Anda di halaman 1dari 18

Bikin Gambar Potongan yang Bener dan Bagus

Dalam kuliah arsitek, gambar potongan pasti jadi momok.


Fakta yang menunjukkan gambar potongan itu jadi momok
antara lain :
1. Dibikinnya terakhir sendiri. Denah, tampak, 3D udah, baru
deh ngegarap potongan. Udah dibikinnya paling akhir, gak
selese pula. Sarap deh sarap...
2. Hasilnya kosongan. Nah, kalo ini bisa dua faktor. Faktor
pertama, karena memang gak selese. Udah kurang 5 menit
dari deadline, diare, epilepsi, motor mogok, ujan,
ngumpulinnya lari-lari sambil tidur, yaudah deh, gak selamet
tuh gambar potongan. Faktor kedua, GAK MUDENG ISINYA
APAAN. 70% mahasiswa menghasilkan gambar potongan
yang kosong. Gambarnya aja kagak bener, apalagi isinya.
cckckckckc
3. Kalo denger kata "potongan" langsung merenges.
4. Kalo diminta ama dosennya bikin potongan, pasti
responnya "potongannya 1 aja ya Pak...". udah disuruh,
masih nawar pula. Dan faktanya, 1 aja kagak selese.
huhuhuhuhu
5. Kalo terpaksanya bikin potongan, pasti milih yang paling
gampang. "Bagian ini aja, atepnya kagak keliatan". Bagus
banget sih idenya,,,,
Nah, di sini gue mau bantu temen-temen yang punya phobia
ama gambar potongan. Gue pandu dari tahap pertama
ngebikinnya. Jadi, abis ini gak ada alesan "gak mudeng
potongan". Eit yang namanya arsitek kudu punya senses of
3matra yang bagus. Kalo kalian kudu ngebikin potongan
rumah tinggal, bayangin aja, rumah kalian itu terpotong jadi
2. Yang ssisi satunya diinjek godzilla gitu, trus tinggal
separo. Bayangkan kalian berdiri di rumah yang terpotong
itu. Gambar apa yang kalian liat. Kalo susah
ngebayanginnya, praktekin aja. Sewa buldozer, RUBUHIN
SEPARO RUMAH!! hu ha!!!
Kalo kalian mau bikin potongan pake tangan (yaeyalah masa
pake pantat). Maksud gue mau bikin handdrawing alias pake
pen/pensil getooo... Caranya gini nih :

1. Pake kertas grid (kertas yang ada kotak-kotaknya setiap 1


cm). Kalo gak punya duit buat beli, ngutang dulu. Kalo gak
bisa ngutang, RAMPOK! Ngerampok malah ketangkep,
yaudah nasib. Kalo gitu bikin aja gridnya. Ribet? Belajar gak
ada yang gak ribet. Gue juga gitu kok.
2.Ambil gambar denah kalian, trus setiap grid kolomnya
dikasi notasi huruf. Misalnya kalian akan ngambil sebuah sisi
untuk dipotong. Pada sisi yang akan terlihat di potongan,
kasi notasi huruf A-Z pada kolom terdekat dengan arah
mata. Kalo A-Z nya kurang? Terserah! Mau dikasi angka, mau
dikasi A lagi, ato AA,AB kayak Ms Excel, yang penting kalian
paham ama notasinya. Kayak gini :

3.Pada kertas potongan, bikin peil. Apa itu peil? Taunya pel
ya? Gitu deh kalo di rumah kerjaannya boker di mana-mana.
Jadi kudu ngepel kan. Peil, itu adalah ketinggian. Tentunya di
denah kalian udah ada peilnya kan. Tulis di paling kiri dari
kertas untuk potongan, peil dari yang paling bawah (kalo ada
besmen, bikin peilnya besmen juga ya). Pokoknya dari yang
paling bawah getoh.

