A. Tujuan
1. Menentukan hambatan total pada jembatan whenstone.
2. Menentukan besar arus pada tiap hambatan.
B. Alat dan Bahan
1. Papan percobaan.
2. 5 buah resistor (kecil dari 10 ohm).
3. Amperemeter.
4. Voltmeter
5. Kabel Penghubung.
Teori tambahan
A. Pengertian Listrik Jembatan
Perlu diingat bahwa selain kabel, komponen listrik jembatan Wheatstone hanya
Galvanometer (pendeteksi arus listrik) dan resistor atau bahan lain yang bersifat resistif
misalnya kawat dsb.
Galvanometer
Resistor
Misalnya R1, R2, dan R3 sudah kita ketahui nilainya, dan kita akan mencari tahu
berapa besarnya Rx dengan jembatan Wheatstone! (dengan R1 dan R3 dapat diubah-ubah
besarnya).
Cara untuk mengetahui Rx adalah dengan mengubah-ubah R1 atau R3 sampai
Galvanometer tidak mendeteksi adanya arus listrik yang mengalir padanya, jika sudah
demikian, catat nilai R1, R2, dan R3 yang menyebabkan Galvanometer tidak mendeteksi arus
listrik tadi. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk menghitung Rx :
Rx=
R 1. R 2
R 1+ R 2+ R3
R 2. R 5
R 1+R 2+R 5
Rz=
R 1. R 5
R 1+ R 2+ R5
Untuk mengukur resistansi suatu resistor atau bahan resistif lainnya kita dapat
menggunakan rangkaian di bawah ini
kawat geser apabila besarnya hambatan bergantung pada panjang penghantar. Jembatan
Wheatstone merupakan alat yang paling umum digunakan untuk pengukuran tahanan yang
teliti dalam daerah 1 sampai 100.000 . Jembatan Wheatstone terdiri dari tahanan R1, R2,
R3, dimana tahanan tersebut merupakan tahanan yang diketahui nilainya dengan teliti dan
dapat diatur.
C. Aplikasi Jembatan Wheatstone
Salah satunya adalah dalam percobaan mengukur regangan pada benda uji berupa
beton atau baja. Dalam percobaan kita gunakan strain gauge, yaitu semacam pita yang terdiri
dari rangkaian listrik untuk mengukur dilatasi benda uji berdasarkan perubahan hambatan
penghantar di dalam strain gauge. Strain gauge ini direkatkan kuat pada benda uji sehingga
deformasi pada benda uji akan sama dengan deformasi pada strain gauge. Seperti kita
ketahui, jika suatu material ditarik atau ditekan, maka terjadi perubahan dimensi dari material
tersebut sesuai dengan sifat2 elastisitas benda. Perubahan dimensi pada penghantar akan
menyebabkan perubahan hambatan listrik, ingat persamaan R = .L/A. Perubahan hambatan
ini sedemikian kecilnya, sehingga untuk mendapatkan hasil eksaknya harus dimasukkan
kedalam rangkaian jembatan Wheatstone. Rangkaian listrik beserta jembatan Wheatstonenya
sudah ada di dalam strain gauge.
D. Kelebihan Jembatan Wheatstone
Dapat mengukur perubahan hambatan yang sangat kecil pada penghantar.
Contoh aplikasi : strain gauge, yang digunakan untuk mengukur regangan material (baja atau
beton) didasarkan pada perubahan kecil penghantar yang berdeformasi akibat gaya
eksperimen. Perubahan kecil dimensi penampang dihitung dari peribahan hambatan pada
rangkaian jembatan wheatstone yang dihubungkan sensor ke alat pencatat data logger untuk
setiap transducer.
Beberapa hukum dasar rangkaian listrik yang berhubungan dengan jembatan wheatstone:
1. Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan
arus tersebut adalah sebanding-larus dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua
ujung penghantar tadi. Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm.
Secara matematis, hukum Ohm ini dituliskan:
V = I . R atau I = V/R
Dimana
I : arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar (Ampere)
Prosedur Percobaan
1. Buat rangkaian seperti di bawah.
2. Hitung nilai Resistansi setiap Resistor dengan melihat kode warna yang tertera.
3. Setelah dipilih rangkaian yang kalian inginkan, rangkailah dengan batas waktu 1
minggu.
4. Ukurlah Tegangan total pada ujung rangkaian dengan menggunakan multimeter.
5. Alirkan arus, lalu ukurlah arusnya dengan menggunakan multimeter.
6. Ingatlah, pengukuran arus secara seri. Pengukuran tegangan secara Paralel.
7. Catat data yang ditampilkan alat pada tabel data.
Perhitungan
R1
R1
= 18
R2
R2
= 33
R3
R3
= 18
R4
R4
R5
R5 = 27
Rtotal eksperimen
= 2.4
R 1 R2
R1 + R2 + R5
R y=
R1 R5
R 1 + R2 + R5
R z=
R2 R 5
R 1+ R 2 + R 5
Rtotal=R x +[(R y + R 3) ( R 4 + R z ) ]
perbedaan R=
Menentukan nilai
R x=
R 1 R2
R1 + R2 + R5
R Experiment Rteori
100
Rteori
Rx
R y dan R z
33
18 33
18+33+ 27
594
78
7.61
R y=
R1 R5
R 1 + R2 + R5
18 27
18+33+ 27
486
78
6.23
R z=
R2 R 5
R 1+ R 2 + R 5
33 27
18+33+ 27
891
78
11.4
Menentukan nilai
Rtotal
Rtotal=R x + [( R y + R 3) ( R 4 + R z ) ]
0,0148+ [ ( 1477,8+1500 ) ( 1+0,98 ) ]
0,0148+ ( 2977,81,98 )
0,0148+1,98
1.99
2
perbedaan R=
125
V
R
Daftar Pustaka
Bueche, Fredick J. dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas. Jakarta :Erlangga.
Flink, R.J dan O.G Brink. 1984. Dasar-dasar Ilmu Instrumen. Jakarta : Binacipta.
Lister, Eugene C. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.
Mars. 2010. Jembatan Wheatstone. http://marausna.wordpress.com.
Petra. 2010. http://deweypetra.ac.id.
http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/modul_2_f/teori.html