Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Asma adalah penyakit keturunan yang tidak menular.Asma mempengaruhi lebih dari
5% penduduk dunia, dan beberapa indikator menunjukkan penyakit asma terus menerus
meningkat, khususnya diantara anak-anak.Meskipun penelitian untuk mencegah asma terus
berkembang akhir-akhir ini, asma tetap merugikan tubuh. Di Amerika Serikat tercatat sekitar
2 juta penderita asma yang mengunjungi Unit Gawat Darurat setiap tahunnya, dan sekitar
500.000 penderita asma yang harus menjalani rawat inap, dan sebagai peringkat ketiga
penyebab rawat inap.
Di satu sisi, dunia kedokteran dan farmasi telah mencapai kemajuan yang sangat
signifikan dalam pemahaman mengenai asma sebagai penyakit. Namun ironisnya, dari sisi
lain, meski berjuta-juta dollar telah dikeluarkan untuk berbagai studi dan riset mengenai
asma, nyatanya jumlah penderita baru asma di seluruh dunia terus meningkat dari tahun ke
tahun, tanpa bisa diketahui secara jelas apa penyebabnya.Asma pada anak di Indonesia cukup
tinggi, terutama di kota-kota besar, hingga mencapai hampir 17%. Menurut laporan ahli
internasional pada peringatan Hari Asma Sedunia 4 Mei 2004 yang lalu, yang bertema
Burden of Asthma, prevalensi asma di dunia akan meningkat dalam beberapa tahun
mendatang. Di tahun 2005 diperkirakan penderita asma di seluruh dunia mencapai 400 juta
orang, dengan pertambahan 180.000 setiap tahunnya. Asma adalah salah satu penyakit kronis
dengan jumlah penderita terbanyak pada saat ini. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai
rangsangan, seperti serbuk sari, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga serta racun
yang ada disekitar kita yang bisa mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun
yang ada disekitar kita seperti polusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya
pada seseorang yang memiliki riwayat asma, maka asmanya akan kumat.
Ketidak tahuan masyarakat akan pentingnya mengontrol asma mereka menyebabkan
semakin tingginya tingkat keparahan penyakit asma yang dideritanya. Padahal, jika penderita
bisa mengetahui penyakit asma mereka secara dini, maka penderita dapat mengendalikannya
secara tepat, dan penyakit asma yang diderita akan semakin membaik dan terkontrol,karena
asma adalah suatu penyakit yang bisa dikendalikan.

1.2

RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang diatas dapat berbagai rumusan masalah, yaitu :
1. Apa pengertian penyakit asma ?
2. Bagaimana penanganan dan pengobatan penyakit asma ?

1.3

TUJUAN PENULISAN

Dapat mengetahui penyakit asma


Dapat mengetahui penanganan dan cara pengobatan penyakit asma

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

PENGERTIAN PENYAKIT ASMA

Penyakit Asma berasal dari kata asthma yang diambil dari bahasa Yunani yang
mengandung arti sulit bernapas.Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik
(menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat
peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan
saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak
ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap
kendaraan maupun debu padang pasir.
Gejala awal dari timbulnya penyakit asma adalah adanya gejala sesak napas, batuk
dan suara mengi (bengek) yang dikarenakan adanya penyempitan dan sumbatan pada
pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada yang membuat
saluran udara menjadi terhambat.
Secara global, pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan
pernapasan khususnya pada paru-paru. Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal dengan
penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya penyempitan pada saluran pernapasan karena
adanya aktivitas berlebih yang mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu, yang
menyebabkan peradangan dan penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang
mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada. Umumnya seseorang yang menderita
sesak napas atau asma bersifat sementara dan dapat sembuh seperti sedia kala dengan atau
tanpa bantuan obat.
Pada saat seseorang penderita asma terkena faktor pemicunya, maka dinding
saluran nafasnya akan menyempit dan membengkak sehingga menyebabkan sesak nafas.
Kadang, dinding saluran nafas pun dilumuri oleh lendir yang lengket sehingga dapat
menyebabkan sesak nafas yang lebih parah. Jika tidak ditangani dengan baik, asma bahkan
dapat menyebabkan kematian.
Penyakit asma tidak mengenal umur, ras, dan derajat seseorang.Siapa saja dapat
terkena penyakit asma mulai dari masa kanak-kanak sampai orang dewasa.Jika pada anakanak penyakit asma ini bersifat kronis. Menurut data dan sumber yang diperoleh dari Asosiasi
Paru-paru di Amerika mengungkapkan bahwa 1 diantara 3 orang penderita asma adalah
mereka yang berusia dibawah usia 18 tahun. Alergi merupakan penyebab utama pemicu
timbulnya gejala asma.Diketahui sekitar 80 % penyakit asma banyak menyerang anak-anak
dan 50 % menyerang orang dewasa.
Menurut sebuah sumber dari sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika dan Eropa
menegaskan dalam buku American Journal of Repiratory and Critical Care Medicine
mengungkapkan Bila salah orang tua mengidap penyakit asma besar kemungkinan anak
juga akan menderita asma yang resikonya 3x lipat lebih besar daripada orang tuanya,
sedangkan apabila kedua orang tua menderita asma, maka anak juga akan menderita asma 6x
lebih besar resiko dari penyakit asma dibanding orang tuanya.

2.2

PENANGANAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT ASMA


2

Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya
serangan asma dapat terjadi dikemudian hari.Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada
penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana
disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri.
Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada
gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan
atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi
penderita asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup
(Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran
pernafasan dikala serangan terjadi.
Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal.Pengobatan
segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk
mencegah serangan.
Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan
asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh
olahraga.Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor betaadrenergik.
Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya
adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit
kepala dan tremor (gemetar) otot.Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta2adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit
efek samping terhadap organ lainnya.Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan
lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua
reseptor beta-adrenergik.
Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya
berlangsung selama 4-6 jam.Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang,
tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk
mencegah serangan.
Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup)
dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam
saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara
yang mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat
menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung
lebih lambat.
Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline.Theophylline biasanya diberikan peroral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai
kapsul dan tablet long-acting.Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena
(melalui pembuluh darah).
Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau
secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan
jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang. Pada saat
pertama kali mengonsumsi theophylline, penderita bisa merasakan sedikit mual atau
gelisah.Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri
dengan obat.Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat
atau palpitasi (jantung berdebar).Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan,
ketakuatan), muntah, dan kejang.
Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi
gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan
menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi
3

kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan.


Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:
1. gangguan proses penyembuhan luka
2. terhambatnya pertumbuhan anak-anak
3. hilangnya kalsium dari tulang
4. perdarahan lambung
5. katarak prematur
6. peningkatan kadar gula darah
7. penambahan berat badan
8. kelaparan
9. kelainan mental.
Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk
mengurangi serangan asma yang berat.Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan
inhaler corticosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih
banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya.Corticosteroid per-oral
(ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat
mengendalikan gejala asma.
Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari
sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara.Obat ini
digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan.Obat ini
terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga.Obat ini sangat aman,
tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.
Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan
menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus
oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada
penderita yang sebelumnya telah mengonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.
Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan
obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma.Obat ini mencegah aksi atau
pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya
gejala-gejala asma).

BAB III
PENUTUP
4

3.1

KESIMPULAN
Penyakit Asma berasal dari kata asthma yang diambil dari bahasa Yunani yang
mengandung arti sulit bernapas.Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik
(menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat
peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan
saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak
ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap
kendaraan maupun debu padang pasir.
Secara global, pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan
pernapasan khususnya pada paru-paru.
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, bulu
binatang, asap, udara dingin dan olahraga serta racun yang ada disekitar kita yang bisa
mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun yang ada disekitar kita seperti
pulusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya pada seseorang yang memiliki
riwayat asma, maka asmanya akan kumat. Abu vulkanik merupakan salah satu pencetus
terjadinya serangan asma.
Ada beberapa tanda dan gejala penyakit asma yang diantaranya Adanya sesak nafas
sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale), Batuk berkepanjangan di waktu
malam hari atau cuaca dingin, Adanya keluhan penderita yang merasakan dada
sempit,Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena
kesulitannya dalam mengatur pernafasan dan masih banyak lagi tanda gejala lainnya.
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini
artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari.Penanganan dan pemberian obat-obatan
kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana
disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
5

Diyas.2009. Penyakit Asma (Asthma).


http://www.infopenyakit.com/2008/02/penyakit-asma-asthma.html
Iman Hartani.2009. Apa Itu Asma? Apa Penyebabnya?.
http://www.kulinet.com/baca/apa-itu-asma-apa-penyebabnya/21/
Penyakit Asma.2007. Penyebab Penyakit Asma, Ciri-ciri Penyakit Asma dan
Gejala
Penyakit Asma dan Pengobatan Penyakit Asma, Asma Bronkial ( Asma
Bronchial ). http://penyakitasma.com/penyakit-asma/#more-5
Obat Sakit.2011. Setiap penyakit ada obatnya, apabila ditemukan obat
yang tepat untuk
suatu penyakit, maka sembuhlah si penderita dengan izin Allah Azza Wa
Jalla. http://obatsakit2011.blogspot.com/2011/12/tanda-sakit-asma.html
Tutorial Kuliah Online.2009. Faktor Pencetus, Tanda dan Gejala Asma.
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/12/faktor-pencetus-tanda-gejalaasma.html
Wikipedia.2012. Asma. http://id.wikipedia.org/wiki/Asma

Anda mungkin juga menyukai