4. Lihat denah kalian yang udah bernotasi. Sekarang,


pindahkan titik-titik notasi itu ke kertas potongan. Buat di
peil terendah. Ini bertujuan untuk mengetahui, yang bakal
keliatan tu bagian apa dan seperti apa dan ukurannya secara
horizontal itu seperti apa. Misalnya pada gambar di bawah,
itu ada potongan a-a. Dari potongan AA, yang bakal kalian
buat titik-titiknya adalah kolom 1-9. Dari situ akan keliatan.
Bagian bangunan mall paling ujung kanan, ada dinding
dengan notasi 1-4. Panjang sisi apartemen itu di potongan
akan sepanjang 1-4 yakni 3 grid. Sistem kayak gini akan
sangat bermanfaat untuk bangunan yang sisinya
miring/melingkar.

yang dibuletin merah, itu notasi yang akan dipindahin untuk


dibikin potongannya
(yang horizontal ya, sisi vertikal itu karena gue lupa gak
ngecrop)

Nah, notasi 1-10 itu dipindahkan ke potongan, trus


dihubung-hubungkan
5.Setelah kalian tau dimensi bangunan secara horizontal,
saatnya membuatnya memiliki ketinggian. Sebagai contoh,
pada potongan AA, bangunan mall berada pada grid 1-9.
Mall sendiri punya ketinggian 4 lantai dan ketinggian +20.40
dari titik 0. Buatlah keseluruhan bangunannya. Ini untuk
mengetahui dimensi bangunan secara vertikal.
6. Kalian akan mendapatkan "kulit" bangunannya. Sekarang,
buatlah isi bangunannya. Misalnya, ada tangga di dalam, ada
void di dalam, ada kerangka atap, ada kerangka plafon, dll.

Pokoknya bayangkan bangunan kalian dibelah, trus kalian


mellihat sisi dari salah satu belahannya. Bayangkan apa aja
yang bakal terlihat di situ. Apakah dinding nya terpotong ato
gak, apakah ada pintu, apakah ada tangga, apakah
memotong tangga, dsb.
7. DETAIL YANG PENTING :
* detail struktur (balok, plafond, rangka atap, pondasi,
rangka alumunium/baja/panil lain yang diekspos
* detail permainan peil di denah (kalo ada permainan
ketinggian di dalam ruang, dibuat juga)
* detail pintu/jendela/bukaan dinding yang terlihat
* detail potongan jendela/pintu pada bagian dinding yang
terpotong (kalo bukaan nya juga kepotong)
* detail furniture yang ada di dalam ruangan (mobil di
besmen, manusia, perabot, railing, tanaman)
Ingat, dibuat yang skalatis ya, jangan ngasal
8. NOTASI UKURAN. Notasi ukuran selain peil yang ada di
sebelah kiri, juga ada ukuran panjang secara horizontal di
bagian bawah gambar. Di atas angka ukurannya, beri nama
ruangannya. Kayak gini :

9. NOTASI PEIL DI DALAM. Di dalam bangunan, beri peil juga


ya. Untuk memudahkan orang membaca gambar. Di atas
peil, beri nama ruangan tersebut
10. NOTASI MATERIAL. Woooh jangan kelewatan nih.
Biasanya pada ngosongin bagian ini. Biasanya juga, karena
gak mudeng. Beri sedetail mungkin, lebih baik lagi dengan
modulnya. Misalnya, kalian pake plafond gypsum. tulis aja
plafond gypsum, rangka besi hollow modul 60x60
11. Catatan untuk notasi material : untuk material di bagian
atas bangunan, tulis notasinya di atasnya dengan garis yang
ditarik ke atas. Contoh :
Kalo bagian bawah bangunan, tarik garis serong ke bawah
terus tulis materialnya
Kalo tengah bangunan, tarik ke samping dan tulis
materialnya.
JANGAN SAMPE TULISAN MENGGANGGU GAMBAR KERJA
12. Kalo kalian pake pen/pake pensil bahkan pake cad pun,
pasti ada permainan tebal tipis garis.
Garis tanah : 0,5ml (paling tebal)
Garis dinding dan lantai : 0,3 ml (sedang)
Garis teks,rangka konstruksi : 0,2 ml (agak tipis)
Garis hatch dinding, furniture, beda tinggi di dalam
bangunan, garis notasi material : 0,1 ml (tipis)
13. SIMSALABIM JADI APA PROK PROK PROK. Jadi bagus!!!
Muahahahha. Dijamin!! Dapet A tu potongan. Yang penting,
sedetail mungkin ya, dan strukturnya juga yang bener...
Masalah kebenaran struktur, buka aja buku ya...
Kira-kira potongan yang oke, formatnya kayak gini. Sippo...

