Anda di halaman 1dari 12

Analisis

Nitrat ( NO2)

Dengan Metode Brucine

I. Tujuan

: Menentukan konsentrasi nitrat dalam sample air

II. Dasar Teori


Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan bismut
menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air; garam-garam ini larut
dalam asam nitrat encer. Nitrat mewakili produk akhir dari pengoksidasian
zat yang bersifat nitrogen. Jadi jumlah nitrat itu menunjukkan lajunya
pembenahan menuju oksidasi lengkap. Oleh karena itu penentuanpenentuan nitrogen nitrat merupakan hal yang sangat penting dalam
kaitannya dengan pengolahan air limbah dan sampah industri. Air limbah
yang diolah secara efisien memperlihatkan kadar nitrat yang tinggi.
Senyawa-senyawa organik

yang mengandung nitrogen (misalnya

berbagai lemak, protein) akan mengalami dekomposisi (peruraian) biologis


dengan mekanisme yang cukup kompleks. Oleh mikroba-mikroba yang ada,
senyawa nitrogen ada yang langsung digunakan untuk proses sintesa sel-sel
atau dilepaskan kembali dan terurai ( diuraikan oleh bakteri yang sesuai)
menjadi N bebas (dalam bentuk N2).
Siklus nitrogen dalam proses oksidasi biologis dapat digambarkan sebagai
berikut:

Ada dua proses penting dalam peruraian senyawa-senyawa nitrogen menjadi


gas-gas N2, N2O dll, yaitu: nitrifikasi dan denitrifikasi.
Nitrifikasi
Yaitu proses oksidasi biologis NH3 menjadi nitrat, dengan nitrit
sebagai hasil antara. Reaksi ini dapat terjadi bersamaan dengan BOD-

removal.

Meskipun

demikian,

reaksi

nitrifikasi

jauh

lebih

lambat

dibandingkan dengan BOD-removal (bio-oksidasi senyawa organik).


Dimana mikrorganisme yang terlibat antara lain :

Nitrosomonas:
2NH4+ + 3O2 2NO2- + 4H+ + 2H2O
(pembentukan nitrit) reaksi berjalan lambat, sehingga menjadi pengontrol

kecepatan nitrifikasi keseluruhan.

Nitrobacter:
2NO2-+ O2 2NO3- (pembentukan nitrat)

Proses nitrifikasi pada umumnya akan meningkatkan keasaman


limbah (karena munculnya nitrit dan nitrat). Untuk menjaga pH, maka perlu
dimasukkan larutan alkali (biasanya dalam bentuk larutan Ca(OH) 2/lime
solution).

Selain itu proses nitrifikasi juga sangat sensitif terhadap

perubahan pH. pH optimal 6 7,5, dengan DO (dissolved oxygen/oksigen


terlarut) level berlebihan ( 2-3 mg/l).
Proses nitrifikasi dapat terganggu dengan adanya senyawa-senyawa
organik yang lain. Reaksi nitrifikasi dapat berlangsung pada suhu: 5 45 oC,
tetapi akan berjalan optimum pada suhu: 25 35oC. Keperluan O2 untuk

nitrifikasi 4,33 g O2/g NH3-N teroksidasi, sedangkan keperluan larutan


alkali 7,14 g alkali/g NH3-N teroksidasi.
Kandungan nitrat dapat mempengaruhi

suatu populasi tertentu

dalam penggunaan air yang khusus. Konsentrasi yang melebihi 45 mg/l

dalam air merupakan suatu peringatan

dalam penggunaan air tesebut

sebagai campuran makanan atu minuman. Standar konsentrasi maksimum


yang diperbolehkan untuk NO3- yang ditetapkan Depkes RI adalah sebesar
20,0 mg/l ; sedangkan menurut Standar Internasional WHO, batas
konsentrasi yang diperbolehkan adalah 45 mg/l.

III. Pelaksanaan Percobaan


III.1. Alat yang digunakan :

6 buah beker glass 150 ml

6 buah erlenmeyer 100 ml

6 buah pengaduk gelas

2 buah pipet volume 5 ml

1 buah pipet volume 10 ml

1 buah pipet ukur 0,5 ml

2 buah pipet tetes

2 buah karet penghisap

3 buah botol reagent 250 ml

2 buah botol reagent mulut besar

III.2. Bahan-bahan yang diperlukan :

Larutan H2SO4 pekat

Larutan induk nitrat NO32-

Larutan standar NO32-

0,5 gr brucine

10 mL kloroform

Air suling

III.3. Cara Kerja


1.

Pembuatan Larutan Standar NO32-

Mengencerkan larutan induk nitrat 100 mg NO32- menjadi 10 ppm

Larutan tersebut diencerkan lagi sampai 0,1 ; 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2 mg/l

2.

Pembuatan Larutan Brucine

Melarutkan 0,5 gram brucine dalam 10 ml kloroform

Mengaduk larutan tersebut hingga homogen

3. Analisis Absorbansi Larutan Blanko

5 ml air suling bebas nitrat

Dimasukkan dalam erlenmeyer

Ditambah 0.25 mL larutan brucine dan 10 mL H2SO4 pekat,


kemudian didinginkan selama 10 1 menit dalam ruang gelap

Menambahkan 10 mL air suling, kemudian didinginkan lagi


selama 20 30 menit dalam ruang gelap

Menambahkan aquades sehingga volume menjadi 50 mL

Setelah dingin, membaca absorbansinya pada spektrofotometer


dengan panjang gelombang 410 nm.

4. Analisis Absorbansi Larutan Sampel dan Standar

5 ml larutan sampel / standar

Dimasukkan dalam erlenmeyer

Ditambah 0.25 mL larutan brucine dan 10 mL H2SO4 pekat,


kemudian didinginkan selama 10 1 menit dalam ruang gelap

Menambahkan 10 mL air suling, kemudian didinginkan lagi


selama 20 30 menit dalam ruang gelap

Menambahkan aquades sehingga volume menjadi 50 mL

Setelah dingin, membaca absorbansinya pada spektrofotometer


dengan panjang gelombang 410 nm.

IV. Hasil Percobaan


IV. 1. Data yang diperoleh
1. Data Kalibrasi
Konsentrasi standar
0,1 ppm
0,5 ppm
1,0 ppm
1,5 ppm
2,0 ppm

Absorbansi
0,044
0,036
0,020
0,041
0,071

2. Data Sampel
No. Sampel
1
2
3

Absorbansi
0,298
0,309
0,274

IV. 2. Perhitungan Hasil

= 410 nm

n
1
2
3
4
5

X
0,1
0,5
1,0
1,5
2,0
5,1

Y
0,044
0,036
0,02
0,041
0,071
0,212

= mX + c

= BX + A

XY
0,0044
0,018
0,02
0,0615
0,142
0,2459

X2
0,01
0,25
1,0
2,25
4,0
7,51

Y2
0,001936
0,001296
0,00040
0,001681
0,005041
0,010354

( y . x2 ) ( x . xy )
( n . x2 ) ( x )2

( 0,212 . 7,51 ) ( 5,1 . 0,2459 )


( 5 . 7,51 ) ( 5,1 )2

0,0293

( n . xy ) ( x . xy )
( n . x2 ) ( x )2

( 5 . 0,2459 ) ( 5,1 . 0,212 )


( 5 . 7,51 ) ( 5,1 )2

0,01285

10

0,01285 X + 0,0293

.. 1 )

Data Sampel
No. Sampel
1
2
3

Absorbansi
0,298
0,309
0,274

Rata-rata sampel ( Y )
Y

0,298 + 0,309 + 0,274


3

0,2937

Subsitusi nilai Y ke persamaan 1)


Y

0,2937 =

0,01285 X + 0,0293
0,01285 X + 0,0293

Maka didapat
X

20,5759 mg/L

11

V.

Pembahasan

12

Anda mungkin juga menyukai