KONSEP-KONSEP POLITIK
TEORI POLITIK
TEORI adalah generalisasi yang abstrak mengenai beberapa fenomena dalam
menyusun generalisasi, teori selalu memakai konsep-konsep
Menurut Thomas J. Penkin The study of political theory teori dibagi 2 :
A. Teori yang mempunyai dasar moril dan yang menentukan norma-norma politik
(norms for political behavior)
Filsafat polltik (political philosophy) Filsafat politik mencari penjelasan yang
berdasarkan ratio
Teori politik sistematis (systematic political theory)
Toeri ini mendasarkan diri atas pandangan-pandangan yang sudah lazim diterima.
Ideologi politik adalah himpunan nilai-nilai,ide,norma2,kepercayaan dan
keyakinan, suatu "Weltanschauung", yang dimiliki seorang atau sekelompok orang
atas sikapnya terhadap kejadian dan problema poilitik yang dihadapinya dan yang
menentukan tingkah-Iaku politiknya, Nilai-nilai dan ide-ide ini merupakan suatu
sistim yang berpautan
B. Teori yang menggambarkan dan membahas fenomena dan fakta-fakta politik
dengan tidak mempersoalkan norma-norma politik
MASYARAKAT
Semua ilmu sosial mempelajari manusia sebagai anggota kelompok. Timbulnya
kelompok-kelompok itu ialah karena dua sifat manusia yang bertentangan satu
sama lain; di satu fihak dia ingin kerjasama. di fihak lain dia cenderung untuk
bersaing dengan sesama manusia
Dalam mengamati masyarakat di sekelilingnya, yaitu masyarakat Barat, Harold
Lasswell: memperinci delapan nilai, yaitu:
a) Kekuasan
b) Pendidikan Penerangan (enlightenment)
c) Kekayaan (wealth)
d) Kesehatan (well-being)
e) Ketrampilan (skill)
f) Kasih sayang (affection)
g) Kejujuran (rectitude) dan Keadilan (rechtschapenheid)
h) Keseganan,respek (respect)
Dan menurut perumusan Harold J. Laski dari London School of Economics and
Political Science maka masyarakat adalah "sekelompok manusia yang hidup
kekuasaan politik. Negara adalah agency (alat) dari masyarakat yang mempunyai
kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam rnasyarakat dan
menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat.
Negara mempunyai 2 tugas :
1. mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial, yakni yang
bertentangan satu sama lain, supaya tidak menjadi antagonisme yang
membahayakan;
2. mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan
ke arah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya.
Definisi Mengenai Negara
1. Roger H. Soltau: Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang
rnengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama
masyarakat" (The state is an agency or authority managing or controlling these
(common) affairs on behalf of and in the name of the community)
2. Harold J. Laski: "Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung
daripada individu atau kelornpok yang merupakan bagian dari masyarakat itu.
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk
mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.
3. Max Weber : Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
4. Robert M. MacIver : Negara adalah asosiasi yang menyelenggara kan masyarakat
dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hokum yang diselenggarakan oleh suatu
pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa
Sifat-Sifat Negara
1. Sifat Memaksa.
Agar peraturan perundang-undangan di taati shg masyarakat tertib dan anarki bisa
dicegah.
2. Sifat Monopoli.
Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat
3. Sifat mencakup semua
Semua peraturan per-uu berlaku untuk semua orang tanpa kecuali.
Unsur-Unsur Negara :
1. Wilayah
2. Penduduk
3. Pemerintah
4. Kedaulatan
Tujuan dan Fungsi Negara
Jika definisi ini dipakai sebagai patokan, maka ilmu politik serta ilmu-ilmu sosial lainnya belum
memenuhi syarat, karena sampai sekarang belum ditemukan hukum-hukum ilmiah seperti itu.
Mengapa demikian? Oleh karena yang diteliti adalah manusia dan manusia itu adalah makhluk
yang kreatif, yang selalu didasarkan atas pertimbangan rasional dan logis, sehingga
mempersukar usaha untuk mengadakan perhitungan serta proyeksi untuk masa depan. Dengan
kata lain perilaku manusia tidak dapat diamati dalam keadaan terkontrol.
Definisi Ilmu Politik
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik adalah
usaha menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia kita teringat pepatah gemah ripah loh
jinawi. Orang Yunani Kuno terutama Plato dan Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia
atau the good life.
Mengapa politik dalam arti ini begitu penting? Karena sejak dahulu kala masyarakat mengatur
kehidupan kolektif dengan baik mengingat masyarakat sering menghadapi terbatasnya sumber
daya alam, atau perlu dicari satu cara distribusi sumber daya agar semua warga merasa bahagia
dan puas. Ini adalah politik.
