Anda di halaman 1dari 13

Jembatan Wheanstone

A. Tujuan
1. Menentukan hambatan total pada jembatan whenstone.
2. Menentukan besar arus pada tiap hambatan.
B. Alat dan Bahan
1. Papan percobaan.
2. 5 buah resistor (kecil dari 10 ohm).
3. Amperemeter.
4. Voltmeter
5. Kabel Penghubung.

Teori tambahan
A. Pengertian Listrik Jembatan

Rangkaian Listrik Jembatan (Electrical Bridge) adalah rangkaian listrik yang


digunakan untuk mengukur nilai-nilai besaran listrik seperti resistansi (R) yang merupakan
kemampuan untuk menghambat arus listrik; kapasitansi (C), yang merupakan kemampuan
untuk menyimpan muatan listrik; dan induktansi (L), yang merupakan kemampuan untuk
membuat arus listrik yang menghasilkan medan magnet.
Secara umum, rangkaian listrik jembatan adalah rangkaian listrik yang dirangkai
seperti gambar berikut:

Rangkaiannya mirip jembatan dalam pengertian sehari-hari, di mana Galvanometer


selaku jembatannya. Kadang-kadang, rangkaian listrik jembatan disebut rangkaian jembatan
saja.
Ada banyak rangkaian jembatan, di antaranya:
1. Rangkaian Jembatan Wheatstone
2. Rangkaian Jembatan Wien
3. Rangkaian Jembatan Kelvin
Komponen listrik dan kegunaan dari rangkaian-rangkaian di atas pun berbeda, untuk
jembatan Wheatstone, kegunaannya antara lain adalah
a. Mengukur resistansi (R) suatu bahan selain dengan menggunakan Voltmeter dan
Amperemeter.
b. Sebagai rangkaian pengondisi pada suatu sensor.
Suatu rangkaian disebut rangkaian jembatan Wheatstone jika rangkaiannya seperti gambar di
bawah ini:

Perlu diingat bahwa selain kabel, komponen listrik jembatan Wheatstone hanya
Galvanometer (pendeteksi arus listrik) dan resistor atau bahan lain yang bersifat resistif
misalnya kawat dsb.

Galvanometer

Resistor
Misalnya R1, R2, dan R3 sudah kita ketahui nilainya, dan kita akan mencari tahu
berapa besarnya Rx dengan jembatan Wheatstone! (dengan R1 dan R3 dapat diubah-ubah
besarnya).
Cara untuk mengetahui Rx adalah dengan mengubah-ubah R1 atau R3 sampai
Galvanometer tidak mendeteksi adanya arus listrik yang mengalir padanya, jika sudah
demikian, catat nilai R1, R2, dan R3 yang menyebabkan Galvanometer tidak mendeteksi arus
listrik tadi. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk menghitung Rx :
Rx=

R 1. R 2
R 1+ R 2+ R3

Untuk menghitung Ry digunakan persamaan berikut:


Ry=

R 2. R 5
R 1+R 2+R 5

Untuk menghitung Rz digunakan persamaan berikut:

Rz=

R 1. R 5
R 1+ R 2+ R5

Untuk mengukur resistansi suatu resistor atau bahan resistif lainnya kita dapat
menggunakan rangkaian di bawah ini

Dengan menggeser-geser kabel penghubung dari Galvanometer di kawat sampai


Galvanometer tidak mendeteksi arus listrik.
B. Konsep Jembatan Whenstone
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu yang tidak
diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian jembatan, satu
kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan aslinya potensiometer.
Jembatan Wheatstone adalah suatu proses menentukan nilai hambatan listrik yang
presisi/tepat menggunakan rangkaian Jembatan Wheatstone dan melakukan perbandingan
antara besar hambatan yang telah diketahui dengan besar hambatan yang belum diketahui
yang tentunya dalam keadaan Jembatan disebut seimbang yaitu Galvanometer menunjukkan
pada angka nol. Rangkaian Jembatan Wheatstone tersebut memiliki susunan dari 4 buah
hambatan yang mana 2 dari hambatan tersebut adalah hambatan variable dan hambatan yang
belum diketahui besarnya yang disusun secara seri satu sama lain dan pada 2 titik
diagonalnya dipasang sebuah Galvanometer dan pada 2 titik diagonal lainnya diberikan
sumber tegangan. Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan
pengukuran arus. Kebanyakan alat ini kerjanya tergantung pada momen yang berlaku pada
kumparan di dalam magnet. R1, R2, dan R3 merupakan hambatan yang sudah diketahui,
sedangkan R4 adalah hambatan yang akan dicari besarnya. Dengan mengatur sedemikian
rupa besar hambatan variable sehingga arus yang mengalir pada Galvanometer sama dengan
nol, dalam keadaan ini jembatan tersebut disebut seimbang sehingga sesuai dengan hukum
Ohm. Rangkaian Jembatan Wheatstone juga dapat disederhanakan dengan menggunakan

