Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN KAKI DAN SENAM KAKI


PADA DIABETES MILITUS

Oleh:
TIM PKRS

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PERAWATAN KAKI DAN SENAM KAKI
PADA DIABETES MILITUS

Oleh:
1. Eka Indah P.W
2. Hendrik Dwi Saputra

3. Mila Irfanah
4. Saddam Hussein

PROGRAM PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDIKIA MEDIKA
JOMBANG
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK
SASARAN
HARI/TANGGAL
WAKTU
TEMPAT
PERTEMUAN KEPENYULUH

: Perawatan Kaki Dan Senam Kaki Pada Diabetes Militus


: Keluarga pasien
: Jumat, 20 Mei 2016
: 15 menit
: Ruang tunggu keluarga Pasien RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
:1
:

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan mampu memahami tentang
Perawatan Kaki Dan Senam Kaki Pada Diabetes Militus.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan keluarga pasien mampu
memahami tentang:
a. Pengertian Perawatan Kaki Dan Senam Kaki Pada Diabetes Militus
b.
B. POKOK BAHASAN
Perawatan Kaki Dan Senam Kaki Pada Diabetes Militus
C. SUB POKOK BAHASAN
1. Pengertian Perawatan Kaki Dan Senam Kaki Pada Diabetes Militus

2.
3.
4.

D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap
Kegiatan

Waktu

Kegiatan
Penyuluh

Kegiatan peserta

Metode

Media/
Alat

Pendahuluan

3 menit

1. Salam pembuka
2. Perkenalan
3. Penjelasan topik
penyuluhan
4. Penjelasan
TIU/TIK
5. Relevansi materi
(manfaat
dan
alasan)
6. Apersepsi peserta

1. Menjawab salam
2. Mendengarkan
3. Mendengarkan

Ceramah
dan
Tanya
jawab

Lefleat,
power
point dan
alat tulis

Ceramah
dan
Tanya
jawab

Lefleat,
power
point dan
alat tulis

Penyajian

9 menit

7. Kontrak waktu
1. Penjelasan materi
2. Menanyakan pada
peserta
tentang
pokok materi yang
diberikan
3. Menuliskan
jawaban peserta
4. Memberi
kesempatan
peserta
untuk
bertanya
5. Memberi
kesempatan
peserta
lain
menanggapi
pertanyaan
6. Memberi penilaian
dan
kesimpulan
jawaban
7. Memberi
reinforcemen
8. Mengarahkan

4. Mendengarkan
5. Mendengarkan
6. Mengemukakan
jawaban
7. Mendengarkan
1. Mendengarkan
2. Menjawab

3. memperhatikan
4. Bertanya
5. Menanggapi
jawaban
6. Mendengarkan
7. Menerima hadiah
8. Mendengarkan

Penutup

3 menit

penyuluhan pada
situasi
yang
kondusif
Mengevaluasi
Menyimpulkan
materi
Kontrak
waktu
untuk pertemuan
selanjutnya
Salam penutup

1.
2.
3.

4.

1. Mendengarkan
2. Mendengarkan
3. Menjawab

Ceramah
dan
Tanya
jawab

4. Menjawab salam

E. PENGORGANISASIAN
No.

Nama

1.

Stikes ICME

2.

Stikes Banyuwangi

Keterangan
SAP,Materi Moderator dan Media

F. PENGATURAN TEMPAT
Keterangan:
M

F
O

Fasilitator:

Penyuluh:

Dokumentator

O
M

Observer:
Moderator:
Audiens

Lefleat,
alat tulis

G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Stuktur
a.
Kesiapan materi
b.
Kesiapan SAP
c.
Kesiapan media : leaflet, power point
d.
Audien siap di ruangan
e.
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan


Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
Suasana penyuluhan tertib
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang

3. Evaluasi Hasil
Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta penyuluhan
(Keluarga Pasien):
H. MATERI PENYULUHAN
- Terlampir

