METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental. Penelitian
eksperimen adalah suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan
yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul,
sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu atau eksperimen tersebut
(Notoatmodjo, 2010).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas
Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Kediri dan Laboratorium Bakteriologi
Fakultas Analis Kesehatan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan bulan Maret sampai bulan Juni 2016.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek atau data dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti. Populasi penelitian adalah kulit buah
mangga (Mangifera indica L.) (Notoatmodjo, 2010).
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel
penelitian kulit buah mangga varietas podang urang (Mangifera indica
L.) (Notoatmodjo, 2010).
3. Teknik Sampling
Penelitian pengambilan sampel dilakukan secara acak atau random
sampling. Teknik random sampling digunakan apabila setiap unit
anggota populasi bersifat homogen atau diasumsikan homogen. Hal ini
35
36
Variabel
Ekstrak kulit
buah mangga
podang urang
(Mangifera
indica L.)
Hasil ukur
Jumlah
larutan
sesuai
konsentrasi
37
Zona hambatan
Staphylococcus
aureus
Daerah sekeliling
kertas cakram yang
bening/ tidak
ditemukan adanya
pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus
Jangka
sorong
Rasio
Diameter
zona
hambatan
(mm)
F. Instrumen Penelitian
1. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan
analitik, beaker glass, erlenmeyer, gelas ukur, cawan porselin,
pipet, spatel, tabung reaksi, cawan petri, jarum ose, pinset, bunsen,
oven, autoklaf, inkubator, kertas cakram kosong steril, jangka
sorong, inkase dan waterbath.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain ekstrak
kulit buah mangga podang urang (Mangifera indica L.). Bahan uji
yang digunakan meliputi: etanol 95%, etanol 70%, media NB
(Nutrient Broth), media MH (Mueller Hinton), Tetrasiklin cakram,
reagen Lieberman-Burchard, reagen Mayer, reagen Dragendroff,
aquades, HCl 2N, HCl, amilalkohol, FeCl 3, heksana, serbuk Mg,
PZ, kloroform, asam asetat, H2S04 pekat.
2. Bakteri uji
Bakteri yang digunakan adalah bakteri Staphylococcus aureus
ATCC 25923.
G. Proses Pengumpulan Data
1. Prosedur penelitian
a. Identifikasi dan determinasi bahan awal
Determinasi tanaman mangga (Mangifera indica L.)
dilakukan di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
38
39
40
larutan
menunjukkan
adanya
triterpenoid,
perbatasan
larutan
menunjukkan
adanya
steroid
41
selama 60
42
dan
dibandingkan
dengan
tingkat
3) Hari ketiga
Diukur zona bening (zona hambat bakteri) pada media MH
(Mueller Hinton). Zona bening merupakan petunjuk kepekaan
bakteri terhadap bahan antibakteri yang digunakan sebagai
43
Skrining fitokimia
Kontrol
Negatif
Aquades
Kadar
Ekstrak
10%
Kadar
Ekstrak
25%
Kadar
Ekstrak
50%
Kesimpulan
2. Kerangka Kerja Uji Aktivitas
Antibakteri
Staphylococcus aureus
disuspensikan dalam
media NB (Nutrient
Broth)
Diinkubasi pada suhu
37 , selama 24
Kontrol
positif
Tetrasiklin 30 g
Kertas
cakram
diletakkan diatas
plate
44
Disesuaikan
dengan
standar Mc Farland 0,5
(1,5 108 CFU/ml)
Dikultur dalam media
agar Mueller Hinton
dengan swab steril
Kertas
cakram
diletakkan di atas
plate
Kertas
cakram
diletakkan di atas
plate
dengan
selama 24 jam
Diamati zona bening yang ada pada plate setelah 24 jam, dan
diukur dengan jangka sorong (mm)
Gambar IV.2 Kerangka Kerja Uji Aktivitas Antibakteri