Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ilmu aljabar abstrak merupakan bagian dari ilmu matematika yang
berkembang dengan pesat karena berhubungan dengan himpunan, dan sifat strukturstruktur di dalamnya [6]. Salah satu yang dipelajari dalam ilmu aljabar abstrak adalah
teori grup. Ide dasar munculnya teori grup adalah penyelidikan permutasi dari
himpunan berhingga di dalam teori persamaan. Selanjutnya ditemukan bahwa konsep
dari suatu grup adalah universal dan konsep grup tersebut muncul di berbagai cabang
ilmu matematika dan ilmu pengetahuan lainnya [3].
Salah satu permasalahan yang bisa diselesaikan dengan menggunakan konsep
grup adalah masalah enumerasi. Masalah enumerasi merupakan persoalan
kombinatorik yang berkisar pada persoalan pencacahan/klasifikasi dari suatu
pengaturan[3].

Para

ilmuwan

di

berbagai

bidang

seringkali

menemukan

permasalahan kombinatorik. Misalnya seorang ahli kimia kerap berhadapan dengan


banyaknya pola molekul yang terbentuk dari sejumlah atom/molekul yang
bergabung. Untuk menghitung banyaknya pola molekul berbeda yang terbentuk
dengan cara menguraikan satu persatu pola molekul yang mungkin terbentuk akan
diperlukan pengerjaan yang cukup panjang [3]. Oleh karena itu perlu suatu cara
tertentu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu cara adalah dengan
menggunakan konsep tindakan suatu grup G terhadap himpunan berhingga X.

Dalam konsep tindakan suatu grup G terhadap himpunan berhingga X yang


tidak kosong terdapat beberapa teorema yang bisa digunakan untuk menyelesaikan
masalah enumerasi tersebut diantaranya adalah Teorema Polya.
Teorema Polya sangat berhubungan dengan indeks sikel polinomial dari suatu
grup yang bertindak, sehingga untuk dapat menggunakan Teorema Polya sangat
diperlukan pemahaman tentang indeks sikel polinomial dari grup yang bertindak
tersebut. Oleh karena itu sebelum mengkaji Teorema Polya terlebih dahulu akan
diuraikan indeks sikel polinomial dari suatu grup. Setelah menguraikan indeks sikel
polinomial dari suatu grup secara umum, untuk mempermudah dalam mendapatkan
indeks sikel polinomial dari suatu grup diturunkan rumus indeks sikel polinomial
khusus untuk grup simetri berderajat n (S n ), grup dihedral berderajat n (D n ), grup
bilangan bulat modulo n (Z n ), dan grup alternating berderajat n (A n ).
Teorema Polya I hanya menjelaskan tentang banyaknya orbit yang berbeda
dari himpunan berhingga X terhadap grup yang bertindak [5]. Sedangkan Teorema
Polya II selain menjelaskan banyaknya orbit yang berbeda juga menjelaskan
bentuk/jenis dari orbit yang berbeda tersebut.
Setelah mengkaji Teorema Polya akan diaplikasikan Teorema Polya tersebut
untuk menghitung banyaknya pola molekul berbeda yang terbentuk dari
penggabungan atom atau molekul berbentuk Tetrahedron dengan pusat atom karbon
(C) yang mempunyai 4 ikatan/lengan dan setiap lengan mengikat salah satu dari
atom H,Cl atau molekul CH 3 , C 2 H 5.
Dari sejumlah atom atau molekul yang bergabung akan didapatkan sejumlah
pola molekul. Dua pola molekul dikatakan sama jika pola molekul yang kedua dapat
dibentuk dari pola molekul pertama dengan rotasi atau refleksi [5]. Dan jika dari pola

molekul yang pertama tidak dapat dibentuk pola molekul kedua maka kedua pola
molekul tersebut dikatakan berbeda.
Kajian mengenai tindakan suatu grup terutama yang berhubungan dengan
indeks sikel dan Teorema Polya sering dilakukan oleh beberapa ahli dalam berbagai
bidang .
Santosa dalam bukunya menggabungkan dua ilmu yaitu antara bidang aljabar
abstrak dan bidang teori graf artinya aljabar abstrak melalui Teorema Polya
digunakan untuk menyelesaikan masalah enumerasi graf sederhana [6]. Sedangkan
Handayani mengkaji grup action terutama Teorema Burnside dan Teorema Polya I
serta aplikasi keduanya pada enumerasi pola molekul cincin karbon (linier) tanpa
menguraikan indeks sikel polinomial dari grup secara lebih khusus dan juga tidak
mengkaji Teorema Polya II [3].