Bagaimana caranya mencapai tujuan dengan berbagai cara, yang kadang-kadang bertentangan
dengan satu sama lainnya. Akan tetapi semua pengamat setuju bahwa tujuan itu hanya dapat
dicapai jika memiliki kekuasaan suatu wilayah tertentu (negara atau sistem politik). Kekuasaan
itu perlu dijabarkan dalam keputusan mengenai kebijakan yang akan menentukan pembagian
atau alokasi dari sumber daya yang ada.
Dengan demikian kita sampai pada kesimpulan bahwa politik dalam suatu negara (state)
berkaitan dengan masalah kekuasaan (power) pengambilan keputusan (decision making),
kebijakan publik (public policy), dan alokasi atau distribusi (allocation or distribution).
Politik adalah perebutan kekuasaan, kedudukan, dan harta (Politics at its worst is a selfish grab
for power, glory and riches).
Di bawah ini ada dua sarjana yang menguraikan definisi politk yang berkaitan dengan masalah
konflik dan konsensus.
1. Menurut Rod Hague et al.: politik adalah kegiatna yang menyangkut cara bagaimana
kelompok-kelompok mencapai keputusankeputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui
usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan di antara anggota-anggotanya.
2. Menurut Andrew Heywood: Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk
membuat, mempertahankan , dan mengamandemenkan peraturan-peraturan umum yang
mengatur kehidupannya, y ang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerja sama.
Perbedaan-perbedaan dalam definisi yang kita jumpai disebabkan karena setiap sarjana
meneropong hanya satu aspek atau unsur dari politik. Unsur ini diperlukannya sebagai konsep
pokok yang akan dipakainya untuk meneropong unsur-unsur lain. Dari uraian di atas dapat kita
simpulkan bahwa konsep-konsep itu adalah:
1. Negara (state)
2. Kekuasaan (power)
3. Pengambilan keputusan (decision making)
4. Kebijakan (policy, beleid)
5. Pembagian (distribution)
Bidang-bidang Ilmu Politik
Dalam contemporary Political Science, terbitan Unesco 1950, ilmu politik dibagi menjadi empat
bidang.
1. Teori Politik
2. Lembaga-lembaga politik
3. Partai-partai, golongan-golongan (groups), dan pendapat umum
4. Hubungan internasional
Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu Pengetahuan Lain
- Sejarah
Seperti diterangkan di atas, sejak dahulu kala ilmu politik erat hubuganya dengan sejarah dan
filsafat. Sejarah merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik, oleh karena menyumbang
bahan, yaitu data dan fakta dari masa lampau, untuk diolah lebih lanjut.
- Filsafat
Ilmu pengetahuna lain yang erat sekali hubungannya dengan ilmu politik ialah filsafat. Filsafat
ialah usaha untuk secara rasional dan sistematis mencari pemecahan atau jawaban atas persoalanpersoalan yang menyangkut alam semesta (universe) dan kehidupan manusia.
- Sosiologi
Di antara ilmu-ilmu sosial, sosiologi-lah yang paling pokok dan umum sifatnya. Sosiologi
membantu sarjana ilmu politik dalam usahanya memahami latar belakang, susunan dan pola
kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok dalam masyarakat.
- Antropologi
Apabila jasa sosiologi terhadap perkembangan ilmu politik adalah terutama dalam memberikan
analisis terhadap kehidupan sosial secara umum dan menyeluruh, maka antrophology
menyumbang pengertian dan teori tentang kedudukan serta peran berbagai satuan sosial-budaya
yang lebih kecil dan sederhana.
- Ilmu Ekonomi
Pada masa silam ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan bidang ilmu tersendiri yang dikenal
sebagai ekonomi politik (political economy), yaitu pemikiran dan analisis kebijakan yang hendak
digunakan untuk memajukan kekuatan dan kesejahteraan negara Inggris dalam menghadapi
saingannya seperti Portugis, Spanyol, Prancis, dan Jerman, pada abad ke-18 dan ke-19.
- Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dan masyarakat, khususnya faktor-faktor yang mendorong manusia untuk berperan
dalam ikatan kelompok sosial, bidang psikologi umumnya memusatkan perhatian pada
kehidupan perorangan.
- Geografi
Faktor-faktor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategis, desakan penduduk, daerah
pengaruh mempengaruhi politik.
- Ilmu Hukum
Terutama negara-negara Benua Eropa, ilmu hukum sejak dulu kala erat hubungannya dengan
ilmu politik, karena mengatur dan melaksanakan undang-undang merupakan salah satu
kewajiban negara yang penting. Cabang-cabang ilmu hukum yang khususnya meneropong
negara ialah hukum tata-negara (dan ilmu negara).
DAFTAR PUSTAKA
http://perpusol-samsam.blogspot.com/search?q=sifat+dan+arti+politik&updatedmax=2009-12-23T14%3A54%3A00%2B07%3A00&max-results=20
http://a2i3s-c0ol.blogspot.com/2008/09/sifat-arti-dan-hubungan-ilmu-politik.html