Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KEPEMIMPINAN POLITIK

Nama : Yovi Arista


NIM

Dosen: Drs. Warsito, SU

: 14010112140150

IDEOLOGI KOLEKTIVISME, INDIVIDUALISME, RELIGIUS


DAN PERKEMBANGANNYA

A. Pengertian Ideologi
Ideologi merupakan sebuah pandangan yang membentuk suatu sistem nilai yang
mendalam. Ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata idea dan logos. Idea berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, dan cita-cita, sedangkan logos berarti ilmu. Istilah ideologi
sendiri pertama kali dilontarkan oleh Antonie Destutt de Tracy (1754-1836), ketika
bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sains tentang ide. Dalam pengertian
sehari-hari idea disamakan artinya dengan gagasan dan atau cita-cita. Cita-cita yang
dimaksudkan adalah cita-cita yang bersifat tetap yang cenderung mendorong orang untuk
mencapainya, sehingga cita-cita itu sekaligus menjaddi merupakan dasar, pandangan atau
paham, dari seseorang untuk melakukan perbuatan. Jika suatu negara memiliki suatu gagasan
yang hendak diwujudkan atau suatu cita-cita yang ingin dicapai maka pada dasarnya Negara
tersebut memiliki ideologi.
Ideologi kemudian dinyatakan dapat mempengaruhi pola kepemimpinan seorang
pemimpin. Hal tersebut karena sikap perilaku seorang pemimpin secara individual dapat
dipengaruhi oleh hal yang bersifat personal, sebuah peristiwa, atau sebuah sistem yang ada.
Secara personal, sikap dan perilaku seorang
pemimpin sebagai individu dipengaruhi oleh
perspektif atau cara pandang yang terbentuk
dari 3 unsur yaitu: Persepsi. Sikap, dan
Perilaku,

yang

kemudian

menentukan

bagaimana pola kepemimpinan seseorang


terbentuk. Berikut adalah skema pembentukan
ideologi. (Gambar 1)
Gambar 1

IDEOLOGI KOLEKTIVISME, INDIVIDUALISME, AGAMADAN PERKEMBANGANNYA

B. 3 Ideologi Dasar dan Perkembangannya


1) Mazhab Ideologi Kolektivisme
Dalam pengertian sehari-hari, kolektivisme ditunjukkan dalam beragam ciri, seperti
kekeluargaan, gotong-royong, kebersamaan, komunalisme, dan sebagainyaselalu
dipandang secara positif. Seolah-olah, tiada cacat yang bakal timbul dari paham ini. Ia sering
dikontrakan dengan individualisme, yang kemudian membuat dua ide yang sesungguhnya
tak bisa dan tak boleh dipertentangkan begitu saja ini berkembang menjadi persoalan
dikotomis Timur-Barat, asing-pribumi, modern-tradisional, dan seterusnya. Adapun
ideologi-ideologi yang berkembang dan dapat diklasifikasikan ke dalam mazhab
kolektivisme, di antaranya:
a. Komunisme
Dalam sejarah komunisme merupakan sebuah ideologi dunia yang muncul sebagai
reaksi dari kapitalisme. Komunisme adalah paham yang mendahulukan individu pemilik
dan mengesampingkan kaum buruh. Paham komunis juga menyatakan semua hal dan
sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut. Dengan
kata lain pemerintah dalam suatu Negara sebagai golongan yang berkuasa digunakan
untuk menindas golongan yang lainnya yanglebih rendah. Salah satu doktrin komunis
adalah the permanent atau continous revolution. Kounisme memang memprogramkan
tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang
sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yaitu membersihkan
kelas-kelas lawan komunisme. Negara yang menganut ideologi komunisme Tiongkok,
Vietnam, Korea utara, Kuba, dan Laos.
b. Sosialisme
Sosialisme secara etimologi berasal dari bahasa Perancis yaitu sosial yang berarti
kemasyarakatan. Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar tahun 1830.
Sosialisme adalah paham yang menghendaki segala sesuatu harus diatur bersama dan
hasilnya dinikmati bersama-sama. Dengan kata lain sosialisme adalah paham yang
menghendaki kemakmuran bersama. Pada umumnya sebutan itu dikenakan bagi aliran
yang masing-masing hendak mewujudkan masyarakat yang berdasarkan hak milik
bersama terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi tidak lagi

