Oleh :
Nama
: Nugraheni Wahyu Permatasari
NRP
: 133020112
Kelompok / Meja
: D/6
Asisten
: Desi Marlindawati
Tanggal Percobaan
: 8 Maret 2016
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan
minyak baik secara tradisional, cara fermentasi maupun cara asam.
Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan penambahan asam hingga pH
santan menjadi 4,2-4,5, sehingga kestabilan emulsi lemak terganggu dengan
Buah Kelapa
demikian protein akan menggumpal dan menyebabkan minyak rapuh.
Pengupasan
Pembelahan
Serabut
Daging Kelapa
Pemarutan
Pemerasan
Pengendapan
T = 5 jam
As.asetat
glacial 5 mL
Prosedur Percobaan
Krim
Pemanasan
T=1jam
Pemisahan
T=25 menit
Minyak Kelapa
Ampas
Skim
Pemerasan
Pengendapan
Minyak Kelapa
Penyaringan
Pemanasan
Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Minyak Kelapa
No
1
2
3
4
5
6
Keterangan
Basis
Bahan Utama
Bahan Penunjang
Berat Produk
% Produk
Organoleptik
6.1 Warna
6.2 Rasa
6.3 Aroma
6.4 Tekstur
6.5 Kenampakan
Hasil
1000 gram
Kelapa
Air 1250 mL
115 gram
11,5%
Kuning bening
Khas minyak
Khas minyak
Cair
Menarik
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pembuatan minyak kelapa didapatkan tahu
dengan berat 115 gram dengan basis 1000 gram. Berdasarkan sifat organoleptic
memiliki warna kuning bening, rasa dan aroma khas minyak, tekstur yang cair
serta kenampakan yang menarik.
Fungsi Perlakuan pada pembuatan minyak kelapa :
Pengupasan
Buah kelapa dilakukan pengupasan sabut kelapanya.
Pembelahn
Buah kelapa tanpa sabut dilakukan pembelahan untuk memisahkan air kelapa
dengan daging kelapa
Pemarutan
Berfungsi untuk memperkecil ukuran daging kelapa agar mempermudah dalam
proses selanjutnya.
Pemerasan
Berfungsi untuk mendapatkan ampas dan sari kelapa dengan penambahan air
bersih.
Pengendapan
Berfungsi untuk memisahkan antara skim dan krim yang terdapat didalam sari
kelapa hasil perasan.
Pemanasan
Berfungsi untuk mendapatkan minyak. Dengan cara pemanasan akan terpisah
antara minyak dan galendo yang mengendap.
Penyaringan
Berfungsi untuk mendapatkan minyak kelapa murni tanpa adanya galendo
yang terbawa pada minyak.
Dalam proses pembuatan minyak kelapa dapat digunakan asam asam
seperti asam asetat, asam sitrat, HCI, H2SO4 yang dapat membuat pH menjadi
sekitar 4,6. Fungsi penambahan asam ini adalah agar protein yang terdapat
didalam skim berada pada titik isoelektriknya sehingga protein tidak bermuatan
yang menyebabkan protein dapat menggumpal dan hasil samping dari protein
yang menggumpal tersebut adalah berupa galendo. Protein pada proses
pengolahan minyak harus dihilangkan agar warna minyak menjadi lebih bening
dan miyak pun dapat lebih tahan lama.
Jenis-jenis minyak yaitu :
1. RBD-Coconut Oil (minyak kelapa RBD)
Minyak ini diproses di pabrik dengan diberi bahan kimia untuk memutihkan
dan menghilangkan aroma yang kurang sedap. Bahan bakunya adalah kelapa
kopra. Kopra demikian biasanya tercemar oleh debu, kotoran, jamur, kuman dan
sebagainya. Maka harus diproses agar minyak yang diperoleh harus bersih,
nampak bening, putih dan tidak bau .
untuk memisahkan minyak dari bagian bukan minyak. Skim santan diolah
menjadi konsentrat protein berupa butiran atau tepung (Nafhan, 2011).
2. Cara Kering
Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa yang telah dikeringkan (kopra)
atau dikenal proses kering. Untuk menghasilkan minyak dari proses basah dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Ekstraksi secara mekanis (cara pres).
Cara pres dilakukan terhadap daging buah kelapa kering (kopra). Proses ini
memerlukan investasi yang cukup besar untuk pembelian alat dan mesin.
Secara ringkasnya kelapa yang siap di ekstrak secara mekanis di press dengan
menggunakan screw press dan hidrolic press sehingga menghasilkan minyak.
b. Ekstraksi menggunakan pelarut
Cara ini menggunakan cairan pelarut (selanjutnya disebut pelarut saja) yang
dapat melarutkan minyak. Pelarut yang digunakan bertitik didih rendah, mudah
menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak
beracun. Walaupun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan karena
biayanya relatif mahal. Menggunakan pelarut dapa menggunakan klorofoam, n
heksan, dan lain lain ( Anonim, 2006).
Tahapan proses yang termasuk Critical Point adalah penerimaan buah
kelapa, pemarutan, , pemurnian, dan pembotolan. Pada penerimaan buah kelapa
ada tidaknya bahaya tidak dapat teridentifikasi, namun demikian harus
diperhatikan tingkat ketuaan kelapa. Hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas
dan rendemen minyak yang dihasilkan. Pemarutan buah kelapa bertujuan untuk
memperkecil ukuran daging buah kelapa sehingga mempermudah proses
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Teknologi Minyak Kelapa. Ibnuhayyan.wordpress.com Diakses
12 Maret 2016.
Iwan. 2014. Minyak Kelapa.www.iwan-setiawan.blogspot.com Diakses 12 Maret
2016.
Nafhan. 2011. Pembuatan Minyak Kelapa. http://nafhan-chabib.blogspot.co.id
Diakses 12 Maret 2016.
Kriteria Uji
-
Bau
Rasa
Warna
Air
Asam Linoleat
Asam Lemak Minyak
2
Satuan
Persyaratan
Keadaan :
-
Normal
Normal
Putih Kuning
%b/b
0,1
mgKOH/gr
Maks 0,6
Min 2
mg/Kg
Maks 0,1
mg/Kg
Maks 40,0
mg/Kg
Mg/KOH
0,05
45 46
NTU
1,448 1,450
Cemaran Logam :
-
Timbal (Pb)
Timah (Sn)
Raksa (Hg)
Bilangan Iod
Indeks Bias
LAMPIRAN PERHITUNGAN
% Produk =
W Produk
1000
115
1000
= 11,5%
x 100%
x 100%