1
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Dasar Teori
Formulir KPSP adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Jadwal skrining / pemeriksaan
KPSP adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66
dan 72 bulan.
Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih
kecil dari usia anak. Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang digunakan adalah
KPSP 6 bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang diberikan adalah
KPSP 9 bulan. Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai
masalah tumbuh kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining maka
pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang lebih muda.
Interpretasi hasil KPSP :
Hitunglah berapa jawaban Ya.
o Jawaban Ya
: Bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak
bisa atau pernah atau sering atau
kadang-kadang melakukannya.
o Jawaban Tidak : Bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak
belum pernah
melakukan atau
tidak pernah atau ibu/pengasuh
anak tidak tahu.
Jumlah jawaban Ya
o 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya
(S)
o 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
o 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)
Intervensi:
Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)
Beri pujian kepada Ibu karena telah mengasuh anak dengan baik.
Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Berikan stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan
umur dan kesiapan anak.
2
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Prosedur
o
o
o
o
o
3
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
o
o
o
o
duduk.
Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab,
oleh karena itu pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang
ditanyakan kepadanya.
Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu persatu.
Setiap pertanyaan hanya ada 1 jawaban, Ya atau Tidak. Catat jawaban
tersebut pada formulir.
Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak
menjawab pertanyaan.
Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
PEMERIKSAAN
Pada waktu bayi telentang, apakah masing- masing
lengan dan tungkai bergerak
dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau
kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak
terarah/tak terkendali.
YA
TIDAK
Gerak kasar
Sosialisasi
dan
kemandirian
Bicara dan
bahasa
Gerak halus
Gerak halus
4
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Gerak kasar
Gerak kasar
Sosialisasi
&
kemandirian
Gerak kasar
Bicara dan
bahasa
5
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
YA
gerak halus
gerak kasar
Gerak kasar
Bicara &
Bahasa
gerak kasar
TIDAK
gerak halus
6
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Sosialisasi&
kemandirian
gerak halus
Gerak kasar
9
1
0
gerak halus
PEMERIKSAAN
Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya
lalu tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi
mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar
di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh
kembali seperti gambar sebelah kanan.
YA
TIDAK
Gerak kasar
7
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Gerak halus
Gerak halus
Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah Gerak kasar
bayi duduk sendiri selama 60 detik?
8
9
Gerak halus
Gerak halus
Gerak kasar
Sosialisasi
&
Bicara
&
Bahasa
CSL Semester 4
1
0
Sosialisasi
&
kemandirian
YA
Gerak halus
Gerak kasar
Gerak kasar
Gerak kasar
5
6
TIDAK
Sosialisasi
&
kemandirian
Bicara &
bahasa
Sosialisasi
&
kemandirian
Gerak halus
9
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
9
10
Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu
kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru
menyebutkan kata-kata tadi ?
Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan
dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan
bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
Bicara &
bahasa
Gerak halus
YA
Gerak halus
Gerak kasar
Sosialisasi
&
kemandirian
Bicara &
Bahasa
Gerak kasar
Gerak kasar
Gerak kasar
Sosialisasi
&
kemandirian
Gerak kasar
10
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
TIDAK
CSL Semester 4
10
Gerak halus
YA
Sosialisasi &
kemandirian
Gerak kasar
Sosialisasi
&kemandirian
2
3
4
Gerak kasar
11
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
TIDAK
CSL Semester 4
Gerak halus
Gerak halus;
Sosialisasi &
kemandirian
Sosialisasi &
kemandirian
10
YA
Gerak kasar
Sosialisasi
&kemandirian
Gerak kasar
12
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
TIDAK
CSL Semester 4
Gerak halus
Gerak halus
Sosialisasi
&kemandirian
Sosialisasi
&kemandirian
Gerak halus
Bicara &
bahasa
10
Gerak kasar
13
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Sosialisasi
&
kemandirian
Gerak halus
Gerak kasar
Gerak halus
; sosialisasi
&
kemandirian
8
9
10
YA
Bicara &
bahasa
14
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
TIDAK
CSL Semester 4
YA
Sosialisasi &
kemandirian
Gerak kasar
Bicara &
Bahasa
Sosialisasi &
kemandirian
Bicara &
bahasa
Gerak kasar
Gerak halus
Gerak halus
Bicara &
bahasa
15
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
TIDAK
CSL Semester 4
10
Bicara &
bahasa
No
PEMERIKSAAN
Gerak halus
Bicara &
bahasa
Gerak kasar
YA
TIDAK
Gerak halus
Bicara &
bahasa
Bicara &
16
CSL Semester 4
Bahasa
Gerak halus
Gerak kasar
10
Sosialisasi dan
kemandirian
Gerak kasar
Sosialisasi &
Kemandirian
Gerak kasar
YA
17
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
TIDAK
CSL Semester 4
Sosialisasi
&
kemandirian
Gerak kasar
Gerak kasar
Gerak halus
Sosialisasi
&
kemandirian
Sosialisasi
&
kemandirian
18
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
No
1
2
PEMERIKSAAN
Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga
sejauh sedikitnya 3 meter?
Setelah makan, apakah anak mencuci dan
mengeringkan tangannya dengan baik
sehingga anda tidak perlu mengulanginya?
YA
Gerak kasar
Sosialisasi &
kemandirian
Gerak kasar
Gerak halus
Gerak halus
Gerak kasar
19
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
TIDAK
CSL Semester 4
Sosialisasi &
kemandirian
Sosialisasi &
kemandirian
Bicara &
bahasa
YA
Gerak halus
Sosialisasi &
kemandirian
Sosialisasi &
kemandirian
Bicara &
bahasa
20
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
TIDAK
CSL Semester 4
Bicara &
Bahasa
6
7
Gerak halus
21
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Gerak halus
10
Bicara &
bahasa
YA
TIDAK
22
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Bicara &
bahasa
Sosialisasi &
kemandirian
Gerak kasar
Gerak halus
23
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Gerak halus
Bicara &
bahasa
Bicara &
bahasa
Sosialisasi
&
kemandirian
24
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
10
Gerak kasar
Sosialisasi &
kemandirian
PEMERIKSAAN
Jangan membantu anak dan jangan memberitahu
nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti
contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3
kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar
seperti contoh ini?
YA
TIDAK
Gerak halus
Bicara &
bahasa
Sosialisasi &
kemandirian
25
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Bicara &
bahasa
Gerak kasar
Sosialisasi &
kemandirian
Gerak halus
Gerak halus
26
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Bicara &
bahasa
10
Gerak kasar
YA
TIDAK
27
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Bicara &
Bahasa
Gerak kasar
Sosialisasi &
kemandirian
Gerak halus
Gerak halus
28
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimatkalimat yang belum selesai ini, jangan membantu
kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus
"Jika api panas maka es
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus
kecil, es dingin, ayah seorang pria) ?
Apakah anak dapat menangkap bola kecil
sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan
menggunakan kedua tangannya? (Bola besar
tidak ikut dinilai).
Sosialisasi
&
kemandirian
Gerak kasar
Gerak halus
Gerak kasar
29
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
10
bicara &
bahasa
KRITERIA
Nilai
0
4
5
Interpersonal
Mempersiapkan instrument pemeriksaan dan
formulir
Memperkenalkan diri kepada orangtua bayi /anak
Menjelaskan tujuan pemeriksaan KPSP pada
orangtua
Content
Mencatat nama anak, tanggal lahir, tanggal
Menentukan formulir yang sesuai dengan umur anak
1
2
3
Profesionalisme
10
11
30
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
TEMA
Pemeriksaan perkembangan anak Denver Developmental Screening Test II
B.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengetahui instrumen penilaian tumbuh kembang anak dengan DDST II selain KPSP.
C. ALAT DAN BAHAN
Pasien simulasi
Blanko test : Digunakan untuk merekam hasil pelaksanaan test Test terdiri dari
125 macam tugas (item) yang digambarkan dengan balok/batangan berisi tugas
yang harus dikerjakan oleh anak yang diperiksa.
Benang wol merah
Manik-manik (permen tic tac-kismis)
Icik-icik dengan pegangan kecil
8 buah kubus ukuran panjang, lebar dan tebal 2.5 cm, warna merah, biru, kuning,
dan hijau, masing-masing 2 buah
Botol warna bening dengan lubang botol diameter 2 cm
Bel kecil
Bola tenis
Kertas
Pensil
D. SKENARIO
Bu Joni ,30 tahun, datang dengan membawa anaknya, jepri, laki-laki usia 3 tahun,
dengan keluhan berbicara belum lancar. Dari anamnesa didapatkan bahwa jepri selalu asyik
main sendiri. Jepri tidak pernah menoleh sewaktu dipanggil namanya, atau diperintah melakukan
seseuatu. Jepri juga tidak pernah mau melakukan kontak mata dengan orang yang berbicara
padanya. Bahkan jepri sering mengamuk tanpa sebab yang jelas dan sering berlari lari tanpa
tujuan didalam rumah.
E. DASAR TEORI
Periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak sering disebut juga sebagai "Masa
Keemasan (golden period) atau Jendela Kesempatan (window opportunity) atau Masa Kritis
(critical period)" karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang
paling pesat pada otak manusia, masa yang sangat peka bagi otak anak dalam menerima
berbagai masukan dari lingkungan sekitarnya. Mengingat masa 5 tahun pertama merupakan
masa yang 'relatif pendek' dan tidak akan terulang kembali dalam kehidupan seorang anak,
31
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
maka orang tua / pengasuh / pendidik / masyarakat dan tenaga kesehatan harus memanfaatkan
kesempatan ini untuk membentuk anak menjadi anak yang berkualitas tinggi melalui
kegiatan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
Kegiatan SDIDTK meliputi:
1.
2.
3.
4.
Stimulasi dini yang memadai, yaitu merangsang otak balita agar perkembangan
kemampuan motorik (gerak kasar dan halus), berbicara, berbahasa, bersosialisasi dan
kemandirian anak meningkat secara optimal sesuai usia anak.
Deteksi dini, yaitu melakukan pemeriksaan/skrining atau mendeteksi sejak dini
terhadap kemungkinan adanya penyimpangan tumbuh kembang balita.
Intervensi dini, yaitu melakukan koreksi sejak dini dengan memanfaatkan plastisitas
otak anak untuk memperbaiki bila ada penyimpangan tumbuh kembang, serta
mencegah supaya penyimpangannya tidak menjadi lebih berat.
Rujukan dini, yaitu merujuk/membawa anak ke fasilitas kesehatan bila masalah
penyimpangan tumbuh kembang tidak dapat diatasi di tingkat rumah tangga meskipun
sudah dilakukan intervensi dini.
32
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
33
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
metode ini dapat digunakan oleh tenaga profesional maupun para profesional. Prosedur tersebut
dirancang untuk menilai perkembangan anak yang optimal sejak lahir hingga usia 6 tahun melalui
panduan dan identifikasi yang memerlukan evaluasi tambahan. Materi pokok, yakni PDQ II,
aparent answered questinnaire, dan The Denver II, merupakan program surveilans
perkembangan yang tepat untuk situasi ketika waktu yang tersedia sempit.
Manfaat DDST
Penyimpangan perkembangan pada bayi dan anak usia dini sering kali sulit dideteksi
dengan dideteksi dengan pemeriksaan fisik rutin. DDST dikembangkan untuk membantu petugas
kesehatan dalam mendeteksi masalah perkembangan anak seusia dini.
Menurut studi yang dilakukan oleh The Public Health Agency of Canada, DDST adalah
metode tes yang paling banyak digunakan untuk skrining masalah perkembangan anak. Tes ini
bermanfaat dalam mendeteksi masalah perkembangan yang berat. Akan tetapi, DDST telah
dikritik tidak reliabel dalam memprediksikan masalah-masalah yang kurang berat dan spesifik.
Kritik ini juga dilontarkan terhadap versi DDST yang telah direvisi, yaitu Denver II. Terhadap kritik
tersebut Frankenburg menjelaskan bahwa tujuan pokok dari DDST bukan untuk menetapkan
diagnosis akhir, melainkan sebagai metode cepat untuk mengidentifikasi anak-anak yang
memerlukan evaluasi lebih lanjut.
Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST bergantung pada usia
anak. Pada bayi lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah neurologis, salah satunya
serebral palsi. Pada bayi, tes ini sering kali dapat memberikan jaminan kepada orang tua atau
bermanfaat dalam mengidentifikasi berbagai problem dini yang mengancam mereka. Pada anak,
tes ini dapat membantu meringankan permasalah akademik dan sosioal.
Denver II dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain:
1.
Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usianya.
2.
Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat.
3.
Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukkan gejala kemungkinan
adanya kelainan perkembangan.
4.
Memastikan anak yang diduga mengalami kelainan perkembangan.
5.
Memantau anak yang berisiko mengalami kelainan perkembangan.
Pengukuran DDST
Sebelum menerapkan DDST, terlebih dahulu kita harus memahami apa yang hendak
diukur melalui tes tersebut. Agar tidak terjadi kesalahan pemahaman, ada beberapa hal yang
perlu kita perhatikan berkaitan Denver II.
1. Denver II bukan merupakan tes IQ dan bukan alat peramal kemampuan adaptig atau
intelektual (perkembangan) pada masa yang akan datang.
2. Denver II tidak digunakan untuk menetapkan diagnosis, seperti kesukaran belajar,
gangguan bahasa, gangguan emosional, dan sebagainya.
34
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
3.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tujuan pokok DDST bukan untuk menetapkan diagnosis
akhir gangguan perkembangan anak, melainkan sebagai metode cepat untuk mengidentifikasi
anak-anak yang memerlukan evaluasi lebih lanjut terkait perkembangan mereka. Dengan
demikian, tes ini tidak memiliki kriteria kesimpulan hasil perkembangan anak abnormal, yang
ada hanyalah normal, tersangka dan tak dapat diuji. Uraian lengkap mengenai kriteria hasil
tes ini dijelaskan pada bagian tersendiri.
Denver II terdiri atas 125 item tugas perkembangan yang sesuai dengan usia anak, mulai dari
usia 0-6 tahun. Item-item tersebut tersusun dalam formulir khusus dan terbagi menjadi 4 sektor,
yaitu:
1. Sektor Personal-Sosial, yaitu penyesuaian diri di masyarakat dan kebutuhan pribadi.
2. Sektor Motorik Halus-Adaptif, yaitu koordinasi mata-tangan, kemampuan memainkan dan
menggunakan benda-benda kecil, serta pemecahan masalah.
3. Sektor Bahasa, yaitu mendengar, mengerti, dan menggunakan bahasa.
4. Sektor Motorik Kasar, yaitu duduk, berjalan, dan melakukan gerakan umum otot besar
lainnya.
Setelah menyelesaikan tes Denver II, kita perlu melakukan tes perilaku untuk:
1. Membantu pemeriksa menilai seluruh perilaku anak secara subjektif, dan
2. Memperoleh taksiran kasar bagaimana seorang anak menggunakan kemampuannya.
F. PROSEDUR
1. Senyum, salam, sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah. Membina sambung
rasa dan mulai menanyakan identitas pasien.
2. Jelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan
Penting untuk orang tua (Pelaksanaan test)
- Diberitahu bahwa ini bukan test IQ
- Beritahu tujuan test
- Beritahu ortu bahwa Pemeriksa tidak mengharapkan anak dapat melakukan
semua tugas yang diberikan kepada anak
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak.
Penting untuk anak
- Dibutuhkan kerjasama yang aktif dari anak shg anak harus merasa aman dan
senang.
- Anak tidak sedang sakit
- Anak tidak ngantuk, lapar, haus, sedang marah, rewel
- Ruangan cukup luas, cukup ventilasi dan kesan mennyenangkan bagi anak.
35
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
36
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
b.
c.
d.
Lakukan minimal 3 tugas perkembangan yang paling dekat disebelah kiri garis umur
serta tiap tigas perkembangan yang ditembus garis umur.
Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada langkah a (gagal;
menolak; tidak ada kesempatan), lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis
umur pada sektor yang sama sampai anak dapat lulus 3 tugas perkembangan.
Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkembangan pada langkah a, lakukan
tugas perkembangan tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama
sampai anak gagal pada 3 tugas perkembangan.
37
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
c.
d.
Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada langkah a (gagal;
menolak; tidak ada kesempatan), lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis
umur pada sektor yang sama sampai anak dapat lulus 3 tugas perkembangan.
Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkembangan pada langkah a, lakukan
tugas perkembangan tambahan ke sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama
sampai anak gagal pada 3 tugas perkembangan.
b. Normal
Bila gagal atau menolak melakukan tugas perkembangan disebelah kanan garis umur,
dikatagorikan sebagai normal.
Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak (R) pada tugas
perkembangan dimana garis umur terletak antara persentil 25 dan 75, maka
dikatagorikan sebagai normal.
c. Caution/ peringatan
38
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) tugas perkembangan, dimana
garis umur terletak pada atau antara persentil 75 dan 90.
d. Delayed/keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan ujicoba yang terletak lengkap
disebelah kiri garis umur.
39
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
H. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta
Ramin A, David TW. Dalam : Ricard EB, Robert MK, Hal BJ, penyunting. Nelson textbook of
pediatrics. Edisi ke18. Philadelphia : Saunders, 2004; 15161
40
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
41
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013
CSL Semester 4
42
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2013