kawat geser apabila besarnya hambatan bergantung pada panjang penghantar. Jembatan
Wheatstone merupakan alat yang paling umum digunakan untuk pengukuran tahanan yang
teliti dalam daerah 1 sampai 100.000 . Jembatan Wheatstone terdiri dari tahanan R1, R2,
R3, dimana tahanan tersebut merupakan tahanan yang diketahui nilainya dengan teliti dan
dapat diatur.
C. Aplikasi Jembatan Wheatstone
Salah satunya adalah dalam percobaan mengukur regangan pada benda uji berupa
beton atau baja. Dalam percobaan kita gunakan strain gauge, yaitu semacam pita yang terdiri
dari rangkaian listrik untuk mengukur dilatasi benda uji berdasarkan perubahan hambatan
penghantar di dalam strain gauge. Strain gauge ini direkatkan kuat pada benda uji sehingga
deformasi pada benda uji akan sama dengan deformasi pada strain gauge. Seperti kita
ketahui, jika suatu material ditarik atau ditekan, maka terjadi perubahan dimensi dari material
tersebut sesuai dengan sifat2 elastisitas benda. Perubahan dimensi pada penghantar akan
menyebabkan perubahan hambatan listrik, ingat persamaan R = .L/A. Perubahan hambatan
ini sedemikian kecilnya, sehingga untuk mendapatkan hasil eksaknya harus dimasukkan
kedalam rangkaian jembatan Wheatstone. Rangkaian listrik beserta jembatan Wheatstonenya
sudah ada di dalam strain gauge.
D. Kelebihan Jembatan Wheatstone
Dapat mengukur perubahan hambatan yang sangat kecil pada penghantar.
Contoh aplikasi : strain gauge, yang digunakan untuk mengukur regangan material (baja atau
beton) didasarkan pada perubahan kecil penghantar yang berdeformasi akibat gaya
eksperimen. Perubahan kecil dimensi penampang dihitung dari peribahan hambatan pada
rangkaian jembatan wheatstone yang dihubungkan sensor ke alat pencatat data logger untuk
setiap transducer.
Beberapa hukum dasar rangkaian listrik yang berhubungan dengan jembatan wheatstone:
1. Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan
arus tersebut adalah sebanding-larus dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua
ujung penghantar tadi. Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm.
Secara matematis, hukum Ohm ini dituliskan:
V = I . R atau I = V/R
Dimana
I : arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar (Ampere)

V : tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar (Volt)


R : hambatan listrik yang terdapat pada suatu penghantar (Ohm)
2. Hukum Kirchoff I
Dipertengahan abad 19, Gustav Robert Kichoff (1824-1887) menemukan cara untuk
menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian dikenal dengan hukum
Kirchoff. Hukum Kirchoff berbunyi Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan
sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan. Jumlah I masuk = I
keluar.
3. Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II berbunyi: Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah
penurunan potensial sama dengan nol.
Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak adanya energilistrik
yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti semua energi bisadigunakan atau
diserap.
Rangkaian Jembatan Wheatstone adalah susunan dari 4 buah hambatan, yang mana dua dari
hambatan tersebut adalah hambatan variabel dan hambatan yang belumdiketahui besarnya
yang disusun secara seri satu sama lain dan pada 2 titik diagonalnya dipasang sebuah
galvanometer dan pada 2 titik diagonal lainnya diberikansumber tegangan. Dengan mengatur
sedemikian rupa besar hambatan variabelsehingga arus yang mengalir pada Galvanometer =
0, dalam keadaan ini jembatandisebut seimbang, sehingga sesuai dengan hukum Ohm berlaku
persamaan:
R1 . R2 = R3 . Rx
Persamaan tersebut bila dijabarkan akan menjadi sebagai berikut:
R1 . R2 = R3 . Rx
Rx = . R1
Bila nilai R 1dan R 3 diganti dengan panjang kawat L1dan L2 maka rumus di atas dapat
ditulis sebagai berikut:
Rx = . Rv
Dengan:
Rv: hambatan variabel disebut juga sebagai lengan standar
R2 dan R3: kawat hambatan dan disebut sebagai lengan perbandingan
R2 dan R3 menyatakan hambatan pada kawat dengan panjang L1 dan L2, maka dapat juga
ditulis dengan:
Rx = Rv