Oya, perlu diketahui, potongan itu adalah elemen terpenting


dalam gambar kerja... Gue nih kalo bikin rumah tinggal aja,
potongannya 4 biji...hua hua hua...banyak kan? Masak baru
kuliah aja, bikin potongan 2 biji udah bunuh diri nyeburin
diri ke comberan...terlalu...terlalu bego maksutnya, masak
bunuh diri di comberan. Bunuh diri tu di jurang, laut, apa
kali...
Oke, selamat menggambar potongan...
sukses buat kuliahnya, sekolahnya, kerjaannya, tugasnya,
pacarannya, semuanya deh,..
Diposkan oleh Studio Gambar di 21.49

Mengenal Pandangan Potongan pada Gambar.


POSTED BY MUHTAR ARIFIN POSTED ON 10:59 AM WITH NO COMMENTS

Mengenal Pandangan Potongan pada Gambar.


Rekan AutoCAD Tangerang semua,pada saat melakukan proses detailing atau
pemberian ukuran terhadap sebuah benda terkadang ada beberapa ukuran yang tidak
bisa ditampilkan dengan menggunakan view atau sudut pandang utama
yakni,pandangan atas-bawah,samping kanan-kiri,atau depan-belakang,maka diperlukan
sebuah view yang disebut dengan section view atau pandangan potongan.

Pengertian dan tujuan pandangan potongan.

Setiap gambar yang memiliki bentuk berlobang atau memiliki bentuk bagian sisi
dalam,dimana bagian dalam tersebut tidak bisa terlihat dari tampak luar maka kita
memerlukan suatu pandangan tambahan khusus yang dapat menampilkan dan
menjelaskan bagian dalam tersebut,sehingga bisa nampak dari luar ( kasat
mata ),terlebih bentuk yang ada dibagian dalam tersebut sangat rumit dan kompleks
serta memiliki ukuran yang penting ( critical point ).

Jadi section view adalah sebuah cara dalam proses pemberian ukuran terhadap
bagian atau sisi sebuah benda yang berada pada posisi dalam yang tidak bisa
nampak dari sisi luar.

Macam dan jenis section view.


Pandangan potongan atau section view memiliki beberapa macam dan jenis
potongan,setiap dari jenis tersebut memiliki tujuan tertentu yang masing-masing memiliki
perbedaan antara satu dengan yang lain,dari segi penyajian tampilan dan juga cara
memotongnya,berikut ketiga jenis pandangan potongan terhadap suatu benda:

Potongan penuh ( full section View ) = sebuah cara pemberian potongan


terhadap sebuah benda persis setengah dari bendah tersebut artinya,ketika
melakukan pemotongan sebuah benda berdasarkan sumbu X atau sumbu Y
maka yang akan terlihat adalah sebagian dari benda tersebut yang ingin di lihat
dalamnya sementara bagian yang lain akan dinyatakan hilang atau tidak terlihat.

Potongan Penuh

Potongan sebagian ( half section View ) = sebuah cara pemotongan terhadap


sebuah benda hanya sebagian saja yakni hanya seperempat atau sebagian kecil
dari benda tersebut yang ingin kita lihat,artinya hanya bagian yang ingin kita lihat
dan tampilkan saja yang kita potong sementara bagian yang lain masih terlihat
utuh,

Potongan Sebagian

Potongan berdampingan ( aligned section view ) = cara ini juga kerap disebut
dengan potongan oleh dua benda berdampingan artinya sebuah cara
pemotongan terhadap sebuah benda terhadap Bidang-bidang berdampingan
dengan cara mengikuti lekukan garis sumbu benda, sehingga pada pandangan
potongannya bagian benda terlihat jelas,cara ini juga sering dipergunakan untuk
membuat potongan dengan maksud melihat bagian dalam lebih dari satu titik
ukuran yang dituju.

Potongan berdampingan

Kesimpulanya : pada saat kita melakukan proses detailing atau pemberian ukuran
terhadap suatu gambar benda maka kita wajib untuk menampilkan ukuran dengan
selengkap mungkin,apabila terkendala ketika memberi ukuran pada bagian dalam
benda tersebut maka kita bisa menggunakan section view atau pandangan
potongan,baik itu potongan penuh,separuh ataupun potongan berdampingan.

POTONGAN
Pengertian Potongan
Potongan adalah sebuah garis yang memotong suatu objek tertentu entah secara memanjang atau
melintang dengan tujuan memberikan keterangan secara detail tentang ukuran atau lainnya pada suatu
objek.
Secara umum gambar potongan merupakan tampilan irisan bangunan atau denah yang memuat
informasi mengenai dimensi/ukuran dan spesfikasi teknis bangunan rumah. Ukuran yang dimaksud
adalah informasi tinggi bangunan, kedalaman fondasi, tinggi kusen, dan lainnya. Sedangkan spesifikasi
teknis menyangkut informasi bahan dan material yang digunakan.
Gambar potongan dianggap gambar yang sangat penting karena disamping memperlihatkan sistem
struktur juga akan menunjukkan sistem-sistem lain dalam bangunan. Dengan demikian proses gambar
potongan ini relatif akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengolah sistem bangunan secara
keseluruhan.
Tujuan Potongan

Potongan itu sangat dibutuhkan oleh siapa saja khususnya para desainer karena dengan potongan
para desainar dapat menjelaskan secara detail tentang ukuran dari objek yang mereka desain.
Gambar potongan sangat penting untuk menunjukkan prinsip struktur bangunan, kedudukan
elemenbangunan, konstruksi dan bentukan, ukuran, dan juga bahan yang dipakai dalam bangunan,
serta dapat pula menunjukkan kaitan dengan sistem bangunan. Keseluruhannya, potongan dibuat
dengan tujuan memperlihatkan:
Sistem struktur dan elemennya

Konstruksi antar elemen sistem struktur

Konstruksi inter elemen struktur

Spesifikasi material bangunan

Ukuran dan satuan

Konstruksi ruangan bangunan

Sistem bangunan.

Potongan dalam gambar kerja arsitektur biasanya sengaja diletakkan pada bagian-bagian yang
memerlukan penjelasan lebih rinci yang dapat menunjukkan prinsip bangunan secara keseluruhan.
Baik sistem struktur ataupun sistem yang lain dalam bangunan harus dapat ditunjukkan dengan baik
dan jelas. Oleh karena itu bagian-bagian dalam bangunan yang sering tepat dipotong adalah ruangruang seperti kamar mandi, tangga, shaft serta ruang-ruang khusus seperti ruang yang mempunyai
ukuran lebih besar, lebih tinggi dan sebagainya. Bagian-bagian itu ditunjukkan disamping untuk
memperlihatkan keterpaduannya dengan elemen bangunan lain juga ditujukan untuk memperjelas
masing-masing ruang tersebut yang biasanya diperlukan potongan detail dengan skala yang lebih
besar misalkan denah dengan skala 1 : 100, dari denah itu beri sebuah garis potongan maka gambar
hasil dari potongan itu digambar dengan ukuran yang lebih besar misalkan dengan skala 1 : 5
Demikian juga dengan letak, arah serta posisi potongan diperlukan keberagamannya sehingga
informasi mengenai bangunan ini akan dapat ditunjukkan dengan jelas.
Prinsip Potongan.
Gambar potongan sangat penting untuk menunjukkan prinsip struktur bangunan, kedudukan elemen
bangunan, konstruksi dan bentukan, ukuran dan juga bahan yang dipakai dalam bangunan, serta dapat
pula menunjukkan kaitan dengan sistem bangunan.
Potongan dalam gambar kerja arsitektur biasanya sengaja diletakkan pada bagian-bagian yang
memerlukan penjelasan lebih rinci yang dapat menunjukkan prinsip bangunan secara keseluruhan.
Baik sistem struktur ataupun sistem yang lain dalam bangunan harus dapat ditunjukkan dengan baik
dan jelas. Oleh karena itu bagian-bagian dalam bangunan yang sering tepat dipotong adalah ruangruang seperti kamar mandi, tangga, shaft serta ruang-ruang khusus seperti ruang yang mempunyai
ukuran lebih besar, lebih tinggi dan sebagainya. Bagian-bagian itu ditunjukkan disamping untuk
memperlihatkan keterpaduannya dengan elemen bangunan lain juga ditujukan untuk memperjelas
masing masing ruang tersebut yang biasanya diperlukan potongan detail dengan skala yang lebih
besar. Demikian juga dengan letak, arah serta posisi potongan diperlukan keberagamannya sehingga
informasi mengenai bangunan ini akan dapat ditunjukkan dengan jelas.
Ketentuan-ketentuan Menggambar Potongan

Potongan dapat diambil atau di letakan pada tempat-tempat yang dilalui oleh Ruang yang di anggap
sebagai interest point atau bagian titik terpenting pada rancangan bangunan, sehingga pada bagian
tersebut dapat di informasikan.
Saat membuat gambar potongan, kita harus memerhatikan segala ketentuannya, antara lain:
Potongan gambar harus vertikal dengan pandangan horisontal.
Bagian yang dipotong dalam bangunan ditunjukkan dengan garis terputus-putus yang menunjukkan
letak dan arah pandangan dalam potongan pada denah setiap lantai bangunan.
Potongan diletakkan pada bagian-bagian yang memerlukan penjelasan lebih rinci yang dapat
menunjukkan prinsip bangunan secara keseluruhan.
Bagian yang terpotong digaris tebal dengan notasi material bila merupakan gambar kerja.
Dalam menentukan garis potongan pada denah, untuk dapat menghasilkan gambar potongan yang
lengkap dan informatif, maka perlu dibuat tempat atau garis potong pada bangunan. Garis potong ini
dapat digambarkan melalui denah bangunan. Tentu saja denah yang telah hampir 100% benar untuk
mendapatkan potongan yang benar.
Tempat-tempat yang perlu dijelaskan biasanya pada ruang-ruang istimewa semacam kamar mandi
karena distribusi sistem sir bersih dan kotornya yang akan berpengaruh pada konstruksi balok, pelat
atau kolom dan shaft. Ruang tangga juga perlu dipotong untuk menunjukkan konstruksi tangga dan
kaitannya dengan aspek-aspek lain, juga ruang-ruang lebar untuk menjelaskan bagaimana struktur
dapat mengakomodasi tuntutan ruang.
Macam dan Jenis Potongan
Dalam dunia desain kita mengenal dua macam potongan yaitu potongan memanjang dan potongan
melintang. Potongan memanjang adalah bidang potongan yang terletak sejajar dengan bidang jalan
utamanya. Sedangkan potongan melintang adalah bidang penampang potongan pada bangunan yang
sejajar atau ortografis terhadap bidang jalan utamanya.
Sering kali potongan melintang dan memanjang ini, dalam notasi dan arah pandang potongan
ditempatkan di dalam gambar denah, sekurang-kurangnya dua buah notasi potongan dalam posisi
yang berlawanan yang biasa diberi nama potongan A-A dan B-B tergantung dari kebutuhan dalam
pernggunaan nama potongannya
Dilihat dari cara mengkomunikasikan gambar potongan, ada dua jenis gambar potongan yaitu
potongan arsitektural dan potongan struktural. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
Potongan Arsitektural (Potongan Perencanaan)
Adakalanya sebuah potongan hanya dimaksudkan untuk menunjukkan salah satu aspek saja dalam
bangunan. Untuk menghindari gambar yang lebih rumit atau untuk menghindari kesalahpahaman
antara pendesign dengan pihak lain terutama produsen dan klien, gambar potongan hanya
memberikan satu informasi saja.
Potongan ruang yang hanya menunjukan bentuk dan suasana ruang biasanya dapat digambar dengan
menggunakan metode potongan tertentu seperti potongan tiga dimensi atau potongan perspektif atau
axonometri. Potongan ini lebih bersifat arsitektural karena belum dapat dipakai sebagai gambar
pelaksanaan di lapangan. Gambar potongan sejenis ini lebih ditujukan untuk kepentingan pencarian
gagasan atau presentasi.
Potongan Detail

Potongan juga diperlukan untuk memperjelas detail konstruksi bangunan tertentu. Potongan detail ini
sifatnya lebih teknis dan akan dipergunakan secara langsung baik sebagai pedoman pelaksanaan
ataupun sebagai pedoman untuk memprakirakan harga bangunan (RAB) karena perhitungan baik jenis
bahan ataupun ukurannya beserta posisinya baru dapat dihitung jika dengan gambar jelas. Dengan
demikian gambar detail ini sangat diperlukan pada setiap bagian dalam bangunan dengan sangat jelas
beserta notasi ketentuan bahan dan ukuran untuk dapat dilaksanakannya bangunan dengan benar.
Potongan detail dalam satu rangkaian konstruksi juga dapat digambarkan secara sekaligus. Potongan
ini biasanya disebut dengan potongan prinsip yang akan menunjukkan dengan jelas prinsip-prinsip
dalam satu bagian atau elemen bangunan seperti potongan pada area kamar mandi dengan shaftnya,
potongan pada bagian atap bangunan beserta konstruksi pelengkapnya seperti talang dan bubungan,
potongan pada dinding luar bangunan yang berkaitan dengan tritis serta kanopi dan sebagainya.

POTONGAN
02.53 IMAN TAMNGE NO COMMENTS

Dalam dunia desain kita mengenal dua jenis potongan yaitu potongan memanjang dan potongan
melintang atau potongan yang biasa diberi nama potongan A-A dan B-B tergantung dari kebutuhan
dalam pernggunaan nama potongannya. Arti dari potongan itu sendiri adalah sebuah garis yang
memotong suatu objek tertentu entah secara memanjang atau melintang dengan tujuan memberikan
keterangan secara detail tentang ukuran atau lainnya pada suatu objek. Nah, coba simak kembali
kalimat dari penjelasan diatas yaitu memberikan keterangan secara detail tentang ukuran atau yang
lainnya pada suatu objek berarti potongan itu sangat dibutuhkan oleh siapa saja khususnya para
desainer karena dengan potongan para desainar dapat menjelaskan secara detail tentang ukuran dari
objek yang mereka desain.
Berdasarkan keterangan diatas, potongan itu menjelaskan ukuran dan yang lainnya pada suatu
objek secara detail dan hasil dari potongan itu sebaiknya digambar dengan ukuran yang lebih besar,
misalkan kita menggunakan denah sebagai contoh dengan skala 1 : 100, dari denah itu kita beri
sebuah garis potongan maka gambar hasil dari potongan itu kita gambar dengan ukuran yang lebih
besar misalkan dengan skala 1 : 50, berarti gambarnya 2x lebih besar dari objek yang kita potong.

Berikut adalah contoh dari keterangan diatas :

Contoh gambar denah


Dari contoh gambar denah diatas terdapat dua potongan yaitu potongan A-A dan B-B dengan
skala 1 : 100 pada denah, berikut ini adalah hasil dari potongan A-A pada denah :

Contoh gambar potongan A-A


Nah inilah hasil dari potongan A-A pada denah. Biasanya pada potongan A-A diberi gambar detail
pada bagian kuda-kuda atau sisi-sisi dari potongan A-A yang ingin didetailkan lagi, cara memberikan
potongan berbeda dengan cara memberikan potongan pada denah, kalau pada denah diberikan dalam
bentuk garis tapi dalam potongan diberikan tanda potongan dalam bentuk sebuah lingkaran dengan
nama sembarang sesuai keinginan teman. Contohnya sebagai berikut :

Contoh gambar potongan A-A


Perhatikan lingkaran merah pada potongan A-A, itulah yang saya maksud dari potonga dalam
bentuk lingkaranyang ditandai dalam potongan. Hasilnya akan tampak seperti pada gambar
dibawah :

Contoh potongan 1a
Contoh potongan 1a ini digambar dalam ukuran yang lebih besar misalkan dengan menggunakan
skala 1 : 50 agar mudah dimengerti dan lebih jelas gambarnya.
Sebenarnya potongan itu bukan hanya potongan memanjang dan melintang saja tapi juga ada
potongan diagonal atau potongan miring tapi potongan ini jarang digunakan dan semuanya
tergantung dari kebutuhan teman kalau ingin menambahnya agar desain yang teman buat lebih detail
lagi. OK

Saya harap ini berguna buat teman.wasslamkm..peace^_^

Potongan Gambar
By wienkuswanto on 8 Juni 2011

Selain Denah dan Tampak bangunan, seringkali kita temukan


tulisan/kata Potongan, yang dalam penulisannya seringkali di ikuti A-A atau B-B
dsb (tertulis:Potongan A-A, Potongan B-B).
Maksud dari Kata Potongan itu adalah : seumpamanya kita memotong/mengiris bangunan termaksud, sehingga diketahui isi bagian dalam dari
bangunan yang terpotong. Tetapi perlu di perhatikan, apabila ada Potongan maka
biasanya di denah ditandai dengan garis putus-putus yang ujungnya terdapat
huruf A atau B, serta tanda arah/panah. Maksud dari garis putus-putus tersebut
adalah tempat potongannya/irisannya dan arah panah adalah arah kita
melihatnnya,d an notasi A atau B adalah namanya.
Dengan adanya potongan bangunan, maka kita mengetahui :
1.

Dasar bangunan, biasanya berkaitan dengan jenis pondasi,


ukuran pondasi, lebar dan dalam galian tanah, lapisan-lapisan
bawah pondasi, serta sloof, dsb

2.

Badan bangunan, disini diketahui tinggi plafond, tinggi


jendela/pintu, tinggi kanopi teras, elevasi/tinggi lantai (nol
bangunan) terhadap jalan, elevasi ruang-ruang yang terpotong
(misal:km/wc, teras dsb), serta lapisan-lapisan dibawah lantai.

3.

Atap/kepala bangunan, ter-urai notasi-notasi/keterangan dari


jenis penutup atap, jenis/bahan rangka atap, sudut kemiringan
atap, lebar teritisan, jenis dan ukuran talang, ukuran balok ring,
dsb
Dalam potongan juga dilengkapi dengan notasi/ukuran elevasi ketinggian dari
masing-masing elemen yang membutuhkan penekanan penunjukkan ukuran
sehingga diketahui posisi/letak/tinggi dari elemen yang akan dipasang/dibuat.

Gambar potongan sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan yang akan


dilaksanakan, apapun jenis bangunan yang akan dibangun. Denah, Tampak dan
Potongan adalah 3 hal pokok yang harus ada dalam gambar bangunan, kadangkala
hanya dengan Denah, Tampak dan Potongan sebuah bangunan dapat
dilaksanakan.

Pengertian Denah Potongan A-A

POTONGAN
Gambar potongan adalah berupa pandangan penampang bangunan atau konstruksi arah
tegak sesuai dengan kode atau petunjuk arahnya, posisinya diambil pada tempat-tempat
tertentu, terutama adalah duga lantai yang negatif(turun). Kode atau arah potongan biasanya
ditunjukkan pada gambar denah. Fungsi gambar potongan adalah menunjukkan proporsi
ruang interior dan penyelesaiannya. Gambar potongan menunjukkan semua bahan-bahan,
baik eksterior maupun interior yang akan digunakan dan dilengkapi dengan petunjukpetunjuk yang merupakan kunci dari sistem bangunan tersebut, seperti bagian-bagian
mekanikal, plumbing dan sebagainya. Di samping itu, juga ketinggian plafon dan lantai serta
bentuk kuda-kuda lengkap dengan nama dan ukuran kayu / bahan struktur rangka yang
digunakan serta ketinggian bangunan. Skala gambar yang digunakan biasanya sama dengan
denah dan tampak yaitu skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung besar gambar yang diinginkan
dan ukuran kertas gambar.

Anda mungkin juga menyukai