email: juniarkoo@yahoo.co.id
ABSTRAK
Reklame ruang luar merupakan media dengan berbagai macam bentuk dan corak yang banyak digunakan
untuk tujuan komersial. Keberadaan reklame ruang luar di Kota Mataram muncul sebagai dampak aktivitas
perekonomian yang menuntut kemudahan penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Identifikasi terhadap
keberadaan reklame ruang luar di koridor jalan utama kota bertujuan untuk mengetahui kesesuaian kondisi
eksisting reklame terpasang dengan karakteristik koridor jalan (streetscape) yang meliputi, penempatan
reklame, ukuran, pencahayaan dan bentuk konstruksi reklame. Metode yang digunakan adalah analisis
deskriptif-evaluatif dengan menggambarkan kondisi eksisting reklame terpasang dan menilai apakah kondisi
eksisting reklame terpasang telah sesuai dengan kebijakan dan standar penataan reklame. Hasil evaluasi
diperkuat dengan analisis penilaian pihak-pihak terkait penyelenggaraan reklame dengan metode Importance
Performance Analysis (IPA) meliputi aspek keefektifan dalam penyampaian informasi, keindahan dan keamanan
pemasangan. Hasil menunjukkan bahwa penyelenggaraan reklame belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip
dasar penataan reklame terutama terkait penempatan dan konstruksi pemasangan. Hal ini juga terlihat dari
tidak adanya keserasian pemasangan reklame dengan elemen fisik koridor jalan (penggunaan lahan, sirkulasi,
kondisi bangunan, ruang terbuka dan jalur pedestrian). Dengan demikian, penataan reklame kemudian
dikelompokkan menjadi beberapa tema sesuai dengan kesamaan karakter elemenelemen pendukung koridor
jalan, yaitu boulevard corridor, gateway commercial corridor, highway commercial corridor, parkway corridor,
dan residenway corridor.
Kata kunci: Reklama ruang luas, Koridor jalan utama, Penataan reklame
ABSTRACT
Outdoor advertising is a media with a variety of shapes and patterns that are widely used for commercial
purposes. The presence of outdoor advertising in the city of Mataram emerged as the impact of economic
activities that demand the ease of delivery of information to the public. Identification of the existence of outdoor
advertising in the main street corridor aims to determine suitability of the existing conditions attached to the
streetscape characteristics that includes, advertising placement, size, lighting and construction of billboards.
The method used was descriptive-evaluative analysis by describing the conditions attached to the existing
billboard and assess whether conditions have been attached to the existing billboard in accordance with
standard policies and publicity arrangements. Evaluation results reinforced the assessment analysis related
parties by Importance Performance Analysis (IPA) covers aspects of effectiveness in the delivery of information,
beauty and security installation. Results showed that the implementation of publicity is not fully in accordance
with the basic principles of advertising, especially related to the arrangement and construction installation
placement. It is also evident from the lack of harmony with the installation of billboards and physical elements of
the road corridor (land use, circulation, condition of buildings, open spaces and pedestrian path). Thus, the
arrangement billboard then grouped into several themes in accordance with the common character of the
elements supporting the road corridor, the boulevard corridor, gateway commercial corridor, highway
commercial corridor, parkway corridor and residenway corridor.
Keyword: Outdoor advertising, The main road corridors, Advertising arrangement
PENDAHULUAN
Perkembangan kota modern tidak dapat
dipisahkan dari perkembangan ekonomi sosial
kota tersebut yang ditandai dengan banyaknya
iklan baik komersial maupun nonkomersial di
segala sudut kota. Tanda-tanda advertansi
komersial kini telah menjadi elemen-elemen
visual dan perkembangannya telah menimbulkan
83
84
Elemen
Kondisi
bangunan
Kondisi
bangunan
Ruang
terbuka
Trotoar
(pedestrian
ways)
Karakteristik
Merupakan koridor jalan dengan hirarki
arteri primer dan arteri sekunder dengan
laju kendaraan rata-rata 60 km/jam.