Prosedur Percobaan
1. Buat rangkaian seperti di bawah.

2. Hitung nilai Resistansi setiap Resistor dengan melihat kode warna yang tertera.
3. Setelah dipilih rangkaian yang kalian inginkan, rangkailah dengan batas waktu 1
minggu.
4. Ukurlah Tegangan total pada ujung rangkaian dengan menggunakan multimeter.
5. Alirkan arus, lalu ukurlah arusnya dengan menggunakan multimeter.
6. Ingatlah, pengukuran arus secara seri. Pengukuran tegangan secara Paralel.
7. Catat data yang ditampilkan alat pada tabel data.

Perhitungan

R1

= Cokelat Abu-abu Emas Emas

R1

= 18

R2

= Orange Orange Emas Emas

R2

= 33

R3

= Cokelat Abu-abu Emas Emas

R3

= 18

R4

= Orange Orange Emas Emas

R4

R5

= Merah Ungu Emas Emas

R5 = 27

Rtotal eksperimen

= 2.4

Rumus yang digunakan:


R x=

R 1 R2
R1 + R2 + R5

R y=

R1 R5
R 1 + R2 + R5

R z=

R2 R 5
R 1+ R 2 + R 5

Rtotal=R x +[(R y + R 3) ( R 4 + R z ) ]

perbedaan R=

Menentukan nilai

R x=

R 1 R2
R1 + R2 + R5

R Experiment Rteori
100
Rteori
Rx

R y dan R z

33

18 33
18+33+ 27

594
78

7.61

R y=

R1 R5
R 1 + R2 + R5

18 27
18+33+ 27

486
78

6.23

R z=

R2 R 5
R 1+ R 2 + R 5

33 27
18+33+ 27

891
78

11.4

Menentukan nilai

Rtotal

Rtotal=R x + [( R y + R 3) ( R 4 + R z ) ]
0,0148+ [ ( 1477,8+1500 ) ( 1+0,98 ) ]

0,0148+ ( 2977,81,98 )
0,0148+1,98

1.99
2

Menentukan persentase perbedaan hambatan dari eksperimen dan


hambatan ekuivalen

perbedaan R=

R eks periment Rteori


100
Rteori
100
|4 , 52
2 |

125

Analisa dan kesimpulan

Arus total yang keluar dari jembatan wheanstone dipengaruhi oleh


Hambatan pengganti dan Tegangan, karena sesuai dengan hukum Ohm.
I=

V
R

Jembatan Wheatstone juga merupakan metode yang menggunakan hukum

Khirchof mengenai arus dan tegangan.


Faktor yang mempengaruhi nilai dari arus total ialah:
Hambatan pengganti yang sangat kompleks, dapat mengakibatkan nilai
arus berubah, karena sesuai dengan alasan pertama di atas.

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan dari suatu

komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus yang melewatinya.


Resistor adalah suatu komponen dengan bahan konduktor yang dibuat
sedemikian sehingga mempunyai hambatan tertentu.

Daftar Pustaka

Bueche, Fredick J. dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas. Jakarta :Erlangga.

Flink, R.J dan O.G Brink. 1984. Dasar-dasar Ilmu Instrumen. Jakarta : Binacipta.
Lister, Eugene C. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.
Mars. 2010. Jembatan Wheatstone. http://marausna.wordpress.com.
Petra. 2010. http://deweypetra.ac.id.
http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/modul_2_f/teori.html

Anda mungkin juga menyukai