PERAWATAN KAKI DAN SENAM KAKI


PADA DIABETES MELITUS

A. PERAWATAN KAKI DIABETES MELITUS


1. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes adalah bahasa Yunani yang berarti mengalirkan/mengalihkan. Mellitus
adalah kata latin untuk madu atau gula. Jadi Diabetes Mellitus adalah penyakit dimana
seseorang mengeluarkan/mengalirkan sejumlah urine yang terasa manis. Hal ini terjadi
karena peningkatan kadar gula dalam darah yang lebih tinggi dari batas normal: 60 s.d
145 mg/dl (Elizabeth, J.Corwin, 2001:542).
Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit yang ditandai oleh peningkatan
kadar gula darah dan mengeluarkan banyak air seni pada malam hari akibat kurangnya
insulin yang dihasilkan oleh pankreas untuk pembakaran atau metabolisme
karbohidrat 2.

2. Pengertian Perawatan Diri bagi Penderita Diabetes Mellitus.


Perawatan diri bagi penderita DM adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh klien
atau keluarga untuk mempertahankan kondisi penderita agar tetap optimal.
3. Mengapa penyakit Diabetes Mellitus terjadi
Belum ada penyebab yang pasti, tapi faktor-faktor di bawah ini menunjang pada
kejadian penyakit Diabetes Mellitus:
a. Usia di atas 35 tahun
b. Obesitas (BB berlebih)
c. Genetik (Keturunan)
d. Penyakit pada pancreas
e. Faktor imunologi (daya tahan tubuh)
f. Faktor lingkungan dan gaya hidup
4. Jenis-jenis penyakit Diabetes Melitus
Penyakit Diabetes Mellitus dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Diabetes Mellitus yang tergantung insulin
b. Diabetes Mellitus yang tidak tergantung insulin
c. Diabetes Mellitus karena kehamilan
d. Diabetes Mellitus karena sebab yang lainnya
5. Apa yang harus dilakukan pada penyakit diabetes?
Ada 3 hal yang harus diperhatikan dan harus dilakukan, jika anda hidup dengan
Diabetes Mellitus, yaitu:
a. Disiplin dalam berdiit
b. Olah raga secara teratur
c. Penggunaan obat-obatan sesuai dengan petunjuk dokter.
Selain hal tersebut di atas anda juga memerlukan keterampilan dan perawatan /
pencegahan dampak lebih lanjut dari penyakit Diabetes Mellitus, seperti: perawatan
kaki dan pencegahan dampak terhadap mata.
6. Bagaimana cara mengenal penyakit Diabetes Mellitus?

Penyakit DM dapat dikenali atau diketahui dengan memperhatikan tanda dan


gejala yang timbul dan dirasakan. Tanda dan gejala yang khas yaitu 3P sebagai
berikut:
a. Poliphagi (sering lapar/makan terus)
b. Polidipsi (sering haus)
c. Poliuri (sering BAK)
Tanda dan gejala tersebut akan terus bertambah dan meluas (mengganggu bagian
tubuh yang lainnya) apabila Diabetes Mellitus tidak dirawat atau diobati.
7. Bagaimana jika penyakit Diabetes Mellitus tidak diobati?
Jika penyakit Diabtes Mellitus tidak dikendalikan atau tidak diobati, maka akan
terjadi penyakit-penyakit lainnya sebagai akibat dari Diabtes Melitus, yaitu:
a. Ketoasidosis (hilangnya kesadaran karena gula darah meningkat sangat drastis).
b. Hipoglikemia (munculnya gejala seperti keringat dingin, lemas dan pingsan
karena penurunan kadar gula darah dengan drastis).
c. Penyakit jantung.
d. Gangguan kulit (luka sukar sembuh, sensasi rasa berkurang)
e. Gagal ginjal.
8. Tujuan Perawatan Kaki diabetes
a. Agar penderita dapat mempertahankan kondisi tubuhnya dengan optimal
b. Mencegah komplikasi akut dan kronis
c. Meningkatkan kualitas hidup.
9. Bahaya Jika Tidak Melakukan Perawatan Kaki diabetes
a. Terjadi injury / cedera / luka
b. Dapat menyebabkan komplikasi
c. Terganggunya aktivitas
d. Perubahan fungsi organ
10. Cara Perawatan kaki diabetes Persiapan alat :
a. Air Hangat dan Sabun
b. Waskom 2 buah
c. Handuk lembut
d. Kaus Kaki yang bersih
e. Gunting Kuku
f. Bedak untuk kaki atau Bedak Bayi
g. Lanoli atau pelembab
h. Sepatu atau Sandal yang lembut
11. Langkah Langkah Upaya-upaya untuk menghindari terjadinya luka :
a. Cuci jari kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun. Perhatikan agar selalu
mencuci sela-sela jari. Jangan merendam kaki terlalu lama
b. Keringkan kaki dengan baik dengan cara menepuk perlahan-lahan dengan
handuk lembut. Keringkan dengan baik ruang sela jari untuk mencegah
tumbuhnya jamur.
c. Periksa kaki setiap hari untuk melihat adanya lepuhan, lecet, garukan, perubahan
warna kulit, kalus dan kuku ibu jari yang tumbuh ke dalam. Konsultasi ke dokter
bila timbul salah satu tanda di atas.
d. Gantilah setiap hari kaus kaki atau stocking dengan yang baru dan bersih.

Gunakan kaos kaki yang lembut dan dapat menyerap keringat :


a. Jangan memakai sepatu tanpa kaos kaki. Jaga agar kaki selalu hangat dan
kering.
Pakailah sepatu yang lembut sehingga memungkinkan kulit kaki untuk bernafas.
b. Potonglah kuku dengan lurus. Kikir pinggir-pinggirnya dengan halus. Hindari
memotong kuku terlalu dalam
c. Jagalah kelembutan kulit tungkai dan telapak kaki dengan mengoleskan lanoli
atau pelembab, tetapi jangan mengoleskan di bagian sela-sela jari. Jangan
gunakan vaselin. Apabila cenderung berkeringat banyak, taburi kaki dengan
bedak untuk kaki atau bedak bayi.
d. Periksa bagian dalam sepatu (sebelum digunakan) dari adanya batuan-batuan
kecil atau benda lainnya yang mungkin bisa mengiritasi kulit.
e. Jangan berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki, baik di dalam rumah
maupun diluar rumah. Pakailah alas kaki (sepatu dan sandal) yang pas sesuai
dengan ukuran kaki dan enak dipakai.
B. SENAM KAKI
A. PENGERTIAN
Senam kaki diabetes adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh
pasien yang menderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan
membantu memperlancar peredaran darah pada bagian kaki (Setyoadi &
Kushariadi, 2011; 119).
Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan
memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki.
Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi
keterbatasan pergerakan sendi. (www.diabetesmelitus.com)
B. TUJUAN SENAM KAKI DIABETIK
a. Latihan menguatkan sendi pergelangan kaki
b. Latihan menguatkan otot kaki
c. Latihan menguatkan otot intrinsik (jari kaki)
d. Memperbaiki sirkulasi darah
e. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
f. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
g. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

C. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

a.

Indikasi
Senam kaki ini dapat dibeikan kepada seluruh penderita Diabetes Melitus
dengan tipe I dan II. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa
menderita Diabetes Melitus

b.

Kontraindikasi
1.

Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau nyeri

dada
2.
Orang yang depresi , khawatir dan cemas
D. GERAKAN GERAKAN SENAM KAKI DIABETIK
1. Dalam posisi duduk
a. Posisi duduk tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh lantai

b. Letakkan tumit di lantai , Jari jari kedua belah kaki diluruskan ke atas
lalu dibengkokkan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 x.

c. Letakkan tumit salah satu kaki di lantai angkat telapak kaki lainnya , jari
jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas .
Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian
dan diulangi sebanyak 10 x.

d. Tumit kaki diletakkan di lantai . Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan
buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki
sebanyak 10 x.

e. Jari jari diletakkan di lantai . Tumit diangkat dan buat gerakan


memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 x.

f. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari ke depan,
turunkan kembali secara bergantian ke kiri dan ke kanan. Ulangi
sebanyak 10 kali.
g. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut
dan gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke
lantai.

h. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan


kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
i. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan
pergelangan kaki ke depan dan ke belakang.
j. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara
bergantian.

k. Letakkan sehelai Koran di lantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran
seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya
sekali saja.
a. Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
b. Sebagian Koran disobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua
kaki.
c. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki
lalu letakkan sobekan kertas pada bagian kertas yang utuh.
d. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.

E. PERAWATAN KAKI DIABETIK


1. Pengertian
Perawatan kaki diabetik merupakan salah satu bagian penting dari
manajemen perawatan untuk penderita diabetes melitus (DM). Penyakit DM
mengakibatkan

beberapa

komplikasi

yang

salah

satunya

adalah

dapat

meningkatkan risiko gangguan vaskular perifer yang berujung pada munculnya


ulkus/gangren pada kaki penderita DM kronik. Perawatan kaki yang tepat
diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.
2. Tujuan
Pemeriksaan kaki dan perawatan kaki pada pengelolaan kaki diabetik
bertujuan untuk mencegah terjadinya luka.
3. Cara perawatan kaki diabetik:
a. Bersihkan kaki setiap hari dengan air bersih dan sabun mandi. Bila perlu
gosok kaki dengan sikat lembut atau batu apung. Keringkan kaki dengan
handuk lembut dan bersih termasuk daerah sela-sela jari kaki.
b.

Berikan pelembab/lotion (body lotion) pada derah kaki yang kering agar
kulit tidak menjadi retak. Sela jari kaki tidak perlu diberikan lotion
karena dapat menyebabkan tumbuhnya jamur.

c.

Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu
dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam. Bila
penglihatan kurang baik, mintalah pertolongan orang lain untuk
memotong kuku atau mengikir kuku setiap dua hari sekali. Bila kuku
keras dan sulit dipotong, rendam kaki dengan air hangat selama sekitar 5
menit, bersihkan dengan sikat kuku, sabun, dan air bersih. Bersihkan
kuku setiap setiap hari pada waktu mandi dan berikan krem pelembab
kuku.

d.

Pakai alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak
terjadi luka, juga di dalam rumah. Jangan gunakan sandal jepit karena
dapat menyebabkan lecet di sela jari pertama dan kedua.

e.

Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda tajam


seperti jarum dan duri. Lepas sepatu setiap 4-6 jam serta gerakkan
pergelangan dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah tetap baik terutama
pada pemakaian sepatu baru. Bila menggunakan sepatu baru, lepaskan
sepatu setiap 2 jam, kemudian periksa keadaan kaki.

f.

Bila ada luka kecil, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih.
Periksa apakah ada tanda-tanda radang.

g.

Segera ke dokter bila kaki mengalami luka.

h.

Periksakan kaki ke dokter secara rutin.

DAFTAR PUSTAKA

Kushariadi & Setyoadi.2011.Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatrik.


Jakarta:Salemba Medika
Noer, Sjaifoellah.1996.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3.Jakarta: FKUI
PSIK STIKES WIRA MEDIKA.2009/2010.Buku Panduan Skills Lab Program
Reguler Semester III.PSIK-STIKES WIRA MEDIKA
Smeltzer, Suzzanne C.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Ed.8.Jakarta: EGC
Brunner dan Suddarth, 2002; Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah EGC, Jakarta
Morison, Moya J., Seri Pedoman Praktis Manajemen luka, EGC Kedokteran, Jakarta,
2004.

Anda mungkin juga menyukai