Oleh :
HENDRA IRAWAN
03061004016
Oleh
HENDRA IRAWAN
03061004016
Jln. Raya Prabumulih Indralaya 30662, Ogan Ilir Sumatera Selatan Telp.580283
FORM A1
USULAN DOSEN PEMBIMBING
Hendra Irawan
NIM.03061004016
Menyatakan bahwa bilamana Tugas Akhir yang akan Saya kerjakan baik secara
sengaja maupun tidak sengaja merupakan plagiat atau memiliki kesamaan dengan
Tugas Akhir yang pernah ada sebelumnya, maka Saya bersedia menerima sanksi
pembatalan Tugas Akhir yang tengah Saya kerjakan.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Hendra Irawan
NIM.03061004016
Judul : Study Optimalisasi Traffic Pada Perancangan
I. Latar Belakang
oleh tuntutan akan efesiensi spektrum yang semakin tinggi, kapasitas yang
semakin besar, serta kemampuan untuk memberikan layanan suara dan data
dengan data rate yang lebih tinggi. Ada beberapa alternatif bagi operator jaringan
seluler untuk memenuhi tuntutan tersebut, antara lain bagi operator yang
adalah beralih ke teknologi CDMA2000 1x. Pada Tugas Akhir ini akan dibahas
lain :
Mampu memberikan data rate hingga 153,6 kbps baik untuk arah uplink
maupun downlink.
berapapun.
memberikan layanan suara dan data yang variatif dan handal. Sedangkan secara
khusus, pembuatan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat sidang
frekuensi yang telah dimiliki oleh jaringan AMPS atau cdmaOne di Palembang
yaitu pada frekuensi 800 MHz dengan bandwidth sebesar 10 MHz. Beberapa hal
1. Estimasi jumlah trafik yang dibutuhkan baik untuk layanan suara maupun
2. Perencanaan jumlah site, radius site, serta lokasi site yang optimal
penyebaran penduduk.
lain.
Palembang.
user.
perencanaan.
Agar dalam pengerjaan Tugas Akhir ini didapatkan hasil yang optimal,
BTS namun tidak termasuk proses perencanaan BSC, MSC, dan PDSN.
deployment).
4. Mekanisme power control hanya akan dianalisa pada satu site saja
V. Metodologi Penelitian
kota Palembang yang akan sangat dibutuhkan dalam proses analisa trafik, serta
BAB I Pendahuluan
signal to interference ratio (SIR), Eb/No, dan bit error rate (BER).
Berisi kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dan saran untuk
Code Division Multiple Access adalah teknik akses jamak yang didasarkan
diberikan suatu kode tertentu yang akan membedakan satu pengguna dengan
pengguna yang lain. Mulainya sistem ini dikembangkan pada kalangan militer
karena kehandalannya dalam melawan derau yang tinggi, sifat anti jamming, dan
teknik modulasi dimana pengirim sinyal menduduki lebar pita frekeunsi yang jauh
lebih besar dari pada spektrum minimal yang dibutuhkan untuk menyalurkan
suatu informasi. Konsep ini didasarkan pada teori C.E. Shannon untuk kapasitas
saluran, yaitu:
2.1
Dari teori di atas terlihat bahwa untuk menyalurkan informasi yang lebih besar
Pada sistem spektral tersebar sinyal informasi disebar pada pita frekuensi
yang jauh lebih lebar daripada lebar pita informasinya. Penyebaran ini dilakukan
oleh suatu fungsi penebar yang bebas terhadap sinyal informasi berupa sinyal acak
spektrum sinyal tersebar antara lain Direct Sequence Spread Spectrum (DS-SS)
dimana sinyal pembawa informasi dikalikan secara langsung dengan sinyal
kode yang diberikan dan akan konstan selama periode tertentu yang disebut T
(periode chip), Time Hopping Spread Spectrum (TH-SS) dimana sinyal pembawa
informasi tidak dikirimkan secara kontinu tetapi dikirimkan dalam bentuk short
brust yang lamanya burst tergantung dari sinyal pengkodeannya, dan hybrid
modulation yang merupakan gabungan dari dua atau lebih teknik modulasi di atas
modulasi yang paling banyak dipakai saat ini, termasuk pada sistem CDMA2000
1x, adalah Direct Sequence Spread Spectrum (DS-SS) karena realisasinya lebih
terkode yang merupakan deretan data yang telah dikodekan dengan deretan kode
(PRG) dan memiliki karakteristik random semu karena dapat diprediksi dan
bersifat periodik. Sinyal yang telah tersebar ini kemudian dimodulasi dengan
code carrier
generator generator
Sedangkan pada sisi penerima, DS-SS terdiri dari tiga bagian utama yaitu
Wideband Data
Despreading
Demodulator
Ketika sinkronisasi deret kode telah tercapai antara pengirim dan penerima
(akuisisi dan code tracking loop telah berjalan sempurna), maka dilakukan proses
despreading sinyal DS-SS. Dan dengan asumsi bahwa beda fasa pada frekuensi
pembawa lokal antara pengirim dan penerima dapat dihilangkan dengan carrier
recovery maka sinyal informasi yang sebenarnya akan dapat diperoleh kembali.