1.2 RUMUSAN MASALAH


Permasalahan yang diangkat dalam Tugas Akhir ini adalah :
1. Menurunkan indeks sikel polinomial dari grup S n , D n , Z n , dan A n.
2. Mengkaji Teorema Polya I dan Teorema Polya II.
3. Menghitung banyaknya pola molekul berbeda yang terbentuk dari molekul
organik yang berbentuk Tetrahedron dengan atom karbon (C) sebagai pusatnya
dan setiap lengannya mengikat salah satu dari atom H, Cl, atau molekul CH 3 ,
atau C 2 H 5 dengan menggunakan Teorema Polya.

1.3 BATASAN MASALAH


Dalam pembahasan Tugas Akhir ini, kajian permasalahan dibatasi :
1. Grup yang bertindak adalah S n , D n , Z n , dan A n dengan n berhingga.
2. Himpunan X yang dikenai tindakan adalah himpunan berhingga dan tidak
kosong.
3. Pola molekul yang dikaji berbentuk Tetrahedron dengan C sebagai pusatnya
dan setiap lengannya mengikat salah satu dari atom H, Cl, atau molekul CH 3 ,
C 2 H5 .
4. Nama-nama pola molekul yang terbentuk tidak dibahas dan juga tidak dikaji
pola molekul tersebut sudah ada nama kimianya apa belum.

1.4. METODOLOGI
Kajian dan uraian yang dibuat dalam Tugas Akhir ini meliputi bagianbagian terurut berikut :
1. Menguraikan landasan teori
Teori dasar yang mendukung pembahasan masalah meliputi uraian tentang
pengertian grup, grup abel, subgrup, grup permutasi, order suatu grup, dan
grup action. Kajian dan uraian dasar ini digunakan sebagai landasan
pembahasan masalah dan sekaligus memberikan istilah-istilah yang akan
digunakan.
2. Menguraikan indeks sikel polinomial suatu grup
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai indeks sikel polinomial suatu grup
secara umum dan secara khusus (Z n , S n , D n , dan A n ). Uraian ini akan
digunakan untuk membahas Teorema Polya serta aplikasinya.

3. Mengkaji Teorema Polya


Dalam tahap ini akan dikaji mengenai Teorema Polya.
4. Menghitung banyaknya pola molekul yang berbeda yang terbentuk.
Dalam tahap ini akan dihitung banyaknya pola molekul yang terbentuk dari
penggabungan sejumlah atom yang membentuk Tetrahedron dengan
menggunakan Teorema Polya.

1.5. TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah :
1. Mendapatkan indeks sikel polinomial khusus untuk grup S n , Z n , D n , dan A n .
2. Mengkaji Teorema Polya I dan Teorema Polya II dan aplikasinya untuk
menghitung banyak serta jenis dari pola molekul berbeda dari penggabungan
sejumlah atom yang membentuk Tetrahedron..
Manfaat setelah diselesaikannya Tugas Akhir ini adalah diperolehnya uraian
rumus-rumus indeks sikel polinomial khusus untuk S n , D n , Z n , dan A n dengan jelas
dan lengkap sehingga memudahkan dalam mengaplikasikan Teorema Polya untuk
enumerasi dan dapat juga digunakan sebagai rujukan untuk kajian sejenis maupun
penerapannya.

1.6. SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan pada skripsi ini adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, metodologi serta tujuan dan manfaat.

BAB II : LANDASAN TEORI


Dalam bab ini akan diberikan teori-teori dasr yang mendukung
pembahasan, meliputi pengertian grup, subgrup, permutasi, S n , D n ,
Z n , A n , grup action, isomorfisme.
BAB III : INDEKS SIKEL POLINOMIAL SUATU GRUP
Pada bab ini akan diturunkan indeks sikel polinomial khusus untuk
grup S n , A n , Z n , dan D n .
BAB IV : TEOREMA POLYA
Bab ini akan dikaji mengenai Teorema Polya I dan Teorema Polya II
serta langkah-langkah dalam mengaplikasikan Teorema Polya untuk
enumerasi pola molekul.
BAB V:APLIKASI TEOREMA POLYA PADA ENUMERASI POLA
MOLEKUL TETRAHEDRON
Pada bab ini akan diuraikan pengertian Tetrahedron serta pola-pola
molekul Tetrahedron, kemudian akan dihitung banyaknya pola
molekul berbeda yang terbentuk dari penggabungan sejumlah atom
dengan menguraikan satu persatu dan dengan mengaplikasian
Teorema Polya.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan dan saran untuk
penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai