Anda di halaman 1dari 3

Sukses Mudik Gratis Hingga 27 Tahun

SidoMuncul Ajak Pemudik Tanpa Sampah, Bagian Penyelamatan Lingkungan Global


Sudah ke 27 kalinya mudik gratis pedagang jamu dan pekerja informal di wilayah
Jabotabek digelar oleh perusahaan jamu terkemuka nasional,
SidoMuncul.
Untuktahun 2016 ini, pionir kegiatan mudik gratis sejak tahun 1991hanya
memberangkatkan 16.000 pemudik dengan menggunakan 270 bus ke tujuh kota
tujuan yakni Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, Wonogiri, dan
Jogjakarta. Berbeda ketika tahun 2015, SidoMuncul memberangkatkan 300 bus
yang sudah barang tentu jumlah pemudiknya juga lebih besar.
Tahun ini memang jumlah peserta Mudik Gratis SidoMuncul berkurang
dibandingkan tahun lalu. Ini karena ekonomi pedagang jamu membaik dan makin
banyaknya perusahaan atau institusi yang menyelenggarakan mudik gratis,jelas
Direktur Marketing SidoMuncul Irwan Hidayat di sela-sela pelepasan pemudik di
TMII Jakarta bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya
Bakar, Dirjen Perhubungan Darat Pudji Hartanto, Deputi Bidang Pengembangan
Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuty, Asdep Gubernur DKI bidang
Transportasi Sunari M. Sinaga, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Syamsul Bahri,
Generasi kedua pendiri SidoMuncul Desy Sulistio danDirut Industri Jamu dan
Farmasi PT SidoMuncul Tbk Sofyan Hidayat
Penurunan jumlah pemudik gratis SidoMuncul justru dimaknai sebagai
langkah positif seluruh pihak. Dari lebaran tahun sebelumnya ke lebaran berikutnya
setiap tahunnya, inisiasi genuine dari perusahaan jamu yang didirikan pada tahun
1951 oleh Ibu Rahmat Sulistiyo ini ternyata berpengaruh positif diikuti oleh instansi
pemerintah, BUMN, swasta hingga partai politik untuk memberangkatkan para
pemudik yang rata-rata adalah masyarakat berpenghasilan kecilsehingga
merekabisa berkumpul dengan sanak-saudara di kampung halaman tanpa harus
mengeluarkanbiaya besar.
Dirut PT SidoMuncul Tbk Sofyan Hidayat yang baru saja dipercaya pemegang
saham

menjadi

nahkoda

perusahaan

swasta

kebanggaan

bangsa

ini

menegaskanfakta yang ada di lapangan sebagai bukti bahwa masyarakat tambah


makmur, pembangunan di daerah juga maju dan yang melakukan mudik gratis
semakin banyak. Terlebih pemerintahan Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla sangat
concern terhadap kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi di daerah
sehingga ke depan diharapkan tidak banyak lagi terdengar pemudik membanjiri jalan

ke kampung halaman yang berimbas kepada kemacetan dan naiknya angka


kecelakaan. Itu karena pertumbuhan daerah sudah terjadi dan tidak perlu
masyarakat mencari kerja di kota-kota besar seperti Jakarta, jelas Sofyan Hidayat
terkait menurunnya jumlah pemudik gratis.
Arsitek Mudik Gratis SidoMuncul ini mengatakan bahwa perusahaan yang
memelopori mudik gratis sejak tahun 1991 initelah memberangkatkan sebanyak
316.400 pemudik yang merupakan pedagang jamu dan keluarganya.
Mudik Gratis SidoMuncul tahun 2016 ini juga terasa berbeda karena
SidoMuncul tidak lepas dari isu kepedulian lingkungan yang kini menjadi perhatian
masyarakat global.Sido Muncul mengkampanyekan tentang perlunya menjaga
lingkungan untuk mendukung program Kementerian Lingkungan Hidup yang
memberlakukan plastik berbayar pada tahun ini.
Untuk itu Irwan Hidayat yang juga dikenal publik sebagai SocioMarketermengatakan Sido Muncul membuat iklan Tolak Linu dengan tema Ayo
Memilah Sampah dengan maksud untuk mendukung pemerintah dalam kampanye
global warming. Oleh karena itu disetiap bangku bus yang akan digunakan
pemudik, Sido Muncul memasang stiker komik yang mengajarkan masyarakat agar
memisahkan sampah plastik supaya bisa didaur ulang.
Dengan produk Tolak Linu Mint, kami buat iklan peduli lingkungan, yang
mengajak masyarakat supaya memisahkan sampah plastik (non organik) dengan
sampah makanan (organik) agar dapat didaur ulang, jelas Irwan. Setiap hari,
Indonesia menghasilkan 200.000 ton sampah, yang 30.000 ton sampah plastik dan
yang bisa di daur ulang 10.000 ton, sisanya yang 20.000 ton membebani
lingkungan. Irwan menambahkan bahwa untuk menjaga lingkungan supaya bisa
berhasil dibutuhkan partisipasi masyarakat dan itu sama pentingnya dengan
membangun perekonomian.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar
mengapresiasi upaya konkret Sido Muncul membantu pemerintah dalam
mengurangi pemakaian sampah plastik melalui edukasi pemilahan sampah yang
mudah terurai bagi masyarakat yang diwakili pemudik dan keluarganya di daerah.
Sampah plastik harus ditangani
masyarakat ketika sampah plastik yang
makan manusia.Itu menjadi tantangan
menangani sampah plastik secara bijak
Nurbaya.

secara serius karena bisa membahayakan


tidak bisa terurai itu masuk dalam bahan
bersama seluruh komponen bangsa untuk
dan bertanggung jawab,ujar Menteri Siti

Terhadap masalah sampah palstik ini, pemerintah memberikan ucapan


terima kasih kepada upaya positif civil society termasuk dunia swsata seperti Sido

Muncul yang ikut mendorong masyarakat untuk terus peduli kepada sampah dan
lingkungan yang aman dan bersih.
Menteri Siti juga mengharapkan Sido Muncul yang dikelola oleh pengusaha
yang baik dan bertanggung jawab kepada publik dan lingkungan bisa menjadi
leader bagi dunia usaha atau civil society lainnya menjadikan sampah bukan
sebagai beban tetapi justru menjadi peluang.
Menteri Siti yang mengenal Irwan Hidayat dan Sofyan Hidayat peduli kepada
masyarakat lewat CSR Sido Muncul yang cukup massif dalam program-program
kemanusiaan diharapkan ke depan bisa mengubah mindset masyarakat mengelola
sampah yang bisa memberikan nilai produktif bagi mereka.
Melalui bahasa iklan yang mudah dicerna dan akrab sebagai bahasa rakyat
dalam bentuk komik, saya kira masyarakat tidak sulit untuk diajak untuk berubah
ke arah lebih baik.Apalagi ajakan tersebut bisa berpengaruh kepada nilai ekonomi
mereka,ungkap mantan Sekjen DPD RI ini.Selain memberikan edukasi pentingnya
menjaga lingkungan kepada peserta mudik, pada mudik gratis kali ini, perusahaan
yang kini dikelola oleh generasi ketiga yaitu Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Sigit
Hartoyo, Johan Hidayat, dan David Hidayat dan juga sebagai perusahaan
terbukajuga memberikan kesempatan kepada seluruh peserta mudik untuk
mendaftar operasi katarak di area keberangkatan (Adv).

Anda mungkin juga menyukai