Pipih
Kampuh yang mempunyai bekas jahitan pada satu sisi sebanyak dua setikan,
dan sisi yang sebelahnya satu setika, kampuh ini bias dipakai untuk dua sisi
(untuk bagian luar atau bagian dalam yang mana keduanya sama-sama bersih).
Teknik menjahit kampuh pipih, lipatkan kain yang pinggirannya bertiras selebar
1,5 cm menjadi o.5 cm, tutup tirasnya dengan lipatan yang satu lagi. Kampuh ini
dipakai untuk menjahit kain sarung, kemeja, celana, jaket, pakaian bayi dan
sebagainya.

4. Kampuh Perancis
Kampuh yang hanya terdiri dari satu jahitan yang didapatkan dengan cara
menyatukan dua lembar kain. Kain bagian baik berhadapan sesame baik, tetapi
tidak sama lebar/pinggirnya, lipatkan pinggir kain yang satu (kain yang lebih
lebar) dengan kain yang laian, lalu jhit tiras dengan lebar 0,6 mm. kampuh
perancis ini cocok dipakai untuk menjahit bahan yang tipis.

5. Kampuh Sarung
Kampuh yang tampak di kedua sisinya . cara melakukan setikan kampuh sarung
adalah sebagai berikut : pinggiran (a) dan (b) sama-sama besar, kampuh semula
1cm lalu keduanya dikumpul berpadu, tiras dilipat dengan posisi saling
berhadapan dan dapat dibantu dengan jelujuran. Tirasnya sama-sama dilipat
menjadi 0,5cm

lalu dijahit pinggirannya dari bagian buruk. Kegunaan dari

kampuh sarung ini adalah untuk menjahit kain sarung pelekat (kain sarung
bercorak/kotak-kotak) ketika menjahit corak/kotaknya harus sama juga untuk
menjahit kemeja, jas dan jaket.

Pemeliharaan busana bayi

Dilihat dari jenis kain, karakter bahan busana bayi yang lembut, maka cara
mencucinya dengan menggunakan tangan dan sabun diterjen, setelah itu
diperas, dijemur dan disetrika. Pada waktu mencuci busana bayi tidak boleh
disatukan dengan busana orang dewasa. Untuk melembutkan kain pergunakan
pelembut kaian khusus bayi.
Penyimpanan busana bayi adalah dengan cara dilipat.

Anda mungkin juga menyukai