Mempunyai
Ruang
Manfaat
Jalan
(Rumaja) dengan lebar 9 14 m.
Prasarana pelengkap jalan yang ditemukan
meliputi lampu penerang jalan, rambu lalu
lintas, telepon umum, bis surat, pos
polisi,reklame komersial dan tempat
pembuangan sampah.
Lokasi pemasangan media reklame
ditempatkan pada persil, halaman luar
persil bangunan maupun pada jalur
pedestrian dengan jarak pasang tidak
teratur
bahkan
menumpuk
di
persimpangan jalan.
Ketinggian bangunan yang berada di
sekitar koridor jalan antara 1 4 lantai.
Garis sempadan muka bangunan (GSMB)
berkisar 1 4 m.
Berupa pulau jalan dan median jalan.
Pada bagian kanan dan kiri jalan terdapat
vegetasi berupa pohon angsana dan
sejenisnya, namun jumlahnya relatif
sedikit akibat penggunaan lahan sebagai
perdagangan/jasa.
Pada bagian kanan dan kiri jalan terdapat
jalur pedestrian dengan lebar masingmasing 1,5 m.
Perkerasan
berupa
paving
dengan
peninggian 30 cm dari permukaan aspal.
Ruang
terbuka
Trotoar
(pedestrian
ways)
Karakteristik
rata-rata 30 km/jam.
Mempunyai
Ruang
Manfaat
Jalan
(Rumaja) dengan lebar 8 14 m.
Prasarana pelengkap jalan yang ditemukan
meliputi lampu penerang jalan, rambu lalu
lintas dan tempat pembuangan sampah.
Ketinggian bangunan yang berada di
sekitar koridor jalan antara 1 2 lantai.
Garis sempadan muka bangunan (GSMB)
berkisar 2 10 m.
Pada bagian kanan dan kiri jalan terdapat
vegetasi berupa pohon angsana dan
sejenisnya, yang berfungsi sebagai
peneduh bagi pejalan kaki dan juga
sebagai perlindungan dari angin.
Pada bagian kanan dan kiri jalan terdapat
jalur pedestrian dengan lebar masingmasing 1,5 m.
Perkerasan berupa paving dengan
peninggian 30 cm dari permukaan aspal.
3. Koridor perkantoran
Hanya terdiri dari satu jalan yaitu Jalan Dr
Sujono. Kawasan disekitar koridor jalan
merupakan daerah yang belum banyak
mengalami perkembangan.
Tabel 3. Karakteristik Koridor Perkantoran
Elemen
Sirkulasi
Kondisi
bangunan
2. Koridor Perumahan
Terdiri dari Jalan Praburangkasari, Jalan
Jend A. Yani, Jalan Jend. Sudirman, Jalan
Koperasi, dan Jalan Adi Sucipto.
Tabel 2. Karakteristik Koridor Perumahan
Elemen
Sirkulasi
Karakteristik
Merupakan koridor jalan dengan hirarki
arteri sekunder dengan laju kendaraan
Ruang
terbuka
Trotoar
(pedestrian
ways)
Karakteristik
Merupakan koridor jalan dengan hirarki
arteri sekunder dengan laju kendaraan
rata-rata 40 km/jam.
Mempunyai Ruang Manfaat Jalan
(Rumaja) dengan lebar 17 m.
Prasarana pelengkap jalan yang ditemukan
meliputi lampu penerang jalan, rambu lalu
lintas, reklame komersial dan tempat
pembuangan sampah.
Ketinggian bangunan yang berada di
sekitar koridor jalan antara 1 2 lantai.
Garis sempadan muka bangunan (GSMB)
berkisar 2 10 m.
Ruang terbuka berupa median jalan dengan
lebar 1m.
Pada bagian kanan dan kiri jalan juga
terdapat vegetasi berupa pohon angsana
dan sejenisnya.
Pada bagian kanan dan kiri jalan terdapat
jalur pedestrian dengan lebar masingmasing 1,5 m.