IDEOLOGI KOLEKTIVISME, INDIVIDUALISME, AGAMADAN PERKEMBANGANNYA

diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta yang hanya
memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat. Negaranegara yang menganut ideologi sosialisme adalah negara-negara di Eropa Barat serta
Kuba dan Venezuela.
c. Marxisme
Ideologi Marxisme-Leninisme ini berisi sistem berpikir mulai dari tataran nilai dan
prinsip dasar yang kemudian dikembangkan hingga praktis operasional dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ideologi yang dikemukakan oleh Karl Marx
dan pengikutnya ini merupakan sebuah ideologi yang timbul sebagai respon terhadap
ideologi kapitalis. Kedua ideologi ini, Marxisme dan kapitalis, saling bertentangan satu
sama lain. Ideologi yang dikemukakan oleh Karl Marx tersebut lebih menekankan pada
sifat kolektivisme, sedangkan ideologi kapitalis lebih menekankan pada sifat
individualisme. Penekanan pada sifat kolektivisme tersebut sangat bagus jika diterapkan
pada masa sekarang. Hal ini dikarenakan meningkatnya tingkat individualisme dalam
kehidupan bermasyarakat sekarang ini. Oleh karena itu, penerapan ideologi tersebut dapat
memperkecil tingkat individualisme masyarakat.
d. Fasisme
Fasisme adalah sebuah gerakan politik penindasan, nama fasisme berasal dari kata
latin fasces artinya kumpulan tangkai yang diikatkan kepada sebuah kapak, yang
melambangkan pemerintahan di romawi kuno. Fasisme merupakan produk ideologiideologi yang ingin melawan kaidah-kaidah moralitas yang diturunkan kepada umat
manusia melalui agama, dan menggantikannya dengan budaya pagan yang rasis, haus
darah dan kejam.
Fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang di bangun menurut hukum rimba,
fasisme juga bertujuan membuat individu dan masyarakat berfikir dan bertindak seragam,
untuk mencapai tujuan ini fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua
metode propaganda bahkan melakukan genocide (pemusnahan secara teratur terhadap
suatu golongan atau bangsa). Ideologi Fasisme merupakan sebuah paham politik yang
menjunjung kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Ada pula yang mengartikan bahwa
ideologi Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan
memandang rendah bangsa lain.

IDEOLOGI KOLEKTIVISME, INDIVIDUALISME, AGAMADAN PERKEMBANGANNYA

e. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu ideologi yang meletakkan bangsa di pusat masalahnya dan
berupaya meninggikan derajat bangsa. Dalam Wikipedia (2013) mengartikan bahwa
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok
manusia. Menurut Marsa (2011), nasionalisme merupakan suatu gerakan ideologi untuk
mencapai dan mempertahankan otonomi, kesatuan, dan identitas bagi suatu populasi yang
anggotanya bertekad untuk membentuk suatu bangsa yang berpotensi. Sasaran umum
nasionalisme yaitu otonomi nasional, kesatuan nasional, dan identitas nasional.

2) Mazhab Ideologi Individualisme


Individualisme adalah merupakan satu paham yang menerangkan bahwa seseorang yang
mementingkan haknya pribadi tanpa memperhatikan orang lain. Individualisme ini juga
menjelaskan bagaimana seseorang hidup tanpa adanya sosialisasi dengan orang lain.
Ideologi individualisme ini muncul di tengah-tengah peradaban reformasi barat, kurang
lebih pada abad 17 dan 18. Teori ini muncul sebagai anti klimaks dari penguasa monarki
absolute. Mereka gandrung manyuarakan Liberte, Egalite, dan Fraternite. Mereka juga
mengembangkan pemikiran-pemikiran rasionalisme dan humanisme sebagai buah dari
revolusi Prancis dan revolusi industri. Dari sifat ideologi individualisme seperti di atas, maka
ideologi-ideologi yang berkembang dan dapat diklasifikasikan ke dalam mazhab individualis
di antaranya:
a. Liberalisme
Liberalisme berasal dari kata liberal dan isme. Liberal berarti berpandangan bebas
dan terbuka. Kata isme menunjukkan suatu paham. Jadi dapat disimpulkan secara singkat
Liberalisme adalah suatu paham atau pandangan yang menginginkan adanya kebebasan
dan terbuka. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya,
pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private
enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan
menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham

IDEOLOGI KOLEKTIVISME, INDIVIDUALISME, AGAMADAN PERKEMBANGANNYA

liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme. Negara yang
menganut ideologi liberalism diantaranya: Amerika Serikat, Austria, India, Iran, Jepang,
Korea, Mesir, dll.
b. Kapitalisme
Kapitalisme berasal dari kata kapital, yang artinya modal. Kapitalisme merupakan
suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal dapat melaksanakan usahanya yang
meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Kapitalisme mulai muncul pertama kali di
Eropa, pada abad ke-16 hingga abad ke-19. Pada masa itu, dunia perekonomian di Eropa
dalam masa perkembangan. Kondisi saat itu memperlihatkan bahwa sekelompok individu
maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu. Kapitalisme merupakan
salah satu cara pandang manusia dalam menjalani kegiatan ekonominya. Kapitalisme
dianggap paham bagi pemilik modal yang mengagungkan persaingan bebas atau
kompetisi untuk sebanyak-banyaknya menumpuk modal melalui produksi barang dan
penemuan-penemuan teknologi dengan tidak memperdulikan kenyataan perusahaan yang
ada disekitarnya, sehingga keberadaan kapitalis dianggap sebagai wujud penindasan
terhadap masyarakat dengan kondisi ekonomi lemah. Akibatnya, paham kapitalisme
mendapat kritikan dari banyak pihak, bahkan ada yang ingin melenyapkannya. Negara
yang menganut kapitalisme diantaranya Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan
Perancis.
c. Neoliberalisme
Paham ideologi neoliberalisme merupakan redefinisi dan kelanjutan dari liberalism
klasik yang dipengaruhi oleh teori perekonomian neoklasik yang mengurangi atau
menolak penghambatan oleh pemerintah dalam ekonomi domestik karena akan mengarah
pada pembentukan distorsi dan High Cost Economy yang kemudian berujung pada
tindakan koruptif. Ideologi ini mengakui adanya pasar bebas dan perdagangan bebas yang
mengacu pada perdagangan dan investasi internasional. Neoliberal dianggap sebagai
sebuah produk dari interaksi multilateral negara-negara maju terhadap negara
berkembang atas penguasaan sumber daya.
d. Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan

IDEOLOGI KOLEKTIVISME, INDIVIDUALISME, AGAMADAN PERKEMBANGANNYA

rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu
politik. Hal ini disebabkan karena demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator
perkembangan politik suatu negara. Istilah demokrasi berasal dari Yunani Kuno yang
tepatnya diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut dianggap
sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi
modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi
modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem
demokrasi di banyak negara.
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan
dalamsuatu negara umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica
dengankekuasaan negara

yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan

untukkesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Demokrasi adalah bentuk atau

mekanismesistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan


rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut. Negara yang menganut ideologi ini diantaranya Perancis dan Australia.

3) Mazhab Ideologi Religius


Ideologi Religius atau agama menekankan pada penerapan aturan-aturan dan cara
pandang dan sikap sesuai ajaran agama yang diyakini dan dituliskan di dalam kitab suci yang
dianut. Beberapa ideologi yang berkembang dan dapat diklasifikasikan ke dalam ideologi
religius adalah:
a. Fundamentalisme
Fundamentalisme adalah paham ideologi politik yang menjadikan agama sebagai
ideologi berbangsa dan bernegara. Paham ini menjadikan agama sebagai basis
ideologinya dan agama dipakai sebagai pusat pemerintahannya dan pemimpin tertinggi
negara tersebut haruslah seorang petinggi agama. Segala kegiatan pemerintahan dan
hukum-hukumnya juga diambil dari kitab suci. Dan dasar negara sendiri memakai
ideologi agama. Fundamentalisme dari kelompok agama muncul akibat semakin
duniawinya pola hidup masyarakat, kegagalan kapitalisme dan liberalisme dalam
menciptakan keadilan sosial, dan ancaman-ancaman modernisasi yang semakin

IDEOLOGI KOLEKTIVISME, INDIVIDUALISME, AGAMADAN PERKEMBANGANNYA

mendesak kehidupan beragama. Negara yang menganut ideologi fundamentalis ini di


antaranya: Vatikan (Katolik), Arab Saudi (Islam), Tibet (Budha), India (Hindu), Jepang
(Shinto), Cina (Kong Hu Cu dan Taoisme), Israel (Yahudi)
b. Zionisme
Zionisme merupakan sebuah gerakan yang beraliran keras dari kelompok
fundamentalis Yahudi yang menuntut pembentukan negara Yahudi. Gerakan ini memicu
perang antara Israel sebagai negara penganut Yahudi yang bertujuan untuk menguasai
lahan/wilayah negara Yahudi.

DAFTAR REFERENSI
Martini, Rosita. Berbagai macam ideologi yang ada di dunia. diupload di academia.edu, diakses
15 Mei 2015
(https://www.academia.edu/8200634/Berbagai_macam_ideologi_yang_ada_di_dunia)

IDEOLOGI KOLEKTIVISME, INDIVIDUALISME, AGAMADAN PERKEMBANGANNYA

Anda mungkin juga menyukai