seberapa besar lebar frekuensi penebar dibandingkan dengan lebar frekuensi pita
dasarnya dalam suatu parameter yang disebut processing gain. Dimana semakin
besar processing gain-nya, maka semakin tahan sistem spektral tersebar tersebut
terhadap interferensi.
Wc
PG [2]
Ws
2.2
2 Eb
PB Q
[7]
No
2.3
3. Kapasitas Sistem
maka sinyal yang diterima oleh base station pada sel tersebut terdiri dari sinyal
dari user yang diinginkan ditambah (N-1) sinyal dari user penginterferensi.
Dengan asumsi kontrol daya bekerja sempurna, maka sinyal terima untuk semua
kanal adalah sama, yaitu sebesar S. Sehingga persamaan energi per bit (Eb) dan
S
Eb
R
2.4
S ( N 1)
Io
W
2.5
Eb S/R W /R
Io S ( N 1) / W N 1
2.6
Dari persamaan di atas diperoleh bahwa kapasitas sel atau jumlah kanal yang
dapat diakomodasi oleh satu frekuensi pembawa dengan bandwidth (W) adalah:
W /R
N 1
Eb / I o
2.7
menjadi:
W /R
N
Eb / I o
2.8
Jika interferensi dari sel lain, gain aktivitas suara, dan gain sektorisasi antena juga
2.9
(dB)
data)
8.2.1 Umum
layanan paket data berkecepatan tinggi pada jaringan dan alokasi frekuensi yang
telah ada. Beberapa layanan yang dapat dilakukan melalui sistem CDMA2000 1x
yang kompatibel dengan sistem IS-95 A dan B yang juga dikenal sebagai
1. Soft handoff
Ada empat macam handoff yang diterapkan pada sistem seluler berbasis
CDMA2000 1x yaitu:
Soft handoff
Handoff yang terjadi antar sel dengan frekuensi pembawa dan sistem yang
dengan BTS yang baru tanpa memutuskan hubungan dengan BTS asal.
yang baru telah mantap dilakukan sehingga drop call dapat dicegah.
Softer Handoff
Handoff yang terjadi antar sektor dalam satu sel dengan frekuensi
pembawa dan sistem yang sama. Handoff ini juga berbasis pada metoda
berbeda.
Hard handoff
Terjadi pada sistem seluler dual mode dimana sistem seluler CDMA2000
2. Multi diversitas
Multipath fading merupakan salah satu masalah yang tidak dapat dihindari
dalam sistem seluler mengingat faktor mobilitas yang tinggi dari para
efek multipath fading. Ada empat macam diversitas yang diterapkan pada sistem
lebar, diversitas waktu (dengan interleaving dan coding), dan diversitas lintasan
(penerima RAKE).
3. Multirate
Pada sistem CDMA2000 1x, sistem multirate ini dicapai dengan cara
menempatkan bit rate pada bandwidth yang telah dialokasikan melalui metode
koheren dibutuhkan sinyal pilot. Oleh karena itu pada sistem CDMA2000 1x
ditambahkan pilot channel pada arah reverse agar dapat memperbaiki performansi
CDMA.
dalam daerah cakupannya serta mengatur rute paket data dari BTS ke
PDSN atau sebaliknya serta trafik suara berbasis TDM dari BTS ke MSC
atau sebaliknya.
PDSN adalah komponen baru yang terdapat dalam sistem seluler berbasis
Beberapa
5. Home Agent
6. Router
Router berfungsi untuk merutekan paket data dari dan ke berbagai elemen
jawab untuk mengirimkan dan menerima paket data dari jaringan internal
Sriwijaya: Palembang.
index.php?
option=com_content&view=article&id=342:sistemkomunikasi-
bergerak-gsm&catid=17:sistem-komunikasi-bergerak&