Perkerasan berupa paving dengan
85
Elemen
Karakteristik
peninggian 30 cm dari permukaan aspal.
4. Koridor Pendidikan
Hanya terdiri dari satu jalan, yaitu jalan
Pendidikan. Kawasan disekitar koridor jalan
merupakan daerah yang telah mengalami
pertumbuhan pesat, diindikasikan dengan
perkembangan
perumahan
dan
fasilitas
pendidikan.
Tabel 4. Karakteristik Koridor Pendidikan
Elemen
Sirkulasi
Kondisi
bangunan
Ruang
terbuka
Trotoar
(pedestrian
ways)
Karakteristik
Merupakan koridor jalan dengan hirarki
arteri sekunder dengan laju kendaraan
rata-rata 30 km/jam.
Terdiri dari satu jalur dan satu arah.
Mempunyai Ruang Manfaat Jalan
(Rumaja) dengan lebar 9 m.
Prasarana pelengkap jalan yang ditemukan
meliputi lampu penerang jalan, rambu lalu
lintas dan telepon umum.
Ketinggian bangunan yang berada di
sekitar koridor jalan antara 1 2 lantai.
Garis sempadan muka bangunan (GSMB)
berkisar 1 4 m.
Pada bagian kanan dan kiri jalan juga
terdapat vegetasi berupa pohon angsana
dan sejenisnya.
Pada bagian kanan dan kiri jalan terdapat
jalur pedestrian dengan lebar masingmasing 1,5 m.
Perkerasan berupa paving rata dengan
permukaan aspal.
Kondisi
bangunan
Ruang
terbuka
Trotoar
(pedestrian
ways)
Karakteristik
Merupakan koridor jalan dengan hirarki
arteri primer dengan laju kendaraan ratarata 40 km/jam.
Mempunyai Ruang Manfaat Jalan
(Rumaja) dengan lebar 17 m.
Prasarana pelengkap jalan yang ditemukan
meliputi lampu penerang jalan, rambu lalu
lintas, telepon umum, bis surat, pos polisi
dan tempat pembuangan sampah.
Ketinggian bangunan yang berada di
sekitar koridor jalan antara 1 2 lantai.
Garis sempadan muka bangunan (GSMB)
berkisar 1 4 m.
Ruang terbuka berupa median jalan dengan
lebar 1m.
Pada bagian kanan dan kiri jalan juga
terdapat vegetasi berupa pohon angsana
dan sejenisnya.
Pada bagian kanan dan kiri jalan terdapat
jalur pedestrian dengan lebar masingmasing 1,5 m.
Perkerasan berupa paving dengan
peninggian 30 cm dari permukaan aspal.
Elemen
Jumlah
2.
Penempatan
3.
Ukuran
4.
Pencahayaan
yang
adalah
Tahun
Hasil
belum
Aspek penataan
Keefektifan dalam penyampaian
informasi:
Batasan jumlah reklame terpasang
dalam satu koridor jalan
Keindahan:
a. Batasan jumlah reklame
terpasang dalam satu koridor
jalan
b. Keserasian jenis reklame dengan
kondisi bangunan
Keefektifan dalam penyampaian
informasi:
a. Pengaturan sudut pandang dengan
ketinggian tertentu
b. Lokasi pemasangan untuk media
reklame dengan sasaran pembaca
pengendara kendaraan
c. Pengaturan jarak pasang
Keindahan:
a. Batasan jumlah reklame
terpasang dalam satu koridor
jalan
b. Keserasian jenis reklame dengan
kondisi bangunan dan prasarana
pelengkap jalan
c. Pengaturan jarak pasang
Keamanan:
Pengaturan ketinggian pemasangan
reklame agar tidak mengganggu
pandangan pengendara dan ruang
pejalan kaki.
Keefektifan dalam penyampaian
informasi:
a. Pengaturan ukuran tulisan yang
digunakan
b. Banyak/sedikitnya materi pesan
Keindahan:
a. Batasan ukuran reklame, baik
yang menempel pada persil
maupun reklame yang berdiri
sendiri
b. Keserasian ukuran reklame
dengan kondisi bangunan dan
prasarana pelengkap jalan
Keamanan:
Keserasian ukuran reklame dengan
konstruksi agar tidak mengganggu
pandangan dan membahayakan
pengendara dan pejalan kaki.
Keefektifan dalam penyampaian
informasi:
a. Jenis pencahayaan yang
digunakan
b. Kuat pencahayaan (iluminasi)
c. Arah pencahayaan
Keindahan:
Jenis pencahayaan
Keamanan:
a. Kesesuaian kuat pencahayaan
penerangan
b. Ketepatan arah pencahayaan
untuk menghindari pandangan
silau (glare) yang dapat
87
No.
5.
Elemen
Konstruksi
Aspek penataan
membahayakan keselamatan
pengendara kendaraan.
Keindahan:
a. Jenis konstruksi
b. Bentuk konstruksi
Keamanan:
a. Jenis konstruksi
b. Umur konstruksi
c. Bentuk konstruksi, baik yang
menempel pada persil maupun
reklame yang berdiri sendiri
d. Pondasi (jumlah tiang penyangga)
88
89
Penilai
Pemerintah kota
Biro reklame
Penempatan
Besar/ kecilnya
reklame dalam
ukuran reklame
ruang koridor
jalan
Jumlah reklame
yang terdapat
dalam satu
koridor jalan
Keindahan
Penempatan
reklame dalam
ruang koridor
jalan
Jumlah reklame
yang terdapat
dalam satu
koridor jalan
Jumlah reklame
yang terdapat
dalam satu
koridor jalan
Besar/ kecilnya
ukuran reklame
Desain
konstruksi
Keamanan
Desain konstruksi
Besar/ kecilnya
ukuran reklame
Penempatan
reklame dalam
ruang koridor
jalan
Desain
konstruksi
Penilai
Pengendara
Pejalan kaki
kendaraan
Besar/ kecilnya
Penempatan
ukuran reklame
reklame dalam
ruang koridor
jalan
Keindahan
Penempatan
reklame dalam
ruang koridor
jalan
Keamanan
Penempatan
reklame dalam
ruang koridor
jalan
Desain
konstruksi
Besar/ kecilnya
ukuran reklame
Desain
konstruksi
Besar/ kecilnya
ukuran reklame
Penempatan
reklame dalam
ruang koridor
jalan
83
84
Jenis reklame
1) Reklame permanen:
billboard sederhana,
reklame bersinar
(neon box)
2) Tidak diperbolehkan
reklame yang dilukis
pada dinding dan
perkerasan jalur
pedestrian
3) Reklame kain:
banner/baliho,
spanduk, bendera
1) Reklame permanen:
billboard, megatron,
Large Electronics
Display (LED),
reklame bersinar
(neon box)
2) Reklame yang
dilukis pada dinding
dan perkerasan jalur
pedestrian
3) Tidak diperbolehkan
reklame kain
1) Reklame permanen:
billboard, megatron,
Large Electronics
Display (LED),
reklame bersinar
(neon box)
2) Reklame yang
dilukis pada dinding
dan perkerasan jalur
pedestrian
3) Tidak diperbolehkan
reklame kain
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat dirangkum dari
penelitian ini:
1. Pendekatan
yang
dilakukan
untuk
menempatkan media reklame selama ini
lebih kepada pendekatan ekonomi. Kondisi
eksisting pemasangan reklame ruang luar
menunjukkan bawa tidak adanya kesesuaian
antara elemen penataan reklame dengan
koridor jalan (streetscape).
2. Arahan yang diberikan mempertimbangkan
elemen fisik koridor jalan (streetscape)
sebagai ruang penempatan reklame sehingga
dapat meningkatkan kualitas ruang kota
Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 1, Nomor 2, Juli 2010
85
86